Anda di halaman 1dari 2

Nama : MUZAKKIY ABDILLAH

NIM : 214110303094

Jawaban :

1. Hukum yang responsif adalah suatu konsep hukum yang memandang bahwa hukum harus mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat dan perubahan sosial yang terjadi. Hukum yang
responsif memandang bahwa hukum harus mampu memberikan solusi yang tepat dan efektif terhadap
masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Dalam konteks Indonesia, penerapan hukum yang
responsif masih terus berlangsung dan menjadi topik yang hangat diperbincangkan.Salah satu contoh
penerapan hukum yang responsif di Indonesia adalah dalam pembentukan undang-undang. Lembaga
legislatif di Indonesia, DPR, telah menetapkan beberapa undang-undang yang responsif terhadap
kebutuhan masyarakat. Proses pembentukan undang-undang di Indonesia dilakukan dengan lima
tahapan: perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan, dan pengundangan . Salah satu contoh
undang-undang yang responsif adalah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Undang-undang ini bertujuan untuk meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja baru di
Indonesia. Namun, undang-undang ini juga menuai kontroversi karena dianggap merugikan pekerja
dan buruh .Demikianlah penjelasan mengenai hukum yang responsif dan kondisi hukum Indonesia di
masa sekarang. Semoga bermanfaat.

2. Menurut beberapa sumber yang saya temukan, hukum dan politik memiliki keterkaitan yang erat di
Indonesia. Hukum dan politik pada dasarnya memiliki hubungan timbal balik, karena kesepakatan
masyarakat yang dicapai melalui proses konstitusional merupakan salah satu penerapan ketika hukum
berada di atas politik. Politik sangat mempengaruhi hukum, karena hukum adalah keputusan-
keputusan politik. Hukum itu determinan atas politik, dalam artian seluruh kegiatan politik diatur oleh
hukum dan harus tunduk pada aturan hukum. Namun, politik determinan atas hukum memiliki arti
bahwa dalam kenyataannya baik produk normatif atau implementasi penegakan hukum itu sangat di
pengaruhi dan menjadi dependent variable atas politik. Politik dan hukum pada hakikatnya saling
bergantung seperti kata pepatah yang sangat terkenal “Politik tanpa hukum akan menimbulkan
kesewenang-wenangan atau anarkis, dan ketika hukum tanpa politik akan menjadi lumpuh” .

Contoh-contoh keterkaitan antara hukum, kekuasaan, dan politik di Indonesia modern dapat dilihat dari
beberapa kasus berikut:

 Kasus korupsi yang melibatkan pejabat publik dan politisi. Dalam kasus ini, hukum dan politik
saling berkaitan karena hukum harus diterapkan untuk menindak pelaku korupsi, tetapi politik
juga mempengaruhi penegakan hukum karena pelaku korupsi sering kali memiliki kekuasaan dan
pengaruh di dunia politik .
 Pembentukan undang-undang yang mencerminkan kepentingan politik tertentu. Dalam hal ini,
politik mempengaruhi hukum karena undang-undang yang dibuat sering kali mencerminkan
kepentingan politik tertentu, bukan kepentingan masyarakat secara keseluruhan 2.
 Penegakan hukum yang tidak adil terhadap kelompok minoritas atau masyarakat yang tidak
memiliki kekuasaan. Dalam kasus ini, kekuasaan mempengaruhi hukum karena penegakan hukum
sering kali tidak adil terhadap kelompok minoritas atau masyarakat yang tidak memiliki
kekuasaan

3. Penegakan hukum memiliki peran penting dalam menjaga keadilan dan ketertiban dalam masyarakat.
Penegakan hukum dapat menjamin terwujudnya keadilan dan ketertiban dalam masyarakat melalui
beberapa cara berikut:
1. Mencegah tindakan kriminal: Penegakan hukum dapat mencegah tindakan kriminal dengan
menegakkan aturan hukum yang berlaku. Dengan adanya penegakan hukum yang efektif,
masyarakat akan merasa aman dan nyaman karena tindakan kriminal dapat dicegah dan dihukum
sesuai dengan hukum yang berlaku.
2. Menjaga kepastian hukum: Penegakan hukum dapat menjaga kepastian hukum dalam
masyarakat. Dengan adanya kepastian hukum, masyarakat dapat mengetahui apa yang
diperbolehkan dan apa yang tidak diperbolehkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan
membantu masyarakat untuk mengambil keputusan yang tepat dan meminimalkan risiko
pelanggaran hukum.
3. Mendukung pembangunan ekonomi: Penegakan hukum yang efektif juga dapat mendukung
pembangunan ekonomi. Investasi dan pertumbuhan ekonomi memerlukan lingkungan hukum
yang stabil, di mana kontrak dan hak properti dihormati. Dengan adanya penegakan hukum yang
efektif, masyarakat akan merasa lebih percaya diri untuk berinvestasi dan berbisnis.
4. Mencegah diskriminasi: Penegakan hukum dapat mencegah diskriminasi dalam masyarakat.
Dengan adanya penegakan hukum yang adil, semua orang akan diperlakukan sama di mata hukum
tanpa terkecuali. Hal ini akan membantu masyarakat untuk merasa lebih dihargai dan diakui hak-
haknya.

4. Teori hukum murni (pure theory of law) dari Hans Kelsen adalah suatu teori yang menganggap bahwa
hukum adalah suatu sistem norma yang terdiri dari norma-norma yang saling berkaitan dan
bertingkat. Menurut teori ini, hukum tidak dapat dijelaskan dengan menggunakan faktor-faktor sosial,
politik, atau moral, melainkan hanya dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep-konsep hukum itu
sendiri. Di Indonesia, teori hukum murni Hans Kelsen diterapkan dalam pembentukan hukum melalui
hierarki peraturan perundang-undangan. Hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia dari
yang superior ke yang lebih inferior adalah: Undang-Undang Dasar 1945, Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, dan Peraturan
Daerah. Contoh kasus penerapan teori hukum murni Hans Kelsen di Indonesia dapat dilihat dari kasus
pembentukan Undang-Undang Dasar 1945. Undang-Undang Dasar 1945 merupakan hukum dasar
tertinggi di Indonesia yang menjadi dasar bagi pembentukan peraturan perundang-undangan
lainnya. Dalam pembentukan Undang-Undang Dasar 1945, para penyusunnya menggunakan prinsip-
prinsip hukum murni Hans Kelsen, yaitu bahwa hukum harus dibuat berdasarkan pada norma dasar
yang menjadi dasar bagi pembentukan norma-norma lainnya

5. “Pengaruh Sistem Hukum Adat Terhadap Penegakan Hukum Nasional di Indonesia”. Rumusan
masalahnya dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana pengaruh sistem hukum adat terhadap
penegakan hukum nasional di Indonesia? Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan
hukum nasional di Indonesia dalam konteks sistem hukum adat? Bagaimana cara mengatasi
permasalahan dalam penegakan hukum nasional di Indonesia dalam konteks sistem hukum adat?”.

Anda mungkin juga menyukai