1. Mengapa suatu hukum yang baik itu akan mampu mewujudkan cita-cita dan arah
pembangunan suatu bangsa?
Jawab : kehadiran suatu hukum yang ideal sebagai pengganti tatanan hukum yang
bersifat pluralistik dan kolonialistik sangat dinantikan untuk mengatur dan
menggerakkan rangkaian perubahan besar yang terjadi di masyarakat, seperti
pembangunan ekonomi dan teknologi. Kehadiran hukum yang ideal itu
dimaksudkan untuk mengatasi inertia (kelambanan) dalam pembangunan
bagi suatu bangsa. Ini merupakan alat yang tidak dapat diabaikan dalam
proses pembangunan. Hukum itu dibentuk dan dilaksanakan untuk menjamin
agar setiap perubahan itu terjadi dengan teratur, hingga terdapat jaminan dan
kepastian hukum bagi warga negaranya serta menjalani kehidupan bernegara
sesuai dengan apa yang menjadi tujuan yang mengarah kepada pembangunan
bangsa.
1
cita untuk mewujudkan kesejahteraan umum. Di samping itu, di dalam
Pancasila itu juga sudah terkandung jaminan akan hak asasi manusia (HAM)
khususnya untuk diperlakukan secara adil dan manusiawi (beradab) atau yang
dikenal dengan sila kedua Pancasila yaitu "Kemanusiaan yang adil dan
beradab". Oleh karena itu, pemerintah Indonesia dengan kewenangannya
salah satunya menjadi penegak hukum di Indonesia, dapat memberikan
control hukum di lingkungan bermasyarakat agar roda kehidupan masyarakat
dan bernegara bergerak pada poros yang sesuai dengan tujuan dan cita-cita
negara.
5. Mengapa penegak hukum yang baik itu menentukan suatu keberhasilan hukum?
Jawaban : penegakan hukum dapat diartikan sebagai
upaya aparatur penegakan hukum tertentu untuk dapat menjamin dan
memastikan bahwa aturan hukum itu berjalan sebagaimana yang telah
diatur seharusnya oleh aturannya. Salah satu indikator negara hukum adalah
keberhasilan dalam penegakan hukumnya. Dikatakan berhasil karena hukum
yang telah diaturnya, sudah seharusnya dan sudah waktunya, dijalankan dan
ditaati oleh seluruh elemen masyarakat. Ketiadaan dan kurang maksimalnya
penegakan hukum dapat berimplikasi terhadap kredibilitas para pembentuk
aturannya, pelaksana aturan dan masyarakat yang terkena aturan itu sendiri,
sehingga seluruh elemen akan terkena dampaknya. Penegakan hukum adalah
proses dilakukannya upaya untuk dapat tegak atau berfungsinya norma-
norma hukum yang berlaku dan telah diatur sebagai pedoman perilakunya
dalam lalu lintas atau hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan manusia
bermasyarakat dan bernegara.
2
Satjipto Rahardjo dalam bukunya “Masalah Penegakan Hukum”, menyatakan
bahwa penegakan hukum merupakan suatu usaha untuk mewujudkan ide-ide
tentang keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan sosial menjadi
kenyataan. Proses perwujudan ide-ide itulah yang merupakan hakekat dari
penegakan hukum.
7. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam rangka pembentukan peraturan hukum?
Jawaban : Salah satu hal penting dalam sebuah pemerintahan, baik dalam tingkat
nasional maupun daerah adalah pembentukan produk hukum yang sangat
diperlukan karena untuk merespon kepentingan masyarakat. Dalam
membentuknya diperlukan pedoman sehingga pembentukan peraturan
hukum yang dibuat nantinya kuat demi hukum dan dapat diimplementasikan
di kemudian hari. Dengan dibentuknya Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2022 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, maka setiap
pembentukan peraturan hukum di Indonesia mempunyai dasar dan pedoman.
Setiap pembentukan peraturan hukum, harus disusun dengan memperhatikan
aspek filosofis, sosiologis dan yuridis, yang pada akhirnya jika hal tersebut
terpenuhi, maka peraturan hukum tersebut akan efektif dalam penerapannya,
dan tidak bertentangan dengan ketertiban umum atau peraturan yang lebih
tinggi. Apabila dalam merancang suatu peraturan hukum memperhatikan hal-
hal tersebut, maka peraturan hukum yang diciptakan akan terhindar dari
permasalahan substansi yang nanti bermuara pada terhambatnya
penyelenggaraan pemerintahan.
8. Mengapa partisipasi masyarakat itu diperlukan dalam rangka suatu penegakan hukum?
Jawaban : Partisipasi masyarakat merupakan wujud demokrasi. Partisipasi masyarakat
disini merupakan salah satu unsur penting dalam perlindungan
dan penegakan hukum. Masyarakat yang aktif dapat membantu
menghilangkan kemungkinan terjadinya penyelewengan
terhadap kasus hukum. Dalam konteks hak asasi manusia, setiap hak pada
masyarakat menimbulkan kewajiban pada pemerintah sehingga haruslah jelas
pengaturan mengenai kewajiban pemerintahan untuk memenuhi hak atas
partisipasi masyarakat dalam penyusunan suatu peraturan. Partisipasi
masyarakat dalam penegakan hukum juga sebagai wujud penyelenggaraan
pemerintahan yang baik sesuai dengan prinsip- prinsip Good Governance,
diantaranya: keterlibatan masyarakat, akuntabilitas, dan transparansi.
3
UUD 1945 yang merupakan upaya secara sistematis, bekesinambungan
membangun kehidupan bermasyarakat yang layak, sejahtera, aman dan
tentram yang berlandaskan hukum secara adil dan memberikan kepastian
melalui penegakannya.
10. Apa yang diharapkan dari suatu Pendidikan Model Hukum Integratif?
Jawaban : Teori Hukum Integratif ini, sejatinya adalah rekonstruksi terhadap Teori
Hukum Pembangunan yang disampaikan oleh Profesor Mochtar
Kusumaatmadja dan Teori Hukum Progresif yang disampaikan oleh Profesor
Satjipto Rahardjo. Melalui pemikirannya, Satjipto Rahardjo berpendapat
bahwa penegakan hukum abaikan fundamental hukum yaitu hukum untuk
manusia bukan sebaliknya sehingga jika ada muatan hukum yang tidak cocok
dengan kepentingan manusia maka hukum itu yang harus diubah bukan
manusianya dipaksakan dimasukkan ke dalam kotak hukum normatif.
Mochtar Kusumaatmadja memandang kelemahan mendasar terletak pada
pendidikan hukum di Indonesia sejak kemerdekaan yang hanya mendidik
"tukang-tukang hukum" yang tidak antisipatif terhadap perkembangan nilai
keadilan dalam masyarakat termasuk perkembangan demi kemajuan bangsa
ini. Jika Mochtar merupakan sistem norma (system of norm) dan menurut
Satjipto, hukum sebagai sistem perilaku (system behavior), maka teori ini
melengkapi bahwa hukum dapat diartikan juga sebagai sistem nilai (system
of values). Menurut Teori Hukum Integatif, rekayasa hukum, masyrakat, dan
penegak hukum yang dilakukan, haruslah dilandaskan pada sistem norma,
sistem perilaku, dan sistem nilai yang tidak lain bersumber pada Pancasila
sebagai ideologi bangsa Indonesia.
- TERIMA KASIH -