Anda di halaman 1dari 15

MATA KULIAH : HUKUM

BISNIS
2 SKS
Dosen: JOANNA FRANSISCA SINTHA ARUM PUSPITA, S.H, M.Kn
Pengenalan Hukum

Daftar Pustaka:
Asyhadie, Zaeni (2019). Hukum Bisnis, Prinsip dan Pelaksanaannya Di
Indonesia. Depok: Raja Grafindo Persada
Fuady, Munir (2020). Pengantar Hukum Bisnis, Menata Bisnis Modern
di Era Global. Bandung: Citra Aditya Bakti
Mertokusumo, Sudikno (1995). Mengenal Hukum, Suatu Pengantar.
Yogyakarta: Liberty
Raharjo, Satjipto (2014). Imu Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Pengenalan Hukum
PENGERTIAN HUKUM
•Hukum tidak lepas dari kehidupan manusia. Tiap manusia adalah
pendukung/penyadang dari kepentingan, cth: makan, pakaian, rumah
•Untuk mencapai kepentingannya, manusia membutuhkan kerjasama dengan
manusia lainnya zoon politikon/makhluk sosial
•Masyarakat merupakan suatu kehidupan bersama yang terorgansiir untuk
mencapai tujuan bersama tertib, damai, aman jaminan kelangsungan
hidup perlindungan kepentingan membutuhkan norma untuk
pengaturannya
•Norma/kaidah sosial: pedoman/peraturan manusia untuk berprilaku dan bersikap
dalam kehidupan masyarakat
• Norma/kaidah sosial
-Aspek kehidupan pribadi:
a. norma agama : -bertujuan untuk manusia, penyempurnaan manusia
-isinya ditujukan kepada sikap batin
-berasal dari Tuhan
-sanksi dari Tuhan
-membebani kewajiban; cth rajin beribadah
b. norma kesusilaan: -bertujuan untuk manusia, penyempurnaan manusia
-isinya ditujukan kepada sikap batin
-berasal dari diri sendiri (hati nurani)
-sanksi dari diri sendiri, penyesalan
-membebani kewajiban ; cth berkata jujur, meminta maaf
-Aspek kehidupan antar pribadi:
c. norma sopan santun: -perbuatan konkret untuk ketertiban masyarakat
-isinya ditujukan kepada sikap lahir
-berasal dari kekuasaan yang memaksa
-sanksi dari masyarakat secara resmi tp ringan
-membebani kewajiban dan memberi hak
Bersifat relative, cth. menghormati orang tua, berpakaian pantas
d. norma hukum : -perbuatan konkret untuk ketertiban masyarakat, jangan sampai ada korban
-isinya ditujukan kepada sikap lahir
-berasal dari kekuasaan yang memaksa
-sanksi lebih tegas
-membebani kewajiban dan memberi hak
Cth: ps 362 KUHP: pencurian, diancam pidana penjara max 5th atau denda max 60 rupiah
• Pengertian Hukum
-HMN Poerwosutjipto:
Hukum adalah keseluruhan norma, yang oleh penguasa negara atau penguasa masyarakat yang
berwenang menetapkan hukum dinyatakan atau dianggap sebagai peraturan yang mengikat bagi
sebagian atau seluruh anggota masyarakat, dengan tujuan untuk mengadakan suatu tatanan yang
dikehendaki oleh penguasa tersebut
-Umum:
Keseluruhan kumpulan peraturan-peraturan atau kaidah-kaidah dalam suatu kehidupan bersama,
keseluruhan peraturan tentang tingkah laku yang berlaku dalam suatu kehidupan bersama, yang
dapat dipaksakan pelaksanaannya dengan suatu sanksi.

• Hukum mengatur hubungan hukum, yang mana hubungan hukum terdiri dari ikatan-ikatan
antara:
- individu dan masyarakat hak dan kewajiban hubungan erat
- antar individu
• Hukum sebagai kumpulan peraturan/kaidah mempunyai isi yang bersifat:
-umum : berlaku bagi setiap orang
-normatif : menentukan apa yang sebaiknya dilakukan, yang tidak boleh dilakukan, yang harus
dilakukan, serta bagaimana cara melaksanakan kepatuhan tersebut.

• Tujuan pokok hukum adalah menciptakan tatanan masyarakat yang tertib dan berimbang.

• Untuk mencapai tujuan tsb, hukum membagi hak dan kewajiban antar perorangan dalam
masyarakat, membagi wewenang dan mengatur cara memecahkan masalah hukum serta
memelihara kepastian hukum.

• Teori-teori tentang tujuan hukum:


1. Teori etis : semata-mata bertujuan keadilan
2. Teori utilitis : menjamin kebahagian yang terbesar bagi manusia
3. Teori campuran : ketertiban
• Klasifikasi Hukum
1. Fungsi : - Hk Materiil (substantive law) : peraturan yang memberikan hak dan membebani
kewajiban
- Hk formil (objective law): peraturan yang berfungsi menegakkan hukum materiil
agar
tidak dilanggar
2. Saat berlakunya: -Ius constitutum: hukum yang telah ditetapkan atau berlaku disuatu negara
(hukum positif)
-Ius constituendum: hukum yang masih harus ditetapkan/yang akan datang/hukum yang
dicita-citakan
3. Bentuk : -Hukum tidak tertulis (kebiasaan,adat istiadat)
-Hukum tertulis (UU, PP, Perpu, Perda)
4. Isi : -Lex generalis : hukum umum yang berlaku umum dan merupakan dasar, cth KUH Perdata
- Lex specialis: hukum khusus, cth KUH Dagang
5. Wilayah berlaku: -Hukum Nasional
-Hukum Internasional
• Subyek Hukum pendukung hak dan kewajiban

1. Manusia pribadi: dimulai sejak dilahirkan dan berakhir setelah meninggal dunia
-Pasal 2 KUHPerdata menyatakan pengakuan manusia sbg subyek hukum dapat dilakukan sejak ia
dalam kandungan ibunya, asal dilahirkan hidup, hal ini mempunyai arti penting apabila
kepentingan anak menghendaki, misal dalam menerima warisan, hibah
-Pasal 3 KUHPerdata menyatakan tidak ada satu hukuman yang dapat mengakibatkan kematian
perdata atau hilangnya hak keperdataan.
2. Badan Hukum : subyek hukum yang diberi hak dan kewajiban seperti manusia pribadi

• Menurut Pasal 1653 KUHPer, 3 macam klasifikasi badan hukum:


1. BH yang dibentuk oleh pemerintah, cth badan-badan pemerintahan, perusahaan negara
2. BH yang diakui oleh pemerintah, cth Perseroan Terbatas dan Koperasi
3. BH yang diperbolehkan atau untuk suatu tujuan tertentu yang tidak bertentangan dgn UU atau
kesusilaan
• Ditinjau dari wewenang yang diberikan:
1. BH publik (kenegaraan) yaitu BH yang dibentuk oleh pemerintah dan diberi kewenangan
menurut hukum publik cth.Kementerian, Lembaga negara
2. BH privat (keperdataan) yaitu BH yang dibentuk oleh pemerintah atau swasta dan diberi
kewenangan menurut hukum perdata cth. PT dan Koperasi

• Badan Hukum ditinjau dari tujuan keperdataan yang hendak dicapai:


1. BH untuk memperoleh laba cth PT Persero (BUMN), PT (swasta)
2. BH untuk kesejahteraan anggota yaitu Koperasi
3. BH bertujuan idiil yaitu Yayasan

• Pendirian BH harus memenuhi syarat:


- Formil yaitu dibuat dengan akta notaris
- Materiil: -harta kekayaan sendiri
-tujuan tertentu
-kepentingan sendiri
-organisasi
• Subyek hukum baik orang maupun Badan Hukum pada umumnya mempunyai hak dan kewajiban,
akan tetapi ada beberapa hak tertentu, yang timbul dari lapangan hukum tentang orang dan
keluarga, yang hanya dapat dimiliki oleh subyek hukum orang saja.

• Pada umumnya setiap orang mempunyai kewenangan hukum, akan tetapi ada pengecualian/
dianggap tidak cakap melakukan perbuatan hukum:
1.Belum cukup umur : belum mencapai umur 21 atau belum menikah (Pasal 330 KUHPer)
Batas kedewasaan 18 th menurut -UU no 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
-UU no 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak
-UU no 30 Tahun 2004 tentang Jabatan
Notaris
2.Dibawah pengampuan, misal sakit ingatan, pemabuk/pemboros, hanya terbatas pada lapangan
hukum harta kekayaan saja
• OBYEK HUKUM Benda
Pasal 499 KUHPer yang dimaksud benda adalah setiap barang dan hak yang dapat dikuasai dengan
hak milik.
Benda diatur dalam Buku II KUHPerdata, sifat pengaturannya sistem tertutup yaitu orang tidak
boleh mengadakan hak-hak kebendaan selain yang diatur dalam Undang-Undang.

Selain dalam KUHPerdata, benda juga diatur dalam:


-UU No 5 Tahun 1960 ttg Pokok-pokok Agraria (UUPA): mencabut semua ketentuan ttg bumi, air
dan kekayaan alam, kecuali hipotek
-UU No 20 Tahun 2016 ttg Merk dan Indikasi Geografis : atur hak atas merk perusahaan dan
perniagaan, sebagai benda tidak berwujud yang dapat dijadikan objek hak milik
-UU No 28 Tahun 2014 ttg Hak Cipta : atur hak cipta sbg benda tidak berwujud, yang dapat
dijadikan objek hak milik
• Benda berwujud : rumah, mobil
tidak berwujud: piutang

• Benda bergerak : meja, mobil


tidak bergerak/tetap : tanah dan bangunan

Arti penting pembedaan ini terletak pada penguasaan (bezit), penyerahan (levering), pembebanan
(bezwaring) dan daluarsa (verjaring)
Penguasaan (bezit) benda bergerak berlaku Pasal 1977 KUHPerdata yaitu orang yang menguasai
benda dianggap sebagai pemilik. Untuk benda tidak bergerak asas ini tidak berlaku
Mengenai penyerahan (levering), pada benda bergerak dengan penyerahan nyata, untuk benda
tidak bergerak dengan balik nama.
Pembebanan (bezwaring), pada benda bergerak dengan gadai/fidusia, untuk benda tidak bergerak
dengan Hak Tanggungan
Daluarsa (verjaring) tidak dikenal dalam benda bergerak karena yang menguasai benda dianggap
pemilik.
Benda dipakai habis pembedaan dalam pembatalan perjanjiannya
tidak dipakai habis
Benda sudah ada pembedaan dalam pembebanan sbg jaminan hutang dan

akan ada pelaksanaan perjanjian


Benda dalam perdagangan pembedaan dalam pemindahtanganan
diluar perdagangan
Benda dapat dibagi pembedaan dalam pemenuhan prestasi
tidak dapat dibagi
Benda terdaftar pembuktian kepemilikan, untuk ketertiban umum dan
tidak terdaftar kewajiban membayar pajak
Perkuliahan selanjutnya mengenai Sistematika Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang dan Hukum Bisnis

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai