Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERGESERAN ILMU HUKUM DALAM PEMBAHARUAN PERKEMBANGAN DI


MASYARAKAT MELALUI METODE DAN FAKTA HUKUM

Dosen Pengampu

Dr. H. Iskandar S.H., M.H.

Oleh :

Ibnu Mudhakir 23850007

Program Studi Magister Hukum


Universitas Muhammadiyah Metro
2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Hukum Indonesia yang merupakan sejarah peninggalan penjajahan Belanda diantaranya
masih turut eksis dikancah belantika kehidupan bernegara di Indonesia. untuk hadirnya hukum
kekinian dan mencerminkan kondisi sosial yan berada di Indonesia adalah sebuah kebutuhan
yang tidak bisa dikesampingkan. Hukum tersebut harus mencerminkan arah politik hukum
bangsa Politik hukum merupakan sebuah arahan pembuatan hukum atau legal policy lembaga-
lembaga negara dalam pembuatan hukum dan sekaligus sebagai alat untuk menilai dan
mengkritisi apakah hukum yang dibuat sudah sesuai atau tidak dengan kerangka pikir legal
policy tersebut untuk mencapai negara. Kondisi kekinian barangjali belum sesuai dengan hal itu.
Hukum sudah seharusnya untuk rakyat, bukan sebaliknya rakyat untuk hukum. Pembangunan
hukum bukan sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan terintegrasi dengan arah pembangunan di
bidang lainnya memerlukan penyerasian.1
Hukum tidak dapat berdiri sendiri dengan ketentuan perundang-undangan semata.
Eugen Ehrlich menyatakan “at the present as well as any other time, the centre or gravity of
legal development lies not in legislation, nor in jurist science nor in judicial decision, but in
society it self” (baik kini dan di masa kapanpun, pusat kegiatan dan perkembangan hukum
bukanlah dalam perundang-undangan, bukan dalam ilmu hukum, juga bukan dalam putusan
pengadilan, tetapi di dalam masyarakat sendiri). 2 Berdasarkan teori yang diatas oleh Eugen
Erlich tersebut, menunjukan bahwa masyarakat sebagai pusat perkembangan hukum tidak lain
sebagai cikal bakal untuk lahirnya sebuah UndangUndang, oleh karena itu termasuk segala
perubahan sosial yang terjadi di masyarakat merupakan instrumen yang dapat memberi
pengaruh terhadap pusat kegiatan dan perkembangan hukum untuk masa-masa selanjutnya.
Tentu berdasarkan perkembangan hukum yang dipengaruhi oleh masyarakat tersebut, maka
dipandang perlu untuk menguraikan secara konkret pengaruh perubahan sosial terhadap
perkembangan dalam aliran pemikiran hukum.
Pergeseran hukum diartikan sebagai suatu proses melakukan pengujian terhadap
berbagai rumusan ketentuan hukun dan peraturan perundangundangan yang berlaku, dan

1
Moh Mahfud MD, Membangun Politik Hukum, Menegakkan Konstitusi, (Jakarta :PT Raja Grafindo, 2009),1
2
Achmad Ali, Menjelajahi Kajian Empiris Terhadap Hukum, (Jakarta : Yarsif Watampone, 1998), 289
terhadapnya di implementasikan sejumlah perubahan agar dapat tercapai efisiensi, keadilan
dan juga kesempatan untuk memperoleh keadilan menurut hukum yang berlaku . Era otonomi
daerah membawa perubahan sangat besar disemua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara,
yang sangat berpergaruh dalam kehidupan bermasyarakat terutama perilaku masyarakat akan
nilai hukum dan nilai sosial budaya. Dulu masyarakat takut akan hukum dan nilai sosial
budaya (contoh: melanggar aturan yang ada ditengah masyarakat hukum adat /dikucilkan dari
masyarakat,masih banyak aturan adat yang ditakuti atau disegani oleh masyarakat.) Hukum
tidak dianggap sebagai suatu hal yang menakutkan dan tidak memberi jaminan aman serta
kepastian keadilan bagi sebagian masyarakat.3
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dapat dipaparkan sebagai uraian dari pertanyaan – pertanyaan
problematika sebuah hal atau kejadian yang mempunyai bentuk sebuah kalimat sederhana,
singkat, jelas, dan padat.4 Rumusan masalah menguraikan tentang pertanyaan yang memiliki
kaitan dengan objek penelitian. Berikut beberapa rumusan masalah yang berkaitan yakni :
1. Bagaimana pergeseran ilmu hukum dalam pembaharuan perkembangan di masyarakat
melalui metode hukum ?
2. Bagaimana pergeseran ilmu hukum dalam pembaharuan perkembangan di masyarakat
melalui fakta hukum ?

