Take-Home exam
POLITIK HUKUM
DOSEN : Dr. Wisnu Aryo Dewanto, S.H., LL.M., LL.M.
OLEH
AHMAD FAJRI KAHAR
124219004
MAGISTER KENOTARIATAN
UNIVERSITAS SURABAYA
2019-2020
1
PERTANYAAN :
Jawaban :
1. WHAT
Apa yang di maksud dengan politik hukum ?
Padmo Wahjono dalam bukunya Indonesia Negara Berdasarkan atas Hukum
mendefinisikan politik hukum sebagai kebijakan dasar yang menentukan arah,
bentuk maupun isi dari hukum yang akan di bentuk.
Padmo Wahyono, 1986, Indonesia Negara Berdasatkan atas hukum, Cet. II, Ghalia Indonesia,
Jakarta., hlm: 160
Menurut Soedarto, politik hukum adalah kebijakan dari Negara melalui badan-
badan Negara yang berwenang untuk menetapkan peraturan-peraturan yang
dikehendaki, yang diperkirakan akan digunakan untuk mengekspresikan apa
yang terkandung dalam masyarakat dan untuk mencapai apa yang dicita-
citakan.
Soedarto, 1983, Hukum Pidana dan Perkembangan Masyarakat dalam Kajian Hukum Pidana,
Sinar Baru, Bandung, hlm: 20.
Satjipto Rahardjo mendefinisikan politik hukum sebagai aktivitas memilih dan
cara yang hendak dipakai untuk mencapai suatu tujuan social dan hukum
tertentu dalam masyarakat.
Satjipto Raharjo, 2000, Ilmu Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm:35
Sunaryati Hartono dalam bukunya Politik Hukum Menuju Satu Sistem Hukum
Nasional melihat politik hukum adalah sebagai alat (tool) atau sarana dan
langkah yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk menciptakan sistem
2
hukum nasional yang dikehendaki dan dengan sistem hukum nasional itu akan
diwujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
Sunaryati Hartono, 1991, Politik Hukum Menuju Satu Sistem Hukum Nasional,
Alumni,Bandung, hlm:
WHEN
3
Yaitu hukum yang dicita-citakan (masa mendatang).
Kemudian dalam Glossarium disebutkan bahwa ius constituendum adalah
hukum yang masih harus ditetapkan; hukum yang akan datang.
Sudikno Mertokusumo, Penemuan Hukum Sebuah Pengantar, (Yogyakarta: Liberty, 2006),
hal.25
WHERE
WHO
Siapa yang mengajukan 8 (delapan) asas yang harus di penuhi oleh hukum, yang
apabila tidak terpenuhi, maka hukum akan gagal disebut hukum. Dan sebutkan 8
asas tersebut ?
4
Yang mengajukan 8 (delapan) asas tersebut adalah Lon Fuller dalam
bukunya The Morality Of Law. Kedelapan asas tersebut sebagai berikut :
1) Suatu sistem hukum yang terdiri dari peraturan-peraturan, tidak
berdasarkan putusan-putusan sesat untuk hal-hal tertentu;
2) Peraturan tersebut diumumkan kepada public
3) Tidak berlaku surut, karena akan merusak integritas sistem;
4) Dibuat dalam rumusan yang dimengerti oleh umum;
5) Tidak boleh ada peraturan yang saling bertentangan;
6) Tidak boleh menuntut suatu tindakan yang melebihi apa yang bisa
dilakukan;
7) Tidak boleh sering diuubah-ubah;
8) Harus ada kesesuaian antara peraturan dan pelaksanaan sehari-hari
Lon Fuller, Morality Of Law, Yale University, New Haven, 1971, hlm.54-58.
WHY
HOW
5
Dapat dilihat melalui tiga pilar demokrasi yaitu: Peranan partai politik dan
Dewan Perwakilan Rakyat; peranan lembaga eksekutif; kebebasan pers
(kebebasan memperoleh informasi bagi setiap warga masyarakat).
Moh. Mahfud MD. 1998. Politik Hukum Indonesia. Cetakan Pertama Yogyakarta: UII Press,
hlm.44
2.
6
7