Anda di halaman 1dari 18

Nama :sabina ardila

Nim :2030603165

Kelas : SPS 6

1
BAB I

PENGANTAR UMUM TENTANG HUKUM

A. Pengertian Hukum dan Tujuan Hukum

1. Pengertian Hukum
Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan untuk
mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan, mencegah terjadinya
kekacauan. Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa adanya kepastian hukum
dalam masyarakat. Hukum dapat diartikan sebagai sebuah peraturan atau ketetapan/
ketentuan yang tertulis ataupun yang tidak tertulis untuk mengatur kehidupan masyarakat
dan menyediakan sangsi untuk orang yang melanggar hukum.
Menurut pendapat lainnya :
➢ Menurut Ultrecht, hukum adalah peraturan yang berisi perintah dan larangan yang
mengatur masyarakat, sehingga harus dipatuhi.
➢ Menurut Mochtar Kusumaatmadja, bahwa hukum yang menandai tidak saja
merupakan keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang mengatur kehidupan
manusia dalam masyarakat. Melainkan juga meliputi lembaga-lembaga dan proses
yang mewujudkan kaidah-kaidah itu dalam masyarakat.
➢ Dan menurut Immanuel Kant, bahwa hukum adalah keseluruhan syarat-syarat yang
dengan ini kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan
kehendak bebas dari orang lain, menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan.
2. Tujuan Hukum
Tujuan hukum itu adalah menegakkan keadilan, membuat pedoman, dan bertujuan
menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat dan hukum itu harus pula
bersendikan pada keadilan. Selain itu, dapat pula disebutkan bahwa hukum menjaga dan
mencegah agar setiap orang tidak menjadi hakim atas dirinya sendiri (eigenrichting is
verboden), tidak mengadili dan menjatuhi hukuman terhadap pelanggaran hukum

2
terhadap dirinya. Namun setiap perkara harus diselesaikan melalui proses pengadilan,
dengan perantara hakim berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.
Adapun tujuan pokok hukum antara lain:

a. Menciptakan tatanan masyarakat yang tertib.


b. Menciptakan keseimbangan dan ketertiban.
c. Dengan tercapainya ketertiban dalam masyarakat diharapkan keputusan manusiaakan
terlindungi. Dalam mencapai tujuannya hukum bertugas membagi hak dankewajiban
membagi hak dan kewajiban antar perorangan dalam masyarakatmembagi wewenang
dan mengatur memecahkan masalah hukum serta memelihara masalah hukum.
d. Pendapat para sarjana lainnya. Tujuan hukum adalah untuk kedamaian, keadilan, dan
untuk kebaikan, dan untuk kepastian hukum.

B. Pengertian Ekonomi dan Bisnis

Ekonomi atau Perekonomian adalah serangkaian besar kegiatan produksi dan


konsumsi yang saling terkait yang membantu dalam menentukan bagaimana sumber daya yang
langka dialokasikan. Produksi dan konsumsi barang dan jasa digunakan untuk memenuhi
kebutuhan mereka yang hidup dan beroperasi dalam perekonomian, yang juga disebut sebagai
sistem ekonomi.
Sedangkan Bisnis adalah "Kegiatan dengan menggunakan modal tertentu untuk
memperoleh laba, seperti industri, perdagangan, dan pengangkutan (business)."
Jadi, Ekonomi bisnis adalah bidang ekonomi terapan yang mempelajari masalah
keuangan, organisasi, terkait pasar, dan lingkungan yang dihadapi oleh perusahaan. Ulasan
berikut ini akan dijelaskan lebih detail bukan hanya tentang definisinya saja, melainkan juga
contoh nyata yang bisa diterapkan berdasarkan teori dari ekonomi bisnis.

C. Hukum ekonomi dan hukum bisnis

3
Menurut Sunaryati Hartono, hukum ekonomi adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan
putusan-putusan hukum yang secara khusus mengatur kegiatan dan kehidupan ekonomi
Indonesia. Seperti halnya dalam ekonomi yang membedakan antara ekonomi makro danmikro,
hukum ekonomi juga berbeda dengan hukum bisnis. Hukum ekonomi diartikan sebagai
keseluruhan peraturan, putusan pengadilan dan hukum kebiasaan yang menyangkut
pengembangan kehidupan ekonomi secara makro.
Sedangkan hukum bisnis adalah keseluruhan peraturan, putusan pengadilan dan
hukum kebiasaan yang berkaitan dengan bisnis para pelaku ekonomi mikro
menurut ismail saleh Hukum ekonomi adalah rangkaian peraturan yang mengatur kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi. Sedangkan pengertian hukum bisnis adalah
peraturan, keputusan pengadilan atau hukum kebiasaan yang mengatur dunia bisnis yang
meliputi pendayagunaan sumber daya perekenomian

D. Sumber Hukum Bisnis

Sumber hukum bisnis merupakan dasar terbentuknya hukum bisnis. Sumber hukum
bisnis meliputi:
1. Asas kotrak perjanjian antara pihak-pihak yang terlibat dimana masing-masing pihak patuh
pada aturan yang telah disepakati.
2. Asas kebebasan kontrak dimana pelaku bisnis dapat membuat dan menentukan isi
perjanjian yang mereka sepakati.

Secara umum sumber hukum bisnis menurut perundangan-undangan, meliputi:


1. Hukum Perdata (KUH Perdata)
2. Hukum Publik (pidana Ekonomi/KUH Pidana)
3. Hukum Dagang (KUH Dagang)
4. Peraturan Perundang-undangan di luar KUH Perdata, KUH Pidana, ataupun KUH Dagang

Sedangkan menurut Munir Fuady, sumber hukum bisnis, meliputi: Perundang-


undangan, perjanjian, traktat, yurisprudensi, kebiasaan dan doktrin ahli hukum.

4
E. Pengertian Subjek, Objek, Kejadian/Peristiwa, Perbuatan dan Hubungan Hukum

1. Subjek Hukum
Subyek hukum (rechtssubjeck) adalah sesuatu yang menurut hukum berhak/berwenang untuk
melakukan perbuatan hukum, atau segala sesuatu yang dapat menyandang hak dan kewajiban
menurut hukum. Subjek hukum dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Subjek Hukum Manusia (orang)
Adalah setiap orang yang mempunyai kedudukan yang sama selaku pendukung hak dan
kewajiban.
2. Subjek Hukum Badan hukum (Rechts persoon)
Subjek hukum badan hukum adalah suatu perkumpulan atau lembaga yang dibuat oleh
hukum dan mempunyai tujuan tertentu
Badan hukum dibagi menjadi dua macam bagian, yaitu :
1. Badan Hukum Privat
Badan Hukum Privat (Privat Recths Persoon) adalah badan hukum yang
didirikan berdasarkan hukum sipil atau perdata yang menyangkut kepentingan banyak
orang di dalam badan hukum itu.
2. Badan Hukum Publik
Badan Hukum Publik (Publiek Rechts Persoon) adalah badan hukum yang
didirikan berdasarkan publik untuk yang menyangkut kepentingan publik atau orang
banyak atau negara umumnya.

2. Objek Hukum
Obyek hukum adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek hukum dan dapat menjadi
objek dalam suatu hubungan hukum. Obyek hukum dapat berupa benda atau barang ataupun
hak yang dapat dimiliki serta bernilai ekonomis.
Jenis obyek hukum berdasarkan pasal 503-504 KUH Perdata disebutkan bahwa benda dapat
dibagi menjadi 2, yakni:
1. Benda bergerak

5
Pengertian benda bergerak adalah benda yang menurut sifatnya dapat berpindah sendiri
ataupun dapat dipindahkan. Benda bergerak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
• Benda bergerak karena sifatnya, Contoh : perabot rumah, meja, mobil, motor,
komputer, dll.
• Benda bergerak karena ketentuan UU
Benda tidak berwujud, yang menurut UU dimasukkan ke dalam kategori benda
bergerak .
Contoh : saham, obligasi, cek, tagihan – tagihan, dsb
2. Benda tidak bergerak
Pengertian benda tidak bergerak adalah Penyerahan benda tetapi dahulu dilakukan
dengan penyerahan secara yuridis. Dalam hal ini untuk menyerahkan suatu benda tidak
bergerak dibutuhkan suatu perbuatan hukum lain dalam bentuk akta balik nama. dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu :
• Benda tidak bergerak karena sifatnya,
Tidak dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain atau biasa dikenal
dengan benda tetap.
• Benda tidak bergerak karena tujuannya,
Tujuan pemakaiannya :Segala apa yang meskipun tidak secara sungguh – sungguh
digabungkan dengan tanah atau bangunan untuk mengikuti tanah atau bangunan itu
untuk waktu yang agak lama
Contoh : mesin – mesin dalam suatu pabrik
• Benda tidak bergerak karena ketentuan UU,
Segala hak atau penagihan yang mengenai suatu benda yang tak bergerak.
Contoh : Kapal dengan bobot 20 M Kubik (Pasal 314 KUHPer) meskipun menurut
sifatnya dapat dipindahkan

3. Kejadian/Peristiwa Hukum
Peristiwa hukum atau kejadian hukum atau rechtsfeit adalah segala perbuatan yang
secara sengaja dilakukan orang yang mengakibatkan timbulnya hak dan kewajiban.
Contoh pertama :

6
Peristiwa transaksi jual beli barang. Pada peristiwa ini terdapat akibat yang diatur oleh hukum,
yaitu timbulnya hak dan kewajiban, sebagaimana pasal 1457 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata bahwa ”Jual beli adalah suatu persetujuan, dengan mana pihak yang satu mengikatkan
dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang
telah dijanjikan”.
Peristiwa hukum itu dapat di bedakan menjadi 2, yaitu :
1. Peristiwa hukum karena perbuatan subyek hukum.
Peristiwa hukum karena perbuatan subyek hukum adalah semua perbuatan yang dilakukan
manusia atau badan hukum yang dapat menimbulkan akibat hukum. Misalnya peristiwa
pembuatan surat wasiat dan peristiwa tentang penghibahan barang.
2. Peristiwa hukum yang bukan perbuatan subyek hukum.
Peristiwa hukum yang bukan perbuatan subyek hukum adalah semua peristiwa hukum
yang tidak timbul karena perbuatan subyek hukum, akan tetapi apabila terjadi dapat
menimbulkan akibat-akibat hukum tertentu. Misal kelahiran seorang bayi, kematian
seseorang, dan kadaluarsa (aquisitief yaitu kadaluarsa yang menimbulkan hak dan
extinctief yaitu kadaluarsa yang melenyapkan kewajiban).

a. Perbuatan Hukum
Perbuatan hukum adalah segala perbuatan manusia yang secara sengaja dilakukan oleh
seseorang untuk menimbulkan hak-hak dan kewajiban. Perbuatan hukum ada 2 macam yakni
:
1. perbuatan hukum yang bersegi satu (eenzijdig)
adalah setiap perbuatan yang berakibat hukum (rechtsgevolg) dan
akibat hukum ditimbulkan oleh kehendak satu subyek hukum, yaitu
satu pihak saja (yang telah melakukan perbuatan itu). Misalnya,
perbuatan hukum yang disebut dalam pasal 132 BAB I

PENGANTAR UMUM TENTANG HUKUM

F. Pengertian Hukum dan Tujuan Hukum

1
1. Pengertian Hukum
Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan untuk
mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan, mencegah terjadinya
kekacauan. Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa adanya kepastian hukum
dalam masyarakat. Hukum dapat diartikan sebagai sebuah peraturan atau ketetapan/
ketentuan yang tertulis ataupun yang tidak tertulis untuk mengatur kehidupan masyarakat
dan menyediakan sangsi untuk orang yang melanggar hukum.
Menurut pendapat lainnya :
➢ Menurut Ultrecht, hukum adalah peraturan yang berisi perintah dan larangan yang
mengatur masyarakat, sehingga harus dipatuhi.
➢ Menurut Mochtar Kusumaatmadja, bahwa hukum yang menandai tidak saja
merupakan keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang mengatur kehidupan
manusia dalam masyarakat. Melainkan juga meliputi lembaga-lembaga dan proses
yang mewujudkan kaidah-kaidah itu dalam masyarakat.
➢ Dan menurut Immanuel Kant, bahwa hukum adalah keseluruhan syarat-syarat yang
dengan ini kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan
kehendak bebas dari orang lain, menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan.
2. Tujuan Hukum
Tujuan hukum itu adalah menegakkan keadilan, membuat pedoman, dan bertujuan
menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat dan hukum itu harus pula
bersendikan pada keadilan. Selain itu, dapat pula disebutkan bahwa hukum menjaga dan
mencegah agar setiap orang tidak menjadi hakim atas dirinya sendiri (eigenrichting is
verboden), tidak mengadili dan menjatuhi hukuman terhadap pelanggaran hukum

2
terhadap dirinya. Namun setiap perkara harus diselesaikan melalui proses pengadilan,
dengan perantara hakim berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.
Adapun tujuan pokok hukum antara lain:

e. Menciptakan tatanan masyarakat yang tertib.


f. Menciptakan keseimbangan dan ketertiban.
g. Dengan tercapainya ketertiban dalam masyarakat diharapkan keputusan manusiaakan
terlindungi. Dalam mencapai tujuannya hukum bertugas membagi hak dankewajiban
membagi hak dan kewajiban antar perorangan dalam masyarakatmembagi wewenang
dan mengatur memecahkan masalah hukum serta memelihara masalah hukum.
h. Pendapat para sarjana lainnya. Tujuan hukum adalah untuk kedamaian, keadilan, dan
untuk kebaikan, dan untuk kepastian hukum.

G. Pengertian Ekonomi dan Bisnis

Ekonomi atau Perekonomian adalah serangkaian besar kegiatan produksi dan


konsumsi yang saling terkait yang membantu dalam menentukan bagaimana sumber daya yang
langka dialokasikan. Produksi dan konsumsi barang dan jasa digunakan untuk memenuhi
kebutuhan mereka yang hidup dan beroperasi dalam perekonomian, yang juga disebut sebagai
sistem ekonomi.
Sedangkan Bisnis adalah "Kegiatan dengan menggunakan modal tertentu untuk
memperoleh laba, seperti industri, perdagangan, dan pengangkutan (business)."
Jadi, Ekonomi bisnis adalah bidang ekonomi terapan yang mempelajari masalah
keuangan, organisasi, terkait pasar, dan lingkungan yang dihadapi oleh perusahaan. Ulasan
berikut ini akan dijelaskan lebih detail bukan hanya tentang definisinya saja, melainkan juga
contoh nyata yang bisa diterapkan berdasarkan teori dari ekonomi bisnis.

H. Hukum ekonomi dan hukum bisnis

3
Menurut Sunaryati Hartono, hukum ekonomi adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan
putusan-putusan hukum yang secara khusus mengatur kegiatan dan kehidupan ekonomi
Indonesia. Seperti halnya dalam ekonomi yang membedakan antara ekonomi makro danmikro,
hukum ekonomi juga berbeda dengan hukum bisnis. Hukum ekonomi diartikan sebagai
keseluruhan peraturan, putusan pengadilan dan hukum kebiasaan yang menyangkut
pengembangan kehidupan ekonomi secara makro.
Sedangkan hukum bisnis adalah keseluruhan peraturan, putusan pengadilan dan
hukum kebiasaan yang berkaitan dengan bisnis para pelaku ekonomi mikro
menurut ismail saleh Hukum ekonomi adalah rangkaian peraturan yang mengatur kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi. Sedangkan pengertian hukum bisnis adalah
peraturan, keputusan pengadilan atau hukum kebiasaan yang mengatur dunia bisnis yang
meliputi pendayagunaan sumber daya perekenomian

I. Sumber Hukum Bisnis

Sumber hukum bisnis merupakan dasar terbentuknya hukum bisnis. Sumber hukum
bisnis meliputi:
1. Asas kotrak perjanjian antara pihak-pihak yang terlibat dimana masing-masing pihak patuh
pada aturan yang telah disepakati.
2. Asas kebebasan kontrak dimana pelaku bisnis dapat membuat dan menentukan isi
perjanjian yang mereka sepakati.

Secara umum sumber hukum bisnis menurut perundangan-undangan, meliputi:


5. Hukum Perdata (KUH Perdata)
6. Hukum Publik (pidana Ekonomi/KUH Pidana)
7. Hukum Dagang (KUH Dagang)
8. Peraturan Perundang-undangan di luar KUH Perdata, KUH Pidana, ataupun KUH Dagang

Sedangkan menurut Munir Fuady, sumber hukum bisnis, meliputi: Perundang-


undangan, perjanjian, traktat, yurisprudensi, kebiasaan dan doktrin ahli hukum.

4
J. Pengertian Subjek, Objek, Kejadian/Peristiwa, Perbuatan dan Hubungan Hukum

1. Subjek Hukum
Subyek hukum (rechtssubjeck) adalah sesuatu yang menurut hukum berhak/berwenang untuk
melakukan perbuatan hukum, atau segala sesuatu yang dapat menyandang hak dan kewajiban
menurut hukum. Subjek hukum dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
3. Subjek Hukum Manusia (orang)
Adalah setiap orang yang mempunyai kedudukan yang sama selaku pendukung hak dan
kewajiban.
4. Subjek Hukum Badan hukum (Rechts persoon)
Subjek hukum badan hukum adalah suatu perkumpulan atau lembaga yang dibuat oleh
hukum dan mempunyai tujuan tertentu
Badan hukum dibagi menjadi dua macam bagian, yaitu :
1. Badan Hukum Privat
Badan Hukum Privat (Privat Recths Persoon) adalah badan hukum yang
didirikan berdasarkan hukum sipil atau perdata yang menyangkut kepentingan banyak
orang di dalam badan hukum itu.
2. Badan Hukum Publik
Badan Hukum Publik (Publiek Rechts Persoon) adalah badan hukum yang
didirikan berdasarkan publik untuk yang menyangkut kepentingan publik atau orang
banyak atau negara umumnya.

3. Objek Hukum
Obyek hukum adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek hukum dan dapat menjadi
objek dalam suatu hubungan hukum. Obyek hukum dapat berupa benda atau barang ataupun
hak yang dapat dimiliki serta bernilai ekonomis.
Jenis obyek hukum berdasarkan pasal 503-504 KUH Perdata disebutkan bahwa benda dapat
dibagi menjadi 2, yakni:
1. Benda bergerak

5
Pengertian benda bergerak adalah benda yang menurut sifatnya dapat berpindah sendiri
ataupun dapat dipindahkan. Benda bergerak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
• Benda bergerak karena sifatnya, Contoh : perabot rumah, meja, mobil, motor,
komputer, dll.
• Benda bergerak karena ketentuan UU
Benda tidak berwujud, yang menurut UU dimasukkan ke dalam kategori benda
bergerak .
Contoh : saham, obligasi, cek, tagihan – tagihan, dsb
2. Benda tidak bergerak
Pengertian benda tidak bergerak adalah Penyerahan benda tetapi dahulu dilakukan
dengan penyerahan secara yuridis. Dalam hal ini untuk menyerahkan suatu benda tidak
bergerak dibutuhkan suatu perbuatan hukum lain dalam bentuk akta balik nama. dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu :
• Benda tidak bergerak karena sifatnya,
Tidak dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain atau biasa dikenal
dengan benda tetap.
• Benda tidak bergerak karena tujuannya,
Tujuan pemakaiannya :Segala apa yang meskipun tidak secara sungguh – sungguh
digabungkan dengan tanah atau bangunan untuk mengikuti tanah atau bangunan itu
untuk waktu yang agak lama
Contoh : mesin – mesin dalam suatu pabrik
• Benda tidak bergerak karena ketentuan UU,
Segala hak atau penagihan yang mengenai suatu benda yang tak bergerak.
Contoh : Kapal dengan bobot 20 M Kubik (Pasal 314 KUHPer) meskipun menurut
sifatnya dapat dipindahkan