BAB II
3
Zainuddin Ali, Sosiologi Hukum, (Jakarta : Sinar Grafika, 2006), 41.
4
R&D, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), 20.
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pergeseran Ilmu Hukum Dalam Pembaharuan Perkembangan Di Masyarakat


Melalui Metode Hukum

Pergeseran nilai hukum dalam pembaharuann perkembangan dalam masyarakat


dan pencapaian tujuan hukum berarti mengkaji kehidupan social dalam masyarakat yang
berorientasi kepada pembentukan hukum dalam pencapaian tujuannya. Oleh karna itu,
objek pembahasan berfokus pada perubahan perubahan norma hukum sehingga fungsi
hukum sebagai social control dan social engineering dapat terwujud. Engineering adalah
perubahanperubahan norma yang terjadi dalam masyarakat seiring dengan terjadinya
perubahan (perkembangan kebudayaan itu sendiri). Pembaharuan sosial yang terjadi
dalam masyarakat dapat disebabkan berbagai faktor. Faktor tersebut dapat berasal dari
masyarakat itu sendiri (internal) maupun dari luar masyarakat tersebut (eksternal).
Faktor-faktor internal dapat berupa pertambahan penduduk, penemuan baru,
pertentangan, atau mungkin terjadinya revolusi. Selanjutnya faktor eksternal dapat berupa
sebabsebab lingkungan fisik, pengaruh kebudayaan masyarakat lain, perang dan
sebagainya. Berkenaan dengan hal ini, Soerjono Soekanto menyatakan: Suatu perubahan
sosial lebih mudah terjadi apabila suatu masyarakat sering mengadakan kontak dengan
masyarakat lain atau telah mempunyai pendidikan yang lebih maju.
Menurut Pound sebagaimana dikutip Ali, pergeseran hukum merupakan suatu social
control dan sekaligus menjadi agent of social change, maka hukum memuat prinsip,
konsep dan aturan, standar tingkah laku, doktrin, etika profesi, serta semua yang dilakoni
individu dalam usaha memuaskan kebutuhan dan kepentingannya. Pound mengemukakan
bahwa agar hukum dapat dijadikan sebagai agen perubahan sosial (agent of social change),
maka pendapatnya dikuatkan oleh William James yang menyatakan bahwa di tengah-
tengah dunia yang terbatas dengan kebutuhan manusia yang sellau berkembang, maka
dunia tidak akan pernah dapat memuaskan kebutuhan manusia. Untuk itu dituntut peran
peraturan hukum (legal order) untuk mengarahkan keterbatasan tersebut6. Hukum sebagai
social engginering berkaitan dengan fungsi dan keberadaan hukum sebagai penggerak dan
pengatur perubahan masyarakat, maka interpretasi analogi pound mengemukakan “hak”
yang bagaimanakan dapat dituntut oleh individu dalam masyarakat. Pound selanjutnya
mengemukakan bahwa yang merupakan hak itu adalah kepentingan atau tuntutan yang
diakui, diharuskan, dan dibolehkan secara hukum, sehingga tercapai suatu keseimbangan
dan terwujudnya apa yang dimaksud dengan ketertiban umum.5
Pemikiran hukum sebagai alat pembaharuan dalam masyarakat yang dikemukakan
Pound , jika disesuaikan dengan situasi dan kondisi di Indonesia dapat dikutip pendapat
Mochtar Kusumaatmaja sebagai berikut : “konsepsi hukum sebagai sarana pembaharuan
masyarakat Indonesia lebih luas jangkauan dan ruang lingkupnya daripada Amerika
Serikat. Agar dalam pelaksanaan perundang-undangan yang bertujuan untuk pembaharuan
perkembangan masyarakat dapat berjalan, hal ini menggunakan metode Sociological
Jurisprudence, yaitu hukum yang baik hendaknya sesuai dengan hukum yang ada dalam
masyarakat. Jadi hukum mencerminkan nilai-nilai yang ada dan hidup dalam masyarakat.
Jika ternyata sebaliknya, maka ketentuan tersebut tidak akan dapat dilaksanakan atau
bekerja dan akan mendapatkan tantangan-tantangan. Beberapa contoh perundang-
undangan yang berfungsi sebagai sarana pembaharuan dalam arti mengubah mental
masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern misalnya larangan memakai koteka di
Papua, larangan pengayauan di Kalimantan, keharusan membuat sertifikat tanah, hukum
dagang, serta hukum perdata lainnya yang bukan hukum perdata keluarga yang masih
dianggap sensitive.6

B. Pergeseran Ilmu Hukum Dalam Pembaharuan Perkembangan Di Masyarakat Melalui


Fakta Hukum
Pembaharuan hukum juga berati bagian dari pernyataan kehendak rakyat untuk
mewujudkan pembaharuan di segala bidang pembangunan. Dalam hal ini, khususnya di
bidang hukum. Hal itu dapat dijumpai misalnya dalam bagian rumusan pengertian. Dari
ketetapan majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia No. X/MPR/1998 tentang pokok-
pokok pembaharuan pembangunan dalam rangka penyelamatan dan normalisasi kehidupan
nasional sebagai haluan negara. Penggunaan istilah pembaharuan di bidang hukum dalam
makna yang baru saja dikemukakan tersebut adalah untuk memperoleh hasil kajian dan
perencanaan secara objektif dalam pembaharuan hukum yang pelaksanaannya
5
Zainuddin Ali, Sosiologi Hukum, (Jakarta : Sinar Grafika, 2006), 26.
6
Mochtar Kusumaatmaja, Fungsi dan Perkembangan Hukum dalam Pembangunan Nasional, (Jakarta : Bina Cipta,
2004), 8
mensyaratkan pelibatan unsur-unsur dalam masyarakat hal itu dapat dilihat misalnya dari
suatu keputusan Presiden Republik Indonesia yang sempat berlaku yaitu Keppres Nomor
15 tahun 2000 tentang Komisi Hukum Nasional. Lepas dari semua peristilahan dan makna
yang ada di balik berbagai peristilahan sebagaimana secara singkat telah dikemukakan
diatas orang harus membuat suatu definisi kerja yang berfungsi untuk membatasi ruang
lingkup apa yang hendak dibicarakan.7
Perubahan-perubahan sosial dan perubahan hukum atau sebaliknya tidak selalu
berlangsung bersama-sama. Artinya pada keadaan tertentu perkembangan hukum mungkin
tertinggal oleh perkembangan unsur lainnya dalam masyarakat atau mungkin sebaliknya.
Tertinggalnya perkembangan hukum oleh unsur lainnya atau sebaliknya terjadi karena
perbedaan pola-pola perikelakuan yang diharapkan oleh kaidah hukum dengan pola
perikelakuan yang diharapkan kaidah sosial lainnya. Hal ini disebabkan karena hukum
pada hakikatnya disusun oleh sebagian kecil dari masyarakat yang pada suatu ketika
mempunyai kekuasaan dan wewenang. Walaupun mereka dianggap mewakili masyarakat,
tidak mungkin mereka mampu menyerap seluruh kepentingan masyarakat. Tertinggalnya
hukum dari unsur sosial lain terjadi apabila hukum tidak dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan masyarakat pada suatu ketika.8
Hukum juga bertujuan mengubah perikelakuan masyarakat. Satu masalah yang
muncul seperti dikemukakan oleh Gunnar Myrdal yakni softdevelopment dimana hukum
tertentu ternyata tidak efektif. Gejala ini terjadi karena beberapa faktor seperti pembentuk
hukum, penegak hukum, pencari keadilan dan lainnya. Achmad Ali mengungkapkan,
bahwa ada dua hal yang penting yang berhubungan dengan pembaharuan hukum dan
perubahan-perubahan masyarakat sesuai dengan fakta yang terjadi yaitu:
a. Perubahan masyarakat harus mendapatkan penyesuain oleh hukum. Dengan kata
lain; hukum menyesuaikan diri dengan perubahan masyarakat dan ini menunjukkan
sifat pasif hukum
b. Hukum berperan untuk menggerakkan masyarakat menuju suatu perubahan yang
terencana. Disini hukum berperan aktif, dan inilah yang sering disebut sebagai fungsi
hukum a tool of social engineering, sebagai alat rekayasa masyarakat.
7
Sidharta Arief, Meuwissen Tentang Pengembanan Hukum, Ilmu Hukum, Teori Hukum dan Filsafat Hukum,
(Bandung: PT Refika Aditama, 2007), 20-21.
8
Soerjono Soekanto, Pengantar Sosiologi Hukum, (Jakarta : Bharata Karya Aksara, 1977), 25
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Agar dalam pelaksanaan perundang-undangan yang bertujuan untuk pembaharuan


perkembangan masyarakat dapat berjalan, hal ini menggunakan metode Sociological
Jurisprudence, yaitu hukum yang baik hendaknya sesuai dengan hukum yang ada dalam
masyarakat. Jadi hukum mencerminkan nilai-nilai yang ada dan hidup dalam masyarakat.
Jika ternyata sebaliknya, maka ketentuan tersebut tidak akan dapat dilaksanakan atau bekerja
dan akan mendapatkan tantangan-tantangan. Penggunaan hukum untuk melakukan
perubahan dalam masyarakat berhubungan erat dengan konsep penyelenggaraan kehidupan
sosial ekonomi dalam masyarakat.
Dalam hal ini, maka hukum dapat menjadi alat ampuh untuk mengadakan pembaharuan
perkembangan masyarakat, walaupun secara tidak Langsung. ada dua hal yang penting yang
berhubungan dengan pembaharuan hukum dan perubahan-perubahan masyarakat sesuai
dengan fakta yang terjadi yaitu: (1) Perubahan masyarakat harus mendapatkan penyesuain
oleh hukum. Dengan kata lain; hukum menyesuaikan diri dengan perubahan masyarakat dan
ini menunjukkan sifat pasif hukum, (2) Hukum berperan untuk menggerakkan masyarakat
menuju suatu perubahan yang terencana. Disini hukum berperan aktif, dan inilah yang sering
disebut sebagai fungsi hukum a tool of social engineering, sebagai alat rekayasa masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Moh Mahfud MD, Membangun Politik Hukum, Menegakkan Konstitusi, (Jakarta :PT Raja

Grafindo, 2009), 1

Achmad Ali, Menjelajahi Kajian Empiris Terhadap Hukum, (Jakarta : Yarsif Watampone,

1998), 289

Zainuddin Ali, Sosiologi Hukum, (Jakarta : Sinar Grafika, 2006), 41.

Mochtar Kusumaatmaja, Fungsi dan Perkembangan Hukum dalam Pembangunan Nasional,

(Jakarta : Bina Cipta, 2004), 8

Sidharta Arief, Meuwissen Tentang Pengembanan Hukum, Ilmu Hukum, Teori Hukum dan

Filsafat Hukum, (Bandung: PT Refika Aditama, 2007), 20-21.

Soerjono Soekanto, Pengantar Sosiologi Hukum, (Jakarta : Bharata Karya Aksara, 1977), 25

Anda mungkin juga menyukai