Anda di halaman 1dari 10

UAS METODOLOGI PENELITIAN HUKUM

PROPOSAL SKRIPSI

Nama : Imroatul Muyassaroh

NIM : C71219067

Prodi/Kelas : HKI /B

Matakuliah : Metodologi Penelitian Hukum

STUDI ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENETAPAN PENGADILAN AGAMA


JOMBANG TENTANG PERMOHONAN ASAL USUL ANAK HASIL DARI
PERKAWINAN SIRRI DALAM PEMBUATAN AKTA LAHIR (No.
285/Pdt.P/2022/PA.JBG)

A. Latar Belakang Masalah


Perkawinan dalam Islam merupakan suatu perintah yang telah ditetapkan oleh
syari’at. Hal ini tertuang dalam hukum Islam yang merujuk pada kitab-kitab fiqih
maupun pendapat para Ulama. Dalam sebuah hadis Nabi SAW telah memerintahkan
kepada seluruh umatNya untuk melaksanakan perkawinan. Salah satu tujuan dari
perkawinan dalam Islam adalah untuk mengikuti sunnah Nabi dengan membentuk
keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah. Disamping itu, perkawinan telah
diatur dalam hukum positif di Indonesia yang tertuang dalam peraturan perundang-
undangan yaitu Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, Peraturan
Pemerintah No. 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Perkawinan, Instruksi Presiden
No. 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan peraturan-peraturan
lainnya mengenai perkawinan.
Pengertian perkawinan menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang
Perkawinan dijelaskan pada Pasal 1 bahwa “Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara
seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk
keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Esa”.1 Berdasarkan Undang-Undang tersebut, perkawinan merupakan suatu perikatan
yang suci antara suami dan istri yang disertai dengan rasa cinta, kasih sayang
sehingga dapat tercapai dari tujuan perkawinan itu sendiri yaitu membentuk keluarga
yang kekal dan bahagia.
Selanjutnya perkawinan dapat dianggap sah baik secara agama maupun negara
apabila dicatatkan dalam Kantor Urusan Agama (KUA) bagi orang muslim.
Sedangkan untuk orang non muslim pencatatan perkawinan dapat dilaksanakan di
Kantor Catatan Sipil (KCS). Adapun terkait keabsahan suatu perkawinan dapat dilihat
dalam Pasal 2 Ayat (1) dan Ayat (2) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang
Perkawinan yang berbunyi “Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum
masing-masing agamanya dan kepercayaannya”, kemudian dilanjutkan pada Ayat (2)
yaitu “Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku”. Dari Pasal diatas, dapat disimpulkan bahwa perkawinan tidak hanya
berdasarkan pada agama dan kepercayaan masing-masing, akan tetapi perkawinan
juga harus dicatatkan ke pegawai pencatatan perkawinan. Tujuan dari pencatatan
perkawinan itu sendiri yaitu agar perkawinan yang dilakukan dapat diakui oleh
Negara dengan memiliki kekuatan hukum disertai dengan adanya bukti otentik yaitu
berupa akta nikah. Selain itu pencatatan perkawinan sangat penting untuk dapat
menentukan kedudukan hukum seseorang, yang mana kedudukan hukum tersebut
dapat menimbulkan hak dan kewajiban tertentu untuk bertindak dalam hukum.
Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa, dapat dijumpai masih banyak
masyarakat yang belum mencatatkan perkawinannya. Secara umum dalam
masyarakat, perkawinan yang tidak dicatatkan biasa disebut dengan nikah siri (nikah
secara diam-diam atau nikah agama). Perkawinan sirri adalah perkawinan yang hanya
dilakukan secara hukum agama saja tanpa dicatatkan ke pegawai pencatat nikah
(Negara). Akibat dari tidak dicatatkannya perkawinan akan sangat merugikan bagi
istri selaku kaum wanita dan anak, baik secara hukum, maupun social di masyarakat.
Timbul berbagai stigma negative terhadap wanita yang menikah secara sirri. Berbagai
factor yang mempengaruhi seseorang untuk tidak mencatatkan perkawinannya,
disebabkan oleh factor ekonomi yang mana tidak mampu untuk membayar biaya
administrasi perkawinan, perkawinannya memang sengaja dilakukan secara rahasia
dan tertutup dengan alasan-alasan tertentu seperti untuk perkawinan poligami baik

