Anda di halaman 1dari 4

QUIS TOPIC 4: HUKUM DAN PEMBANGUNAN

1. Mengapa suatu hukum yang baik itu akan mampu mewujudkan cita-cita dan arah
pembangunan suatu bangsa?
Jawab : kehadiran suatu hukum yang ideal sebagai pengganti tatanan hukum yang
bersifat pluralistik dan kolonialistik sangat dinantikan untuk mengatur dan
menggerakkan rangkaian perubahan besar yang terjadi di masyarakat, seperti
pembangunan ekonomi dan teknologi. Kehadiran hukum yang ideal itu
dimaksudkan untuk mengatasi inertia (kelambanan) dalam pembangunan
bagi suatu bangsa. Ini merupakan alat yang tidak dapat diabaikan dalam
proses pembangunan. Hukum itu dibentuk dan dilaksanakan untuk menjamin
agar setiap perubahan itu terjadi dengan teratur, hingga terdapat jaminan dan
kepastian hukum bagi warga negaranya serta menjalani kehidupan bernegara
sesuai dengan apa yang menjadi tujuan yang mengarah kepada pembangunan
bangsa.

2. Apa kriteria suatu hukum yang baik?


Jawab : Mengatur setiap perilaku masyarakat, bersifat mengikat terhadap aturan-
aturannya, mengandung sebuah larangan dan perintah, memiliki unsur
perlindungan dan melindungi, adanya sanksi bagi pelanggar hukum, serta
hukum yang dibuat oleh pihak yang berwenang sebagai regulator.
Secara khusus menurut Sociological Jurisprudence, hukum yang baik itu
adalah hukum yang sesuai dengan hukum yang hidup dimasyarakat. Dalam
pandangan ini ketertiban dalam masyarakat didasarkan pada pengakuan
sosial terhadap hukum, bukan karena penerapannya secara resmi oleh negara.
Tertib sosial terjadi karena diterimanya hukum yang dilandasi oleh aturan dan
norma sosial yang tercermin dalam sistem hukum, sehingga pihak-pihak yang
berperan untuk mengembangkan sistem hukum harus mempunyai hubungan
yang erat dengan nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat tersebut.

3. Apa tujuan dan cita-cita dibentuknya pemerintah Republik Indonesia?


Jawab : Dibentuknya pemerintah Republik Indonesia sebagai wadah yang
didalamnya terdapat sekumpulan orang-orang yang mempunyai kekuasaaan
dan lembaga yang mengurus masalah kenegaraan dan kesejahteraan rakyat
dan negara. Sebagaimana kita ketahui bahwa tujuan dan cita-cita bangsa
Indonesia terkandung di dalam UUD 1945. Alinea keempat Pembukaan UUD
1945 menyebutkan tujuan nasional yaitu (I) melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; (2) memajukan kesejahteraan
umum; (3) mencerdaskan kehidupan bangsa; dan (4) ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial. Jika mencermati tujuan nasional tersebut sesungguhnya
dijiwai oleh sila-sila Pancasila sebagai dasar negara, khususnya sila kelima
dan kedua yaitu "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" dan
"kemanusiaan yang adil dan beradab". Sila kelima Pancasila itu
mencerminkan bahwa Indonesia adalah negara kesejahteraan yang bercita-

1
cita untuk mewujudkan kesejahteraan umum. Di samping itu, di dalam
Pancasila itu juga sudah terkandung jaminan akan hak asasi manusia (HAM)
khususnya untuk diperlakukan secara adil dan manusiawi (beradab) atau yang
dikenal dengan sila kedua Pancasila yaitu "Kemanusiaan yang adil dan
beradab". Oleh karena itu, pemerintah Indonesia dengan kewenangannya
salah satunya menjadi penegak hukum di Indonesia, dapat memberikan
control hukum di lingkungan bermasyarakat agar roda kehidupan masyarakat
dan bernegara bergerak pada poros yang sesuai dengan tujuan dan cita-cita
negara.

4. Mengapa suatu penegakan hukum itu mutlak diperlukan?


Jawaban : Penegakan hukum dilakukan agar masyarakat memperoleh perlindungan atas
hak dan kewajibannya. Adanya penegakan hukum bertujuan untuk
mewujudkan peraturan demi terwujudnya ketertiban dan keadilan
masyarakat. Esensi dari penegakan hukum itu adalah keadilan. Oleh sebab itu
mutlak diperlukan, karena keadilan itu hak bagi seluruh umat manusia.
Namun untuk penerapan keadilan itu sendiri wajib halnya untuk ditinjau
berdasarkan aspek aspek yang ada termasuk aspek hukum. Sebab tidak berarti
adil itu memiliki porsi yang sama antara satu individu dengan individu
lainnya.

5. Mengapa penegak hukum yang baik itu menentukan suatu keberhasilan hukum?
Jawaban : penegakan hukum dapat diartikan sebagai
upaya aparatur penegakan hukum tertentu untuk dapat menjamin dan
memastikan bahwa aturan hukum itu berjalan sebagaimana yang telah
diatur seharusnya oleh aturannya. Salah satu indikator negara hukum adalah
keberhasilan dalam penegakan hukumnya. Dikatakan berhasil karena hukum
yang telah diaturnya, sudah seharusnya dan sudah waktunya, dijalankan dan
ditaati oleh seluruh elemen masyarakat. Ketiadaan dan kurang maksimalnya
penegakan hukum dapat berimplikasi terhadap kredibilitas para pembentuk
aturannya, pelaksana aturan dan masyarakat yang terkena aturan itu sendiri,
sehingga seluruh elemen akan terkena dampaknya. Penegakan hukum adalah
proses dilakukannya upaya untuk dapat tegak atau berfungsinya norma-
norma hukum yang berlaku dan telah diatur sebagai pedoman perilakunya
dalam lalu lintas atau hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan manusia
bermasyarakat dan bernegara.

6. Apa saja komponen penegakan hukum itu?


Jawaban : Dalam menegakkan hukum ini ada tiga hal yang harus diperhatikan,
yaitu kepastian hukum, kemanfaatan dan keadilan. Penegakan
hukum merupakan suatu usaha untuk mewujudkan ide-ide tentang
keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan sosial menjadi
kenyataan. Hukum dan keadilan merupakan dua kata kunci yang yang
saling bertaut. Dua hal ini bukan masalah baru dalam kehidupaan kita,
tetapi sangat dirasakan disaat kritis yang melanda bangsa kita sehingga
merupakan suatu kebutuhan dan tuntutan yang sangat mendesak.
Pengadilan merupakan tempat untuk mencari keadilan. Oleh karena itu,

2
Satjipto Rahardjo dalam bukunya “Masalah Penegakan Hukum”, menyatakan
bahwa penegakan hukum merupakan suatu usaha untuk mewujudkan ide-ide
tentang keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan sosial menjadi
kenyataan. Proses perwujudan ide-ide itulah yang merupakan hakekat dari
penegakan hukum.

7. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam rangka pembentukan peraturan hukum?
Jawaban : Salah satu hal penting dalam sebuah pemerintahan, baik dalam tingkat
nasional maupun daerah adalah pembentukan produk hukum yang sangat
diperlukan karena untuk merespon kepentingan masyarakat. Dalam
membentuknya diperlukan pedoman sehingga pembentukan peraturan
hukum yang dibuat nantinya kuat demi hukum dan dapat diimplementasikan
di kemudian hari. Dengan dibentuknya Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2022 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, maka setiap
pembentukan peraturan hukum di Indonesia mempunyai dasar dan pedoman.
Setiap pembentukan peraturan hukum, harus disusun dengan memperhatikan
aspek filosofis, sosiologis dan yuridis, yang pada akhirnya jika hal tersebut
terpenuhi, maka peraturan hukum tersebut akan efektif dalam penerapannya,
dan tidak bertentangan dengan ketertiban umum atau peraturan yang lebih
tinggi. Apabila dalam merancang suatu peraturan hukum memperhatikan hal-
hal tersebut, maka peraturan hukum yang diciptakan akan terhindar dari
permasalahan substansi yang nanti bermuara pada terhambatnya
penyelenggaraan pemerintahan.

