Anda di halaman 1dari 20

KAIDAH

HUKUM (+ Review Kuliah Keenam)


Tuesday, September 5, 2017 2:57 PM

KAIDAH HUKUM DAPAT BERASAL DARI KAIDAH SOSIAL


• Kaidah/Norma: Aturan, Ukuran, Penilaian
• Pengertian: Ketentuan yg memberi batasan dalam hubungan antar manusia (warga
masyarakat) untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingannya tanpa melanggar
kepentingan yg lainnya
• Pengelompokkan Kaidah
○ Kaidah dengan aspek kehidupan prbadi (mengatur diri sendiri)
§ Kaidah kepercayaan atau keagamaan
□ ISI: LARANGAN, PERINTAH, ANJURAN
□ Tujuan: untuk menyempurnakan hidup manusia dan melarang
manusia berlaku jahat/berbuat dosa
□ Hanya membebani kewajiban menurut perintah Tuhan dan tidak
memberi hak
§ Kaidah kesusilaan
□ Berasal dari sanubari manusia sendiri
□ Berbicara baik dan buruk
□ Tujuan: Agar manusia memiliki kepribadian yg lbh baik
○ Kaidah dengan aspek kehidupan antar pribadi
§ Kaidah sopan santun / adat
□ Kaidah yg berasal dari masyarakat untuk mengatur pergaulan warga
agar masing-masing dapat saling menghormati
□ Peraturan hidup yg timbul dari pergai;an dalam masyarakat
tertentu
□ Ditunjukkan pada sikap lahir manusia yg ditujukan pada pelakunya
agar berwujud ketertiban
□ Tujuan: agar manusia sbg makhluk sosial dapat hidup secara damai
§ Kaidah hukum
□ Hasil perundang-undangan (tertulis) dan tidak tertulis oleh lembaga
negara melalui proses yg sah
□ Berbicara salah dan benar
□ Kaidah memberikan hak (fakultatif/boleh milih) dan kewajiban
(imperatif)
® Membicarakan Hak = Ciri2 Hukum
□ Urutan Tata Kaidah Hukum
1. Kaidah Konstitusi + Add
□ Berbicara salah dan benar
□ Kaidah memberikan hak (fakultatif/boleh milih) dan kewajiban
(imperatif)
® Membicarakan Hak = Ciri2 Hukum
□ Urutan Tata Kaidah Hukum
1. Kaidah Konstitusi + Add
◊ UUD 1945
2. Kaidah Abstrak
◊ Umum: UU, PP
◊ Dibuat secara tertulis oleh legislatif/DPR
3. Kaidah Konkrit
◊ Tergantung kasus perkasus
◊ Sifat nya nyata dan individual
◊ Yudikatif (pengadilan), eksekutif (perizinan, kartu
penduduk, paspor)
◊ Individual: KTP, Passport, SIM
□ Kaidah hukum bersifat memerintah, menghatuskan, atau preskriptif
§ BOTH mengatur hubungan antar manusia

Part 1

Audio recording started: 3:02 PM Tuesday, September 5, 2017


HUBUNGAN KAIDAH HUKUM DAN KAIDAH SOSIAL
• Manusia adalah makhluk sosial, dimana tuntutan sosial dikaitkan dengan moral
• Kaidah hukum dapat saling menyokong atau menguatkan tetapi jg saling
bertentangan
• Contoh Pertentangan Kaidah Hukum dan Kaidah Sosial:
○ Kaidah Kesusilaan
§ Pemungutan bunga yang tinggi : ngga susila tapi sm hukum dibolehkan
§ Lembaga Kadaluwarsa : sering bertentangan dengan kesusilaan tp sm
hukum fine2 aja
○ Kaidah Keagamaan
§ Donor Organ
• Kaidah sosial dapat dijadikan kaidah hukum tetapi bisa juga berbeda2 tergantung oleh
kepentingan yg ada
• Das Sollen: Yang seharusnya terjadi
• Das Sein: Yang sebenarnya terjadi

HUBUNGAN
• Das Sein: Yang sebenarnya terjadi

HUBUNGAN
SOSIAL

Audio recording started: 3:25 PM Tuesday, September 5, 2017

REVIEW
KAIDAH S…

Audio recording started: 2:08 PM Friday, September 8, 2017

HUBUNGAN KAIDAH HUKUM DAN SOSIAL


• Dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan
• Kaidah hukum dapat saling menguatkan tapi bisa juga sebaliknya

SOLLEN-SEIN
• Das Sollen: Yang seharusnya terjadi (kaidahnya)
○ Kaidah hukum berisi kenyataan normatif (apa yg seyigyanya dilakukan)
• Das Sein: yg sebenarnya terjadi / kejadian konkrit
○ Kejadian konkrit berfungsi sebagai "ransangan" untuk mengaktifkan kaidah
hukum
• Didalam hukum yg penting bukanlah apa yg terjadi tetapi apa yg seharusnya terjadi

TUGAS: REVIEW SISTEM HUKUM DAN PENGGOLONGAN HUKUM (BAB 7), HARI SELASA,
jangan bolak balik handwritten

HUBUNGAN
KAIDAH H…

Audio recording started: 2:29 PM Friday, September 8, 2017

ISI, SIFAT, BENTUK KAIDAH


1. Isi
a. Perintah (gebod)
b. Larangan (verbod)
Audio recording started: 2:29 PM Friday, September 8, 2017

ISI, SIFAT, BENTUK KAIDAH


1. Isi
a. Perintah (gebod)
b. Larangan (verbod)
c. Membolehkan (hak ) (mogen)
2. Sifat
a. Imperatif
i. Kaidah hukum yang a priori harus ditaati
ii. Hukum memaksa atau "dwingend recht"
iii. Berisi suruhan dan larangan
iv. Sifatnya mengikat dan memaksa
b. Fakultatif
i. Tidaklah secara a priori mengikat atau wajib dipatuhi
ii. Hukum mengatur atau menambah "regelend-recht" "aanvullend-recht"
iii. Berisi kebolehan
iv. sifatnya serta merta harus itaati karena sifatnya hanya merupakan
pelengkap
3. Bentuk
a. Tertulis
i. Kodifikasi (UU)
ii. Tidak dikodifikasi (Perpu, Tap MPR, dll.)
b. Tidak tertulis
c. Tercatat (Cth: hukum adat yg dicatat oleh orang kepala adat)

Audio 1 tapi
gakedenge…
Audio recording started: 2:37 PM Friday, September 8, 2017
SANKSI
• Pengertian:
○ Unsur yg esensial dari kaidah
○ Reaksi akibat atau konsekuensi pelanggaran kaidah sosial
○ Perangkat aturan yg mengatur bagaimana lembaga hukum mencampuri suatu
masalah untuk dapat melmelihata suatu sistem sosail sehingga memungkinkan
warga masyarakat hodup dalam sistem secara tenang dalam cara yg dapat
diperhitungkan
• Unsur Hukum: ancaman penggunaan paksaan fisik, otoritas yg resmi, penerapan
ketentuan yg secara teratur, reaksi masyarakat yg tidak spontan sifatnya
• Sanksi baru diterapkan apabila terjadi pelanggaran kaidah hukum
• Kaidah hukum tanpa sanksi: lex imperfecta
• Tidak semua pelanggaran kaidah dapat dipaksankan sanksinya
• Unsur Hukum: ancaman penggunaan paksaan fisik, otoritas yg resmi, penerapan
ketentuan yg secara teratur, reaksi masyarakat yg tidak spontan sifatnya
• Sanksi baru diterapkan apabila terjadi pelanggaran kaidah hukum
• Kaidah hukum tanpa sanksi: lex imperfecta
• Tidak semua pelanggaran kaidah dapat dipaksankan sanksinya
○ Contoh yg Tidak dapat dipaksakan sanksinya : perikatan ilmiah (obligatio
naturalis, natuurlijke verbintenis)
○ Contoh yg dapat akibat hukum (sanksi) : perikatan perdata (obligatio civilis)

Audio 2

Audio recording started: 2:41 PM Friday, September 8, 2017

KAIDAH
HUKUM KE…

Audio recording started: 3:27 PM Tuesday, September 19, 2017

Audio 3

Audio recording started: 3:35 PM Tuesday, September 19, 2017

Vbn

SOAL
- Dikerjakan dikertas folio, gabolak balik, max 4 halaman
1. Jelaskan apa yg menjadi tujuan dan tugas hukum
2. Jelaskan apa yg dimaksud dengan sistem hukum dan jelaskan pendapat fridman
mengenai sistem hukum

PERUMUSAN KAEDAH HUKUM


1. Jelaskan apa yg menjadi tujuan dan tugas hukum
2. Jelaskan apa yg dimaksud dengan sistem hukum dan jelaskan pendapat fridman
mengenai sistem hukum

PERUMUSAN KAEDAH HUKUM


• Tujuan Ilmu Hukum: memahami perikelakuan atau sikap tindak manusia sepanjang
perilakuan tadi merupakan tata kaedah hukum --> merupakan penafsiran objek tsb
○ "Jurisprudence" atau "the science of Law"
• Rules of Law (Rechts-Satz)
○ Pemahaman terhadap ilmu hukum
○ Rumusan yg dihasilkan oleh ilmu hukum yg mendeskripsikan kaedah tersebut
• Perbedaan Rules of Law dengan Legal Norm (Rechts-Norm)
○ Keputusan yg dibuat oleh penjabat (organ hukum) yg berdasarkan Rules of
Law
○ Suatu perwujudan dari perbedaan antara fungsi pemahaman hukum dengan
fungsi penjabat hukum
• Hubungan Sebab-akibat dalam Rule of Law dan Dalil Alam
○ Kaidah hukum yang dirumuskan oleh ilmu hukum ("rule of law) merupakan
pandangan hipotesis/bersyarat ("hypothetical judgement"), sama dengan dalil
alam
§ Hypothetical Judgement: Adanya hubungan antara kondisi dengan
konsekuensi (sebab akibat)
○ Perbedaan:
§ Dalil Alam: Prinsip Sebab-Akibat
□ Apabila terjadi suatu kejadian pasti diikuti kejadian lain yg
merupakan akibat
§ Kaidah Hukum: Prinisp Imputasi
□ Apabila terjadi tindakan sesuatu, maka orang lain harus bersikap
tindak menurut cara tertentu
□ Setiap ada delik pasti ada sanksi
□ Prinsip imputasi = Prinsip pertanggungjawaban
□ Gaboleh gegabah
§ Dalil Alam: Tidak ada campur tangan manusia ; Kaidah Hukum: Hubungan
normatif diciptakan oleh manusia
§ Hubungan sebab akibat
□ Dalil Alam: mata rantai tanpa batas
□ Kaidah hukum: prinsip imputasi ada batasannya
• Pandangan kategoris ("Categorical Judgement") : Tidak ada hubungan antara kondisi
dengan konsekuensi
○ Hanya pernyataan
○ Misalnya: perkawinan yg dilakukan oleh seorang pria dan wanita
• Pandangan Kelsen mengenai Hypothetical Judgement dan Categorical Judgement
○ Adaya pandangan hipotsis sbg hakekat kaedah hukum umum (general norm)
• Pandangan kategoris ("Categorical Judgement") : Tidak ada hubungan antara kondisi
dengan konsekuensi
○ Hanya pernyataan
○ Misalnya: perkawinan yg dilakukan oleh seorang pria dan wanita
• Pandangan Kelsen mengenai Hypothetical Judgement dan Categorical Judgement
○ Adaya pandangan hipotsis sbg hakekat kaedah hukum umum (general norm)
○ Kaedah individuil: pandangan kategoris

TUGAS KAIDAH HUKUM


• Tujuan kaidah hukum: kedamaian hidup antar pribadi yang terdiri dari ketertiban
ekstern (antar pribadi) dan ketenangan intern (pribadi)
• Tugas kaidah hukum (bersifat dwitunggal)
Dwitunggal : sepasang
○ Memberikan kepastian dalam hukum nilai yg tidak jarang
○ Memberikan kesebandingan dalam hukum bersitegang
• Nilai lain yg berperan dalam hukum
○ Spiritualisme dan materialisme
○ Nilai kebaruan (inovatisme) dan nilai kelanggengan (konservatisme)
• Hubungan tujuan dan tugas kaedah hukum
○ Kepastian hukum tertuju pada ketertiban
○ Kesebandingan hukum tertuju pada ketenangan dan ketentraman
§ Bakal baik dan terjadi kesebandingan kalau ada ketentraman dari diri
sendiri
• Hubungan tugas hukum dwitunggal dengan kaedah hukum umum dan individual
○ Kaidah hukum umum: mengutamakan kepastian
○ Kaidah hukum individuil: mementingkan kesebandingan
• Hubungan tugas hukum dwitunggal dengan kepentingan umum dan pribadi
○ Hukum menjamin kepentingan umum yang juga menjadi kepentingan individu
(pribadi)
○ Hukum memberikan kesebandingan untuk bersikap tindak

ESENSIALIA DARIPADA KAIDAH HUKUM


• Esensil Kaidah Hukum
○ Kaidah hukum memiliki sifat membatasi/mematoki kaidah hukum

PENYIMPANGAN KAIDAH HUKUM


• Penyimpangan : sikap tinda di luar batas-batas patokan atau pedoman yang dapat
berupa pengecualian atau penyelewengan
• Pengecualian/Dispensasi (uitzonderingsgevallen)
1. Penyimpangan dari patokan atau pedoman dengan dasar yang sah, yaitu
dengan:
a. Pembenaran ("rechtvaardigingsgrond")
□ Tidak ada orang atau pribadi lain yg dapat dipersalahkan
□ Cth: Pembelaan diri ketika sedang diperkosa
b. Bebas Kesalahan ("schuldopheffingsgrond")
1. Penyimpangan dari patokan atau pedoman dengan dasar yang sah, yaitu
dengan:
a. Pembenaran ("rechtvaardigingsgrond")
□ Tidak ada orang atau pribadi lain yg dapat dipersalahkan
□ Cth: Pembelaan diri ketika sedang diperkosa
b. Bebas Kesalahan ("schuldopheffingsgrond")
□ Orang atau pribadi lain yang dapat dipersalahkan, tapi akhirnya
bebas dari kesalahan tsb
□ Cth: orang menodong
2. Penyelewengan (delicten)
§ Penyimpangan dari patokan atau pedoman yang tidak memiliki dasar
yang sah
§ Ketika ada sanktum sudah pasti ada delik tetapi belum tentu ada delik
bisa terjadi sanktum
§ Sanktum
□ Arti sempit: hukuman pidana
□ Arti luas
® Pemulih keadaan
® Pemenuhan Keadaan
® Hukuman (arti luas) yaitu pada hukum pidana, perdata, tata
usaha negara
® Hukuman Perdata: Ganti Rugi
® Hukuman Tata Negara: Skorsing
® Sanktum hukum pidana = Hukuman Pidana atau Punishment
◊ Hukuman arti sempit = Siksaan atau leed
(i) Siksaan Riil / Materiil : hukuman mati,
hukuman denda, penyitaan barang
(ii) Siksaan Idiil / Moril : Pengumuman
keputusan hakim, pencabutan hak, dll

SOAL LATIHAN PENYATAAN KAIDAH HUKUM


1. Apa yang dimaksud dengan rechtswerkelijkheid oleh Logemann
○ Rechtswerkelijkheid merupakan kenyataan hukum. Kenyataan hukum ini
merupakan pernyataan atau perwujudan dari suatu kaidah hukum. Longemann
menyebutkan bahwa kaidah hukum di dalam kenyataannya terwujudu di dalam
pernyataan hukum dimana kaedah hukum tersebut terwujud di dalam
pergaulan hidup manusia
2. Jelaskan tentang "rechtsbeslissing"
1. Menurut Longemann, rechtbeslissing (penyataan hukum) adalah perikelakuan
atau sikap tindak dlm pergaulan hidup yg didasarkan oleh pandangan hukum.
Hasil dari penyatan hukum ini adalah surat perjanjian, keputusan pengadilan,
dan UU
3. Bagiamana pendapat Longemann mengenai penyataan kaedah hukum umum dan
individuil?
1. Kaedah hukum sebagai kenyataan ideal terwujud menjadi kenyataan riel yang
atau sikap tindak dlm pergaulan hidup yg didasarkan oleh pandangan hukum.
Hasil dari penyatan hukum ini adalah surat perjanjian, keputusan pengadilan,
dan UU
3. Bagiamana pendapat Longemann mengenai penyataan kaedah hukum umum dan
individuil?
1. Kaedah hukum sebagai kenyataan ideal terwujud menjadi kenyataan riel yang
dapat membedakan penyataan kaedah hukum individual dengan kaedah hukum
umum (het geven van de wet)
4. Pendapat ter Haar pada pertanyaan nomor 3
1. Ter Haar berpendapat bahwa keputusan yg diambil oleh para penguasa harus
dilihat sebagai kaedah hukum individuil yang menyimpulkan kaedah hukum
umum yg berlaku bagi kasus-kasus yg sama (regel voor gelijke gevallen)

