Galih Orlando
Dosen tetap Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Sekolah Tinggi
Ilmun Tarbiyah Al-Bukhary (STITA) Labuhanbatu
Email: Orlandogalih87@gmail.com
Abstract-Abstrak
Hukum dibentuk memiliki tujuan, salah satu tujuan dibentuknnya hukum adalah
untuk memperoleh kepastian hukum. Hukum di Indonesia ternyata belum memberikan
kepastian hukum bagi warganegara Indonesia. Hukum berfungsi untuk keadilan,
kepastian dan kemanfaatan. Dalam praktik penyelenggaraan hukum di lapangan
ada kalanya terjadi pertentangan antara kepastian hukum dan keadilan. Kepastian
Hukum sifatnya konkret berwujud nyata, sedangkan keadilan bersifat abstrak sehingga
ketika seseorang hakim memutuskan suatu perkara secara penerapan undang-undang
saja maka ada kalanya nilai keadilan itu tidak tercapai. Maka ketika melihat suatu
permasalahan mengenai hukum setidaknya keadilan menjadi prioritas utama.
I. PENDAHULUAN
Hukum merupakan alat rekayasa sosial yang digunakan untuk mengubah pola dan
tingkah laku masyarakat menjadi sesuai dengan peraturan yang dikehendaki oleh hukum.
Dewasa ini banyak terjadi pelanggaran dan kejahatan yang terjadi di masyarakat, seperti
kasus penerobosan lampu merah yang banyak dilakukan oleh masyarakat pengguna jalan.
Memang ada studi tentang hukum yang berkenaan dengan masyarakat yang merupakan
cabang dari Ilmu hukum tetapi tidak di sebut sebagai sosiologi hukum melainkan disebut
sebagai Sosiologi Jurispudence. Penelahan hukum secara sosiologis menunjukkan bahwa
hukum merupakan refleksi dari kehidupan masyarakat.
Hukum merupakan bagian dari perangkat kerja sistem sosial.Fungsi sistem sosial ini
adalah untuk mengintegrasikan kepentingan anggota masyarakat, sehingga tercipta suatu
keadaan yang tertib.Hal ini mengakibatkan bahwa tugas hukum adalah mencapai keadilan,
yaitu keserasian antara nilai kepentingan hukum (rechtszekerheid).1
1
Saut P. Panjaitan, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, (Asas, Pengertian, dan Sistematika), (Palembang:
Universitas Sriwijaya, 1998), hlm. 57.
Tarbiyatul Bukhary, Jurnal Pendidikan, Agama dan Sains Tarbiyah bil Qalam
Galih Orlando
50
Efektivitas Hukum Dan Fungsi Hukum Di Indonesia
peristiwa masa kini dan untuk masa-masa hukum yang berlaku pada zaman colonial.
mendatang serta bahwa kaedah-kaedah Kalaupun ada yang dihapuskan, maka
tersebut berlaku secara umum.Dengan belum ada hukum penggantinya, halmana
demikian, maka di samping tugas-tugas terutama disebabkan oleh karena tujuan
kepastian serta keadilan tersimpul pula utama daripada revolusi fisik adalah untuk
unsure kegunaan di dalam hukum. mencapai dan mempertahankan hukum
Artinya adalah bahwa setiap warga kemerdekaan. Kelemahan-kelemahan
masyarakat mengetahui dengan pasti system hukum lama yang berasal dari
hal-hal apakah yang boleh dilakukan dan zaman colonial baru disadari pada awal
apa yang dilarang untuk dilaksanakan, di tahun enampuluh, akan tetapi semenjak
samping bahwa warga masyarakat tidak itu, kehidupan dan perkembangan hukum
dirugikan kepentingan-kepentingannya tidaklah begitu menguntungkan oleh karena
di dalam batas-batas yang layak.4 adanya eksploitasi dari kegiatan-kegiatan
Apa yang menjadi cita-cita yang politik. Periode 1960-1965 ditandai
baru tentang isi hukum nasional masih sulit dengan menurunnya wibawa hukum,
untuk ditetapkan secara tegas, terutama sehingga para warga masyarakatpun
oleh karena masyarakat Indonesia terdiri pudar kepercayaannya terhadap hukum.
dari bagian-bagian masyarakat yang Suatu revolusi sebagaimana dialami
mempunyai ciri-ciri sosial dan budaya oleh bangsa Indonesia merupakan suatu
yang berbeda, hal mana mengakibatkan proses yang berlangsung denga cepat,
pula terdapatnya perbedaan-perbedaan bersifat kompleks dan bahkan dengan
di dalam cara dan pandangan hidup. kekerasan dalam merubah nilai-nilai,
Lagi pula peranan hukum telah melemah sturuktur social, lembaga-lembaga politik,
sejak berlangsungnya revolusi fisik yang kebijaksanaan-kebijaksanaan, maupun
menyebabkan terjadinya perubahan- kepemimpinan. Perubahan-perubahan
perubahan social dan kebudayaan pada yang kemudian mengikutinya pada
masyarakat Indonesia, hal mana pada taraf- tahap tahap berikutnya lebih merupakan
taraf tertentu menyebabkan terjadinya proses reformasi yang terutama bertujuan
disorganisasi dan keadaan anomie untukmembina serta mengembangkan
tersebut merupakan keadaan dimana dasar-dasar serta nilai-nilai baru yang
warga masyarakat tidak mempunyai dihasilkan oleh revolusi. Pekerjaan dan
pegangan ukuran atau pedoman bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh
kegiatan-kegiatannya dalam arti mana para pelopor reformasi jelas lebih sulit,
yang merupakan kegiatan-kegiatan yang oleh karena lebih banyak menyangkut
baik dan mana yang buruk. Keadaan ini masalah-masalah konsolidasi, pembinaan
bertambah parah pada periode berikutnya dan pengembangan, dalam proses mana
terutama sebelum tahun 1966.Revolusi dia seringkali harus berhadapan dengan
fisik yang berlangsung setelah tahun 1945 unsure-unsur masayarakat masayarakat
tidaklah secara menyeluruh menghapuskan yang mempunyai kepentingan-kepentingan
yang tertanam dengan kuatnya5
4
Soerjono Soekanto, Beberapa Permasalahan 5
Soerjono Soekanto, Beberapa Permasalahan
Hukum Dalam Kerangka Pembangunan di Indonesia Hukum Dalam Kerangka Pembangunan di Indonesia
(Jakarta: Universitas Indonesia, 1976) , hlm. 40. (Jakarta: Universitas Indonesia, 1976) , hlm. 43.
Tarbiyatul Bukhary, Jurnal Pendidikan, Agama dan Sains Tarbiyah bil Qalam
Galih Orlando
52
Efektivitas Hukum Dan Fungsi Hukum Di Indonesia
Tarbiyatul Bukhary, Jurnal Pendidikan, Agama dan Sains Tarbiyah bil Qalam
Galih Orlando
54
Efektivitas Hukum Dan Fungsi Hukum Di Indonesia
Tarbiyatul Bukhary, Jurnal Pendidikan, Agama dan Sains Tarbiyah bil Qalam
Galih Orlando
56
Efektivitas Hukum Dan Fungsi Hukum Di Indonesia
Tarbiyatul Bukhary, Jurnal Pendidikan, Agama dan Sains Tarbiyah bil Qalam
Galih Orlando
58
Efektivitas Hukum Dan Fungsi Hukum Di Indonesia