1
Pasal 1 Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
untuk masyarakat sipil maupun pegawai negeri sipil, terjadinya hamil di luar nikah
dan lain sebagainya.2
Anak adalah karunia sekaligus amanah dari Allah yang dititipkan kepada
orangtua, seyognya bahkan sudah seharusnya sebagai orangtua harus menjaga anak
dengan baik. Perlindungan terhadap hak-hak anak pun harus diperhatikan dan
dipenuhi. Apabila perkawinan tersebut tidak dicatatkan, maka akan mengakibatkan
banyak korban terutama anak yang secara langsung tidak memiliki identitas. Identitas
seorang anak ini sangat penting, berdasarkan UU No. 23 Tahun 2006 Tentang
Administrasi Kependudukan dijelaskan bahwa untuk dapat mengajukan akta kelahiran
disertai dokumen perkawinan atau akta nikah dari Negara. Sehingga tanpa adanya
akta kelahiran, maka anak tidak hanya dampak pada status nasab anak terhadap ayah
tidak jelas, berdampak lebih luas lagi mengalami kesulitan untuk mendapatkan
berbagai dokumen-dokumen penting sebagai persyaratan untuk keperluan
administrasi seperti pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), paspor, mendaftar
sekolah dan mendapat harta warisan dan lain sebagainya.
Dari pemaparan di atas mengenai fenomena anak dari perkawinan sirri dapat
kita ketahui bahwasannya berdasarkan data dan fakta di lapangan menunjukkan masih
banyak dijumpai permasalahan terhadap asal usul anak hasil dari perkawinan nikah
sirri yang berdampak pada penetapan nasab anak yang nantinya digunakan untuk
berbagai keperluan dokumen-dokumen administrasi khususnya pembuatan akta lahir.
Pada penelitian ini, mengacu pada hasil putusan Pengadilan Agama No.
285/Pdt.P/2022/PA.JBG tentang penetapan asal usul anak hasil dari perkawinan sirri.

B. Identifikasi dan Batasan Masalah

2
Thriwaty Arsal, Nikah Siri dalam Tinjauan Demografi, Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, Vol. 6 No. 2 2012,
166
a. Identifikasi Masalah
1. Penetapan asal usul anak perspektif Undang-Undang No. 1 Tahun 1974
Tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam.
2. Status hukum anak dari perkawinan sirri
3. Dasar hukum hakim dalam mempertimbangkan penetapan Pengadilan Agama
Jombang perkara No. 285/Pdt.P/2022/PA.JBG tentang asal usul anak hasil
dari perkawinan sirri
4. Studi analisis yuridis terhadap penetapan Pengadilan Agama Jombang perkara
No. 285/Pdt.P/2022/PA.JBG tentang asal usul anak hasil dari perkawinan sirri
b. Batasan Masalah
1. Dasar hukum pertimbangan hakim dalam penetapan Pengadilan Agama
Jombang perkara No. 285/Pdt.P/2022/PA.JBG tentang asal usul anak hasil
dari perkawinan sirri
2. Studi analisis yuridis terhadap penetapan Pengadilan Agama Jombang perkara
No. 285/Pdt.P/2022/PA.JBG tentang asal usul anak hasil dari perkawinan sirri

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dasar hukum hakim dalam mempertimbangkan penetapan
Pengadilan Agama Jombang perkara No. 285/Pdt.P/2022/PA.JBG tentang asal
usul anak hasil dari perkawinan sirri?
2. Bagaimana studi analisis yuridis terhadap penetapan Pengadilan Agama
Jombang perkara No. 285/Pdt.P/2022/PA.JBG tentang asal usul anak hasil dari
perkawinan sirri?

