Sementara itu ilmu atau studi politik hukum itu bukan hanya
menyangkut policy atau arah resmi tentang hukum yang diberlakukan
melainkan menyangkut juga berbagai hal yang terkait dgn arah resmi
itu, misalna politik apa yang melatarbelakangi. Budaya hukum apa yang
melingkupi.problem penegakkan macam apa yang dihadapi.
Berbeda dari politik hukum, ilmu politik hukum
itu membedah semua unsur dalam sistem
hukum yang unsur-unsur utamanya oleh:
Prolegda Kab. /Kota , Lihat Pasal 39-41, UU.No. 12 Tahun 2011, Ttg Pemb.
Peruu.
Mekanisme lihat pasal 32 -38 berlaku mutatis mutandis.
Penegakkan hukum oleh aparat
penegak hukum
Bagaimana penegakkan hukum oleh aparat penegak
hukum, selalu terjadi kapan dimanapun eranya,
zamannya.
Penegak hukum, Hakim, Jaksa, Polisi sbg penyidik,
dan Advokasi pembala hukum.
Orde baru, tidak terbebasnya, lembaga peradilan dri
invensi pemerintah, karena pembinaan administrasi,
kepegawaian dan finansial, berada dibawah eksekutif.
Tahun 1999, mengeluarkan uu No. 35 Th 1999,
kekuasan kehakiman dibawah MA, bukan hanya
teknik yuridis, melainkan juga, adm, kepegawaian,
pinansial, tambah parah. Penyuapan kpd hakim
agung.
Budaya Hukum
Ada yang mengatakan lemahnya penegakkan hukum
disebabkan lemahnya budaya hukum dinegeri ini.
Budaya hukum diartikan sbg sikap masyarakat terhadap
hukum dan sistem hukum yang mencakup kepercayaan,
nilai-nilai, ide dan harapan-harapan masyarakat terhadap
hukum. Ternyata tidak kondusif semakin cenderung elitis,
dan korup. Dan yang mengatakan budaya peodalisme dan
paternalisme, yang hidup dimasyarakat Indonesia telah
menyebabkan hukum menjadi elitis, bersumber dan
ditentukan dari atas, budaya upeti, silaturahmi, disalah
gunakan. Apakah benar budaya hukum terwariskan dari
nenek moyang, Sebastian Pompe, menolak yang menulis
buku “ The Indonesian Supreme Cort, A study of
institutional collapse, Korupsi di Indonesia mulai ada sejak
Malari Tahun 1974, sejak pemerintah mengatur lembaga
peradilan, dgn cara- cara militeristik. Sampai tahun 1970
an, masih bersih, ada hakim yang sangat sederhana.
Belajar Pengalaman Politik hukum
Orde lama dan orde baru
Pembaruan hukum, yang berpadigma Pancasila berarti
perubahan atas hukum-hukum yang ada atau pembuatan
hukum baru,memuat dan memncarkan nilai-nilai Pancasila,
hukum haruslah memuat nilai-nilai ketuhanan, yang Maha
Esa, nilai-nilai kemanusiaan, keadilan beradab, nilai-nilai
mempersatukan bangsa Indonesia, nilai-nilai demokrasi dan
nilai keadilan sosial.
Jika ada hukum, tidak sesuai dgn Pancasila, maka hukum
terlepas dari pondasinya.Tesis demikian bisa dilihat dari
tolak tarik, antara politik dan hukum sepanjang sejarah. Di
senjang sejarah Indonesia telah terjadi pasang surut,
pasang naek, tentang karakter produk hukum yang populis/
renponsif dan elitis. ortodok. Sejalan dgn tulak tarik antara
konfigurasi politik demokratis dan otoriter.
Hukum populis sesuai dengan Pancasila. Hukum elitis bisa
banyak ditentukan oleh Pemerintah, kebijakan. Program
dan implementasinya di didominasi pemerintah.
Sebuah studi Mahfud Md
menyimpulkan :
Pertama : Konfigurasi politik tertentu melahirkan produk hukum
tertentu. Konfigurasi politik yang demokratis melahirkan hukum-
hukum yang berkarakter responsif (populis), sedagkan konfigurasi
politik politik yang otoriter melahirkan huku-hukum yan elitis/
konservatif/ortodok.
Kedua, sejarah perkembangan bangsa Indonesia. Telah terjadi
tolak tarik, pasang naik dan pasang surut, tampil secara
bergantian. Konfigurasi politik demokratis dan konfigurasi politik
otoriter. Demokratis produk hukumnya responsif, otoriter produk
hukum yang dihasilkan karakter elitis ortodok.
Ketiga : berdasarkan perkembangan perpolitikan bangsa
Indonesia. Maka periode sasi perpolitikan di Indonesia, terbagi tiga
periode :
1.Periode 1945-1959 dgn kofigurasi politik demokratis
2. Periode 1959-1966 dgn konfigurasi politik otoriter.
3. Periode 1966-1998 dgn konfigurasi politik otoriter yang didahului
konfigurasi politik demokrasi.
Konfigurasi politik diartikan susunan
atau konstelasi kekuasaan,secara
dikotomis dibagi atas dua
konsepyang bertentangan secara
diametral,
Konfigurasi politik diartikan susunan atau konstelasi
kekuasaan,secara dikotomis dibagi atas dua konsepyang
2. Pembentukan hukum nasional tidak bisa lepas dari konteks sejarah, setelah
merdeka bangsa Indonesia belum memiliki hukum yang bersumber dari tradisinya
sendiri, tetapi masih memanfaatkan peraturan Perundang-undangan peninggalan
Belanda. Jelaskan pendapat saudara dalam kalaimat tersebut di atas, disertai
dasar hukumnya.
3. Jelaskan pengaruh konfigurasi politik dan karakter produk hukum masa demokrasi
terpimpin dan masa ode baru, disertai contoh produk hukumnya.
4, Jelaskan karakter produk hukum dalam bidang Otda :
a. sentralistik
b. Pluralisme
5, Jelaskan Potret Politik hukum nasional lima tahun, melalui :
a. Prolegnas
b. Prolegda
Konstruksi Baru budaya hukum hakim berbasis
hukum progresif