Safira
Pertemuan-2
HUKUM ANTAR TATA HUKUM
Pengajar: LITA ARIJATI
Eropa yg sebetulnya tidak berlaku bagi mereka itu. Penundukkan diri kepada hukum Eropa
beserta akibat-akibat hukumnya diatur dengan ordonansi
o Penundukan diri secara sukarela
PASAL 163 IS
1. Golongan Eropa (Europeanen) (163 (2) IS)
o Semua orang Belanda
o Semua orang yg tidak termasuk dalam No. 1 yang berasal dari Eropa
o Semua orang Jepang dan selanjutnya semua pendatang dari luar negeri yg tidak
termasuk dalam No.1 dan No.2 yg di negeri asalnya berlaku bagi mereka hukum
keluarga yang pada dasarnya mempunyai asas-asas hukum yang sama dengan
hukum keluarga Belanda
Contoh: Thailand, Turki
o Anak yang sah atau yang diakui sah berdasrkan UU di Indonesia beserta keturunan-
keturunan dari orang seperti yang disebutkan dalam No.2 dan No. 3
2. Golongan Timur Asing (Vreemde Oosterlingen)
o Timur Asing Tionghoa
o Timur Asing Non-Tionghoa
3. Golongan Pribumi (Inlanders)
o Dikecualikan dari golongan ini, orang pribumi/bumiputera yang telah dipernamakan
masuk sebagai golongan Eropa melalui Persaman Hak
DULU GOLONGAN RAKYAT HANYA EROPA DAN NON EROPA --> LALU TERPECAH MENJADI
EUROPANEN, VREMEDE OOSTERLINGEN (TIMUR ASING), INLANDERS
(PRIBUMI/BUMIPUTERA)
Dalam hal-hal tertentu, peraturan khusus yang berlaku bagi semua golongan
rakyat
Golongan Pribumi
o Hukum Adat
o Dalam hal-hal tertentu, peraturan khsus yg berlaku bagi semua golongan rakyat
HUKUM ADAT
Christian Hurgonjre (1857-1936): De Atjehers: Adatrecht
o Religion laws, institutions and costums
1910: Adatrecht digunakan dalam bahasa hukum Belanda
1914: Kamus Belanda memuat tema adatrecht
Terbagi menjadi
o Golongan Sayid
Keturunan al-Husain, cucu Nabi Muhammad
o Golongan Non-Sayid
Qabaail (Suku-suku)
Masyaayikh (Golongan Elite)
Da'fa dan Masaakin
Golongan Pedagang, Pengrajin, Petani, Pembantu
Abiid (Golongan Budak)
o Pasal 75 (lama) RR: Gubernur Jenderal diberikan hak untuk memberlakukan hukum
perdata Eropa atau menundukkan golongan non-Eropa ke dalam hukum perdata
Eropa
Pasal 109 RR membedakan antara:
o Orang-orang/Golongan Eropa -dan mereka yg dipersamakan dengannya (orang
Indonesia Kristen)
o Orang atau Golongan Bumiputera - dan mereka yang dipersamakan dengannya
(orang Tionghoa, Arab, dan s.d. tahun 1899, Jepang)
Masing2 golongan ini tunduk pada sistem hukum publik (administratif dan pidana) dan
perdata (keluarga, perdata, dan dagang)
31 Desember 1906: Peraturan perUU baru dikeluarkan teteapi bau efektif berlaku per 1
Januari 1920 - yang membagi penggolongan penduduk di Hindia Belanda menjadi
o Golongan Eropa (termasuk orang Jepang, Thailand, dan orang2 non-Eropa lain yg
memiliki sistem hukum keluarga Eropa)
o Golongan Bumiputera (termasuk orang Indonesia Kristen)
o Timur Asing (Tionghoa, Arab, dan bangsa Asia lainnya yg tidak masuk dalam
Golongan Eropa)
1917: mulai diadakan pembedaan antara Timur Asing Tionghoa & Timur Asing Non
Tionghoa karena untuk pertama dianggap bahwa Hukum Eropa yang sudah diperlakukan
terhadap mereka itu dapat diperluas lagi (Stb 1917 No. 129)
Stb. 1917 No 129 tanggal 29 Maret 1917: hampir untuk seluruhnya BW dinyatakan berlaku
bagi penduduk Timur Asing Tionghoa, Berlaku Mulai Mei 1919
Stb 1924 No. 556 berlaku sejak 1 Maret 1925, bagi Golongan Timur Asing bukan Tionghoa
berlaku BW dan WvK, kecuali tentang hukum keluarga dan hukum warisan karena
kematian - yang tetap diatur dalam hukum adat mereka