OLEH:
KENDARI
2020
SOAL 1
1. Jelaskan pengertian: hukum, unsur-unsur hukum dan ciri-ciri hukum?
2. Jelaskan pengerian hukum administrasi negara?
3. Jelaskan ruang lingkup hukum administrasi negara?
Jawaban :
1.
Hukum adalah suatu sistem peraturan yang di dalamnya terdapat
norma-norma dan sanksi-sanksi yang bertujuan untuk mengendalikan
perilaku manusia, menjaga ketertiban dan keadilan, serta mencegah
terjadinya kekacauan.
Menurut . E. Utrech: Hukum adalah himpunan peraturan (perintah-
perintah dan larangan-larangan) yang mengurus tata tertib suatu
masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu.
Ruang lingkup yang dipelajari dalam studi Hukum Administrasi Negara terdiri
dari enam hal, yaitu:
SOAL 2
Jawaban.
1. Menurut Plato bahwa penyelenggaraan negara yang baik ialah yang didasarkan
pada pengaturan (hukum) yang baik. Gagasan Plato tentang negara hukum
tersebut kemudian dikembangkan oleh muridnya, Aristoteles yang menulis buku
Politica. Menurut Aristoteles, suatu negara yang baik ialah negara yang diperintah
dengan konstitusi dan berkedaulatan hukum. Lebih lanjut Aristoteles
menyebutkan bahwa ada tiga unsur pemerintahan yang konstitusional yaitu;
(1) pemerintahan dilaksanakan untuk kepentingan umum,
(2) pemerintahan dilaksanakan menurut hukum yang berdasarkan pada ketentuan-
ketentuan umum, bukan hukum yang dibuat secara sewenang-wenang yang
menyampingkan konvensi dan konstitusi,
(3) pemerintahan berkonstitusi berarti pemerintahan yang dilaksanakan atas
kehendak rakyat, bukan berupa paksaan tekanan yang dilaksanakan pemerintahan
despotik.
b. Hasil dari pemilihan umum diarahkan untuk mengisi dewan perwakilan rakyat
dan untuk pengisian pejabat-pejabat pemerintahan.
c. Keterbukaan pemerintahan.
SOAL 3
1. Jelaskan konsep sumber hukum?
2. Jelaskan pengertian dan jenis-jenis sumber hukum materiil?
3. Jelaskan pengertian dan jenis-jenis sumber hukum formil?
Jawaban.:
3. Sumber hukum formal yaitu berbagai bentuk aturan hukum yang ada,
disebut sumber hukum formal karena hanya memandang cara dan bentuk
yang melahirkan hukum positif, tanpa mempersoalkan dari mana isi
peraturan hukum itu. Sumber hukum formal juga dapat diartikan sebagai
tempat atau sumber suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum. Sumber
hukum administrasi negara dalam arti formal mencakup peraturan
perundang-undangan, praktek administrasi negara atau hukum tidak
tertulis, yurisprudensi, dan doktrin. Penjelasan terhadap masing-masing
sumber hukum administrasi negara dalam arti formal tersebut adalah
sebagai berikut:
Peraturan Perundang-undangan
Tidak semua peraturan dapat dikategorikan sebagai peraturan hukum.
Suatu peraturan disebut peraturan hukum bila mana peraturan itu mengikat setiap
orang dan karena itu ketaatannya dapat dipaksakan oleh hakim. Untuk mengetahui
peraturan itu sebagai hukum digunakan kriteria formal yaitu sumber dari
peraturan itu. Peraturan hukum dalam pengertian formal disebut peraturan
perundang-undangan. Peraturan perundang-undangan menurut Bagir Manan
adalah hukum positif tertulis yang dibuat, ditetapkan atau dibentuk oleh pejabat
atau lingkungan jabatan yang berwenang atau berdasarkan peraturan perundang-
undangan tertentu dalam bentuk tertulis yang berisi aturan tingkah laku yang
berlaku atau mengikat secara umum.
Berdasarkan penjelasan pasal 1 angka 2 UU No. 5 Tahun 1986 Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara, peraturan perundang-undangan adalah semua
peraturan yang bersifat mengikat secara umum yang dikeluarkan oleh Badan
Perwakilan Rakyat bersama pemerintah baik di tingkat pusat maupun di tingkat
daerah, serta semua keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, baik di
tingkat pusat maupun di tingkat daerah yang juga mengikat umum. Hal tersebut
menunjukkan bahwa peraturan perundang-undangan terdiri atas dua macam yaitu
undang-undang/peraturan daerah dan keputusan pemerintah/pemerintah daerah.
Dalam negara demokrasi, undang-undang merupakan sumber hukum
paling penting dalam hukum administrasi negara, karena undang-undang
merupakan pengejawantahan aspirasi rakyat yang diformalkan, berdasarkan
undang-undang, pemerintah memperoleh wewenang untuk melakukan tindakan
hukum untuk membuat peraturan perundang-undangan tertentu.
Doktrin
Doktrin adalah ajaran hukum atau pendapat para pakar hukum yang
berpengaruh. Meskipun pendapat para ahli hukum tidak memiliki kekuatan
mengikat, namun pendapat mereka begitu penting bahkan dalam sejarah pernah
terdapat ungkapan bahwa orang tidak boleh menyimpang dari pendapat umum
para ahli hukum. Sudikno Mertokusumo menyatakan bahwa pendapat para sarjana
hukum yang merupakan doktrin adalah sumber hukum, tempat hakim menemukan
hukumnya.
SOAL 4
Jawaban.
2Karena hal ini menunjukkan bahwa penarikan pajak hanya boleh dilakukan
setelah ada undang-undang yang mengatur pemungutan pajak. Itulah sebabnya
asas legalitas ini juga dinamakan kekuasaan undang-undang. Dalam hukum
administrasi negara asas legalitas dijelaskan bahwa semua ketentuan yang
mengikat warga negara harus didasarkan pada undang-undang.
SOAL 5
1. Jelaskan dan berikan contoh perbuatan atau tindakan pemerintah baik yang
bersifat non yuridis maupun tindakan yang bersifat yuridis?
2. Jelaskan dan beri contoh tindakan hukum publik dan tindakan hukum privat
Jawaban.
1.
Perbuatan non yuridis (feitelijkehandeling) yaitu perbuatan
pemerintah yang tidak berakibat hukum dan oleh karenanya tidak
menimbulkan akibat hukum, seperti perbuatan pemerintah untuk
meresmikan jembatan, sekolah dan sebagainya.
. Perbuatan yuris (rechtshandeling), yaitu perbuatan pemerintah
yang berakibat hukum.Contohnya Perbuatan Tidak Sah Aparat
Pemerintah
2
Tindakan hukum publik (publiekrechtshandeling) berarti bahwa
tindakan hukum yang dilakukan oleh pemerintah didasarkan pada hukum
publik dalam kedudukannya sebagai pemegang jabatan pemerintahan yang
dilakukan berdasarkan kewenangan pemerintah yang bersifat hukum
publik yang hanya dapat lahir dari kewenangan yang bersifat hukum
publik pula. Tindakan hukum publik dibagi menjadi dua bentuk, yakni
tindakan hukum publik bersifat sepihak (eenzijdig publiekrechttelijke
handeling) dan tindakan hukum publik yang bersifat berbagai pihak, yakni
dua atau lebih (meerzijdik publiekrechttelijke handeling) atau menurut E.
Utrecht disebut dengan tindakan hukum publik bersegi satu (eenzijdige
publiekrechttelijke handeling) dan tindakan hukum publik bersegi dua
(tweenzijdige publiekrechttelijke handeling) .
Dikatakan sebagai tindakan hukum publik bersegi satu (bersifat sepihak) karena
alat-alat perlengkapan pemerintah memiliki kekuasaan istimewa dalam melakukan
atau tidak melakukan tindakan tergantung kehendak sepihak dari badan atau
pejabat Tata Usaha Negara yang memiliki wewenang pemerintahan untuk berbuat
demikian. Olek karena merupakan suatu pernyataan kehendak secara sepihak dari
organ pemerintahan, maka tindakan hukum pemerintah yang bersegi satu ini tidak
boleh mengandung unsur kecacatan seperti kekhilafan (dwaling) , penipuan
(bedrog) , dan paksaan (dwang) serta hal-hal lain yang menimbulkan akibat
hukum tidak sah. Hukum publik yang bersifat sepihak (bersegi satu) ini disebut
dengan “beschikking” atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan istilah
“keputusan” atau “ketetapan”.
Contohnya bisa kita lihat dalam pemerintahan daerah, yang kita pahami daerah
sebagai badan hukum publik; satu sisi sebagai overheid dan di sisi lain sebagai
licham. Sebagai overheid, daerah melaksanakan kewenangan atau tugas-tugas
pemerintahan yang diberikan dan diatur oleh ketentuan hukum publik. Sebagai
licham, daerah adalah sebagai wakil dari badan hukum yang dapat bertindak
dalam lapangan keperdataan dan tunduk pada ketentuan hukum perdata.