Anda di halaman 1dari 7

Sistem-Sitem Hukum

Oleh

CAHYA ALIFIYAH

NIM: 20256122052

PRODI: HUKUM EKONOMI SYARIAH

JURUSAN: SYARIAH DAN EKONOMI BISNIS ISLAM

A . Latar belakang

Sistem berasal dari yunani “system” yang di artikan sebagai keseluruhan yang
terdiri dari macam-macam bagian. Dalam suatu sistem yang baik tidak boleh
terhadap suatu pertentangan antara bagian bagian. Selain itu juga tidak boleh terjadi
tupang tindih diantara bagian-bagian itu. Suatu sistem mengandung beberapa asas
yang menjadi pedoman dalam pembentukannya.

Bagian-bagian dari hukum merupakan unsur-unsur yang mendukung hukum


sebagai suatu kesatuan (integral) dalam suatu jaringan dengan hubungan yang
fungsional, resiprosal dan interdepensi.misalnya HTN (hukum tata negara), HAN
(hukum administrasi negara), hukum pidana, hukum perdana, dan seterusnya yang
mengarah pada tujuan yang sama yaitu menciptakan kepastian hukum keadilan dan
kegunaaan. Dengan kata lain sistem adalah suatu kumpulan unsur-unsur yang ada
dalam interaksi satu sama lain yang merupakan satu kesatuan yang terorganisasi
dan kerja sama kearah tujuan kesatuan. Hukum mempunyai sifat mengatur dan
memaksa. Hukum bertujuan semata mata untuk mencapai keadilan.sebagai unsur
keadilan, ada kepentingan daya guna dan kemanfaatan.

Pada dasarnya banyak sistem hukum yang dianut oleh berbagai negara-negara di
dunia, namun dalam sejarah dan perkembangannya ada 4 (empat) macam sistem
hukum yang sangat mempengaruhi sistem hukum yang berlakukan di berbagai
negara tersebut.adapun sistem hukum yang di maksud adalah civil law,common
law, hukum islam,hukum sosialis,hukum asia timur jauh.
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian sistem hukum

Sistem adalah suatu kesatuan susunan,di amana masing-masing unsur yang


ada di dalam nya tidak di perhatikan hakikatnya, tetapi dilihat mnurut fungsinya
terhadap keseluruhan kesamaan susunan tersebut. Sedangkan hukum merupakan
kumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sangsi, dengan tujuan mewujudkan
ketertiban dalam pergaulan manusia.

Sistem hukum merupakan suatu proses atau rangkaian hukum yang melibat kan
berbagai alat kelengkapan hukum dan berbagai unsur yang terdapat di dalamnya
mulai dari hukum itu di buat,di terapkan dan di pertahankan

2.2 Sejarah perubahan sistem hukum di indonesia

Setelah mengalami penjajahan oleh negara belanda, indonesia saat itu maish
ikut menggunakan sistem hukum yang berasal dari negara belanda tersebut yakni
sistem hukum eropa kontinental.seiring berjalannya waktu dan berkembangnya
kehidupan masyarakat indonesia, terjadi perubahan dalam sistem hukum yang
berlaku di indonesia. Awal sistem hukum yang di terapkan di indonesia hanya
sistem hukum eropa kontinental saja, setelah itu sistem hukum yang berlkau di
indonesia mengalami perpaduan antara sistem eropa kontinental dan sistem hukum
anglo saxon.

Sistem hukum eropa kontinental lebih mengedepankan hukum


tertulis,peraturan perundang-undang menduduki tempat penting. Peraturan
perundang-undang selain menjamin adanya kepastian hukum, yang merupakan
syarat mutlak bagi terwujudnya ketertiban,juaga dapat di haraapkan dapat
mengakomodasi nilai-nilai keadilan dan kemanfaatan. Lembaga peradilan harus
mengacuh pada undang-undang. Sifat undang-undang tertulis yang statis
diharapkan dapat lebih fleksibel dengan sistem bertingkat dari norma dasar sampai
norma yang bersifat teknis, serta dengan menyediakan adanya mekanisme
perubahan undang-undang.
Sistem hukum inggris saxoncenderung lebih mengutamakan hukum
kebiasaaan, hukum yang berjalan dinamis seperti dengan dinamika masyarakat
pembentukan farmasi hukum melalui lembaga pengadilan dengan sistem
yurisprudensi di anggap lebih baik agar hukum selalu seperti dengan rasa keadilan
dan kemanfaatan yang di rasakan oleh masyarakat secara nyata.

Sistem hukum di indonesia saat ini adalah sistem hukum yang unik, sistem
hukum yang di bangun dari proses penemuan, pengembangan, adaptasi, bahkan
kompromi dari beberapa sitem yang telah ada. Sistem hukum di indonesia tidak
hanya baru ciri-ciri lokal,tetapi juga akomodasi prinsip-prinsip umum yanfg di
aanut oleh masyarakat internasional.

Apapun sistem hukum yang di anut, pada dasar tidak ada negara yang
hanaya berdasarkan pada hukum tertulis atau hukum kebiasaan saja. Tidak ada
tidak garayang sistem hukumnya menampilkan pentingnya undang-undang dan
pentingnya pengadilan .

2.3 Perkembangan sistem hukum indonesia berdasarkan pemikiran filsuf


hukum

Perkembangan sistem hukum indonesia makin tampak ketika adanya


sumbangan dari pemikiran para filsuf pemikir hukum. perkembangan itu salah
satunya adalah dari madzhab positivis. Dalam arti ini, positivisme sama tuanya
dengan filsafat.

