DISUSUN OLEH:
1. ANISA RAHMAWATI (06)
2. ARYUMI DESTRIANA (07)
3. DERA NOVITA A (13)
4. RETRIA NARISWARI L (29)
5. RIZQI PUTRA W (30)
6. THORIQ AZIZ (33)
SMA N 1 BOYOLALI
2019/2020
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum adalah segala bentuk aturan-aturan yang harus ditaati oleh masyarakat pada tempat
tertentu dan beresiko sanksi bagi yang melanggar. Aturan-aturan tersebut tidak hanya ditaati saja
tapi harus dijalankan bahkan ditegakkan karena kalau tidak maka peraturan yang ada hanyalah
sebagai susunan kata-kata yang tidak bermakna dalam kehidupan masyarakat. Sebagaimana yang
dinyatakan dalam UUD 1945 amandemen ke-3 pasal (1) ayat (3) bahwa Indonesia adalah negara
hukumbukan negara kekuasaan. Prinsip dasar yang dianut dalam hukum dasar tersebut
memberikan gambaran hukum menjadi landasan kehidupan masyarakat. Inilah alasan kenapa
hukum perlu ditegakkan, dan bagi Indonesia yang ditegakkan adalah supremasi hukumnya bukan
supremasi kekuasaan.
Penegakan hukum diartikan sebagai upaya aparatur penegakan hukum tertentu untuk
menjamin dan memastikan bahwa suatu aturan hukum berjalan sebagaimana seharusnya. Hukum
ditegakkan demi kepentingan masyarakat sehingga tercapainya masyarakat yang aman dan
tentram.
B. Rumusan Masalah
Penegakkan hukum dalam mengambil keputusan diperlukan penilaian pribadi yang memegang
peranan karena:
a. Tidak ada perundingan undang-undang yang sedemikian lengkap, sehingga dapat mengatur
perilaku manusia.
b. Adanya hambatan untuk menyelesaikan perundang-undangan dengan perkembangan
masyarakat sehingga menimbulkan ketidakpastian.
c. Kurangnya biaya untuk menerapkan perundang-undangan.
d. Adanya kasus-kasus individual yang memerlukan penanganan khusus.
4. Faktor Masyarakat
Semakin tinggi kesadaran hukum masyarakat maka akan semakin memungkinkan penegakan
hukum yang baik. Sebaliknya, semakin rendah tingkat kesadaran hukum masyarakat, maka akan
semakin sukar untuk melaksanakan penegak hukum yang baik.
Kesadaran hukum merupakan suatu pandangan yang hidup dalam masyarakat tentang apa
hukum itu. Pandangan itu berkembang dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu agama,
ekonomi, politik, dan sebagainya. Pandangan itu selalu berubah, oleh karena itu hukum pun selalu
berubah. Maka diperlukan upaya dari kesadaran hukum, yakni:
a. Pengetahuan hukum
b. Pemahaman hukum
c. Sikap terhadap norma-norma
d. Perilaku hukum.
5. Faktor Kebudayaan
Kebudayaan pada dasarnya mencakup nilai-nilai yang mendasari hukum yang berlaku, nilai-
nilai mana yang merupakan konsepsi-konsepsi yang abstrak mengenai apa yang dianggap baik
(sehingga dituruti) dan apa yang dianggap buruk (sehinga dihindari). Maka, kebudayaan Indonesia
merupakan dasar atau mendasari hukum adat yang berlaku. Disamping itu berlaku pula hukum
tertulis (perundang-undangan), yang dibentuk oleh golongan tertentu dalam masyarakat yang
mempunyai kekuasaan dan wewenang untuk itu. Hukum perundang-undangan tersebut harus
dapat mencerminkan nilai-nilai yang menjadi dasar dari hukum adat, agar hukum perundang-
undangan tersebut dapat berlaku secara aktif. 3[8]
Mengenai berlakunya undang-undang tersebut, terdapat beberapa azas yang tujuannya adalah
agar undang-undang tersebut mempunyai dampak yang positif. Azas-azas tersebut antara lain:
1) Undang-undang tidak berlaku surut,
2) Undang-undang yang dibuat oleh penguasa yang lebih tinggi,
3) Mempunyai kedudukan yang lebih tinggi,
4) Undang-undang yang bersifat khusus menyampingkan undang-undang yang bersifat umum,
apabila pembuatnya sama,
5) Undang-undang yang berlaku belakangan, membatalkan undang-undang yang berlaku
terdahulu.
PENUTUP
Kesimpulan
1) Penegakan Hukum adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menjadikan hukum sebagai
pedoman perilaku dalam setiap perbuatan hukum, baik oleh para subyek hukum maupun
para aparat penegak hukum resmi yang diberi tugas dan wewenang oleh UU untuk
menjamin berfungsinya norma-norma hukum yang berlaku di masyarakan dan negara.
2) Aparat penegak hukum adalah pihak-pihak yang terlibat secara langsung dalam proses
penegakan hukum, yaitu saksi, polisi, penasehat hukum, jaksa, hakim, dan petugas sipir
pemasyarakatan.
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum:
a. Faktor hukumnya sendiri.
b. Faktor penegak hukum, yaitu pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan hukum.
c. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum.
d. Faktor masyarakat, yaitu lingkungan dimana hukum tersebut berlaku.
e. Faktor kebudayaan, yaitu hasil karya, cipta dan rasa yang didasarkan pada karsa manusia di
dalam pergaulan hidup.
DAFTAR PUSTAKA
http://pustakakaryaifa.blogspot.com/2013/05/makalah-penegakan-hukum.html
Ir iani, Dewi. Pengenalan Ilmu Hukum. Ponorogo: STAIN Ponorogo, th.
Mahfiana, Layyin. Ilmu Hukum. Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2005.
Raharjo, Sadjibto. Masalah Penegakan Hukum. Bandung: Sinar Baru, tt.