D. Kajian Pustaka
Kajian pustaka pada penelitian terdahulu berfungsi untuk memperjelas,
menegaskan dan melihat kekuarangan serta kelebihan yang ada pada penulis lain.
Selain itu, juga berfungsi untuk plagiarisme. mempermudah para pembaca dalam
membandingkan hasil penelitian dan menghindari adanya plagirsm.
Pembahasan pada penelitian ini bukan untuk pertama kalinya penelitian
mengenai penetapan asal usul anak. Ada beberapa penelitian yang mengangkat tema
serupa dengan penelitian ini, antara lain penelitian yang dilakukan oleh A. Hasyim
Nawawi dengan judul “Perlindungan Hukum dan Akibat Hukum Anak dari
Perkawinan Tidak Tercatat (Studi di Pengadilan Agama Tulungagung)” pada tahun
2015. Didalam jurnal tersebut memaparkan tentang status perkawinan yang tidak
tercatat, status anak yang dilahirkan dari perkawinan yang tidak tercatat dan
perlindungan hukum status anak yang dilahirkan dari perkawinan yang tidak tercatat.
Dari pemaparan tersebut, pada aspek pembahasan tidak ada kesamaan karena
penelitian terdahulu lebih ke perlindungan hukum dan akibat hukum bagi anak dari
perkawinan yang tidak tercatat di Pengadilan Agama Tulungagung.
Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Shindiyang Nikmah Aulia dengan
judul “Studi Analisis Penetapan Pengadilan Agama Lumajang Tentang Keabsahan
Anak Hasil Poligami Bawah Tangan” pada tahun 2021. Di dalam skripsi tersebut
menjelaskan tentang penetapan keabsahan anak dari hasil perkawinan poligami yang
dilakukan dibawah tangan. Dari pemaparan tersebut, pada aspek pembahasan tidak
ada kesamaan karena penelitian terdahulu lebih ke aspek keabsahan anak dari
perkawinan poligami yang dilakukan dibawah tangan pada kasus di Pengadilan
Agama Lumajang.
Selain itu, pada penelitian yang dilakukan oleh Inna Lutfiya Jamil dengan
judul “Analisis Yuridis Terhadap Penetapan Pengadilan Agama Tulungagung Tentang
Asal Usul Anak Biologis No. 0362/Pdt.P/2013/PA.TA” pada tahun 2018. Di dalam
skripsi memaparkan tentang penetapan asal usul anak bilogis berdasarkan perkara No.
0362/Pdt.P/2013/PA.TA. Dari pemaparan tersebut, pada aspek pembahasan tidak ada
kesamaan karena penelitian terdahulu lebih ke aspek putusan Pengadilan Agama
Tulungagung tentang penetapan pada asal usul anak biologis.
Dari kajian pustakaan yang telah direview di atas terdapat 3 kecenderungan
penelitian tentang penetapan asal usul anak. Pertama perlindungan hukum dan akibat
hukum terhadap penetapan asal usul anak, kedua penetapan anak hasil dari poligami
bawah tangan dan ketiga penetapan asal usul anak biologis. Penelitian yang akan saya
lakukan itu lebih mengarah kepada pengungkapan penetapan asal usul anak dari hasil
perkawinan sirri untuk pembuatan akta lahir.

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan sebagai berikut,
1. Untuk dapat mengetahui dasar hukum hakim dalam mempertimbangkan
penetapan Pengadilan Agama Jombang perkara No. 285/Pdt.P/2022/PA.JBG
tentang asal usul anak hasil dari perkawinan sirri.
2. Untuk dapat mengetahui studi analisis yuridis terhadap penetapan Pengadilan
Agama Jombang perkara No. 285/Pdt.P/2022/PA.JBG tentang asal usul anak hasil
dari perkawinan sirri.

F. Kegunaan Hasil Penelitian


Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat dan berguna dengan
mencakup 2 aspek yaitu
1. Aspek teoritis, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat berguna dalam
pengembangan ilmu baik yang sudah ada maupun teori yang belum dengan
membangun, memperkuat, menambah, menyempurnakan dan bahkan membantah
dari teori yang sudah ada khususnya dalam kajian penetapan asal usul anak dari
hasil perkawinan sirri dalam pembuatan akta lahir.
2. Aspek praktis, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat berguna bagi masyarakat
terkait penetapan asal usul anak dari hasil perkawinan sirri dalam pembuatan akta
lahir.

