Anda di halaman 1dari 59

1

PENEMUAN HUKUM
Oleh:
Dr. Gusagis K. Ngaziz
Program MKN-UPH

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


2

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


3 Tujuan instruksional

Pada akhir perkuliahan Penemuan Hukum di minggu


pertama diharapkan setiap mahasiswa/I dapat:
 1. Memahami makna dan arti pentingnya suatu ilmu
penemuan hukum.
 2. Memahami pengertian, hakekat, manifestasi serta
sifat hukum.
 3. Memahami kunci keberhasilan hukum.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


4 Mengapa penemuan
hukum?
 Berdasarkan Pasal 16 ayat (1) Undang-undang No. 4
Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, yang
menegaskan “pengadilan tidak boleh menolak untuk
memeriksa dan mengadili suatu perkara yang
diajukan dengan dalih bahwa hukum tidak atau
kurang jelas, melainkan wajib untuk memeriksa dan
mengadilinya”.
 Di samping itu pula dapat kita lihat Pasal 22 AB yang
menegaskan “bilamana seorang hakim menolak
menyelesaikan suatu perkara dengan alasan
peraturan perundang-undangan yang bersangkutan
tidak menyebutnya, tidak jelas atau tidak lengkap,
maka ia dapat dituntut karena menolak mengadili”.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


5 Apa itu hukum?

 E. Utrecht mendefinisikan hukum sebagai himpunan petunjuk


hidup (perintah dan larangan) yang mengatur tata tertib dalam
suatu masyarakat yang bersangkutan, dan seharusnya ditaati
oleh anggota msyarakat yang bersangkutan, oleh karena itu
pelanggaran terhadap petunjuk hidup tersebut dapat
menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah masyarakat itu.
 Mochtar Kusumaatmadja mendefinisakan hukum sebagai
adalah asas-asas atau norma-norma yang mengatur kehidupan
manusia dalam masyarakat mencakup pula lembaga-lembaga
atau institusi dan proses yang diperlukan untuk mewujudkan
hukum itu dalam kenyataan.
 SOETANDYO WIGJOSOEBROTO berpendapat bahwa tidak ada
konsep tunggal mengenai apa yang disebut hukum itu. Karena
sebenarnya hukum terdiri dari 3 konsep: hukum sebagai asas
moralitas, hukum sebagai kaidah-kaidah positif yang berlaku
pada waktu dan tempat tertentu, dan yang ketiga, hukum
dikonsepkan sebagai institusi yang riil dan fungsional dalam
sistem kehidupan bermasyarakat.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


6 Unsur-unsur dan Ciri-ciri
hukum
 Unsur-unsur hukum itu meliputi:
• Peraturan yang berisi tentang kaidah-kaidah
tingkah laku manusia dalam kehidupan
bermasyarakat.
• Peraturan diadakan oleh lembaga yang
berwenang membuatnya
• Peraturan bersifat memaksa
• Peraturan tingkah laku manusia yang disertai
dengan sanksi yang tegas
 Ciri-ciri hukum adalah:
- Adanya perintah / larangan
- Perintah /larangan itu harus ditaati oleh setiap orang

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


7 Dua sumber hukum

 Dua sumber hukum yaitu sumber hukum formil dan


sumber hukum materil.
 1. sumber hukum formil, yaitu menjelaskan kepada kita
dimana saja kita dapat menemukan ketentuan-
ketentuan hukum, untuk dapat mengetahui apa yang
menjadi hukum positif. Sumber hukum formil
terdiri/meliputi sumber hukum langsung dan sumber
hukum tidak langsung.
 2. Sumber Hukum Materil yaitu sumber hukum yang lebih
kepada suatu usaha pendalaman teoritis tentang hukum
karena jawabannya tergantung pada pendekatan yang
kita gunakan apakah itu pendekatan sejarah, falsafah,
sosiologi, agama, ekonomi, dan hukum itu sendiri,
pragmatis atau kombinasi dari pendekatan tersebut.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


8 Sumber hukum formil

 Sumber hukum formil terdiri/meliputi ;


- Perundang-undangan.
 - Kebiasaan dan adat;
 - Traktat.
 - Yurisprudensi.
 Sumber hukum yang tidak normal: Coup d’etat

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


9 Ada 3 macam hukum

 Ada 3 macam hukum, yaitu;


 1. Ius Constitutum, merupakan hukum positif, yaitu
hukum yang berlaku pada saat ini / hukum yang
berlaku pada waktu tertentu
 2. Ius Constituendum, merupakan hukum yang
diinginkan atau hukum yang akan datang.
 3. Hukum Alam, merupakan hukum yang berlaku
secara universal dan abadi.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


10 “fiat justitia et pereat
mundus”
 Hukum harus dilaksanakan dan ditegakkan. Dalam
menegakkan hukum ada tiga unsur yang selalu harus
diperhatikan :
 kepastian hukum (Rechtssicherheit),
 kemanfaatan (Zweckmassigkeit) dan
 keadilan (Gerechtigkeit).
 Setiap orang mengharapkan dapat ditetapkannya
hukum dalam hal terjadi peristiwa konkrit. Bagaimana
hukumnya itulah yang harus berlaku “fiat justitia et
pereat mundus” (meskipun dunia ini runtuh hukum
harus ditegakkan).

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


11 Penegakan Hukum

 Salah satu fungsi dari hukum ialah sebagai alat untuk melindungi
kepentingan manusia atau sebagai perlindungan kepentingan
manusia.
 Upaya yang semestinya dilakukan guna melindungi kepentingan
manusia ialah penegakan hukum yang dilaksanakan secara
layak.
 Penegakan hukum harus menciptakan suatu kepastian hukum
dengan adanya kepastian hukum masyarakat akan lebih tertib.
 Penegakan hukum itu harus bermanfaat. Untuk apa hukum
ditegakkan kalau tidak bermanfaat. Salah satu bentuk manfaat
hukum itu adalah terwujudnya suatu ketertiban masyarakat.
 Penegakan hukum harus menciptakan rasa keadilan. Karena
bagi masyarakat hukum itu adalah wujud dari rasa keadilan.
Keadilan akan menciptakan rasa perdamaian.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


12 Asas hukum

 Menurut Satjipto Rahardjo


 Asas Hukum adalah “Jantungnya” peraturan hukum
karena ia merupakan landasan yang paling luas bagi
dibuatnya/ lahirnya peraturan hukum.
 Asas Hukum adalah dasar-dasar umum yang
terkandung dalam peraturan hukum, dan dasar-dasar
umum tersebut merupakan sesuatu yang
mengandung nilai etis .

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


13 Jenis hukum

 Ada beberapa jenis Hukum yang berlaku di Indonesia:


 1. Hukum perdata Indonesia
 2. Hukum pidana Indonesia
 3. Hukum tata negara
 4. Hukum tata usaha (administrasi) negara
 5. Hukum acara perdata Indonesia
 6. Hukum acara pidana Indonesia
 7. Hukum adat di Indonesia
 8. Hukum Islam di Indonesia.
 9. Hukum militer.
 10. Hukum Internasional.
 11. Dll.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


14 Apa yang dimaksud
dengan Norma?
 Norma Hukum merupakan aturan-aturan yang dibuat
oleh suatu negara atau alat-alat perlengkapan
negara, dan berlakunya yang dapat dipaksakan oleh
suatu alat-alat kekuasaan negara, contohnya seperti
polisi, jaksa dan hakim. Norma hukum sifatnya
memaksa dan mengikat.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


15
Tujuan Norma Hukum
 Sebagai suatu pedoman dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.
 Agar terwujud suatu masyarakat yang tertib
 Agar manusia tidak menciptakan kerusakan dalam lingkungan hidup.
 Agar masyarakat paham terhadap aturan hukum
 Agar masyrakat takut untuk melakukan perbuatan yang melanggar atau
merugikan orang lain.
 Agar jelas mana yang dimaksud dengan pelanggaran dan kejahatan.
 Agar jelas sanksi yang akan diperoleh apabila melakukan pelanggaran
dan kejahatan.
 Agar jelas hak dan kewajiban seseorang.
 Agar jelas hal-hal apa yang harus dilakukan agar mendapat perlindungan
hukum.
 dll

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


16 Kaidah hukum

 Kaidah hukum merupakan segala peraturan dan


ketetapan yang ada yang telah dibuat secara resmi oleh
pemegang kekuasaan , yang sifatnya mengikat setiap
orang dan bersifat memaksa dengan sanksi yang tegas.
 kaidah hukum merupakan suatu pedoman atau patokan
sebagai perilaku lahiriyah dan batiniyah yang baik.
Menurut sifatnya kaidah hukum terbagi 2, yaitu :
 hukum yang imperatif, maksudnya kaidah hukum itu
bersifat a priori harus ditaati, bersifat mengikat dan
memaksa.
 hukum yang fakultatif maksudnya ialah hukum itu tidak
secara apriori mengikat. Kaidah fakultatif bersifat sebagai
pelengkap.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


17 Fungsi Hukum

 Hukum mempunyai fungsi untuk memberikan


perlindungan terhadap kepentingan manusia (seluruh
manusia tanpa terkecuali). Oleh karena itu maka
hukum harus dilaksanakan agar kepentingan manusia
tersebut dapat terlindungi.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


18 Sistem hukum

 Dalam kehidupan bermasyarakat diperlukan suatu


sistem hukum untuk menciptakan kehidupan
masyarakat yang harmonis dan teratur.
 Elemen dari suatu sistem hukum adalah:
 1. Substansi hukum.
 2. Infrastuktur hukum.
 3. Budaya hukum.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


19 Hukum itu tidak sempurna

 Kenyataannya hukum atau peraturan perundang-


undangan itu tidak sempurna dan tidak mencakup
seluruh perkara yang timbul dalam masyarakat
sehingga sering kali sangat menyulitkan penegak
hukum untuk menyelesaikan perkara tersebut.
 Dalam usaha menyelesaikan suatu perkara
adakalanya hakim menghadapi masalah sudah ada
undang-undangnya tetapi belum ada peraturan
pelaksanaannya, atau belum adanya peraturan
perundang-undangan yang dapat langsung
digunakan untuk menyelesaikan perkara yang
bersangkutan, walaupun semua metode penafsiran
telah digunakan.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


20 Mengapa perlu penemuan
hukum?
 Hukum dan peraturan perundang-undangan yang
ada ini hanyalah buatan manusia yang tidak
sempurna, oleh karena itu, sudah bisa dipastikan
bahwa hukum dan peraturan perundang-undangan
itu pasti juga tidak sempurna, tidak lengkap, bahkan
tidak ada, terdapat berbagai kekurangan, banyak
yang tidak jelas sehingga perlu penafsiran atau
interpretasi, sehingga perlu dilengkapi, perlu
dijelaskan dan perlu adanya suatu penemuan hukum.
Sehingga jelas sekali mempelajari metode penemuan
hukum adalah sangat penting.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


21 Kegunaan dari penemuan
hukum
 Kegunaan dari penemuan hukum adalah mencari
dan menemukan kaidah hukum yang dapat
digunakan untuk memberikan keputusan yang tepat
atau benar, dan secara tidak langsung memberikan
kepastian hukum juga di dalam masyarakat.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


22 Hakekat penemuan hukum

 Penemuan hukum, pada hakekatnya mewujudkan


pengembanan hukum secara ilmiah dan secara
praktikal.
 Penemuan hukum sebagai sebuah reaksi terhadap
situasi-situasi problematikal yang dipaparkan orang
dalam peristilahan hukum berkenaan dengan dengan
pertanyaan-pertanyaan hukum (rechtsvragen), konflik-
konflik hukum atau sengketa-sengketa hukum.
 Penemuan hukum diarahkan pada pemberian jawaban
terhadap pertanyaan-pertanyaan tentang hukum dan
hal pencarian penyelesaian-penyelesaian terhadap
sengketa-sengketa konkret.
 Penemuan hukum berkenaan dengan hal menemukan
penyelesaian-penyelesaian dan jawaban-jawaban
berdasarkan kaidah-kaidah hukum.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


23 Penemuan hukum adalah
aspek penting dalam ilmu
hukum
 Penemuan hukum termasuk kegiatan sehari-hari para yuris, dan terjadi
pada semua bidang hukum, seperti hukum pidana, hukum perdata, hukum
pemerintahan dan hukum pajak.
 Penemuan hukum adalah aspek penting dalam ilmu hukum dan praktek
hukum. Dalam menjalankan profesinya, seorang ahli hukum pada
dasarnya harus membuat keputusan-keputusan hukum, berdasarkan hasil
analisanya terhadap fakta-fakta yang diajukan sebagai masalah hukum
dalam kaitannya dengan kaidah-kaidah hukum positif. Sementara itu,
sumber hukum utama yang menjadi acuan dalam proses analisis fakta
tersebut adalah peraturan perundangan-undangan. Dalam hal ini yang
menjadi masalah, adalah situasi dimana peraturan Undang-undang
tersebut belum jelas, belum lengkap atau tidak dapat membantu seorang
ahli hukum dalam penyelesaian suatu perkara atau masalah hukum.
Dalam situasi seperti ini, seorang ahli hukum tidak dapat begitu saja
menolak untuk menyelesaikan perkara tersebut. Artinya, seorang ahli
hukum harus bertindak atas inisiatif sendiri untuk menyelesaikan perkara
yang bersangkutan.
 Penemuan hukum membantu seorang ahli hukum mampu berperan
dalam menetapkan atau menentukan apa yang akan merupakan hukum
dan apa yang bukan hukum, walaupun peraturan perundang-undangan
yang ada tidak dapat membantunya.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


24 Penemuan hukum merupakan
proses konkretisasi
 Seorang ahli hukum senantiasa harus dapat memberikan
penjelasan, penambahan, atau melengkapi peraturan
perundang-undangan yang ada, dikaitkan dengan
perkembangan yang terjadi di dalam masyarakat. Hal ini perlu
dijalankan sebab adakalanya pembuat Undang-undang
(wetgever) tertinggal oleh perkembangan perkembangan
didalam masyarakat.
 Penemuan hukum merupakan pembentukan hukum oleh hakim
atau aparat hukum lainnya yang ditugaskan untuk penerapan
peraturan hukum umum pada peristiwa hukum konkrit.
 Penemuan hukum merupakan proses konkretisasi atau
individualis peraturan hukum (das sollen) yang bersifat umum
dengan mengingat akan peristiwa konkrit (das sein) tertentu, jadi
dalam penemuan hukum yang penting adalah bagaimana
mencarikan atau menemukan hukumnya untuk peristiwa konkrit.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


25 Asas hukum

 Menurut Satjipto Rahardjo


 Asas Hukum adalah “Jantungnya” peraturan hukum
karena ia merupakan landasan yang paling luas bagi
dibuatnya/ lahirnya peraturan hukum.
 Asas Hukum adalah dasar-dasar umum yang
terkandung dalam peraturan hukum, dan dasar-dasar
umum tersebut merupakan sesuatu yang
mengandung nilai etis .

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


26 Kapan penemuan hukum itu
dilakukan?
 Kegiatan penemuan hukum itu dilakukan setiap saat
ketika kita berhadapan dengan peristiwa yang nyata
yang harus diselesaikan. Ketika seorang mahasiswa
fakultas hukum menyusun paper yang terkait dengan
hukum maka dia harus berusaha menemukan hukum
yang tepat untuk menganalisis kasus hukum yang
ditelitinya. Ketika para penegak hukum (Hakim, jaksa,
polisi, advokat) berusaha menyelesaikan suatu masalah
hukum maka mereka juga harus menemukan hukum
yang tepat untuk dipergunakan menyelesaikan
masalahnya. Ketika Notaris akan membuat suatu
perjanjian untuk kliennya maka dia harus menemukan
hukum yang tepat yang dijadikan landasan hukumnya,
dll. Penemuan hukum yang benar adalah mutlak
dilakukan agar mendapat perlindungan hukum.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


27 Mengapa penemuan hukum
semakin penting sekarang ini?

 Penemuan hukum semakin penting karena


perkembangan hukum selalu tertinggal jika
dibandingkan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta perkembangan
ekonomi dan perdagangan yang semakin
mengglobal. Serta berbagai inovasi yang dilakukan
oleh masyarakat, kadang-kadang membuat hukum
tampak tertinggal jauh. Mengingat peraturan
perundang-undangan kadang-kadang tertinggal
sehingga tercipta kekosongan hukum, oleh karena itu
penemuan hukum sangat diperlukan dan menjadi
sangat penting.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


28 Hukum itu bersifat preskriptif

 Hukum itu bersifat preskriptif artinya hukum itu


memerintahkan manusia apa yang seharusnya
dilakukan di dalam tata pergaulan masyarakat, yang
tujuannya untuk mewujudkan ketertiban. Jadi apabila
hukum itu sudah mengatur maka seseorang
seyogyanya berbuat sesuai dengan aturan yang
telah ada tersebut.
 Bagaimana dengan berbagai inovasi-inovasi yang
dilakukan oleh masyarakat, yang kadang-kadang
bisa mengkaburkan hukum, bahkan bisa
menciptakan suatu kekosongan hukum, oleh karena
itu penemuan hukum harus terus menerus dilakukan
agar jangan sampai tertinggal dengan berbagai
inovasi yang ada.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


29 Hakekat dan Manifestasi
Hukum
Hakekat hukum Abstrak
Manifestasi hukum Kongkrit

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


30 Penemuan hukum dalam
penelitian hukum
 Sasaran penelitian hukum itu ada yang bersifat
normatif, yakni meneliti kaedah-kaedah hukum baik
yang tertulis maupun yang tidak tertulis (das Sollen)
tapi ada juga sasarannya adalah perilaku atau fakta-
fakta hukum (das Sein).
 Penemuan hukum dari kaedah-kaedah dan
penemuan hukum dari fakta-fakta perilaku hukum
yang nyata.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


31 Berbagai Pengertian Hukum

 1. Hukum sebagai kaidah.


 2. Hukum sebagai sistem nilai,
 3. Hukum sebagai ketentuan penguasa.
 4. Hukum sebagai tindakan para penegak hukum.
 5. Hukum sebagai tata hukum.
 6. Hukum sebagai ilmu hukum.
 7. Hukum sebagai disiplin hukum.
 8. Hukum sebagai paradigma.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


32 Hukum sebagai kaidah

 Hukum sebagai kaidah dalam arti bahwa hukum itu


merupakan ketentuan yang harus ditaati oleh
manusia dalam rangka pergaulan hidupnya di
tengah-tengah masyarakat.
 Selain hukum ada kaidah lain dalam tata pergaulan
masyarakat yakni kaidah agama, kesusilaan dan
sopan santun.
 Kaidah hukum berbeda dengan kaidah yang lain
karena kaedah hukum memiliki sanksi yang jelas.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


33 Hakekat Kaedah Hukum

 Kaedah hukum sebagai peraturan yang


mengharuskan bagaimana manusia itu berperilaku
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
agar kepentingannya dan kepentingan orang lain
terlindungi oleh hukum. Jadi kaedah pada prinsipnya
suatu kewajiban yang harus dilakukan dan yang tidak
boleh dilakukan, dan juga berisi hak-hak apabila telah
melakukan suatu kewajibannya dengan baik.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


34 Fungsi Kaedah Hukum

 Pada hakekatnya fungsi kaedah hukum adalah untuk


menciptakan ketertiban, dan melindungi kepentingan
manusia yang beritikat baik.
 Hanya orang-orang yang beritikat baik yakni orang-
orang yang taat terhadap hukum yang dilindungi
oleh hukum.
 Orang-orang yang beritikat buruk yakni orang yang
tidak taat hukum akan mendapat sanksi hukum.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


35 Kaidah hukum yang abstrak
dan kongkrit
 Kaedah yang abstrak itu merupakan kaedah yang
bersifat umum yang berlaku pada setiap orang,
seperti bunyi undang-undang pidana yakni “barang
siapa …..”
 Kaedah yang kongkrit itu adalah kaedah yang
ditujukan pada orang tertentu seperti perjanjian,
putusan pengadilan, dll.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


36 Sifat kaedah

 Sifat kaedah ada yang bersifat imperatif (memaksa)


dan ada yang bersifat fakultatif (melengkapi).
 Pasal 23 AB pada intinya bahwa undang-undang
yang berhubungan dengan ketertiban umum atau
kesusilaan tidak dapat ditiadakan atau dikalahkan
oleh suatu perbuatan atau perjanjian.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


37 Kaedah yang bersifat
atributif dan normatif
 Kaedah yang bersifat atributif yakni kaedah yang
memberi kewenangan kepada subyek hukum.
Contoh kewenangan eksekutif, yudikatif, legislatif.
 Kaedah yang bersifat normatif yakni kaedah yang
membebankan kewajiban-kewajiban dan hak-hak
kepada subyek hukum dalam bentuk perintah dan
larangan.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


38 Kaedah hukum yang
kongkrit
 Kaedah hukum kongkrit merupakan peraturan yang
dituangkan dalam bentuk tertulis, dalam peraturan
perundang-undangan, yang tampak dalam bentuk
pasal-pasal yang berisi aturan-aturan untuk berbuat
sesuatu atau tidak berbuat sesuatu.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


39 Element yang terdapat
dalam kaidah yang kongkrit
Tiga unsur yang terdapat dalam kaedah kongkrit adalah:
 1. Berhubungan dengan perilaku manusia.
 2. Bersifat umum.
 3. Bersifat preskriptif

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


40 Empat aspek peraturan
hukum
 Empat aspek umum peraturan hukum, adalah
 1. Aspek waktu: Peraturan perundang-undangan itu
berlaku untuk waktu tertentu.
 2. Aspek tempat: Peraturan perundang-undangan itu
hanya berlaku di wilayah atau tempat tertentu saja.
 3. Aspek umum orang: Peraturan perundang-
undangan itu berlaku untuk setiap orang yang
berada dalam yurisdiksi hukum itu.
 4. Aspek umum isi: Peristiwa yang diberi akibat hukum
itu terjadi berulang-ulang.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


41 Makna sanksi

 Sanksi itu merupakan peneguhan agar suatu ketentuan


itu benar-benar ditaati.
 Sanksi juga merupakan suatu tindakan paksa agar apa
yang telah dijanjikan harus ditepati.
 Sanksi juga bisa berupa hukuman terhadap mereka yang
melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan
ketentuan.
 Sanksi bisa bersifat negatif dalam arti berbentuk
penderitaan yang telah ditentukan dalam aturan atau
dalam bentuk pembebanan.
 Sanksi bersifat positif dalam arti memperoleh semacam
hadiah atau penganugerahan sesuatu yang telah
ditentukan oleh hukum.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


42 Hukum sebagai suatu sistem

 Sunaryati Hartono (1991:56) memberikan pengertian


sistem adalah sesuatu yang terdiri dari sejumlah unsur
atau komponen yang selalu pengaruh mempengaruhi
dan terkait satu sama lain oleh satu atau beberapa
asas.
 Unsur-unsur sistem :
1. Adanya Elemen-elemen atau bagian-bagian.
2. Adanya interaksi atau hubungan antara elemen-
elemen.
3. Adanya sesuatu yang mengikat elemen-elemen
(bagian-bagian) tersebut menjadi suatu kesatuan.
4. Terdapat tujuan bersama sebagai hasil akhir.
5. Berada dalam suatu lingkungan yang kompleks.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


43 Sistem hukum

Sistem hukum itu terdiri dari:


 1. Substansi.
 2. Infrastruktur.
 3. Budaya hukum.
 Sistem hukum nasional.
 Sistem hukum pidana, perdata, administrasi negara,
keluarga. DLL.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


44 Fungsi sistem hukum

 Fungsi sistem hukum itu tidak lain merupakan sarana


untuk memastikan terwujudnya suatu ketertiban oleh
karena itu sistem hukum berusaha menyatukan dan
menjaga tatanan yang ada di dalam masyarakat itu
tetap tertib, dan berlangsung seperti apa yang
seharusnya dilakukan (restitutio in integrum).

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


45 Hukum Sebagai Sistem Nilai

 Sebagai sistem nilai maka hukum berusaha:


 1. Menerapkan nilai-nilai yang dianggap baik dan
luhur secara universal.
 2. Menerapkan nilai-nilai yang bersifat patut atau
tepat dalam suatu masyarakat yang selaras dengan
nilai-nilai budayanya.
 3. Menerapkan nilai-nilai yang mengarah terwujudnya
suatu ketertiban, perdamaian dan keadilan serta
terlindunginya masyarakat dari hal-hal yang
dianggap buruk.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


46 Hukum Sebagai Ketentuan
Penguasa
 Menurut Bentham bahwa hukum adalah “ The
command of a sovereign backed by a sanction”.
 Jadi element dari hukum itu adalah:
 1. Perintah dari penguasa yang berdaulat.
 2. Didukung dengan sanksi.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


47 Wujud Ketentuan Penguasa

 Ketentuan peraturan yang tertulis (written law / Lex


Scriipta): UUD, UU, Perpu, PP, Keppres, Inpres, Kepmen,
Permen, Perda Tingkat I dan II, dll.
 Keputusan Hakim yang berkekuatan tetap atau
Jurisprudensi

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


48
Penegak Hukum

 Bagi masyarakat awam bahwa hukum itu identik


dengan para penegak hukum.
 Ada beberapa penegak hukum, yakni:
 1. Hakim.
 2. Jaksa.
 3. Polisi.
 4. Advokat.
 Beberapa petugas hukum yang lain seperti Panitera,
jurusita, sipirpenjara, dll

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


49 Hukum sebagai Tata Hukum

 Hukum sebagai tata hukum sering disebut sebagai


hukum positif yakni “a law as it is in a given time and
place, by reference to formal, rather than to moral or
ethical criteria of identification” (hukum yang ada
pada waktu dan tempat tertentu, dengan mengacu
pada hukum formal dari pada kriteria identifikasi
moral atau etika).

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


50 Pembedaan Tata Hukum

Hukum Publik Hukum Pidana


Hukum Tata Negara.
Hukum Administrasi Negara.
Hukum Internasional Publik
Hukum Privat Hukum Perdata
Hukum Dagang,
Dll.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


51 Hukum Sebagai Ilmu Hukum

 Ilmu Pengetahuan ilmiah adalah akumulasi dari


pengetahuan yang tersusun secara sistematis, logis,
obyektif dan menerapkan metodologi ilmiah.
 Ilmu hukum itu sering disebut sebagai ilmu tentang
kaidah yakni ilmu yang menelaah hukum sebagai
kaidah-kaidah dengan dogma-dogma, dalil-dalil
hukum yang diakui dan berlaku secara universal.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


52 Ilmu Hukum mempelajari asas-
asas hukum yang universal

Beberapa contoh asas hukum yang universal, yakni:


