Anda di halaman 1dari 3

Setiap negara, termasuk Indonesia memiliki sistem hukum untuk mengatur pemerintahannya.

Dalam
buku Sistem Hukum Indonesia: karya, dijelaskan dengan lain.

Sistem Hukum di Indonesia. Hal ini dapat. Sistem ini digunakan di negara-negara Eropa, seperti
Belanda, Prancis, Italia, Jerman.

Pada.. Pada mulanya hukum hanya digolongkan menjadi dua, yaitu hukum publik (hukum tata
negara, hukum administrasi negara, hukum pidana) dan hukum privat (hukum perdata dan hukum
dagang).

Tapi seiring perkembangan zaman, batas-batas antara hukum publik dan hukum privat semakin
kabur. Dalam pembentukannya,. Hal tersebut wajar, mengingat hukum merupakan sebuah sistem
yang tersusun atas sejumlah bagian yang masing-masing juga merupakan sistem yang dinamakan
subsistem. Dalam sistem hukum Indonesia terdapat subsistem hukum perdata, hukum pidana,
maupun hukum tata negara.

“Perlu diketahui bahwa globalisasi merupakan proses multidimensi yang asimetris atau keadaan
yang tidak merata. Di satu sisi akan sering menjadi sumber konflik dan kekerasan, namun di sisi lain
terdapat keadaan kerja sama dan harmoni dalam berbagai permasalahan dunia,” ujarnya.

Pada kesimpulannya, politik hukum dan globalisasi telah menjadi konsep yang berkembang di
masyarakat, di mana dalam perkembangannya terdapat ruang-ruang untuk penyempurnaan. Untuk
itu, adalah tugas dari akademis untuk menyempurnaan tersebut yang mana bila dua konsep itu
digabungkan, perlu ada harmonisasi dan toleransi atas kedudukan dan posisi masing-masing. Hukum
dan kesejahteraan.

Indonesia negara hukum Indonesia merupakan negara hukum. yang berbunyi. Negara hukum yang
dianut Indonesia adalah negara hukum yang senentiasa mempertimbangkan segala tindakan pada
dua landasan. Yakni, dari segi kegunaan atau tujuannya dan dari segi landasan hukumnya. Dalam
buku Pengantar Hukum Indonesia (2016) karya Hanafi Arief,. Sistem tata hukum yang digunakan
sebelum 17 Agustus 1945 antara lain sistem hukum Hindia Belanda berupa sistem hukum barat dan
sistem hukum asli (hukum adat). Sebelum Indonesia dijajah oleh Belanda, hukum yang digunakan
untuk menyelesaikan setiap sengketa yang terjadi di masyarakat mengggunakan hukum adat. Pada
masa itu hukum adat diperlakukan hampur seluruh masyarakat Indonesia.. Baca juga: Steffi Zamora:
Hukum di Indonesia Makin Aneh Hukum adat sangat ditaati masyarakat masa itu, karena
mengandung nilai-nilai keagamaan, kesusilaan, tradisi dan kebudayaan yang tinggi. Namun hukum
adat kemudian berangsung tergeser disebabkan adanya gagasan diberlakukannya kodifikasi hukum
barat secara efektif sejak 1848. Pada 1848, kitab undang-undang hukum perdata, kitab undang-
undang hukum dagang, kitab undang-undang hukum acara perdata dan acara pidana berlaku bagi
penduduk Belanda di Indonesia.

1. Sistem hukum adalah sebuah tatanan hukum yang terdiri dari beberapa sub sistem hukum yang
memiliki fungsi yang berbeda-beda. Tatanan ini diterapkan untuk mencapai tujuan yang sama,
yaitu terwujudnya keamanan, ketertiban, dan keadilan. (Handri Raharjo, Ketentuan-ketentuan
hukum Indonesia dan Hubungannya, 2018). Sistem hukum di indonesia merupakan campuran
antara sistem hukum Eropa, hukum agama, dan hukum adat.
 Jika dilihat dari sejarah dan politik hukum, sumber hukum maupun sistem penegakan
hukumnya, maka sistem hukum di Indonesia menganut sistem hukum Eropa Kontinental
atau Civil Law. Negara-negara bekas koloni seperti Indonesia, sebagian Asia, dan Amerika
Latin, meneruskan sistem hukum ini. Sistem hukum Eropa Kontinental memiliki karakteristik
prinsip utamanya bahwa hukum itu memperoleh kekuatan mengikat. Karena berupa
peraturan yang berbentuk undang-undang yang tersusun secara sistematis dalam kodifikasi.
Hakim hanya menerapkan dan menafsirkan peraturan yang ada berdasarkan wewenang
yang ada padanya. Putusan hakim tidak mengikat umum tetapi hanya mengikat para pihak
yang berpekara saja. Tujuan hukum adalah kepastian hukum Adagium yang terkenal "tidak
ada hukum selain undang-undang", karenanya hakim tidak bebas dalam menciptakan hukum
baru karena sumber hukum utamanya adalah undang-undang yang dibentuk oleh badan
legislatif. Contohnya KUHP dan beberapa produk Peraturan perundang-undangan yang di
sahkan oleh DPR atau dikeluarkan oleh Pejabat/Lembaga yang diberi kewenangan.
 Peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia dipengaruhi oleh sistem hukum adat dan
sistem hukum Islam. sejarah hukum di Indonesia pada masa sebelum kemerdekaan
dipengaruhi hukum adat dan kemudian diganti oleh sistem hukum Civil Law yang disebabkan
penjajahan Belanda. Setiap daerah mempunyai hukum adat yang berbeda. Hukum adat
adalah sistem hukum yang dikenal dalam lingkungan kehidupan sosial di Indonesia.
Peraturan-peraturan hukum yang tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang dan
dipertahankan dengan kesadaran hukum masyarakat merupakan sumber hukum adat.
Sehingga hukum adat memiliki fleksibelitas dan kemampuan menyesuaian diri dengan baik
dalam masyarakat. Dan sebagai penegak hukumnya yaitu Pemuka adat sebagai pemimpin
yang disegani dan memiliki pengaruh yang besar pada masyarakat adat demi menjaga
keutuhan hidup sejahtera. Contohnya pada masyarakat suku Bali yang beragama hindu
menjunjung tinggi dan patuh pada “Awig-awig” yang telah disepakati dan berlaku bahkan
melebihi patuhnya terhadap Peraturan perundang-undangan.
 Negara Indonesia adalah negara hukum. Ini tertuang dalam UUD 1945 pasal 1 ayat tiga.
Hukum Islam sebagai basis fundamental masyarakat yang mayoritas muslim. Hukum Islam
merupakan adopsi ajaran aturan berkehidupan yang tercantum dalam kitab suci Alquran
yang berasal dari Allah Tuhan Yang Maha Esa kemudian diterapkan dalam kehidupan
masyarakat yang Indonesia yang bhineka. Contohnya tata cara penyembelihan hewan ternak
konsumsi. Sertifikasi halal pada makanan atau minuman.

2. Hubungan antara politik dan hukum terdapat tiga asumsi yang mendasar, yaitu
 Pertama, hukum determinan (menentukan) atas politik, dalam arti hukum menjadi arah
dan pengendali semua kegiatan pokitik. Dimana segala semua proses politik dijalankan
dengan sistem hukum dan harus tunduk pada hukum.
 Kedua, politik determinan atas hukum. Yaitu politik sangat berpengaruh pada hukum
yang mana penetapan nilai-nilai normatif dan penerapan penegakan hukum itu sendiri
dipengaruhi oleh hukum dan juga menjadi unsur yang bergantung pada politik.
 Ketiga, politik dan hukum terjalin dalam hubungan yang saling bergantung, karena politik
tanpa hukum menimbulkan kesewenang-wenangan (anarkis), sementara hukum tanpa
politik akan jadi lumpuh.

Bahwa baik sistem hukum dan politik hukum bagaikan dua sisi mata uang. Saling mendukung
dn saling menguatkan. Di era sekarang cukup sulit memisahkan keduanya walaupun sistem
hukum dan politik itu adalah dua hal. Contohnya kesepakatan dalam menentukan pemimpin
dalam satu bangsa atau negara, juga kesepakatan menunjuk wakil-wakil politik dari
masyarakat itu sendiri. Kemudian baik pemimpin maupun wakil-wakil mereka akan
menghasilkan produk-produk hukum yang akan digunakan bersama demi mencapai tujuan
bersama. Jadi sangat dekat sekali hubungan diantara keduanya. Seorang hakim konstitusi
Wahiduddin Adams mengatakan, saat ini konsep politik hukum sudah menjadi bagian dari
proses globalisasi yang telah mempersatukan masyarakat dunia sebagai komunitas tunggal,
saling bergantung, dan terbuka. Oleh karena itu, sistem hukum yang dianut oleh Negara
Indonesia harus mencakup lima aspek, yakni pembangunan hukum berlandaskan pada
Negara Kesatuan Republik Indonesia, visi negara kesejahteraan (welfare state), asas
kemanusiaan, tindakan affirmative (affirmative action), dan mencerminkan check and
balances. “Seluruh landasan tersebut juga telah tercantum dalam Undang-Undang Dasar
1945, dan dalam ideologi bangsa kita yakni Pancasila,” tambahnya.

Sumber :

BMP ISIP 4130 Modul 10

https://www.kompas.com

Anda mungkin juga menyukai