Anda di halaman 1dari 18

MODUL ASPEK HUKUM

DALAM EKONOMI
Oleh
RINI SYARIF, SH

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN BOGOR


Jalan Ranggagading No. 1 Bogor 16123
www.stiekesatuan.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN

• Pertemuan I
• Oleh
• RINI SYARIF, SH
A. ISTILAH DAN PENGERTIAN
HUKUM PERDATA
• Dalam system hukum Indonesia struktur hukumnya mengenal dua
kelompok, yaitu norma hukum privat dan norma hukum public. Hukum
privat biasanya dikenal dengan istilah hukum perdata atau hukum sipil.
Istilah yang sering digunakan adalah hukum perdata untuk
membedakannya dengan hukum pidana, hukum sipil lawan dari hukum
militer.
• Berdasarkan pendapat para sarjana hokum/ahli, maka dapat dirumuskan
bahwa hukum perdata adalah :
• *. Hukum perdata mengatur hubungan hukum antara individu /
warganegara atau badan hukum yang satu dengan individu /
warganegara atau badan hukum lainnya dalam pergaulan
kemasyarakatan,
• *. Hukum perdata pada dasarnya bermaksud melindungi
kepentingan perorangan
• *. Hukum perdata merupakan keseluruhan hukum pokok,
• *. Hukum perdata pada dasarnya berbeda dengan hukum public
yang pada dasarnya melindungi kepentingan umum.
• Untuk membedakan hokum privat dan hukum public itu ada beberapa tolak
ukur yang dipergunakan . menurut Sudikno Mertokusumo, SH ada beberapa
tolok ukur yang dapat dijadikan pedoman untuk membedakan hukum
perdata dan hukum public, yaitu antara lain :
• Hukum public mengatur hubungan hukum antara individu atau warganegara
dengan Negara, sedangkan hukum perdata mengatur hukum antara
individu yang satu dengan individu yang lainnya.
• Dalam hukum public salah satu pihaknya adalah penguasa, sedangkan
hokum perdata umumnya para pihak yaitu perorangan, meskipun dapat
pula penguasa menjadi pihak dalam suatu hubungan perdata.
• Tujuan hukum public adalah untuk melindungi kepentingan umum,
sedangkan hukum perdata bertujuan melindungi kepentingan
perseorangan, meskipun dalam perkembangannya jiga melindungi
kepentingan umum.
• Peraturan – peraturan di dalam hukum public sifatnya memaksa
(dwingendrecht), sedangkan hukum peraturan perdata umumnya bersifat
melengkapi dan mengatur (aanvullendrecht), meskipun ada juga yang
bersifat memaksa.
LANJUTAN
A. Pengertian Hukum
• Hukum adalah keseluruhan aturan-aturan yang mengatur tingkah laku
manusia dalam pergaulan masyarakat agar tercipta ketertiban,
ketentraman, keamanan dan kepastian
• Hukum berbeda dengan Undang-undang : pengertian hukum lebih luas
dari Undang-undang, sebab hukum terdiri dari hukum tertulis dan hukum
tidak tertulis ,
• Sedangkan Undang-undang adalah hukum yang tertulis yang dibuat
oleh pejabat atau badan yang berwenang untuk itu (presiden
bekerjasama dengan DPR dan MPR)
B. Subyek Hukum dan Objek Hukum
• Subyek hukum artinya pendukung hak dan kewajiban, yang menjadi
subyek hukum adalah :
*. Manusia disebut dengan Natuurlijk persoon atau orang secara alami
“. Badan hukum misal : PT, Yayasan, Koperasi, disebut dengan Recht
persoon.
• Manusia berbeda dengan orang, manusia sudah pasti orang
sedangkan orang terdiri dari manusia (badan hukum).
• Objek hukum adalah sesuatu yang menjadi dasar
tumbuhnya hubungan hukum
• Objek hukum pada umumnya adalah benda atau
kepentingan.
C. Hakekat Hukum
• Adalah Norma atau kaedah, dimana norma tersebut berisikan
hak dan kewajiban atau larangan dan keharusan.
• Hak boleh digunakan atau tidak karena hukum bukan
merupakan keharusan dan tidak dikenakan sanksi sedangkan
kewajiban jika ditinggalkan akan ada sanksinya.
D. Macam-macam Norma dan Kaedah
*. Norma agama : mengatur hubungan manusia dan tuhan
*. Norma susila : menyangkut peraturan yang mengatur
mengenai seksualitas. Norma ini dipengaruh oleh tempat dan
waktu
*. Norma sopan santun : orang muda menghargai orang yang
tua
*. Norma etika : menyangkut yang baik dan yang buruk
*. Norma hukum : merupakan norma yang paling efektif
E. Tujuan Hukum
*. Kadilan : bisa dirasakan jika sesuai dengan hati hati nurani
*. Kepastian : hukum harus bisa memberikan kepastian,
kepastian belum tentu menciptakan keadilan.
F. Fungsi Hukum
• Sebagai pengendali social atau masyarakat (social control), disini terjadi
pengembangan dalam masyarakat baru diatur oleh hokum sebab tidak
semua pengembangan masyarakat cepat-cepat diatur oleh hokum tetapi
ditinjau dulu sejauh mana pengembangan masyarakat itu terjadi.
G. Macam-macam Hukum Positif
Hukum menurut masa berlakunya ada tiga, yaitu :
*. Hukum Positif (Lus Constitutum)
Hukum yang sedang berlaku saat ini
*. Lus Constituendum
Hukum yang diharapkan berlaku dimasa yang akan dating
*. Hukum Alam
Hukum yang berlaku dimana saja dan kapan saja
Contoh: Tahapan kehidupan manusia : lahir bayi – anak ABG –
dewasa – ½ tua – tua.
H. Sumber Hukum
• Undang-undang : dibuat oleh pejabat yang berwenang
• Yurisprudensi : putusan hakim atau pengadilan yang dijadikan
dasar untuk mengadili
• Dekrit : pendapat para ahli yang terkenal
• Kebiasaan : suatu yang selalu dilakukan berulang-ulang dan
ditaati oleh masyarakat yang bersangkutan
• Traktat : perjanjian dua Negara atau lebih
I. Sifat Hukum
*. bersifat memaksa (dwingendrecht ) hokum yang tidak boleh
dilakukan penyimpangan
*. bersifat mengatur
BAB II.
HUKUM BENDA
A. Pengertian Benda dan
Pengaturannya
• Dalam hukum, benda adalah objek hukum
yang merupakan lawan dari subyek hukum,
artinya segala sesuatu yang dapat dihaki
oleh seseorang. Benda dalam pasal 499
KUHPdt adalah tiap-tiap barang dan tiap-
tiap hak yang dikuasai oleh hak milik.
B. Pembedaan Benda dalam beberapa jenis
• Menurut KUHPdt benda dibedakan dalam beberapa
jenis, yaitu:
1. Benda berwujud dan benda tidak berwujud
2. Benda yang habis dipakai dan benda yang tidak habis dipakai
3. Benda yang sudah ada dan benda yang masih akan ada
4. Benda yang dapat diperdagangkan dan benda yang tidak
dapat diperdagangkan
5. Benda yang dapat dibagi dan benda yang tidak dapat dibagi
6. Benda yang dapat diganti dan benda yang tidak dapat diganti
7. Benda yang terdaftar dan benda yang tidak terdaftar
8. Benda bergerak dan benda tidak bergerak.
C. Pembedaan Benda Bergerak dan Benda Tidak
Bergerak
• Benda bergerak (rocrend zaken) dibedakan menurut
sifatnya dan menutut Undang-undang (UU)
1. Benda bergerak karena sifatnya
Benda bergerak karena sifatnya dapat dipindahkan
atau berpindah dari satu tempat ketempat lain seperti :
mobil, motor, computer dan lain lain (pasal 529
KUHPdt)
2. Benda bergerak karena ketentuan UU
– Karena ketentuan UU umumnya berupa benda yang
tidak berwujud berupa hak yang menurut UU
dimasukkan dalam kategori benda bergerak seperti :
saham, obligasi, cek, tagihan-tagihan, dan lain-lainnya
• Untuk benda yang tidak bergerak dibedakan menurut sifatnya, tujuan
pemakaian dan menurut undang-undang (UU).
a. Benda tak bergerak menurut sifatnya
Adalah benda yang tidak dapat berpindah dari satu tempat ketempat yang
lain atau biasa dikenal dengan benda tetap. Kategori benda ini adalah tanah
berikut bangunan dan benda-benda yang melekat diatasnya
b. Benda tak bergerak Karen oeruntukkannya atau tujuan
pemakaiannya.
Kategorinya adalah menurut sifatnya sebenarnya benda tersebut dapat
dipindahkan tetapi guna pemakaian atau peruntukkannya benda tersebut
menyatu atau melekat dengan tanah, misalnya mesin-mesin pabrik.
c. Benda tak bergerak karena ketentuan UU
Sebenarnya menurut sifatnya benda ini dapat dipindahkan tetapi
berdasarkan UU benda ini dikategorikan benda tidak bergerak misalnya
kapal dengan bobot 20 meter kubik berdasarkan pasal 314 KUHPdt
dikategorikan sebagai benda tetap.
D. Pengertian Hukum Benda dan Pengaturannya.
Hukum benda adalah ketentuan hukum yang mengatur hubungan hokum antara
subyek hukum secara langsung dengan bendanya. Hubungan hokum tersebut melahirkan
hak kebendaan, seperti hak milik sendiri dan hak sewa atas benda milik orange lain.
Hukum benda dalam KUHPdt, diatur dalam buku ke-2. Adapun system pengaturan
yang dianut KUHPerdta adalah sistem tertutup, artinya orang pada azasnya tidak dapat
mengadakan hak-hak kebendaan baru selain selain yang sudah ditetapkan dalam Undang-
Undang. Jadi hak-hak kebendaan hanya terbatas pada hak kebendaan yang sudah
ditetapkan dalam Undang-undang. Dengan demikian mau tak mau suka tak suka seseorang
tidakdapat mengadakan hak-hak kebendaan baru yang sudah diatur dalam Undang-undang.
Hal ini dikenal dengan sifat memaksa yang dianut Buku II KUHPdt.
Jadi hal yang diatur dalam Buku II, antara lain adalah :
1. Pengertian Benda
2. Pembedaan macam-macam benda
3. Macam-macam hak kebendaan.
Selain diatur dalam buku II KUHPdt ketentuan Hukum benda juga diatur dalam
peraturan perundang-undangan lain, yaitu :
1. UU No. 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (UUPA)
2. UU No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan
3. UU No. 42 tahun 1999 tentang Fidusia
E. Macam-macam Hak Kebendaan
1. Hak Menguasai (hak bezit)
Hak bezit adalah hak untuk menguasai sesuatu benda seolah-olah miliknya
sendiri tanpa mempersoalkan pemilik sebenarnya dari benda tersebut.
Untuk menguasai suatu benda dapat dengan cara itikad baik ( te go
eder toouw) atau dapat juga dengan itikad jelek, misalnya dengan mencuri.
Cara memperoleh hak bezit
Untuk benda bergerak memperoleh hak bezitnya tidak sama dengan benda tak
bergerak.
a. Cara memperoleh hak bezit untuk benda bergerak
*. dengan pengambilan langsung dari sumbernya
*. dengan pengoperan atau peralihan, dimana benda tersebut
dikuasai dari satu tangan ketangan berikutnya.
b. Cara memperoleh hak bezit untuk benda tak bergerak
*. dengan pendudukan
*. dengan pernyataan.
2. Hak Milik
Hak milik adalah hak yang terkuat dan terpenuhi dari semua hak atas benda.
Dahulu hak ini disebut hak (Eigendom) dan pemiliknya disebut eigenaar. Di
Indonesia hak milik ini bersifat social.
Cara memperoleh hak milik :
a. Dengan pengambilan yaitu tanpa melalui tangan orang lain langsung
dari sumbernya.
b. Natrekking yaitu memperoleh hak milik karena peristiwa alam
c. Warisan yaitu pengalihan hak kekayaan dari generasi sebelumnya
kegenerasi berikutnya.
d. Lewat waktu atau kadaluarsa (Verjaring)
e. Karena pengalihan atau Penyerahan (Levering), ada 2 macam :
*. Benda bergerak (Feiteligh Levering)
Artinya menyerahkan fisik benda tersebut secara langsung
*. Benda tak bergerak (Yurisdische Levering)
Artinya penyerahan secara hukum harus melalui beberapa
tahapan;
Artinya penyerahan secara hukum harus melalui beberapa tahapan
e.1. membuat perjanjian yang bertujuan untuk
mengalihkan hal seperti akte jual beli
e.2. pembuatan peralihan hak dengan cara balik
nama
3. Hak Kebendaan diatas Benda Orang lain.
– Hak Guna Bangunan (HGB)
Yaitu hak untuk mendirikan bangunan diatas tanah orang lain
dalam jangka waktu tertentu.
– Hak Guna Usaha yaitu hak mengusahakan
– Hak Pakai yaitu hak untuk memakai tanah orang lain
– Hak Sewa yaitu menggunakan tanah milik orang lain
– Hak menggarap
– Hak memungut hasil dari benda orang lain
4. Hak Jaminan
• Adalah hak untuk menahan benda kepunyaan orang lain untuk
jaminan pelunasan hutang.
• Hak jaminan termasuk “hak Accessoir” atau hak ikutan atau hak
tambahan sebab yang utama adalah hak hutang piutangnya
sedangkan mengenai jaminan itu hanya tambahan.
• Hak jaminan untuk benda bergerak disebut “pand” yaitu gadei
dan hak jaminan untuk benda tidak bergerak disebut “hak
tanggungan”
• Disamping itu dalam buku II KUHPdt terdapat juga bentuk yang
bukan hak kebendaan tetapi mempunyai sifat dan cirri-ciri hak
kebendaan, antara lain
-. Piutang yang diistimewakan (privilege)
-. Hak Retensi
-. Hak Reklame

Anda mungkin juga menyukai