Anda di halaman 1dari 5

Nama : Roza Anggraini Manik

NPM : 1906104040014

Ruang : 16

UTS ‘’ Politik Hukum Pemerintahan’’

Soal

1. Anda telah belajar tentang ilmu politik dan pemerintahan, coba anda jelaskan pengertian
ilmu politik dan tujuannya.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hukum adat.
3. –Jelaskan objek politik hukum
-Makna hukum tertulis
-Makna hukum tidak tertulis
4. Jelaskan mengapa hukum memerlukan perlindungan undang-undang.
5. Sebutkan buku yang berkenaan dengan politik,hukum dan pemerintahan yang sudah anda
baca.

Jawab

1. Ilmu politik ialah ilmu yang mengkaji tentang hubungan kekuasaan, baik sesama warga
Negara, antar warga Negara dan Negara, maupun hubungan sesama Negara. Yang menjadi pusat
kajiannya adalah upaya untuk memperoleh kekuasaan, usaha mempertahankan kekuasaan,
penggunaan kekuasaan tersebut dan juga bagaimana menghambat penggunaan kekuasaan atau
dapat dikatakan ilmu politik adalah disiplin ilmu klasik yang mempelajari tentang fenomena
politik.
Tujuannya adalah untuk memperdalam pemahaman manusia tentang bentuk dan sifat tindakan
politik dan untuk mengembangkan alat teoritis untuk menafsirkan fenomena yang bermakna
secara politik.
 Memberikan pemahaman secara integral terhadap politik dan nilai-nilai yang terkandung
didalamnya.
 Memahami ilmu politik agar dapat mencapai kecerdasan politik yaitu Kecerdasan Politik, PQ
=A+B+C
 Political Quetiont = A : Political Thinking (kemampuan berfikir politis dengan mengikuti
peristiwa, kemampuan menganalisis) B : Political Attitude (kemampuan bersikap, politik
kecerdasan [inter-intra] dalam mewujudkan pemikiran politik) C : Political Skills
(kemampuan bertindak politik)
 Ilmu politik bertujuan untuk mensejahterakan bangsa, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
memelihara perdamaian dunia.

2. Hukum Adat adalah hukum tidak tertulis karena aturan ini tidak ada dalam hukum tercatat.
Ada kebiasaan sebagai penggunaan tertentu, di antaranya masyarakat beranggapan bahwa itu
harus legal dari sudut pandang hukum, yang berlangsung selama waktu tertentu. Contoh hukum
adat adalah misalnya peraturan menteri Ia tidak lagi memiliki kepercayaan mayoritas di DPR
harus mengundurkan diri. Aturan seperti itu tidak terdapat dalam hukum mana pun tapi sudah
biasa. Tidak ada kewajiban hukum untuk menteri ini untuk menawarkan pengunduran dirinya,
tetapi tugas ini karena itu ada berdasarkan kebiasaan dalam politik nasional. Hukum Adat
adalah hukum berdasarkan adat. Karakteristik penting dari common law adalah bahwa ia
diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi dapat mencakup berbagai bidang seperti hak
dan kewajiban perkawinan, warisan, suksesi, hubungan antara orang pada umumnya,
kepemilikan dan penggunaan real estat, bobot dan ukuran, hak perkawinan, hak dan hak
istimewa dalam masalah perdata dan pidana.

Secara hukum, hukum adat (coutume atau règle coutumière) adalah aturan yang merupakan
hasil dari praktek dan adat istiadat tradisional dari waktu ke waktu dan dengan demikian menjadi
sumber hukum. Ini diakui oleh pengadilan dan dapat melengkapi atau melengkapi hukum,
asalkan tidak bertentangan dengan teks hukum lainnya. Standar khusus yang (sebagai tambahan)
mengatur atau dapat mengatur hubungan hukum timbal balik antara pihak-pihak yang
mengadakan kontrak, dengan kata lain hukum adat merupakan endapan kesusilaan dalam
masyarakat yang kebenarannya mendapatkan pengakuan dalam masyarakat tersebut. Dalam
perkembangannya, praktek yang terjadi dalam masyarakat hukum adat keberadaan hukum adat
sering menimbulkan pertanyaan-pertanyaan apakah aturan hukum adat ini tetap dapat digunakan
untuk mengatur kegiatan sehari-hari masyarakat dan menyelesaikan suatu permasalahan-
permasalahan yang timbul di masyarakat hukum adat. Merujuk pada pasal 18B ayat (2) UUD
1945 dimana menyebutkan”Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat
hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam
undang-undang” yang berarti bahwa negara mengakui keberadaan hukum adat serta
konstitusional haknya dalam system hukum Indonesia.

3. -Obyek yang dipelajari dalam Politik Hukum adalah Hukum-hukum yang bagaimana itu
bisa berbeda-beda atau Hukum ini dihubung atau dilawankan dengan Politik. Yang dimaksud
Ilmu bantu disini adalah Ilmu yang dipakai dalam mendekati/mempelajari Politik Hukum baik
berupa konsep, “teori” dan penelitian. Hukum menjadi juga objek poltik, yaitu objek dari politik
hukum. Politik hukum berusaha membuat kaidah-kaidah yang akan menentukan bagaimana
seharusnya manusia bertindak. Politik hukum menyelidiki perubahan-perubahan apa yang harus
diadakan dalam hukum yang sekarang berlaku supaya menjadi sesuai dengan kenyataan sosial
(sociale werkelijkheid). Akan tetapi, sering juga untuk menjauhkan tata hukum dari kenyataan
sosial, yaitu dalam hal politik hukum menjadi alat dalam tangan suatu rulling class yang hendak
menjajah tanpa memperhatikan kenyataan sosial itu. Dalam membahas politik hukum maka yang
dimaksud adalah keadaan yang berlaku pada waktu sekarang di Indonesia. Kajian politik hukum
adalah salah satu kajianyang paling sering banyak dibicarakan oleh sarjana hukum, khususnya
bagi sarjana hukum yang inginmengetahui secara kritis dan komprehensif sebuahtujuan tertentu
dari peraturan perundang-undang-an melalui pendekatan interdisipliner. Menyepa-kati
penggunaan istilah politik hukum berartimenyepakati bahwa hukum tidak bisa dilepaskandari
aspek politik, bahkan aspek ideologi, sosial,ekonomi dan sebagainya. Hukum dipahami seba-gai
produk dari kekuasaan politik dan karenanyahampir setiap produk hukum yang dihasilkan
olehsuatu kekuasaan politik tertentu, fungsi instrumen-tal hukum sebagai sarana kekuasaan lebih
dominanjika dibandingkan dengan fungsi-fungsi lainnya(Mahfud, 1995)
ukum tidak tertulis merupakan norma ataupun peraturan tidak tertulis yang sudah dipakai oleh
warga dalam kehidupan tiap hari.

-Hukum tertulis merupakan ketentuan dalam wujud tertulis yang terbuat oleh lembaga yang
berwenang, semacam peraturan perundang- undangan. Peraturan perundangan- undangan
nasional ialah peraturan tertulis yang sudah terbuat oleh lembaga yang berwenang dengan kata
lain hukum Tertulis, adalah hukum yang dituliskan atau dicantumkan dalam perundang-
undangan. Contoh: hukum pidana dituliskan pada KUHPidana, hukum perdata dicantumkan
pada KUHPerdata. Hukum tertulis sendiri masih dibagi menjadi dua, yakni hukum tertulis yang
dikodifikasikan dan yang tidak dikodifikasikan. Dikodifikasikan artinya hukum tersebut
dibukukan dalam lembaran negara dan diundangkan atau diumumkan. Indonesia menganut
hukum tertulis yang dikodifikasi. Kelebihannya adalah adanya kepastian hukum dan
penyederhanaan hukum serta kesatuan hukum. Kekurangannya adalah hukum tersebut bila
dikonotasikan bergeraknya lambat atau tidak dapat mengikuti hal-hal yang terus bergerak maju.

-Hukum Tidak Tertulis, merupakan hukum yang tidak dituliskan ataupun tidak dicantumkan
dalam perundang- undangan. Contoh: hukum adat tidak dituliskan ataupun tidak dicantumkan
pada perundang- undangan namun dipatuhi oleh wilayah tertentu. Hukum tidak tertulis ialah
kebalikan dari Hukum Tertulis. Hukum tidak tertulis ialah hukum yang tidak dituangkan/
dicantumkan dalam peraturan Perundang- undangan. Hukum tidak tertulis ialah hukum yang
hidup/ berjalan serta berkembang dalam kehidupan warga/ adat ataupun dalam aplikasi
ketatanegaraan/ konversi. Contoh Hukum Tidak Tertulis: Hukum Adat yang tidak ditulis/ tidak
dicantumkan dalam perundang- undangan tetapi peraturannya telah tertanam serta dipatuhi oleh
wilayah tertentu/ adat tertentu sehingga jadi suatu pedoman dalan tata penerapan kehidupan
bermasyarakat. Hukum tidak tertulis ialah hukum yang dikira tidak dapat tidak berubah- ubah,
disebabkan hukum tidak tertulis peraturannya bisa berganti sewaktu- waktu cocok kondisi serta
kepentingan yang menghendakinya. Semacam halnya di Indonesia, memandang dari sudut
pandang hukum rimba.

4. Dengan demikian pelaksanaan harmonisasi peraturan perundang-undangan yang baik


merupakan pondasi negara hukum yang akan menjamin hak-hak warga negara, membatasi
kekuasaan penguasa, menjamin kepastian hukum dan keadilan hukum untuk mewujudkan
kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat. Hukum memerlukan peraturan perundang-undagan
untuk menjalankan hukum tersebut, karena semua diatur dan tertulis di peraturan perundang-
undagan yang dijadikan sebagai pedoman penegakkan hukum di Indonesia.

Hukum berfungsi sebagai perlindungan kepentingan manusia. Agar kepentingan manusia


terlindungi, hukum harus dilaksanakan. Melalui penegakan hukum inilah hukum itu menjadi
kenyataan. Dalam menegakkan hukum ada tiga unsur yang selalu harus diperhatikan, yaitu:
kepastian hukum (rechtssicherheit), kemanfaatan (zweckmassigkeit) dan keadilan (gerechtigkeit).
Politik perundang-undangan berkembang sangat dinamis karena mengikuti perkembangan
kebutuhan masyarakat akan sebuah pengaturan hukum. Kebijakan politik hukum dan perundang-
undangan tersebut tertuang dalam Undang-Undang yang menetapkan berbagai rencana
pembangunan nasional.
Hukum adalah untuk manusia, maka pelaksanaan hukum atau penegakan hukum harus
memberikan manfaat, kepastian hukum, dan keadilan bagi masyarakat. Oleh karena itu, untuk
membentuk peraturan perundang-undangan yang mencerminkan keadilan bagi masyarakat
diperlukan politik perundang-undangan

5. –S.Pamudji. 1985. Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia,Ctk. Pertama. Bina Aksara :


Jakarta.
-Sirojul Munir.2013. Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia, Ctk Pertama. Genta Publishing:
Yogyakarta
-Agussalim Andi Gadjong. 2007. Pemerintahan Daerah Kajian Politik dan Hukum. Ghalia
Indonesia: Bogor
-Imam Syaukani dan A.Ahsin Thoari. 2007. Dasar-Dasar Politik Hukum. PT Raja Grafindo
Persada: Jakarta
-Dr Abdul Latif dan Hasbi Ali. 2019 . Hukum Sistem Politik. Sinar Grafika : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai