MAKALAH
Oleh:
Muhammad Fuad Zamroni (202186010035)
Dosen Pengampu:
Muhammad Abdullah, S.Pd.I., M.Pd. I
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penegakan hukum adalah suatu proses untuk mewujudkan keinginan
keinginan dalam hukum agar menjadi kenyataan dan ditaati oleh masyarakat.
Masyarakat Indonesia makin hari makin mendambakan tegaknya hukum yang
berwibawa, memenuhi rasa keadilan dan ketentraman yang menyejukkan hati.
Penegakan hukum terhadap kejahatan di Indonesia merujuk pada pendekatan
norma hukum yang bersifat menghukum sehingga memberikan efek jera.1
Penegakan hukum yang secara hakikatnya sangat luas sekali, dikatakan luas karena
dari penegakan hukum tersebut mencakup lembaga-lembaga penegak hukum
sepertihalnya yang menerapkannya (Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan), pejabat-
pejabat yang memegang peranan sebagai pelaksana dari penegakan hukum
misalnya (para Hakim, Jaksa, Polisi) dan dari segi administratif (proses peradilan,
pengusustan, penahanan).Dalam Pengadilan misalnya, banyak hal yang perlu di
telaah baik dari segi strukturnya maupun dari segi keorganisasiannya. Dilihat dari
hakim dan keputusan-keputusannyapun juga penting untuk diteliti. Gledon
Schubert, misalnya pernah mengadakan penelitian tentang pola perilaku hakim
Amerika Serikat beserta latarbelakangnya, dan keputusan-keputusan yang
dihasilkannya yang kemudian di hubungkan dengan bidang-bidang kehidupan
seprti politik, ekonomi, dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang di atas penulis merumuskan masalah, sebagai
berikut:
1. Pengertian penegakan hukum di Indonesia?
2. Faktor dalam penegakan hukum di Indonesia?
3. Konsep sistem pemberantasan mafia hukum di Indonesia?
1
Siswantoro Sumarso, 2004, Penegakan Hukum Psikotropika, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Hal. 7.
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas penulis menyimpulan tujuan untuk
masalah di atas, yaitu untuk mengetahui ataupun memahami pada rumusan
masalah di atas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian penegakan hukum di Indonesia
Penegakan hukum adalah upaya untuk tegaknya atau berfungsinya norma-norma
hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam lalu lintas atau hubungan-
hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Kalau dilihat dari
sudut subjeknya, penegakan hukum itu dapat dilakukan oleh subjek yang luas dan dapat
juga diartikan sebagai upaya penegakan hukum oleh subjek dalam arti terbatas atau
sempit.
jika diperluas pengertianya, proses penegakan hukum itu melibatkan semua subjek
hukum dalam setiap hubungan hukum. Siapa saja yang menjalankan aturan normatif
atau melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu apapun dengan mendasarkan diri
pada norma aturan hukum yang berlaku, berarti dia menjalankan atau menegakkan
aturan hukum.
Selain diihat dari sudut subjeknya, penegakan hukum juga bisa dilihat dari sudut
objeknya, yaitu dari segi hukumya. Dalam pengertian yang luas Penegakan hukum itu
mencakuppula nilai-nilaikeadilan yang ter kandung didalamnyabunyi aturan formal
maupun nilai-nilai keadilanyang hidup dalam masyarakat. Jika pengertian sempitnya
Penegakan hukum itu hanya mencakup penegakan peraturan yang formal dan tertulis
saja.
Dari pengertian diatas bisa kita ambil kejelasan bahwa yang dimaksud dengan
penegakan hukum itu kurang lebih merupakan upaya yang dilkukan untuk menjadikan
hukum, baik dalam arti formil yang sempit maupun dalam material yang luas, sebagai
pedoman perilaku dalam setiap perbuatan hukum naik oleh para subjek hukum yang
bersangkutan maupun oleh para penegak hukum yang lainnya yang resmi mempunyai
tugas dan kewenangan oleh undang-undang untuk menjami berfungsinya norma-norma
hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.1
2
.mantan ketua mahkam konstitusi republik indonesia. ketua dewan penasehat asosiasi hukum tatanegara dan adminisdtrsi negara indonesia .
5
Barda nawawi arief, pembelajaran hukum pidana, hlm 124.