1. Hukumnya sendiri
2. Penegak hukum
3. Sarana/ fasilitas yang mendukung penegakan
hukum
4. Masyarakat
5. Kebudayaan
Faktor Hukum
Terjadinya pertentangan antara kepastian hukum
dan keadilan, disebabkan oleh konsepsi keadilan
yang merupakan suatu rumusan abstrak, sedangkan
kepastian hukum merupakan suatu prosedur yang
telah ditentukan secara normatif
Lanjut.....
Pada hakikatnya penyelenggaraan hukum bukan
hanya mencakup law enforcement saja, namun juga
peace maintenance, karena penyelenggaraan
hukum sesungguhnya merupakan proses
penyerasian antara nilai kaedah dan pola perilaku
nyata yang bertujuan untuk mencapai kedamaian
Lanjut.....
Jadi, tidak berarti setiap permasalahan sosial hanya
dapat diselesaikan oleh hukum tertulis, yang isinya
jelas bagi warga yag diaturnya dan serasi antara
kebutuhan untuk menerapkan dan fasilitas yang
mendukungnya
Lanjut.....
Pada hakikatnya, hukum – hukum itu mempunyai
unsur – unsur yang harmonis, artinya tidak saling
bertentangan, baik secara vertikal maupun
horizontal.
Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan
hakim menjatuhkan hukuman terlalu ringan, atau
terlalu mencolok perbedaan antara tuntutan dengan
pemidanaan. Hal ini merupakan suatu penghambat
dalam penegakan hukum tersebut
Faktor Penegakkan Hukum
Salah satu kunci keberhasilan dalam penegakan
hukum adalah mentalitas atau kepribadian penegak
hukum
Lanjut...
J. E. Sahetapy yang mengatakan:
Dalam rangka penegakan hukum dan implementasi
penegakan hukum bahwa penegakan keadilan tanpa
kebenaran adalah suatu kebijakan. Penegakan
kebenara tanpa kejujuran adalah suatu
kemunafikan. Dalam rangka penegakan hukum oleh
setiap lembaga penegakan hukum (inklusif
manusianya) keadilan dan kebenaran harus
dinyatakan, harus terasa dan terlihat, harus
diaktualisasikan.
Lanjut....
Ini menyangkut kepribadian dan mentalitas penegak
hukum, kalangan masyarakat mengidentikan penegak
hukum dengan tingkah laku nyatanya. Namun, dalam
melaksanakan wewenangnya sering kali melampaui
wewenang yang dianggap melunturkan citra dan wibawa
penegak hukum. Ini karena rendahnya kualitas penegak
hukum tersebut, karena kurang pemahaman terhadap
hukum, sehingga sering terjadi penyalahgunaan wewenang
dalam melakukan tugas.