G. Definisi Operasional
Untuk menghindari adanya kemungkinan terjadi pemahaman yang berbeda
antara maksud utama penulis dengan penggunaan konsep dan variabel yang terdapat
pada judul, maka kiranya perlu penjelasan beberapa konsep yang menjadi variable
penelitian dalam bahasan skripsi yang berjudul “Studi Analisis Yuridis Terhadap
Penetapan Pengadilan Agama Jombang Tentang Permohonan Asal Usul Anak Hasil
Dari Perkawinan Sirri Dalam Pembuatan Akta Lahir (No. 285/Pdt.P/2022/PA.JBG).
Adapun yang penulis jelaskan yaitu sebagai berikut
1. Analisis Yuridis
Analisis yuridis adalah suatu kegiatan untuk mencari dan memecahkan
komponen-komponen dari suatu permasalahan kemudian dikaji lebih dalam
dengan menghubungkan dalam perspektif hukum baik kaidah hukum maupun
norma hukum yang berlaku.3 Adapun dalam penelitian ini menggunakan Undang-
undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Pernikahan, Kompilasi Hukum Islam (KHI)
dan peraturan terkait lainnya.
2. Penetapan Pengadilan Agama

3
Bahder Johan Nasution, Metode Penelitian Ilmu Hukum, (Bandung: Mandar Maju, 2008), 84
Penetapan Pengadilan Agama adalah putusan dari hasil permohonan
(volunteer). Dalam hal ini berdasarkan penetapan Pengadilan Agama Jombang
No. 285/Pdt.P/2022/PA.JBG Tentang Penetapan Asal Usul Anak dari Hasil
Perkawinan Sirri.
3. Asal Usul Anak
Asal usul anak adalah kejelasan nasab anak kepada orangtua khususnya pada
ayah, hasil dari perkawinan sirri.
H. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian hukum (legal research) dengan menggunakan
metode penelitian normative atau kepustakaan. Berikut penjelasan lebih lanjut terkait
metode penelitian sebagai berikut
1. Data yang dikumpulkan
Dari rumusan masalah diatas, data yang dikumpulkan dalam dasar hukum
hakim dalam mempertimbangkan penetapan Pengadilan Agama Jombang perkara
No. 285/Pdt.P/2022/PA.JBG tentang asal usul anak hasil dari perkawinan sirri
adalah berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Pasal
42 dan Pasal 43, Kompilasi Hukum Islam Pasal 99 huruf a, dan Pasal 100 dan data
yang terkait dengan pertimbangan hukum seperti alat bukti tertulis (fotokopi
paspor, fotokopi salinan putusan No. 285/Pdt.P/2022/PA.JBG, fotokopi surat
keterangan perkawinan, fotokopi laporan hasil tes DNA) serta saksi-saksi.
Adapun data yang digunakan dalam analisis yuridis penelitian ini
menggunakan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Pernikahan, Kompilasi
Hukum Islam (KHI) dan peraturan terkait lainnya.
2. Sumber data
Sumber data yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini adalah bahan hukum
primer dan bahan hukum sekunder.
a. Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang secara umum memiliki
kekuatan mengikat (perundang-undangan) atau mempunyai kekuatan
mengikat bagi pihak-pihak berkepentingan (kontrak, putusna hakim dan
dokumen hukum). Pada penelitian ini menggunakan bahan hukum primer
berupa putusan hakim Pengadilan Agama Jombang No.
285/Pdt.P/2022/PA.JBG.
b. Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan
dari bahan hukum primer, seperti rancangan undang-undang, kamus hukum
dan ensiklopedia.4 Pada penelitian ini menggunakan bahan hukum sekunder
Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Pernikahan, Kompilasi Hukum
Islam (KHI) dan peraturan terkait lainnya.
3. Teknik Pengumpulan Data
Pada tahapan teknik pengumpulan data ini sangat penting, hal ini dikarenakan
salah satu tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data. Berikut teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini
a. Kajian kepustakaan dalam penelitian ini yang dilakukan dengan menelaah,
mencermati dan mengidentifikasi pengetahuan yang ada baik dalam buku
referensi, sumber bacaan, hasil penelitian lain dan sebagainya.
b. Studi dokumen dalam penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data
berupa putusan hakim secara tertulis, kemudian mengumpulkan berbagai data
seperti asal usul anak, status perkawinan orangtua, dasar hukum hakim dalam
mempertimbangkan putusan hakim dan lain sebagainya.
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik kualitatif dan
analisis deskriptif. Hal ini dikarenakan dalam teknik kualitatif menggunakan data
yang bersifat verbal atau kata-kata bukan statistik. Sedangkan analisis deskriptif
karena pembahasannya lebih bersifat deskriptif atau pemaparan atau
penggambaran.

I. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam penelitian ini terdiri dari 5 bab, adapun tujuan
dari adanya sistematika pembahasan adalah untuk dapat memudahkan dalam
mengetahui gambaran pembahasan dalam penelitian dan juga dapat sebagai arah bagi
penulis dalam penulisan penelitian. Berikut rincian penjelasan dari 5 bab dalam
sistematiak pembahasan sebagai berikut,
Bab pertama membahas tentang metodologi penelitian yang mana didalamnya
memuat beberapa sub bab pembahsan yaitu, latar belakang masalah, identifikasi dan
batasan masalah, rumusan masalah, kajian pustaka, tujuan penelitian, kegunaan hasil
penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab kedua membahas tentang landasan teoritis terkait penetapan Pengadilan
Agama Jombang perkara No. 285/Pdt.P/2022/PA.JBG tentang asal usul anak hasil
4
Bachtiar, Metode Penelitian Hukum, (Tanggerang Selatan: UNPAM Press, 2008), 141
dari perkawinan sirri yang memuat tentang pengertian asal usul anak, dasar hukum,
tujuan dari hasil penetapan anak. Dengan berdasarkan pada sumber hukum Islam,
hukum positif, maupun hasil putusan hakim.
Bab ketiga membahas tentang hasil penelitian yang memuat profil lokasi
Pengadilan Agama Jombang, deskripsi pokok perkara No. 285/Pdt.P/2022/PA.JBG
tentang asal usul anak hasil dari perkawinan sirri dan dasar hukum hakim dalam
mempertimbangkan penetapan Pengadilan Agama Jombang perkara No.
285/Pdt.P/2022/PA.JBG tentang asal usul anak hasil dari perkawinan sirri. Dengan
berdasarkan pada hasil penelitian lokasi.
Bab keempat membahas tentang analisis yuridis penulis terkait penetapan
Pengadilan Agama Jombang perkara No. 285/Pdt.P/2022/PA.JBG tentang asal usul
anak hasil dari perkawinan sirri. Pada bab ini merupakan hasil analisis data yang
dikumpulkan oleh penulis dengan analisis murni dari pemikiran penulis.
Bab kelima membahas tentang penutup, yang memuat kesimpulan dan saran.
Pembahasan dalam penelitian ini merupakan hasil akhir kesimpulan inti dari seluruh
rangkaian bab dari pembahasan penelitian yang dilakukan dengan sistematis,
sekaligus menjawab rumusan masalah di atas.

http://digilib.uinsby.ac.id/27562/1/Inna%20Lutfiya%20Jamil_C91214106.pdf
http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13454/1/BAB%20I,%20V,%20DAFTAR
%20PUSTAKA.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14779/1/1702016125_Shindiyang
%20Nikmah%20Aulia_Full%20Skripsi%20-%20Shindiyang%20Nikmah
%20Aulia.pdf
http://ejournal.iain-tulungagung.ac.id/index.php/ahkam/article/download/416/347
http://digilib.uinsby.ac.id/15514/6/Bab%201.pdf

Anda mungkin juga menyukai