INDONESIA
KELOMPOK 12 :
SYAHWA ELISA
PRASTIWI
19107710054 TARA
PERMATASARI
19107710056
ZAKI RIZKY
RIANTIKA
19107710051
PEMBAHASAN
PENGERTIAN TEORI EFEKTIVITAS
EFEKTIVITAS HUKUM HUKUM
Efektivitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian dicapainya keberhasilan
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitasselalu terkait dengan hubungan
antara hasil yang diharapkan dengan hasil yangsesungguhnya dicapai. Efektivitas
adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasikegiatan program atau misi)
daripada suatu organisasi atau sejenisnyayang tidak adanya tekanan atau ketegangan
diantarapelaksanaannya. Jadi efektivitas hokum menurut pengertian diatas mengartikan
bahwa indikator efektivitas dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya merupakan sebuah pengukuran dimana suatu target telah
tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
PENGERTIAN EFEKTIVITAS HUKUM MENURUT PARA AHLI
Menurut Ravianto dalam Masruri (2014:4), pengertian efektifitas adalah seberapa baik pekerjaan yang
dilakukan, sejauh mana orang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Ini berarti bahwa apabila
suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya mau pun mutunya, maka
dapat dikatakan efektif.
Selain itu, Kurniawan (2005:109) mendefinisikan efektivitas adalah kemampuan melaksanakan tugas,
fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya
tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan
suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target sasaran atau tujuan telah tercapai.
Menurut Hans Kelsen, Jika Berbicara tentang efektifitas hukum, dibicarakan pula tentang
Validitas hukum. Validitas hukum berarti bahwa norma-norma hukum itu mengikat, bahwa orang
harus berbuat sesuai dengan yang diharuskan oleh norma-norma hukum., bahwa orang harus
mematuhi dan menerapkan norma-norma hukum. Efektifitas hukum berarti bahwa orang benar-benar
berbuat sesuai dengan norma-norma hukum sebagaimana mereka harus berbuat, bahwa norma-
norma itu benar-benar diterapkan dan dipatuhi
TEORI EFEKTIVITAS HUKUM
Teori Efektivitas (SoerjonoSoekanto) Hukum sebagai kaidah merupakan patokan mengenai sikap
tindak atau perilaku yang pantas. Metode berpikir yang dipergunakan adalah metode deduktif-
rasional, sehingga menimbulkan jalan pikiran yang dogmatis. Di lain pihak ada yang memandang
hukum sebagai sikap tindak atau perilaku yang teratur (ajeg). Metode berpikir yang digunakan adalah
induktif-empiris, sehingga hukum itu dilihatnya sebagai tindak yang diulang-ulang dalam bentuk
yang sama, yang mempunyai tujuan tertentu
Teori efektivitas hukum menurut Soerjono Soekanto adalah bahwa efektif atau tidaknya suatu hukum ditentukan
oleh 5 (lima) faktor, yaitu :
1. Faktor hukumnya sendiri (undang-undang).
2. Faktor penegak hukum, yakni pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan hukum.
3. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum.
4. Faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau diterapkan.
5. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang didasarkan pada karsa manusia di dalam
pergaulan hidup.
Beberapa ahli juga mengemukakan tentang teori efektivitas seperti Bronislav Molinoswki, Clerence J Dias, dan
Allot.
Bronislav Malinoswki mengemukakan bahwa :
Teori efektivitas pengendalian sosial atau hukum, hukum dalam masyarakat dianalisa dan dibedakan menjadi dua
yaitu: (1) masyarakat modern, (2) masyarakat primitif, masyarakat modern merupakan masyarakat yang
perekonomiannya berdasarkan pasar yang sangat luas, spesialisasi di bidang industri dan pemakaian teknologi
canggih,didalam masyarakat modern hukum yang di buat dan ditegakan oleh pejabat yang berwenang.
Pendapat Clerence J Dias tersebut dijelaskan oleh Marcus Priyo Guntarto sebagai berikut, terdapat 5 (lima)
syarat bagi effektif tidaknya satu sistem hukum meliputi: