Anda di halaman 1dari 30

PENEGAKAN HUKUM

ARTI PENEGAKAN HUKUM


 merupakan suatu proses berlangsungnya
perwujudan konsep – konsep yang abstrak
menjadi kenyataan. Proses penegakan hukum
memuncak pada pelaksanaannya oleh para
pejabat penegak hukum itu sendiri
Menurut Kadri Hasim (hukum pidana),

 penegakan hukum adalah suatu sistem


pengendalian kejahatan yang dilakukan oleh
lembaga kepolisian, kejaksaan, pengadilan,
dan lembaga pemasyarakatan
Soerjono Soekanto menyatakan
 Penegakan hukum ialah kegiatan
menyerasikan hubungan nilai – nilai yang
terjabarkan di dalam kaedah – kaedah yang
mantap dan mengejawantahkan dan sikap
tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai
tahap akhir,  untuk menciptakan,
memelihara dan mempertahankan kedamaian
pergaulan hidup
yang Mempengaruhi Penegakan Hukum

1. Hukumnya sendiri
2. Penegak hukum
3. Sarana/ fasilitas yang mendukung penegakan
hukum
4. Masyarakat
5. Kebudayaan
Faktor Hukum
 Terjadinya pertentangan antara kepastian hukum
dan keadilan, disebabkan oleh konsepsi keadilan
yang merupakan suatu rumusan abstrak, sedangkan
kepastian hukum merupakan suatu prosedur yang
telah ditentukan secara normatif
Lanjut.....
 Pada hakikatnya penyelenggaraan hukum bukan
hanya mencakup law enforcement saja, namun juga
peace maintenance, karena penyelenggaraan
hukum sesungguhnya merupakan proses
penyerasian antara nilai kaedah dan pola perilaku
nyata yang bertujuan untuk mencapai kedamaian
Lanjut.....
 Jadi, tidak berarti setiap permasalahan sosial hanya
dapat diselesaikan oleh hukum tertulis, yang isinya
jelas bagi warga yag diaturnya dan serasi antara
kebutuhan untuk menerapkan dan fasilitas yang
mendukungnya
Lanjut.....
 Pada hakikatnya, hukum – hukum itu mempunyai
unsur – unsur yang harmonis, artinya tidak saling
bertentangan, baik secara vertikal maupun
horizontal.
 Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan
hakim menjatuhkan hukuman terlalu ringan, atau
terlalu mencolok perbedaan antara tuntutan dengan
pemidanaan. Hal ini merupakan suatu penghambat
dalam penegakan hukum tersebut
Faktor Penegakkan Hukum
 Salah satu kunci keberhasilan dalam penegakan
hukum adalah mentalitas atau kepribadian penegak
hukum
Lanjut...
 J. E. Sahetapy yang mengatakan:
 Dalam rangka penegakan hukum dan implementasi
penegakan hukum bahwa penegakan keadilan tanpa
kebenaran adalah suatu kebijakan. Penegakan
kebenara tanpa kejujuran adalah suatu
kemunafikan. Dalam rangka penegakan hukum oleh
setiap lembaga penegakan hukum (inklusif
manusianya) keadilan dan kebenaran harus
dinyatakan, harus terasa dan terlihat, harus
diaktualisasikan.
Lanjut....
 Ini menyangkut kepribadian dan mentalitas penegak
hukum, kalangan masyarakat mengidentikan penegak
hukum dengan tingkah laku nyatanya. Namun, dalam
melaksanakan wewenangnya sering kali melampaui
wewenang yang dianggap melunturkan citra dan wibawa
penegak hukum. Ini karena rendahnya kualitas penegak
hukum tersebut, karena kurang pemahaman terhadap
hukum, sehingga sering terjadi penyalahgunaan wewenang
dalam melakukan tugas.

 Hal – hal tersebut lebih kepada peningkatan kualitas, dan


seharusnya bagi aparat penegak hukum lebih diprioritaskan
dan untuk ditingkatkan lagi anggarannya
Faktor Sarana atau Fasilitas Pendukung

 Ini mencakup perangkat lunak (pendidikan) dan keras.


