TUGAS 1
No. Soal
1. Andi dan Riska melakukan nikah secara agama. Dalam pernikahan tersebut, mereka berdua mendapat
seorang anak bernama Betty.
Pertanyaannya:
1. Berdasarkan analisis Anda, apakah perkawinan antara Andi dan Riska sah? Kemukakan
argumentasi Anda dengan menyertakan dasar hukumnya.
2. Adakah konsekuensi perdata terhadap anak di luar kawin, jika kasus posisinya Bety lahir di luar
perkawinan? Analisislah dengan menyertakan dasar hukumnya.
1 dari 1
1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019. Undang -Undang Nomor 1 Tahun 1974 sebagaimana
diubah dengan Undang -Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan menyebutkan
bahwa:
"Tiap-tiap pernikahan harus dicatat dalam peraturan perundang -undangan yang berlaku".
Pernikahan antara Andi dan Riska termasuk Nikah Siri ini hukumnya sah menurut a g a m a m a ,
tetapi tidak sah menurut hukum positif (hukum negara)
d e n g a n mengabaikan sebagian atau beberapa aturan hukum positif yang
b e r l a k u , sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan, Pasal 2 bahwa setiap perkawinan dicatatkan secara resmi pada Kantor
Urusan Agama (KUA). Sedangkan instansi yang dapat melaksanakan perkawinan adalah Kantor
Urusan Agama (KUA) bagi yang beragama Islam dan Kantor Catatan Sipil (KCS) bagi yang beragama Non
Islam.
Oleh karena itu, pernikahan siri yang tidak dicatatkan di Kantor Urusan Agama itu ti d ak p un y a
ke ku at an h uk um , se hi n g ga jik a s ua tu saa t m e rek a be rd u a p u nya pe rm as a la ha n y a n g
b er ke na an d en g an r um a h ta n gg a nya se pert i pe rce ra ia n , kekerasan dalam rumah tangga,
warisan, perebutan hak asuh anak dan lainnya, pihak kantor urusan agama dan pengadilan agama
tidak Pencatatan perkawinan ini wajib dilakukan berdasarkanPasal 34 ayat (1) Undang - U n d a n g
No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan("UU
Adminduk").Atas pencatatan perkawinan ini, akan diterbitkan Kutipan Akta
Perkawinan yangmasing-masing diberikan kepada suami dan istri (Pasal 34 ayat (2) dan ayat (3)
Adminduk). Untuk yang beragama Islam, dalamPasal 1 angka 7 Peraturan Menteri Agama No. 11
Tahun 2007 tentang Pencatatan Nikah, buku nikah adalah kutipanakta nikah.Jadi, perkawinan yang
sah menurut UU Perkawinan adalah yang dilakukan menurut hukum masing-masing agama, dan agar
perkawinan tersebut diakui Negara, maka perkawinan tersebut harus dicatatkan. Dengan
demikian, dalam kasus pernikahan antara Andi dan Riska.
Sumber :
- Agustina. Rosa, dkk. 2022. HKUM4202. Hukum Perdata. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.
- Kansil. 1989. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
2. BerdasarkanPasal 42 UU Perkawinan, anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau
sebagai akibat perkawinan yang sah.dalam kasus Betty lahir diluar perkawinan yang sah maka
terdapat konsekuensi perdata terhadap anak tersebut.
Anak yang dilahirkan di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan
keluarga ibunya serta dengan laki-laki sebagai ayahnya yang dapat dibuktikan berdasarkan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan/atau a l a t b u k t i l a i n m e n u r u t h u k u m m e m p u n y a i
h u b u n g a n d a r a h , t e r m a s u k hubungan perdata dengan keluarga ayahnya.
Tujuan dari MK adalah untuk menegaskan bahwa anak luar kawin pun berhak mendapat
perlindungan hukum. Menurut pertimbangan MK, hukum harus memberi perlindungan dan
kepastian hukum yang adil terhadap status seorang anak yang dilahirkan dan hak-hak yang ada
padanya, termasuk terhadap anak yang dilahirkan meskipun keabsahan perkawinannya masih
disengketakan.
Bahwa putusan MK No. 46/PUU-VIII/2010 tidak menyebut soal akta kelahiran anak luar kawin
maupun akibat hukum putusan tersebut terhadap akta kelahiran anak luar kawin. Implikasi putusan
MK ini berkaitan dengan status hukum dan pembuktian asal usul anak luar kawin. Hubungannya
dengan akta kelahiran adalah karena pembuktian asal-usul anak hanya dapat dilakukan
dengan akta kelahiran otentik yang dikeluarkan oleh pejabat berwenang sesuai dengan yang
diatur dalam Pasal 55 ayat (1) UU Perkawinan. Lebih lanjut, simak artikel Akta Kelahiran Untuk Anak
Hasil Kawin Siri dan Akta Kelahiran Untuk Anak Luar Kawin.
Mengenai konsekuensi hukum dengan dikeluarkannya suatu akta kelahiran terhadap Bety dalam akta
kelahiran anak tersebut hanya tercantum nama ibunya. Karena pada saat pembuatan akta
kelahiran, status Bety masih sebagai anak luar kawin yang hanya diakui memiliki hubungan darah
dan hubungan perdata dengan ibu dan keluarga ibunya saja.
Dalam akta kelahiran Bety tercantum bahwa telah dilahirkan seorang anak dengan tercantum nama,
hari dan tanggal kelahiran, urutan kelahiran, nama ibu dan tanggal k e la h i r a n i b u ( m e n ye b u t n a m a
i b u s a j a , t i d a k m e ny eb u t n a m a ay a h s i a n ak ) . T e r d a p a t p a d a P a s a l 5 5 a y a t ( 2 ) h u r u f
a P P N o . 3 7 T a h u n 2 0 0 7 t e n t a n g Pelaksanaan UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan. Dengan kata lain, setidaknya ada dua cara untuk dapat menjadikan Bety memiliki
hubungan darah dan juga hubungan perdata dengan ayah biologisnya dan keluarga ayahnya, yaitu;
Dengan pengakuan terhadap anak di luar kawin, terlahirlah hubungan perdata antara anak itu dan bapak
atau ibunya. Pengecualian terhadap anak yang dilahirkan karena perzinaan atau penodaan darah
(incest, sumbang) tidak boleh diakui . H a l i n i d i a t u r d a l a m Pasal 283 KUHPer.