 Lex posteriori derogat lege priori.
 Lex superior derogat lege inferiori.
 Lex spesialis derogat lege generali.
 Nullum delictum nulla punna sine previa lege punali.
 Pro veritate habetur (putusan hakim harus dianggap
benar).
 Dll.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


53 Asas-asas hukum ada yang
tertuang dalam UU
Yang sudah tertuang dalam UU antara lain:
 Nullum delictum nulla poena sena praevia lege punali
(Pasal 1 ayat 1 KUHP).
 Presumption of innocence (Pasal 8 UU No. 4/2004).
 Exceptio non adimpleti contractus (Pasal 1266
KUHPer).
 Audi et alteram partem (Pasal 5 (1) UU. 4/2004).
 Lex specialis derogat lege generali (Pasal 1 KUHD)

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


54 Paul Scholten: Asas Hukum
Universal
Ada lima asas hukum universal, menurut Paul Scholten,
yakni:
 Asas kepribadian: pengakuan kepribadian manusia
bahwa manusia adalah subyek hukum.
 Asas persekutuan: pengakuan perlunya kehidupan
bersama yang tertib.
 Asas kesamaan: pengakuan bahwa dihadapan hukum
manusia adalah sama.
 Asas kewibawaan: pengakuan bahwa di dalam
masyarakat harus ada penguasa yang berdaulat yang
bisa menegakkan hukum.
 Asas pemisahan yang baik dan yang buruk: Pengakuan
bahwa hukum itu menentukan apa yang harus dilakukan
dan yang tidak boleh dilakukan.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


55 Hukum sebagai Disiplin
Hukum
 Hukum sebagai disiplin hukum dalam arti bahwa
mempelajari suatu sistem kenyataan atau gejala-
gejala yang dihadapi yang terkait dengan hukum
seperti ilmu hukum itu sendiri yang secara spesik
mempelajari tentang kaedah, dogma, dalil yang
diakui dan dipergunakan secara universal; hukum
sebagai disiplin juga mempelajari tentang politik
hukum yakni hukum dipergunakan sebagai alat untuk
mencapai tujuan politik dan rekayasa sosial; disiplin
hukum juga sebagai filsafat dalam arti mencari
kebenaran yang sedalam-dalamnya dengan
menggunakan akal budi terhadap berbagai
permasalahan hukum yang sangat mendasar seperti
masalah keadilan.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


56 Hukum sebagai Paradigma

 Hukum sebagai paradigma dalam arti hukum telah


dijadikan sebagai kepercayaan dan nilai-nilai yang
melekat yang dipergunakan oleh masyarakat atau
individu dalam melihat permasalahan atau
melaksanakan berbagai kegiatannya agar terwujut
semacam ketertiban dan keadilan dan perdamaian.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


57 Kunci Keberhasilan Hukum

 1. Isi hukum harus sesuai dengan nilai-nilai yang baik dan


luhur yang diakui dan diterima oleh masyarakat luas.
 2. Penerapan hukum harus menekankan pada kepastian
dan rasa keadilan yang hidup di masyarakat baik secara
obyektif dan subyektif.
 3. Proses pembuatannnya harus sesuai dengan prosedur
yang resmi berlaku dan mengacu pada prinsip-prinsip
legalitas.
 4. Komitmen yang kuat dari pemerintah untuk
menegakkan hukum.
 5. Terciptanya budaya hukum yang kuat dari seluruh
masyarakat.

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


58 Referensi

 Bambang Sutiyoso (2012). Metode Penemuan Hukum.


Yogyakarta: UII Press
 Sudikno Mertokusumo (2009). Penemuan Hukum
Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Liberty
 Apeldorn. Pengantar ilmu hukum.
 Steven Vago (1991). Law and Society.
 Peter Machmud Marzuki (2008). Pengantar Ilmu
Hukum.
 dll

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021


59 Thank you for your attention
and I wish you all the best

Dr. Gusagis/RV-MKN-UPH/Satu/Untuk kalangan sendiri 1/22/2021

Anda mungkin juga menyukai