Pendidikan yang diterima oleh polisi, dewasa ini
cenderung pada hal – hal yang praktis konvensional,
sehingga dalam banyak hal mengalami hambatan di dalam
tugasnya.
 Perangkat keras di sini adaalh sarana fisik sebagai faktor
pendukung. Menurut Soerjono Soekanto dan Mustafa
Abdullah pernah mengemukakan bahwa bagaimana polisi
dapat bekerja dengan baik, apabila tidak dilengkapi
dengan kendaraan dan alat – alat komunikasi yang
proporsional?
Faktor Masyarakat
 Penegakkan hukum berasal dari masyarakat dan
bertujuan untuk mencapai kedamaian di dalamnya.
Persoalan yang timbul dari masyarakat itu sendiri
ialah taraf kepatuhan hukum, yang merupakan
salah satu indikator berfungsi atau tidaknya suatu
hukum di masyarakat.
 Salah satu faktor penghambat dalam penegakan
hukum ialah sikap masyarakat yang apatis terhadap
para penegak hukum
Faktor Kebudayaan
 Menurut Soerjono Soekanto, kebudayaan
mempunyai fungsi mengatur manusia agar dapat
mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat,
dan menentukan sikapnya ketika berhubungan
dengan orang lain
 Kelima faktor di atas saling berkaitan erat, serta
sebagai tolak ukur dari efektivitas penegakan
hukum. Faktor penegakan hukum merupakan titik
sentralnya. Ini karena, baik undang –undangnya
disusun oleh penegak hukum, penerapannya pun
dilaksanakan oleh penegak hukum, yang nantinya
akan menjadi panutan masyarakat luas
Kesadaran Hukum
 Kesadaran hukum akan terwujud apabila ada
indikator pengetahuan hukum, sikap hukum, dan
perilaku hukum yang patuh terhadap hukum. Yang
kemudian indikator – indikator inilah yang dapat
dijadikan tolak ukur dari kesadaran hukum
 Menurut Soerjono Soekanto:
Kesadaran hukum yang tinggi mengakibatkan
warga masyarakat mematuhi hukum yang berlaku.
Sebaliknya apabila kesadaran hukum sangat
rendah, maka derajat kepatuhan terhadap hukum
juga tidak tinggi.
 Kesadaran hukum merupakan proses psikis yang
terdapat dalam diri manusia, yang mungkin timbul
ataupun tidak. Yang juga merupakan kesadaran
akan nilai – nilai yang terdapat dalam diri manusia
tentang hukum yang ada.
 Untuk meningkatkan kesadaran hukum, sebaiknya
dilakukan melalui penerangan dan penyuluhan
hukum, yang bertujuan agar warga masyarakat
mengetahui mengenai hukum tertentu.
Pelaksanaan Hukum
 Pelaksanaan hukum selalu melibatkan manusia dan
tingkah lakunya, karena hukum tidak mampu untuk
mewujudkan janji serta kehendak dalam peraturan
hukum itu.
 Janji dan kehendak itu misalnya untuk memberikan
perlindungan kepada seseorang, untuk menjatuhkan
pidana terhadap seseorang yang telah melakukan
tndak pidana
Menuru Satjipto Rahardjo:
“Hukum itu muncul di dalam sidang – sidang
pengadilan, dalam tindakan para pejabat atau
pelaksana hukum, dalam kantor para pengusaha,
dan juga dalam hubungan yang dilaksanakan oleh
dan di antara para anggota masyarakat sendiri
satu sama lain”
 Dalam rangka pelaksanaan penerapan hukum,
disusun organisasi penerapan hukum, agar hukum
bisa dijalankan di dalam masyarakat. Setiap
organisasi bekerja di dalam konteks sosial
(subculture) untuk menjalankan kebijakan tertentu
yang dirasa lebih menguntungkan.
 Dengan kata lain, pada organisasi selalu terdapat
kecenderungan untuk menggantikan tujuan resmi
sebagaimana ditetapkan dalam peraturan hukum
dengan kebijakan sehari – hari
 Lembaga kepolisian diberi tugas untuk menangani
pelanggaran hukum, kejaksaan disusun dengan
tujuan untuk mempersiapkan pemeriksaan perkara
di depan sidang pengadilan, dan seterusnya
dua faktor yang menentukan tugas pengadilan
(Chambliss dan Seidman

1. Tujuan yang hendak dicapai oleh


penyelesaian sengketa itu.
2. Tingkat pelapisan yang ada di dalam
masyarakat.
 bahwa masyarakat yang sederhana
cenderung untuk memakai pola
penyelesaian berupa perukunan.
Sedangkan pada masyarakat modern,
dengan penerapan peraturan atau sanksi.
dua jenis penyelesaian sengketa
1. Penyelesaian secara litigasi, dilakukan
melalui pengadilan.
2. Penyelesaian secara nonlitigasi, dilakukan di
luar pengadilan yang terbagi  atas empat
jenis, yaitu:
 a)      Perdamaian (settlement)

 b)      Mediasi (mediation)

 c)      Konsiliasi (conciliation)

 d)     Arbitrase (arbitration)


SIMPULAN
 penegakan hukum sebagai suatu proses, pada
hakikatnya merupakan penerapan dekresi
yang menyangkut membuat keputusan yang
tidak secara ketat diatur oleh kaedah – kaedah
hukum. Oleh karena itu, pertimbangan secara
nyata hanya dapat diterapkan selektif dan
masalah penanggulangan kejahatan upaya
penegakan hukum
 Kemudian dalam melakukan upaya penegakan
hukum, yaitu melaksanakan sanksi represif
bersama komponen penegak hukum lainnya yang
dilandasi perangkat atau peraturan peraturan
hukum dan menghormati hak – hak dasar manusia
 Menurut Muladi, sistem peradilan pidana akan
melibatkan penegakan hukum pidana. Di samping
itu dapat pula dilihat bentuknya baik preventif,
represif, maupun kuratif, sehingga akan tampak
keterikatan dan ketergantungan antarasubsistem
peradilan pidana
 hakam_ubai@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai