Anda di halaman 1dari 5

TEKNIK PEMBUATAN AKTA I

(TEKNIK-TEKNIK PEMBUATAN
AKTA HUKUM KELUARGA)
Dr. STEFANIE HARTANTO, S.H., M.Kn.

MAGISTER KENOTARIATAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
ANAK

Pengakuan sah seorang anak


Dasar hukum: Pasal 280-284 KUHPerdata, Pasal 43 UU Perkawinan
Pasal 280 KUHPerdata: “Dengan pengakuan yang dilakukan terhadap seorang
anak luar kawin, timbullah hubungan perdata antara si anak dan bapak atau
ibunya”
Hal ini bertentangan dengan UU Perkawinan, disebutkan pada Pasal 43 UU
Perkawinan bahwa tanpa pengakuan, seorang anak luar kawin sudah ada
hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya.
ANAK

Cara melakukan pengakuan anak luar kawin (Pasal 281 KUHPerdata):


■ Pengakuan dilakukan dengan akta kelahiran anak
■ Pengakuan pada waktu perkawinan berlangsung
■ Pengakuan dengan tiap-tiap akta otentik
ANAK
■ Pengakuan Anak (oleh ibu)
Pada waktu anak tersebut dilahirkan di luar perkawinan (sebelum UU Perkawinan),
memang sudah didaftarkan pada Kantor Catatan Sipil dan diterima pada Akta
Kelahirannya sebagai anak yang lahir di luar perkawinan, dengan demikian belum
ada hubungan perdata dengan ibunya.
Kemudian setelah ibunya mengakui sahnya anak tersebut dengan akta notaris,
maka didaftarkan Kembali pada Catatan Sipil untuk dicatatkan lagi pada daftar
kelahiran. Dengan demikian, timbullah hubungan perdata dengan ibunya.

■ Pengakuan Anak (oleh ayah)


Pengakuan anak luar kawin oleh ayahnya harus dengan persetujuan ibunya (Pasal
284 KUHPerdata)
ANAK

Pengingkaran Sahnya Anak


■ Dasar hukum: Pasal 251-260 KUHPerdata, Pasal 44 UU Perkawinan
■ Jika dibuat dalam akta notaris, maka tetap harus diikuti putusan pengadilan dalam
jangka waktu 2 bulan (Pasal 256 KUHPerdata)
■ Berdasarkan Pasal 44 ayat 2 UU Perkawinan, pengingkaran anak diputuskan oleh
pengadilan.

Anda mungkin juga menyukai