KEBERLAKUAN KAEDAH HUKUM


1. Kekuatan berlaku secara Yuridis
○ UU memiliki kekuatan berlaku yuridis apabila persyaratan formal terbentuknya UU
telah terpenuhi
○ Pendukung Teori
a. Hans Kelsen : Teori Stufenbau Law
"Kaedah hukum memiliki kekuatan Yuridis apabila penetapannya didasarkan
atas kaedah yg lebih tinggi tingkatannya (Grudnorm)
b. W Zevenbergen
"Suatu kaedah hukum memiliki kekuatan secara yuridis apabila kaedah
tersebut terbentuk menurut cara yang telah ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan"
2. Kekuatan berlaku secara Sosiologis
a. Teori Kekuasaan
§ Macht Theorie
§ "Kaedah hukum mempunyai kekuatan sosiologis apabila dilaksanakan
berlakunya oleh penguasa, terlepas dari diterima ataupun tidak diterimanya
oleh masyarakat"
b. Teori Pengakuan
§ Anerkennugstheorie
§ Kaedah hukum mempunyai kekuatan berlaku sosiologis apabila diterima dan
berlaku dalam masyarakt
3. Kekuatan Berlaku secara Filosofis
a. Sesuai dengan cita-cita hukum sebagai nilai positif yg tertinggi
b. Misal: Pancasila, masyarakt adil dan makmur, dst.

Teori Gebiedsleer --> Apabila sebuah kaedah hukum telah memenuhi syarat-syarat
MATERI UTS PIH
1. Macam2 kaidah
2. Isi dan sifat Kaidah hukum
3. Kaidah abstrak dan konkrit
4. Rumusan kaidah Hukum
5. Esensial kaidah
6. Penyimpangan kaidah hukum
7. Keberlakuan hukum
8. Disiplin Hukum
9. Tujuan Hukum
10. Asas Hukum
berlaku dalam masyarakt
3. Kekuatan Berlaku secara Filosofis
a. Sesuai dengan cita-cita hukum sebagai nilai positif yg tertinggi
b. Misal: Pancasila, masyarakt adil dan makmur, dst.

Teori Gebiedsleer --> Apabila sebuah kaedah hukum telah memenuhi syarat-syarat
keberlakuan maka sasaran dari kaedah hukum tersebut secara formil (dari bentuk dan secara
umum) terdiri dari:
1. Lingkup laku Wilayah : diberlakukan dalam batas-batas tertentu
a. Hukum Nasional
b. Hukum Internasional
c. Hukum Regional
2. Lingkup laku Pribadi : berdasarkan subjek
a. Hukum yg berlaku bagi satu golongan
b. Hukum yang berlaku bagi semua warga negara
c. Hukum antar golongan
3. Lingkup laku Masa : berdasarkan waktu
a. Ius Constitutum (Hukum Positif) : Hukum yg berlaku sekarang
b. Hukum yg pernah berlaku
c. Ius Constituendum : Hukum yg dicitacitakan
4. Lingkup laku Ihwal/Isi
a. Hukum Publik : hukum yg mengatur hubungan hukum antar orang dengan negara
b. Hukum Privat : hukum yg mengatur meliputi hubungan antar seseorang

Pancasila sbg landasan filosofis

Kaidah Konstitusi + Add

Kaidah Abstrak

Kaidah Konkrit

Anda mungkin juga menyukai