3. Kejadian/Peristiwa Hukum
Peristiwa hukum atau kejadian hukum atau rechtsfeit adalah segala perbuatan yang
secara sengaja dilakukan orang yang mengakibatkan timbulnya hak dan kewajiban.
Contoh pertama :

6
Peristiwa transaksi jual beli barang. Pada peristiwa ini terdapat akibat yang diatur oleh hukum,
yaitu timbulnya hak dan kewajiban, sebagaimana pasal 1457 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata bahwa ”Jual beli adalah suatu persetujuan, dengan mana pihak yang satu mengikatkan
dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang
telah dijanjikan”.
Peristiwa hukum itu dapat di bedakan menjadi 2, yaitu :
3. Peristiwa hukum karena perbuatan subyek hukum.
Peristiwa hukum karena perbuatan subyek hukum adalah semua perbuatan yang dilakukan
manusia atau badan hukum yang dapat menimbulkan akibat hukum. Misalnya peristiwa
pembuatan surat wasiat dan peristiwa tentang penghibahan barang.
4. Peristiwa hukum yang bukan perbuatan subyek hukum.
Peristiwa hukum yang bukan perbuatan subyek hukum adalah semua peristiwa hukum
yang tidak timbul karena perbuatan subyek hukum, akan tetapi apabila terjadi dapat
menimbulkan akibat-akibat hukum tertentu. Misal kelahiran seorang bayi, kematian
seseorang, dan kadaluarsa (aquisitief yaitu kadaluarsa yang menimbulkan hak dan
extinctief yaitu kadaluarsa yang melenyapkan kewajiban).

b. Perbuatan Hukum
Perbuatan hukum adalah segala perbuatan manusia yang secara sengaja dilakukan oleh
seseorang untuk menimbulkan hak-hak dan kewajiban. Perbuatan hukum ada 2 macam yakni
:
1. perbuatan hukum yang bersegi satu (eenzijdig)
adalah setiap perbuatan yang berakibat hukum (rechtsgevolg) dan akibat hukum
ditimbulkan oleh kehendak satu subyek hukum, yaitu satu pihak saja (yang telah
melakukan perbuatan itu). Misalnya, perbuatan hukum yang disebut dalam pasal 132
KUHPerdata (hak seorang istri untuk melepaskan haknya atas barang yang merupakan
kepunyaan suami istri berdua setelah mereka kawin, benda perkawinan), perbuatan hukum
yang disebut dalam pasal 875 KUHPerdata (perbuatan mengadakan testamen adalah suatu
perbuatan hukum yang bersegi satu), perbuatan hukum yang mendirikan yayasan
(stichtingshandhandeling).
2. perbuatan hukum yang bersegi dua (tweezijdig).

7
adalah setiap perbuatan yang akibat hukumnya ditimbulkan oleh kehendak dua
subyek hukum, yaitu dua pihak atau lebih. Setiap perbuatan hukum yang bersegi dua
merupakan perjanjian (overeenkomst) seperti yang tercantum dalam pasal 1313
KUHPerdata “Perjanjian itu suatu perbuatan yang menyebabkan satu orang (subyek
hukum) atau lebih mengikat dirinya pada seorang (subyek hukum) lain atau lebih”.

c. Hubungan Hukum

Menurut Soeroso (hal. 269), hubungan hukum ialah hubungan antara dua atau lebih subjek
hukum. Dalam hubungan hukum ini hak dan kewajiban pihak yang satu berhadapan dengan
hak dan kewajiban pihak yang lain. Hukum sebagai himpunan peraturan-peraturan yang
mengatur hubungan sosial memberikan suatu hak kepada subjek hukum untuk berbuatsesuatu
atau menuntut sesuatu yang diwajibkan oleh hak itu, dan terlaksananya kewenangan/hak dan
kewajiban tersebut diijamin oleh hukum.

Syarat-syarat hubungan hukum adalah:

1. Adanya dasar hukum, ialah peraturan-peraturan hukum yang mengatur hubungan hukum
itu, dan
2. Timbulnya peristiwa hukum.

Contoh: A dan B mengadakan perjanjian jual-beli rumah

1. Dasar hukumnya Pasal 1474 dan Pasal 1513 KUHPerdata yang masing-masing
menetapkan bahwa si penjual mempunyai kewajiban menyerahkan barang (Pasal 1474
KUHPerdata) dan sebaliknya si pembeli berkewajiban membayar harga pembelian (Pasal
1513 KUHPerdata).
2. Karena adanya perjanjian jual-beli, maka timbul peristiwa hukum (jual-beli), ialah suatu
perbuatan hukum yang akibatnya diatur oleh hukum.

8
K. Prinsip-Prinsip Umum dalam Hukum
Prinsip-prinsip hukum umum adalah Nilai etik dan moral universal yang luhur, mulia dan
agung yang telahberhasil ditanamkan di dalam masyarakat umat manusia secara universal yang
menjiwai norma-norma hukum lainnya yang secara real dan nyata mengikat masyarakat
internasional. Secara umum terdapatprinsip fundamental yang tidak boleh dilangga roleh para
pihak di dalamhu bungan bisnis yang bersifat internasional yakni prinsip supremasi/kedaulatan
hukum nasional yang kekuatan mengikatnya adalah mutlak dimanasetiap transaksi dagang yang
dituangkan kedalam kontrak yang terjadi di dalam wilayah suatu negara tunduk secara mutlak
pada hukum nasional negara namun secara luas juga harus tercermin dalam penyelenggaraan
pemerintahan, baik lembaga legislatif, eksekutif, maupun yudikatif.

Prinsip penting dalam negara hukum adalah perlindungan yang sama (equal protection)
atau persamaan dalam hukum (equality before the law). Perbedaan perlakuan hukumhanya
boleh jika ada alasan yang khusus, misalnya, anak-anak yang dibawah umur 17 tahun
mempunyai hak yang berbeda dengan anak-anak yang diatas 17 tahun. Perbedaan ini ada alasan
yang rasional. Tetapi perbedaan perlakuan tidak dibolehkan jika tanpa alasan yang logis,
misalnya, karena warna kulit, gender, agama dan kepercayaan, sekte tertentu dalam agama, atau
perbedaan status seperti antar tuan tanah dan petani miskin. Meskipun demikian, perbedaan
perlakuaan tanpa alasan yang logis seperti sampai saat ini masih banyak terjadi di berbagai
negara, termasuk di negara yang hukumnya sudah maju sekalipun.

Negara yang menganutpaham negara hukum berlaku prinsip-prinsip pokok Negara


Hukum. 2 Prinsip-prinsip Negara hukum antara lain mengatur tentang perlindungan terhadap
hak asasi manusia. Perlindungan terhadap hak asasi manusia diatur di dalam undang-undang,
baik di dalam Undang-Undang Dasar 1945 maupun undang-undang yang mengatur khusus
tentang hak asasi manusia. Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang melekat pada diri
manusiadari sejak dalam kandungan. Oleh karena itu wajib untuk dihormati, dilindungi serta
mendapat perlakuan hukum yang adil serta mendapat perlakuan yang sama di depan hukum.
KUHPerdata (hak seorang istri untuk melepaskan haknya atas barang yang
merupakan kepunyaan suami istri berdua setelah mereka kawin, benda perkawinan),
perbuatan hukum yang disebut dalam pasal 875 KUHPerdata (perbuatan mengadakan
testamen adalah suatu perbuatan hukum yang bersegi satu), perbuatan hukum yang
mendirikan yayasan (stichtingshandhandeling).
3. perbuatan hukum yang bersegi dua (tweezijdig).

9
adalah setiap perbuatan yang akibat hukumnya ditimbulkan oleh kehendak dua
subyek hukum, yaitu dua pihak atau lebih. Setiap perbuatan hukum yang bersegi dua
merupakan perjanjian (overeenkomst) seperti yang tercantum dalam pasal 1313
KUHPerdata “Perjanjian itu suatu perbuatan yang menyebabkan satu orang (subyek
hukum) atau lebih mengikat dirinya pada seorang (subyek hukum) lain atau lebih”.

d. Hubungan Hukum

Menurut Soeroso (hal. 269), hubungan hukum ialah hubungan antara dua atau lebih subjek
hukum. Dalam hubungan hukum ini hak dan kewajiban pihak yang satu berhadapan dengan
hak dan kewajiban pihak yang lain. Hukum sebagai himpunan peraturan-peraturan yang
mengatur hubungan sosial memberikan suatu hak kepada subjek hukum untuk berbuatsesuatu
atau menuntut sesuatu yang diwajibkan oleh hak itu, dan terlaksananya kewenangan/hak dan
kewajiban tersebut diijamin oleh hukum.

Syarat-syarat hubungan hukum adalah:

1. Adanya dasar hukum, ialah peraturan-peraturan hukum yang mengatur hubungan hukum
itu, dan
2. Timbulnya peristiwa hukum.

Contoh: A dan B mengadakan perjanjian jual-beli rumah

3. Dasar hukumnya Pasal 1474 dan Pasal 1513 KUHPerdata yang masing-masing
menetapkan bahwa si penjual mempunyai kewajiban menyerahkan barang (Pasal 1474
KUHPerdata) dan sebaliknya si pembeli berkewajiban membayar harga pembelian (Pasal
1513 KUHPerdata).
4. Karena adanya perjanjian jual-beli, maka timbul peristiwa hukum (jual-beli), ialah suatu
perbuatan hukum yang akibatnya diatur oleh hukum.

10
L. Prinsip-Prinsip Umum dalam Hukum
Prinsip-prinsip hukum umum adalah Nilai etik dan moral universal yang
luhur, mulia dan agung yang telahberhasil ditanamkan di dalam masyarakat
umat manusia secara universal yang menjiwai norma-norma hukum lainnya
yang secara real dan nyata mengikat masyarakat internasional. Secara umum
terdapatprinsip fundamental yang tidak boleh dilangga roleh para pihak di
dalamhu bungan bisnis yang bersifat internasional yakni prinsip
supremasi/kedaulatan hukum nasional yang kekuatan mengikatnya adalah
mutlak dimanasetiap transaksi dagang yang dituangkan kedalam kontrak yang
terjadi di dalam wilayah suatu negara tunduk secara mutlak pada hukum
nasional negara namun secara luas juga harus tercermin dalam
penyelenggaraan pemerintahan, baik lembaga legislatif, eksekutif, maupun
yudikatif.

Prinsip penting dalam negara hukum adalah perlindungan yang sama


(equal protection) atau persamaan dalam hukum (equality before the law).
Perbedaan perlakuan hukumhanya boleh jika ada alasan yang khusus, misalnya,
anak-anak yang dibawah umur 17 tahun mempunyai hak yang berbeda dengan
anak-anak yang diatas 17 tahun. Perbedaan ini ada alasan yang rasional. Tetapi
perbedaan perlakuan tidak dibolehkan jika tanpa alasan yang logis, misalnya,
karena warna kulit, gender, agama dan kepercayaan, sekte tertentu dalam
agama, atau perbedaan status seperti antar tuan tanah dan petani miskin.
Meskipun demikian, perbedaan perlakuaan tanpa alasan yang logis seperti
sampai saat ini masih banyak terjadi di berbagai negara, termasuk di negara
yang hukumnya sudah maju sekalipun.

Negara yang menganutpaham negara hukum berlaku prinsip-prinsip


pokok Negara Hukum. 2 Prinsip-prinsip Negara hukum antara lain mengatur
tentang perlindungan terhadap hak asasi manusia. Perlindungan terhadap hak
asasi manusia diatur di dalam undang-undang, baik di dalam Undang-Undang
Dasar 1945 maupun undang-undang yang mengatur khusus tentang hak asasi
manusia. Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang melekat pada diri
manusiadari sejak dalam kandungan. Oleh karena itu wajib untuk dihormati,
dilindungi serta mendapat perlakuan hukum yang adil serta mendapat
perlakuan yang sama di depan hukum.

11
12

Anda mungkin juga menyukai