8. Mengapa partisipasi masyarakat itu diperlukan dalam rangka suatu penegakan hukum?
Jawaban : Partisipasi masyarakat merupakan wujud demokrasi. Partisipasi masyarakat
disini merupakan salah satu unsur penting dalam perlindungan
dan penegakan hukum. Masyarakat yang aktif dapat membantu
menghilangkan kemungkinan terjadinya penyelewengan
terhadap kasus hukum. Dalam konteks hak asasi manusia, setiap hak pada
masyarakat menimbulkan kewajiban pada pemerintah sehingga haruslah jelas
pengaturan mengenai kewajiban pemerintahan untuk memenuhi hak atas
partisipasi masyarakat dalam penyusunan suatu peraturan. Partisipasi
masyarakat dalam penegakan hukum juga sebagai wujud penyelenggaraan
pemerintahan yang baik sesuai dengan prinsip- prinsip Good Governance,
diantaranya: keterlibatan masyarakat, akuntabilitas, dan transparansi.

9. Mengapa infrasturktur itu mutlak diperlukan dalam rangka penegakan hukum?


Jawaban : Infrastruktur hukum dapat didefinisikan sebagai infrastruktur regulasi dan
infrastruktur non regulasi yang berfungsi sebagai sarana dan prasarana untuk
mencapai tujuan hukum. Secara spesifik, ruang lingkup infrastruktur hukum
utamanya adalah sarana fisik yang berfungsi sebagai faktor pendukung
mencakup tenaga manusia yang berpendidikan dan terampil, organisasi yang
baik, peralatan yang memadai, keuangan yang cukup, dan sebagainya.
Pelaksanaan infrastruktur dalam rangka penegakan hukum merupakan upaya
untuk mencapai tujuan negara sebagaimana tersebut dalam alinea keempat

3
UUD 1945 yang merupakan upaya secara sistematis, bekesinambungan
membangun kehidupan bermasyarakat yang layak, sejahtera, aman dan
tentram yang berlandaskan hukum secara adil dan memberikan kepastian
melalui penegakannya.

10. Apa yang diharapkan dari suatu Pendidikan Model Hukum Integratif?
Jawaban : Teori Hukum Integratif ini, sejatinya adalah rekonstruksi terhadap Teori
Hukum Pembangunan yang disampaikan oleh Profesor Mochtar
Kusumaatmadja dan Teori Hukum Progresif yang disampaikan oleh Profesor
Satjipto Rahardjo. Melalui pemikirannya, Satjipto Rahardjo berpendapat
bahwa penegakan hukum abaikan fundamental hukum yaitu hukum untuk
manusia bukan sebaliknya sehingga jika ada muatan hukum yang tidak cocok
dengan kepentingan manusia maka hukum itu yang harus diubah bukan
manusianya dipaksakan dimasukkan ke dalam kotak hukum normatif.
Mochtar Kusumaatmadja memandang kelemahan mendasar terletak pada
pendidikan hukum di Indonesia sejak kemerdekaan yang hanya mendidik
"tukang-tukang hukum" yang tidak antisipatif terhadap perkembangan nilai
keadilan dalam masyarakat termasuk perkembangan demi kemajuan bangsa
ini. Jika Mochtar merupakan sistem norma (system of norm) dan menurut
Satjipto, hukum sebagai sistem perilaku (system behavior), maka teori ini
melengkapi bahwa hukum dapat diartikan juga sebagai sistem nilai (system
of values). Menurut Teori Hukum Integatif, rekayasa hukum, masyrakat, dan
penegak hukum yang dilakukan, haruslah dilandaskan pada sistem norma,
sistem perilaku, dan sistem nilai yang tidak lain bersumber pada Pancasila
sebagai ideologi bangsa Indonesia.

- TERIMA KASIH -

Anda mungkin juga menyukai