Positivisme atau yang di kenal dengan aliran poitivis mempunyai pengaruh


yang besar dalam proses pembentukan dan penegakan hukum di indonesia pada
kebanyakan tindakan lembaga legislatif untuk membuat undang-undang, tindakan
pemerintah (excecutive) dan aparat dalam menegakkan hukum, bahkan tindakan
hakim dalam memutus perkara selalu menjadikan pemikiran madzhab ini sebagai
acuan . selain itu, aspek keadilan dalam hukum dalam sistem hukum nasional selalu
dilihat dari perspektiv keadilan hukum.

Lahirnya pemikiran madzhab positive memiliki landasan tersendiri jadi


pandangan ini memiliki sekitar saya khas tersendiri, namunya pejabat negara yang
di beri tugas untuk membentuk dan melaksanakan hukum kurnag memperhatikan
landasan pemikiran madzhab hukum positive, akibatnya keadilaan hukum selalu
menjadi di utarakan dalam masyarakat dan tidak jarang selalu melahirkan
konflik baik vertikal maupun horizontal.

Positivisme menekankan setiap metodologi yang dipikirkan untuk


menemukan suatu kebenara, hendaknya menjadikan realita. Ketika pemikiran
positivisme diterapkan ke dalam bidang hukum, positivisme hukum melepaskan
pemikiran hukum sebagaimana dianut oleh para pemikir aliran hukum alam. Jadi
setiap norma hukum haruslah eksis secara objektif sebagai norma-norma yang
positif.

Di indonesia, penerapan prinsip ini melahirkan masalah karena hukum


selalu menjadi kendala dalam pembangunan bahkan hukum itu bersifat statis dan
tidak dapat menyesuaikan diri dengan setiap keadaan yang berubah. Banyak
kalangan mengatakan dengan jelas bahwa hukum itu bersifat statis dan kaku
(Rigid). Pandangan yang demikian adalah keliru karena mengabaikan aspek lain
dalam pembentukan hukum.

Model penegkan hukum di indonesia tidak terlepas dari pengaruh pemikiran


positivisme. Menurut kelsen, norma hukum yang sah menjadi standar penilaian
bagi setiap perbuatan yang dilakukan oleh setiap individu/kelompok dalam
masyarakat. Standar penilaian dimaksud adalah hubungan antara perbuatan
manusia dengan norma hukum. Jadi norma hukum menjadi ukuran untuk
menghukum seseorang atau tidak, dan mengklaim seseorang bersalah atau tidak
harus diukur berdasarkan pasal dalam peraturan tertulis, tanpa memperhatikan
aspek moral dan keadilan.

Hukum dan keadilan seperti dua sisi mata uang. Kepastian hukum adalah
adil, dan keadilan hukum berarti kepastian hukum. Jadi suatu peraturan hukum
dikatakan adil jika benar-benar diterapkan pada semua kasus. Demikian sebaliknya
suatu peraturan hukum di anggap tidak adil hanya diterapkan pada suatu kasus
tertentu, dan tidak diterapkan pada kasus lain yang sama. Subtansi keadilan hukum
dalam pandangan pisitivism adalah penerapan hukum dengan tanpa memandang
nilai dari suatu aturan hukum (asas kepastian).
Doktrin positivism ini masih diterapkan dalam proses penegakan hukum di
indonesia, terutama pada bidang pidana menyangkut penerapan pasal dan prosedur
dalam sistem pelaksanaan hukum.

KESIMPULAN

Sistem hukum merupakan suatu proses atau rangkaian hukum yang


melibatkan berbagai alat kelengkapan hukum dan berbagai unsur yang terdapat di
dalamnya, mulai dari hukum itu di buat, di terapkan dan di pertahankan. Adapun
penggolongan hukum berdasarkan wujud, berdasarkan wilayah, berdasarkan waktu,
berdasarkan pribadi yang di aturnya, isi masalah,serta tugas dan fungsi yang di
aturnya.

Hukum di buat untuk di patuhi oleh semua masyarakat sedangkan kondisi


sitem hukum di indonesia saat ini sedang memperihatinkan.sebagian besar
masyarakat kita sudah tidak mematuhi peraturan yang berlaku. Banyak sekali
kasus-kasus pelanggaran yang terjadi contoh kecilnya seperti penerobos lampu
merah, tidak memakai sitbelt, dan pelanggaran korupsi yang di lakukan oleh para
pejabat pemerintah.

Untuk mencapai ketentraman dan ketertiban dalam masyarakat dibutuhkan


sikap masyarakat yang sadar hukum. Selain masyarakat pemerintah pun juga harus
sadar hukum. Maka tercapailah ketentraman dan ketertiban itu. Untuk
mengantisipasi berbagai pelanggaran hukum yang terjadi maka di indonesia telah
ada berbagai macam pengadilan. Dari yang mengadili masyarakat sampai dengan
pemerintah dan para pejabat.
DAFTAR PUSTAKA

Cahyo, A. (n.d.), Academia.edu. retrieved from


https//www.academia.edu/6332644/SISTEM_HUKUM_INDONESIA

Problematika hukum dan peradilan di indonesia .(2014).pusat data dan layanan


informasi.

Saradiwa, R. (2013, januari 5). Uncategorized. Retrieved from perubahan


dan perkembangan sistem hukum indonesia (perspektif filsuf roscoe
pound):https//rayyansaradiwa.wordpress.com/2013/01/15/perubahan-dan-
perkembangan-sistem-hukum-indonesia-perspektif-filsuf-poscoe-pound/

Syahayani, Z. (2015, Agustus 3). Retrieved from apa kabar penegakan


hukumdi negara kita?: https://www.theindonesianinstitute.com/apa-kabar-
penegakan-hukum-di-negara-kita/

Anda mungkin juga menyukai