Anda di halaman 1dari 3

BB3-RK04-RII.

0
25 Juni 2013

NAMA : LUTFI MUFIDAH

NIM : 858952524

TUGAS TUTORIAL 2

PEMBELAJARAN PKN DI SD

PDGK4201

1. Mengapa HAM perlu ditegakkan dalam negara hukum Republik Indonesia?

2. Jelaskan apa hubungan negara hukum dengan HAM?

3. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri dan macam-macam pembagian Hukum!

4. Ditinjau dari sudut sumbernya, ada berapa macam norma yang berlaku di masyarakat?

JAWABAN

1. Karena, Hak Asasi Manusia merupakan hak dasar atau hak pokok yang dianugerahkan
oleh Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan bawaan sejak lahir sehingga orang lain tak
memiliki hak untuk melanggarnya. Manusia terikat dengan hukum. HAM memiliki
tujuan yang sangat berkaitan dengan kedamaian hidup setiap orang. Untuk itulah
dibentuk instrumen pokok dalam mewujudkan pemenuhan HAM seperti kekuasaan
kehakiman dan badan-badan lain yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan.
Jadi HAM Perlu Ditegakkan dalam Negara Hukum Indonesia Karena HAM mengatur
manusia dan apabila tidak ada HAM maka manusia tidak akan mendapatkan hak nya.
Selain itu, akan terjadi banyak perilaku yang tidak diinginkan (kejahatan).

2. Hukum berhubungan dengan Hak Asasi Manusia karena hukum dengan prinsip rule of
law diperlukan untuk menjamin agar Hak Asasi Manusia bisa dimiliki oleh setiap warga
negara. Hak Asasi Manusia adalah hak dasar yang dimiliki setiap manusia sejak dia
lahir. Hak ini harus dihormati dan tidak dapat diambil darinya. Namun dalam
kenyataannya, banyak sekali pelanggaran terhadap hak ini. Sehingga, untuk melindungi
hak asasi ini diperlukan rule of law, yaitu aturan hukum yang kuat dan dapat
melindungi setiap orang secara adil di depan hukum. Dalam Undang-Undang Dasar
1945 kesetaraan dimata hukum ini dijamin pada pasal 27 ayat 1 yang berbunyi: "Segala
warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya." Dengan
demikian, misalnya, setiap orang apapun agamanya akan mendapat perlindungan yang
sama di depan hukum untuk memeluk agama yang diyakininya dan untuk beribadah
sesuai dengan ajaran agamanya. Kebebasan ini dijamin oleh hukum, dan sesuai dengan
prinsip rule of law, kebebasan ini dijamin secara merata sama di mata hukum, tanpa
memandang apa agama yang dianut. Bila kemudian ada seorang warga negara yang hak
BB3-RK04-RII.0
25 Juni 2013

beribadahnya diganggu, maka hukum harus melindunginya dan menghukum orang


yang melanggar hak asasi tersebut.

3. Ciri-ciri hukum yaitu antara lain:

- Peraturan tentang tingkah laku manusia didalam pergaulan antar masyarakat.

- Peraturan tersebut dibuat oleh berbagai badan resmi yang berwajib.

- Peraturan tersebut bersifat memaksa.

- Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut yaitu tegas.

- Adanya perintah dan/atau larangan.

- Perintah dan/atau larangan itu harus dipatuhi oleh setiap orang.

Macam-macam pembagian hukum :

1. Menurut sumbernya:

Hukum undang-undang, yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan;

Hukum kebiasaan (adat), yang terletak di dalam peraturan kebiasaan adat;

Hukum traktat, yaitu yang ditetapkan oleh negara di dalam suatu perjanjian antar
negara;

Hukum yurisprudensi, yaitu hukum yang diambil dari putusan hakim terdahulu.

2. Menurut bentuknya:

Hukum tertulis, terdiri dari yang dikodifikasi dan yang tidak dikodifikasi;

Hukum tidak tertulis (hukum kebiasaan).

3. Menurut tempat berlakunya:

Hukum nasional, berlaku di dalam suatu negara;

Hukum internasional, mengatur hubungan hukum dalam dunia internasional;

Hukum asing, yang berlaku dalam negara lain;

Hukum gereja, kumpulan norma yang ditetapkan gereja untuk para anggotanya.

4. Menurut waktu berlakunya:

Ius constitutum (hukum positif), yaitu hukum yang berlaku saat ini bagi suatu
masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu;
BB3-RK04-RII.0
25 Juni 2013

Ius constituendum, yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada waktu yang akan
datang;

Hukum alam, yaitu hukum yang berlaku dimana-mana dalam segala waktu dan untuk
segala bangsa di dunia.

5. Menurut cara mempertahankan:

Hukum material, yaitu hukum yang memuat peraturan yang mengatur kepentingan
dan hubungan yang berwujud perintah dan larangan. Contoh: hukum pidana, hukum
perdata;

Hukum formal, yaitu hukum yang memuat peraturan yang mengatur bagaimana cara
melaksanakan dan mempertahankan hukum material, cara mengajukan suatu perkara
di pengadilan, dan cara hakim memberi putusan. Contoh: hukum acara pidana,
hukum acara perdata.

6. Menurut sifatnya:

Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang dalam keadaan bagaimanapun juga harus
dan mempunyai paksaan mutlak;

Hukum yang mengatur, yaitu hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak yang
bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam suatu perjanjian.

7. Menurut wujudnya:

Hukum objektif, yaitu hukum yang berlaku secara umum di suatu negara, mengatur
hubungan hukum antara dua orang atau lebih tanpa memandang golongan tertentu;

Hukum subjektif, yaitu hukum yang timbul dari hukum objektif dan berlaku terhadap
seorang tertentu atau lebih. Hukum subjektif disebut juga hak.

8. Menurut isinya:

Hukum privat (hukum sipil), yaitu hukum yang mengatur hubungan antara orang
yang satu dengan yang lain, menitikberatkan pada kepentingan perseorangan;

Hukum publik (hukum negara), yaitu hukum yang mengatur hubungan negara
dengan alat perlengkapan atau hubungan negara dengan perseorangan.

4. Ada 4 norma yaitu :

- Norma Agama

- Norma Kesusilaan

- Norma Kesopanan

- Norma Hukum

Anda mungkin juga menyukai