Anda di halaman 1dari 15

PENEMUAN HUKUM

Penemuan Hk 1
PENEGAKAN HUKUM

Penemuan Hk 2
PENEGAKAN HUKUM
Istilah dan Pengertian Penegakan Hukum
❖ Penegakan Hukum dalam istilah lain sering disebut
penerapan hk. Dalam bahasa asing diartikan
“rechtstoepassing dan rechtshandhaving” (Belanda) dan
“law enforcement” (Inggris).
❖ Sudikno Mertokusumo, menjelaskan bahwa Hukum adalah
kaidah hukum merupakan ketentuan atau pedoman
tentang apa yang seyogianya atau seharusnya dilakukan.
Pada hakikatnya kaidah hukum merupakan perumusan
pendapat atau pandangan tentang bagaimana seharusnya
dan seyogianya seseorang bertingkah laku. Sebagai
pedoman kaidah hukum bersifat umum dan pasif.
❖ Menurut Utrech, hukum adalah himpunan peraturan-
peraturan (perintah-perintah dan larangan-larangan) yang
mempunyai tata tertib suatu masyarakat dan karena itu
harus ditaati oleh masyarakat itu.

Penemuan Hk 3
• Hukum berfungsi sebagai perlindungan kepentingan
manusia. Agar kepentingan manusia terlindungi, hukum harus
dilaksanakan untuk menciptakan, memelihara dan
mempertahankan kedamaian dlm pergaulan hidup.
• Pelaksanaan hukum dapat berlangsung secara normal, damai,
tetapi dapat terjadi juga karena pelanggaran hukum.
• Dalam hal ini, hukum yang telah dilanggar itu harus
ditegakkan.

Penemuan Hk 4
Pengertian Penegakan Hukum
• Penegakan Hukum (law enforcement) adalah pelaksanaan hk sec konkrit
dlm kehidupan masy. Setelah pembuatan hk dilakukan, maka hrs dilakukan
pelaksanaan konkrit dlm kehidupan masy sehari2.
• Menurut Satjipto Rahardjo, Penegakan Hukum merupakan suatu usaha
untuk mewujudkan ide-ide dan konsep-konsep menjadi kenyataan.
Penegakan hukum adalah suatu proses untuk mewujudkan keinginan-
keinginan hukum menjadi kenyataan. Yang disebut sebagai keinginan
hukum di sini tidak lain adalah pikiran-pikiran pembuat undang-undang
yang dirumuskan dalam peraturan- peraturan hukum itu.
• Proses penegakan hukum ini menjangkau pula sampai kepada pembuatan
hukum. Perumusan pikiran pembuat undang-undang (hukum) yang
dituangkan dalam peraturan hukum akan turut menentukan bagaimana
penegakan hukum itu dijalankan.

Penemuan Hk 5
Penegakan hukum yang mendekatkan hukum sebagai suatu
sollen gesetze dalam kehidupan sehari-hari, maka pada saat
itulah hukum itu diuji dan diterapkan pada dunia kenyataan
sehari-hari, sehingga terjadi proses interaksi yang melibatkan 4
unsur, yaitu:
1. Kemauan hukum, artinya tujuan-tujuan dan janji-janji yang
tercantum dalam peraturan hukum;
2. Tindakan para penegak hukum;
3. Struktur penegak hukum;
4. Pengaruh atau bekerjanya kekuatan-kekuatan yang berasal
dari kenyataan kehidupan sehari-hari.

Penemuan Hk/Dok/ 6
• Menurut Soerjono Soekanto, secara konsepsional maka inti dan arti
penegakan hukum terletak pada kegiatan menyerasikan hubungan nilai-
nilai yang dijabarkan di dalam kaidah-kaidah yang mantap dan
mengejawantah dan sikap tindak sebagai rangkuman penjabaran nilai
tahap akhir, untuk menciptakan, memelihara dan mempertahankan
kedamaian pergaulan hidup.
• Penegakan Hukum sebagai suatu proses yang pada hakekatnya merupakan
diskresi menyangkut pembuatan keputusan yang tidak secara ketat diatur
oleh kaidah hukum, akan tetapi mempunyai unsur penilaian pribadi dan
pada hakekatnya diskresi berada diantara hukum dan moral.

• Diskresi adalah keputusan atau tindakan yg ditetapkan dan/atau dilakukan


oleh Pejabat Pemerintahan utk mengatasi persoalan konkrit yg dihadapi
dlm penyelenggaraan pemerintahan dlm hal perat per-uu-an yg tdk
memberikan pilihan, tdk mengatur, tdk lengkap atau tdk jelas dan/atau
adanya stagnasi pemerintahan.

Penemuan Hk 7
❖ Menurut Joseps Goldstein sbgm dikutip oleh Mardjono
Reksodiputro, bahwa penegakan hk (law enforcement) hrs
diartikan dlm kerangka 3 konsep, yaitu:
1. konsep penegakan hk yg bersifat total (total enforcement
concept) yg menuntut agar semua nilai yg ada dibelakang
norma hk tsb ditegakkan tanpa kecuali.
2. konsep penegakan hk yg bersifat penuh (full enforcement
concept) yg menyadari bahwa konsep total perlu dibatasi
dgn hk acara dan sebagainya demi perlindungan kep
individual.
3. konsep penegakan hk aktual (actual enforment concept) yg
muncul setelah diyakini adanya diskresi dlm penegakan hk
krn keterbatasan2, baik yg berkaitan dgn sarana, kualitas
sumber daya manusianya, per-uu-annya dan kurangnya
partisipasi masy. Penemuan Hk/ 8
Kejadian-kejadian yang dapat menghambat penegakan hukum
adalah:
1. Kekeliruan dalam penafsiran hukum;
2. Kekurangan dalam kemampuan untuk mempertahankan
integritas hukum;
3. Keinginan akan kekuasaan;
4. Penyuapan;
5. Pemanfaatan pekerjaan untuk tujuan-tujuan pribadi.

Penemuan Hk/Dok/ 9
Unsur Dalam Penegakan HK
Menurut Sudikno Mertokusumo, dalam menegakkan hukum ada 3 unsur yang
selalu harus diperhatikan, yaitu:
1. Kepastian Hukum (Rechtssicherheit)
- Setiap orang mengaharapkan dapat ditetapkannya hukum dalam hal
terjadi peristiwa yang konkret.
- Bagaimana hukumnya itulah yang harus berlaku; pada dasarnya tidak
dibolehkan menyimpang: fiat justitia et pereaat mundus (meskipun
dunia ini runtuh, hukum harus ditegakkan).
- Kepastian hukum merupakan perlindungan yustisiabel terhadap
tindakan sewenang-wenang, yang berarti bahwa seseorang akan dapat
memperoleh sesuatu yang diharapkan dalam keadaan tertentu.
- Masyarakat mengharapkan adanya kepastian hukum, karena dengan
adanya kepastian hukum masyarakat akan lebih tertib.
- Hukum bertugas menciptakan kepastian hukum karena bertujuan
ketertiban masyarakat.

Penemuan Hk/Dok 10
2. Kemanfaatan (Zweckmassigkeit)
Hukum adalah untuk manusia, maka pelaksanaan hukum atau penegakan
hukum harus memberi manfaat atau kegunaan bagi masyarakat. Jangan
sampai justru karena hukumnya dilaksanakan atau ditegakkan timbul
keresahan di dalam masyarakat.

3. Keadilan (Gerechtigkeit)
- Masyarakat sangat berkepentingan bahwa dalam pelaksanaan atau
penegakan hukum, keadilan diperhatikan. Pelaksanaan atau penegakan
harus adil.
- Hukum itu bersifat umum, mengikat setiap orang, bersifat
menyamaratakan.
- Misalnya; Barangsiapa mencuri harus dihukum, setiap orang yang
mencuri harus dihukum, tanpa membeda-bedakan siapa yang mencuri.
- Sebaliknya keadilan bersifat subyektif, individualistis dan tidak
menyamaratakan.

Penemuan Hk/Dok 11
• Dalam menegakkan hukum hanya diperhatikan kepastian
hukum saja, maka unsur-unsur lainnya dikorbankan. Demikian
pula, kalau yang diperhatikan hanyalah kemanfaatan, maka
kepastian hukum dan keadilan dikorbankan, dan begitu
selanjutnya.

• Dalam menegakkan hukum harus ada kompromi antar ketiga


unsur tersebut.

• Ketiga unsur itu harus mendapat perhatian secara


proporsional/seimbang. Tetapi dalam praktik tidak selalu
mudah mengusahakan kompromi secara
proporsional/seimbang antara ketiga unsur tersebut.
Penemuan Hk/Dok/ 12
Menurut Lawrence Friedman, bahwa efektif dan berhasil
tidaknya penegakan hk tergantung 3 unsur sistem hk. Unsur2
sistem hk tsb terdiri dari:
1. Struktur hk, meliputi badan eksekutif, legislatif dan yudikatif
serta lembaga2 terkait, seperti Kejaksaan, Kepolisian,
Pengadilan, KPK, dan lain-lain.
2. Substansi hk adalah mengenai norma, perat2 maupun UU.
3. Budaya hk, meliputi pandangan, kebiasaan maupun prilaku
dr masy mengenai pemikiran nilai2 dan pengharapan dr
sistem hk yg berlaku dgn perkataan lain, bahwa budaya hk
adalah iklim dr pemikiran sosial ttg bgm hk itu diaplikasikan,
dilanggar atau dilaksanakan.

Penemuan Hk 13
Penegakkan hukum sebagai usaha semua kekuatan bangsa,
menjadi kewajiban kolektif semua komponen bangsa antara lain:
1. Aparatur negara yang memang ditugaskan dan diarahkan itu
seperti polisi, jaksa dan hakim, yang dalam dunia hukum
disebut secara ideal sebagai tiga pendekar hukum, yang
mempunyai fungsi penegakan dengan sifat yang berbeda-
beda akan tetapi bermuara pada terciptanya hukum yang
adil, tertib, dan bermanfaat bagi semua orang/manusia.
- Polisi menjadi pengatur dan pelaksana penegakan hukum
di dalam masyarakat;
- Jaksa adalah institusi penuntutan negara bagi para
pelanggar hukum yang diajukan oleh polisi; sedangkan
- Hakim sebagai pemutus hukum yang adil.

Penemuan Hk/Dok 14
2. Pengacara yang memiliki fungsi advokasi dan mediasi bagi
masyarakat baik yang bekerja secara individual ataupun yang
bergabung secara kolektif melalui lembaga-lembaga bantuan
hukum, yang menjadi penuntut masyarakat yang awam
hukum, agar dalam proses peradilan tetap diperlakukan
sebagai manusia yang memiliki kehormatan, hak, dan
kewajiban, sehingga putusan hakim akan mengacu pada
kebenaran, keadilan yang dilandasi penghormatan manusia
atas manusia.
3. Para eksekutif yang bertebaran diberbagai lahan pengabdian
sejak dari pengawai pemerintah yang memiliki beraneka
fungsi dan tugas kewajiban sampai kepada para
penyelenggara yang memiliki kekuasaan politik (legislatif).
4. Masyarakat pengguna jasa hukum yang kadang-kadang
secara ironi menjadi masyarakat pencari keadilan.

Penemuan Hk/Dok 15

Anda mungkin juga menyukai