Anda di halaman 1dari 3

Nama :Muhammad Raen Puluhulawa

Nim :1011419166

Kelas :E/2019

Indonesia merupakan negara hukum ini tertuang dalam UUD 1945 pasal 1 ayat tiga
yang berbunyi Negara Indonesia adalah negara hukum. Negara hukum yang dianut
Indonesia adalah negara hukum yang senentiasa mempertimbangkan segala tindakan
pada dua landasan. Yakni, dari segi kegunaan atau tujuannya dan dari segi landasan
hukumnya. Sistem tata hukum yang digunakan sebelum 17 Agustus 1945 antara lain
sistem hukum Hindia Belanda berupa sistem hukum barat dan sistem hukum asli
(hukum adat). Sebelum Indonesia dijajah oleh Belanda, hukum yang digunakan untuk
menyelesaikan setiap sengketa yang terjadi di masyarakat mengggunakan hukum
adat.

Mr.E.M Meyers dalam buku 'Algemene begrippen van het Burgerlijk Recht'
- Hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan
kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat dan yang menjadi pedoman bagi
Penguasa-penguasa Negara dalam melaksanakan tugasnya

Sistem hukum yang berlaku di Indonesia adalah sistem campuran sebagai bekas
negara jajahan belanda. Sistem hukum Indonesia cenderung mengikuti sistem hukum
Civil Law atau sistem Hukum Eropa kontinental. Namun dalam pembentukan
peraturan perundang undangan di Indonesia, sistem hukum Islam ikut mempengaruhi.
Hal ini karena sebagian mayoritas penduduk di Indonesia beragama Islam. Adapun
keberadaan hukum adat juga turut mempengaruhi dalam sistem hukum Indonesia.
Beberapa aturan di bidang hukum waris, hukum agraria hingga hukum pidana (secara
terbatas) juga dipengaruhi atau mengadopsi dari sistem hukum adat.

Hukum adat merupakan hukum asli Indonesia mengalami masa fuklitas dan semakin
hilangnya eksistenti hukum adat yang salah satunya sumber hukum Indonesia. Karena
penyebab utama yang anggapan bahwa hukum adat sangat bersifat primitif,
tertinggal, dan konu. Hukum adat terbangun dari kebiasaan-kebiasaan masyarakat
dalam menghadapi situasi dan kondisi tertentu, yang kemudian masyarakat
ditempatkan lebih dari sekedar norma kesopanan dan norma kesusilaan menjadi
norma hukum (opinion juris sive necessitatis). Kemudian dalam perkembangannya
dampak, dan pergaulan Indonesia dalam kancah Internasional, munculnya bidang-
bidang seperti hukum baru corporative law, computer law, cyber law, dan
sebagaiannay. Kebijakan dalam bidang-bidang ini dan legitimasinya dapat mengacu.
Hukum adat sangat ditaati masyarakat masa itu, karena mengandung nilai-nilai
keagamaan, kesusilaan, tradisi dan kebudayaan yang tinggi. Namun hukum adat
kemudian berangsung tergeser disebabkan adanya gagasan diberlakukannya
kodifikasi hukum barat secara efektif sejak 1848. Pada 1848, kitab undang-undang
hukum perdata, kitab undang-undang hukum dagang, kitab undang-undang hukum
acara perdata dan acara pidana berlaku bagi penduduk Belanda di Indonesia.

Prinsip utama yang menjadi dasar sistem hukum Eropa Kontinental ialah “hukum
memperoleh kekuatan mengikat, karena diwujudkan dalam peraturan-peraturan yang
berbentuk undang-undang dan tersusun secara sistematik di dalam kodifikasi atau
kompilasi tertentu”.Prinsip ini dianut mengingat bahwa nilai utama yang merupakan
tujuan hukum adalah kepastian hukum.Kepastian hukum dapat diwujudkan jika
tindakan-tindakan hukum manusia di dalam pergaulan hidup diatur dengan peraturan-
peraturan hukum yang tertulis.Dengan tujuan hukum itu dan berdasarkan sistem
hukum yang dianut, maka hakim tidak dapat leluasa untuk menciptakan hukum yang
mempunyai kekuatan mengikat hukum.Hakim hanya berfungsi ‘menetapkan dan
menafsirkan peraturan-peraturan dalam batas-batas wewenangnya’.

Peran Hakim dalam sistem eropa kontinental, bahwa Hakim dalam hal ini tidak bebas
dalam menciptakan hukum baru, karena hakim hanya berperan menetapkan dan
menafsirkan peraturan-peraturan yang ada berdasarkan wewenang yang ada padanya.
Putusan Hakim dalam sistem hukum eropa kontinental/ civil law, Putusan hakim
tidak mengikat umum tetapi hanya mengikat para pihak yang berperkara saja
(doktrins res ajudicata) sbgmana yurisprudensi sebagai sistem hukum Anglo Saxon
(Mazhab / Aliran Freie Rechtsbegung). Seorang hakim dalam suatu perkara hanya
mengikat para pihak yang berperkara saja (doktrins Res Ajudicata).

Menurut saya dari ketiga sistem hukum yang Indonesia anut dari Civil Law, Common
Law, dan hukum adat. Indonesia lebih cocok menggunakan sistem hukum Eropa
Continental, karena sistem hukum Eropa Continental Prinsip utama atau prinsip dasar
sistem hukum Eropa Kontinental ialah bahwa hukum itu memperoleh kekuasaan
mengikat karena berupa peraturan yang berbentuk undang-undang yang tersusun
secara sistematis dalam kodifikasi. Kepastian hukumlah yang menjadi tujuan hukum.
Kepastian hukum dapat terwujud apabila segala tingkah laku manusia dalam
pergaulan hidup diatur dengan peraturan tertulis, misalnya UU. Dalam sistem hukum
ini, terkenal suatu adagium yang berbunyi ”tidak ada hukum selain undang-undang”.
Dengan kata lain hukum selalu diidentifikasikan dengan undang-undang (hukum
adalah undang-undang).

Anda mungkin juga menyukai