Anda di halaman 1dari 14

1

A. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia adalah Negara Hukum merupakan bunyi Pasal 1 ayat (3)

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Negara Indonesia berdasarkan

atas hukum (rechtstaat) tidak berdasarkan kekuasaan belaka (machstaat), oleh karena itu

negara tidak boleh melaksanakan aktivitasnya atas dasar kekuasaan belaka, tetapi harus

berdasarkan pada hukum”. Segala bentuk hukum di Indonesia harus dapat memberikan

perlindungan terhadap hak asasi setiap orang/warga Negara. Berdasarkan hal tersebut

dapat diartikan bahwa dalam menjalankan segala tugasnya tindakan pemerintah dan

rakyat harus berdasarkan hukum, tidak boleh sewenang-wenang atau menyimpang dari

peraturan perundang-undangan yang ada atau yang berlaku.

Pengertian hukum menurut pendapat beberapa ahli hukum adalah sebagai

berikut:1

1. E. Utrecht, dalam bukunya Pengantar dalam Hukum Indonesia:

“Hukum adalah himpunan petunjuk hidup yang mengatur tata tertib dalam

suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan.

Oleh karena pelanggaran terhadap petunjuk hidup itu dapat menimbulkan tindakan

dari pemerintah masyarakat itu.”

2. A. Ridwan Halim dalam bukunya Pengantar Tata Hukum Indonesia dalam tanya

jawab menguraikan:

“Hukum merupakan peraturan-peraturan, baik yang tertulis maupun yang

tidak tertulis, yang pada dasarnya berlaku dan diakui orang sebagai peraturan yang

harus ditaati dalam hidup bermasyarakat.”

3. Sunaryati Hartono, dalam bukunya Capita Selecta Perbandingan Hukum, mengatakan:

1 Yulies Tiena Masriani, Pengantar Hukum Indonesia, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta, 2004, hlm. 1
2

“Hukum itu tidak menyangkut kehidupan pribadi seseorang, akan tetapi

menyangkut dan mengatur berbagai aktivitas manusia dalam hubungannya dengan

manusia lainnya, atau dengan perkataan lain, hukum mengatur berbagai aktivitas

manusia di dalam hidup bermasyarakat.”

4. E. Meyers, dalam bukunya De Algemene begrippen van het Burgerlijk Recht, menulis:

“Hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan

ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan yang menjadi

pedoman bagi penguasa Negara dalam melakukan tugasnya.”

5. Immanuel Kant, dalam bukunya Inleiding tot de Rechtswetsnschap:

“Hukum adalah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas

dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang lain,

menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan.”

6. Leon Duguit, dalam bukunya Traite de Droit Constitutional :

“Hukum adalah aturan tingkah laku para anggota masyarakat, aturan yang

daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai

jaminan dari kepentingan bersama dan jika dilanggar menimbulkan reaksi bersama

terhadap orang yang melakukan pelanggaran itu.”

7. J. van Apeldoorn. Dalam bukunya Inleiding tot de studie van het Nederlandse recht :

“Tidak mungkin memberikan definisi kepada hukum karena begitu luas yang

diaturnya. Hanya pada tujuan hukum mengatur pergaulan hidup secara damai.”

Dari pendapat para sarjana di atas, dapatlah disimpulkan bahwa hukum adalah

seperangkat norma atau kaidah yang berfungsi mengatur tingkah laku manusia dengan

tujuan untuk ketentraman dan kedamaian di dalam masyarakat

Politik hukum merupakan terjemahan bahasa Indonesia dari istilah hukum

Belanda rechtspolitiek, yang merupakan rumusan dari dua kata yaitu recht dan politiek.
3

Dalam bahasa Indoensia recht berarti hukum. Adapun politiek mengandung arti beleid.

Kata beleid dalam bahasa Indonesia berarti kebijakan (policy). Dari penjelasan tersebut

bisa dikatakan bahwa politik hukum secara singkat berarti kebijakan hukum.2

Politik hukum adalah Politik dari Hukum, yaitu suatu Kajian hukum yang

mencoba untuk memberikan gambaran yang lebih luas Eeksistensi sistem hukum.

Melalui pendekatan politik hukum diharapkan hukum Berfungsi secara efektif, dipatuhi

dan diterapkan dalam tindakan aktual sehari-hari.Politik hukum merespons cita hukum

dan meng-upayakan hukum dapat diwujudkan sebagai kenyataan sehingga hukum benar-

benar memiliki sifat yang lebih adil.3

Usaha untuk menanggulangi kejahatan dalam politik criminal dapat dijabarkan

melalui Penerapan hukum pidana, Pencegahan tanpa pidana dan Mempengaruhi

pandangan masyarakat mengenai kejahatan dan pemidanaan lewat media massa. Tujuan

akhir dari politik criminal ialah memberi perlindungan masyarakat untuk mencapai

kesejahteraan masyarakat. Sehingga arah dari kebijakan politik hukum nasional

dilandaskan pada keinginan untuk melakukan pembenahan system dan politik hukum

yang dilandasi tiga prinsip dasar yang wajib dijunjung oleh setiap warga negara yaitu

Supremasi hokum, Kesetaraan di hadapan hokum dan Penegakkan hukum dengan cara-

cara yang tidak bertentangan dengan hukum

Indonesia saat ini tengah berlangsung usaha memperbaharui Kitab Undang-

Undang Hukum Pidana (KUHP) sebagai salah satu upaya pembaharuan hukum nasional.

Materi hukum pidana nasional harus disesuaikan dengan politik hukum, keadaan,

perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara yang bertujuan menghormati dan

menjunjung tinggi hak asasi manusia, serta menciptakan keseimbangan berdasarkan nilai

moral religius Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan, dan

22 Imam syaukani dan A. Ahsin Thohari, Dasar-Dsara Politik Hukum, Jakarta, Rajagrafindo Persada, 2004,
hlm. 19-22
33 Rimawati, Politik dan Sistem Hukum, Fakultas Hukum UGM, 2016, hlm 5
4

keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Terkait dengan pembaharuan hukum

pidana, paling tidak terdapat dua tujuan yang ingin dicapai oleh hukum pidana dan

pidana yaitu tujuan ke dalam dan tujuan keluar. Tujuan ke dalam, adalah pembaharuan

hukum pidana dilakukan sebagai sarana untuk perlindungan masyarakat dan

kesejahteraan masyarakat Indonesia. Sedangkan Gagasan perubahan dalam pembaharuan

hukum pidana di Indonesia pada dasarnya tidak terlepas dari pertimbangan–

pertimbangan politis, sosiologis, filosofis dan pertimbangan praktis sebagai bentuk

implementasi hukum dalam masyarakat.

Dalam perkembangan hukum di Indonesia, terjadi suatu perubahan sikap

terhadap undang-undang yang merupakan keseimbangan antara keinginan dan dalam

mengadakan suatu proses pembaharuan. Oleh karena itu, terdapat penegasan dalam

pembaharuan hukum, yaitu:

1. Pertama, “hukum tidak semata-mata undang-undang, tetapi juga kenyataan hidup

dalam masyarakat”.

2. Kedua, hukum tidak hanya mempertahankan “status quo” untuk menjaga

ketertiban, tetapi aktif mengarahkan dan memberi jalan pembaharuan. Hukum

juga sebagai sarana pembangunan.

3. Ketiga, selain mengarahkan dalam suatu proses pembangunan, hukum juga

membangun dirinya sebagai sesuai dengan tingkat-tingkat kemajuan zaman yang

harus ditertibkan.4

Pembaharuan hukum pidana nasional harus senantiasa berorientasi dan reformasi

dengan berbagai pendekatan agar sesuai denan nilai-nilai dan sosial dan politik bangsa

Indonesia, sehingga peranan hukum dalam rangka menjaga, melindungi dan mencitakan
44 Ija Suntana, Politik Hukum Islam, Pustaka Setia, Bandung, 2014, hlm. 94.
5

ketertiban khususnya sebagai pengendali kejahatan dapat diwujudkan. Dalam

mewujudkan pembaharuan hukum dan pelaksanaan hukum pidana yang sesuai dengan

karakter masyarakat Indonesia, maka diperlukan pemahaman yang komprehensif,

holistik, dan profesional tentang pembaharuan hukum pidana di Indonesia.

Idealnya dalam pembentukan peraturan yang diterapkan di Indonesia haruslah

bersumber pada nilai-nilai social, budaya dan structural masyarakat Indonesia. Oleh

sebab itu Pancasila telah dijadikan sebagai postulat dan sumber dari sega sumber hukum

di Indonesia. Peraturan perundang-undangan yang diterapkan di Indonesia tidak boleh

menyimpangi nilai-nilai yang terdapat pada sila-sila Pancasila. Oleh sebab itu dapat

dipastikan dalam pembentukan WvS yang dijadikan sebagai KUHP yang berlaku di

Indonesia tidak berlandaskan pada Pancasila

B. Perumusan masalah

Dalam penulisan makalah ini agar nantinya tidak terlalu meluas maka penulis

akan membahas mengenai permasalahan kontroversi pengesahan RKHUP

C. Pembahasan

Politik hukum adalah kebijakkan sebagai dasar untuk menyelenggarakan negara

khususnya dalam bidang hukum mengenai hukum yang akan berjalan, sedangberjalan

dan telah berlaku yang diambil dari nilai-nilai yang tumbuh dan hidup serta berlaku

dalam masyarakat untuk mencapai tujuan negara sebagaimana tercantum dalam

Pembukaan UUD 1945 alinea 4.5

Politik dan hukum merupakan dasar dari politik hukum dengan ketentuan bahwa

pelaksanaan pengembangan politik hukum tidak bisa dipisahkan dengan pelaksanaan

pengembangan politik secara keseluruhan atau prinsip dasar yang dipergunakan sebagai

55 Mia Kusuma Fitria, Peranan Politik Hukum Dalam Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Di
Indonesia Sebagai Sarana Mewujudkan Tujuan Negara, Fungsional Perancang Peraturan Perundang Undangan
Kanwil Kemenkumham Kaltim,2015
6

ketentuan pengembangan politik akan juga berlaku bagi pelaksanaan politik hukum yang

diwujudkan melalui peraturan perundang-undangan. Bersandar pada teori perjanjian

masyarakat, konstitusi sebagai sebuah kontrak sosial sebagaimana dikembangkan oleh

pemikir Perancis, Jean Jacques Rousseau. Dikatakan oleh Rousseau, kedaulatan tertinggi

adalah berada pada kehendak umum dari masyarakat atau yang disebut sebagai volonte

generale, yang kemudian menjelma melalui perundangundangan/konstitusi.6

Politik hukum memiliki beberapa tujuan yang diuraikan oleh para sarjana yaitu :7

1. Menjamin keadilan dalam masyarakat

Tugas utama pemerintah suatu negara ialah mewujudkan keadilan social yang

dulu disebut distributive, Undang-undang disebut adil yaitu undang-undang

yang mengatur sedemikian rupa kehidupan manusia dimana untung dan beban

dibagi secara pantas. Undang-undang uyang tidak adil adalah yang melanggar

hak-hak asasi manusia atau mengunggulkan kepentingan salah satu kelompok

saja

2. Menciptakan ketentraman hidup dengan memelihara kepastian hokum

Kepastian hokum berarti bahwa dalam negara tersebut undang-undang

sungguh berlaku sebagai hokum, dan putusan-putusan hakim bersifat konstan

sesuai dengan undang-undang yang berlaku

3. Menangani kepentingan-kepentingan yang nyata dalam kehidupan bersama

secara konkret

Kepentingan tersebut Nampak dalam cita-cita masyarakat secara kolektif.

Pemerintah kemudian menetapkan undang-undang untuk mendukung dan

mengembangkan cita-cita tersebut

6 6
Isharyanto, Politik Hukum, CV. Kakata Group, 2016

77 Abdul Ghofur Anshori, Filsafat Hukum, sejarah, aliran dan pemaknaan, Yogyakarta, UGM Press, 2006, hlm
151
7

Menurut A Mulder, strafrechts politiek adalah garis kebijakan untuk

menentukan :8

1. Seberapa jauh ketentuan-ketentuan pidana yang berlaku perlu diubah atau

diperbaharui

2. Apa yang dapat diperbuat untuk mencegah terjadinya tindak pidana

3. Cara bagaimana penyidikan, penuntutan, peradilan dan pelaksanaan pidana harus

dilaksanakan

Pandangan lain yang disampaikan oleh Hoenfnagels, bahkan ia memberikan

lebih dari satu pengertian daripada politik criminal. Adapun pengertian tersebut

adalah :9

1. Politik criminal adalah ilmu pengetahuan mengenai pencegahan kejahatan

2. Politik criminal adalah organisasi rasional dari reaksi social terhadap

kejahatan

3. Politik criminal adalah kebijakan dalam rangka menandai perilaku sebagai

suatu kejahatan

4. Kriminal adalah total rasional dari respon terhadap kejahatan

Negara-negara terjajah tunduk pada perintah hukum kolonial yang

mengasingkan mereka dari budaya aslinya dan melemahkan kemampuan untuk

pengambilan keputusan sendiri. Negara kolonial sebagian besar melakukan

penolakan dan penghilangan secara eksplisit terhadap hak milik Pribumi dan hak atas

pemerintahan sendiri. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, banyak negara, baik yang

baru merdeka maupun negara-negara yang telah ada sebelum perang, berusaha untuk

memperbaharui hukumnya. Bagi negara-negara yang baru merdeka, usaha

88 Barda Nawawi Arief, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Perkembangan Penyusunan Konsep KUHP
Baru, Jakarta : Kencana, 2008, hlm 24
99 Widiada Gunakarya dan Petrus Irianto, Kebijakan Kriminal Penanggulangan Tindak Pidana Pendidikan,
bandung : Alfabeta, 2012, hlm 10
8

pembaruan tersebut didasarkan alasan-alasan politik, sosiologis ataupun praktis.

Secara politik, ada pemikiran bahwa suatu negara merdeka wajib memiliki hukum

sendiri yang bersifat nasional demi kebanggaan nasional, selaras dengan tujuan

nasionalnya.

Penerapan undang-undang asing oleh negara penjajah bukanlah suatu proses

yang berjalan mulus dengan sendirinya. Selain ada nilai dan norma yang bisa mudah

diserap karena nilainilainya yang bersifat universal, namun ada juga nilai-nilai yang

tidak bisa diterapkan di Indonesia karena muncul perbedaan budaya, tahap

perkembangan dan sistem hukum. Secara praktis, pembaruan hukum tersebut akan

mewujudkan suatu negara pada tujuan dibentuknya negara. Pembaruan hukum

diharapkan dapat melindungi kepentingan segenap rakyat dan mewujudkan cita-

citanya. Penyempurnaan hukum tersebut juga akan mendekatkan rakyat dan negara

tersebut pada kepribadiannya.10 10

Dalam rangka menganalisis suatu peraturan perundang-undangan harus diuji

dengan menggunakan teori, oleh sebab itu penulis menganalisis tulisan ini dengan

menggunakan teori keberlakuan hukum. Hukum yang dibuat akan berlaku secara

teori apabila hukum yang dibuat tersebut sudah memenuhi unsur filosofis, yuridis,

dan sosiologis yang bisaa disebut dengan landasan keberlakuan hukum. Selain

daripada teori keberlakuan hukum tersebut, dikenal juga ajaran logemann yang

disebut dengan lingkup laku hukum (gebiedsleer) tentang keberlakuan hukum dan ini

sering disebut sasaran keberlakuan hukum. Landasan filosofis tentang keberlakuan

undang-undang secara filosofis artinya adalah bahwa undang-undang tersebut

dibentuk sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai posisitif yang

10 10 Akhmad Khalimy, Makna Aturan Peralihan Sebagai Politik Hukum RUU KUHP (Transformasi Dari
Hukum Kolonial ke Hukum Nasional), IAIN Syekh Nurjati, Cirebon, Jurnal Hukum Progresif, Vol. 8, No. 2,
Oktober 2020
9

tertinggi. Sebagaimana diketahui pembentukan RKUHP tersebut adalah dalam

rangka membatasi perilaku menyimpang anggota masyarakat masyarakat.

Pembentukan RKUHP tersebut dalam rangka menyesuaikan landasan

pembentukannya dengan landasan bernegara di Indonesia. Nilai-nilai sari sila-sial

pancasila telah dijadikan sebagai dasar pembentukan norma-norma dalam RKUHP

tersebut. Hal ini diharapkan agar setelah disahkan menjadi KUHP akan dapat berlaku

efektif di tengangah-tengah masyarakat. Dapat memberikan ketentraman dan

kedamaian dalam masyarakat Indonesia.1111

Pembaruan Hukum Pidana dimaksudkan agar Hukum Pidana yang berlaku

sesuai dengan sistem nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia. Pembaruan Hukum

Pidana yang sesuai dengan nilai-nilai sentral sosio-politik, sosio-filosofis, dan sosio-

kultural masyarakat Indonesia. Hukum Pidana yang mengatur keseimbangan antara

kepentingan umum atau negara dan kepentingan individu, antara pelindungan

terhadap pelaku tindak pidana dan korban tindak pidana, antara unsur perbuatan dan

sikap batin, antara kepastian hukum dan keadilan, antara hukum tertulis dan hukum

yang hidup dalam masyarakat, antara nilai nasional dan nilai universal, serta antara

hak asasi manusia dan kewajiban asasi manusia. Hal ini penting untuk membuat

Hukum Pidana yang sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. Hukum pidana yang

menempatkan kepentingan individu dan kepentingan sosial secara berimbang,

sehingga keseimbangan monodualis akan mendasari pengaturan tentang perbuatan

pidana, pertanggung-jawaban, pidana dan pemidanaan sebagai bentuk pembaruan

Hukum Pidana di Indonesia. Suatu Hukum Pidana nasional yang sesuai dengan

politik hukum, keadaan, dan perkembangan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

1111 Ali Dahwir, Pro Kontra Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Tahun 2017, Fakultas Hukum
Universitas Palembang , Jurnal, Volume 18 Nomor 2, Bulan Mei 2020
10

dan bernegara yang bertujuan menghormati dan menjunjung tinggi hak asasi

manusia, berdasarkan Pancasila1212

Menurut Barda Nawawi Arief bahwa upaya melakukan

pembaharuan hukum pidana (penal reform) pada hakikatnya termasuk bidang

‚penal policy‛ yang merupakan bagian dan terkait erat dengan ‚law enforcement

policy‛, ‚criminal policy‛, dan ‚social policy‛. Ini berarti, pembaharuan hukum pidana

pada hakikatnya:1313

(1) merupakan bagian dari kebijakan (upaya rasional) untuk memperbaharui

substansi hukum (legal substance) dalam rangka lebih mengefektifkan

penegakan hukum;

(2) merupakan bagian dari kebijakan untuk memberantas atau menanggulangi

kejahatan dalam rangka perlindungan masyarakat;

(3) merupakan bagian dari kebijakan untuk mengatasi masalah sosial dan

masalah kemanusiaan dalam rangka mencapai/menunjang tujuan nasional yaitu

‚social defence‛ dan ‚social welfare‛;

(4) merupakan upaya peninjauan dan penilaian kembali (reorientasi dan

reevaluasi) pokok-pokok pikiran, ide-ide dasar atau nilai-nilai sosio-filosofik,

sosio-politik, dan sosio-kultural yang melandasi kebijakan kriminal dan

kebijakan penegakan hukum pidana selama ini.

Menurut Isnur, pemerintah dan DPR juga terkesan tidak terbuka terkait

sejumlah pasal yang telah diubah dan direvisi sebelum disahkan di sidang paripurna.

Baik DPR maupun pemerintah dinilai tak melakukan sosialisasi hasil pembahasan

1212 Akhmad Khalimy, Makna Aturan Peralihan Sebagai Politik Hukum RUU KUHP (Tranformasi Dari Hukum
Kolonial ke Hukum Nasional) Jurnal Hukum Progresif, Vol. 8, No. 2, Oktober 2020
1313 Maroni, Pengantar Politik Hukum Pidana, CV Anugrah Utama Raharja, 2013
11

dengan terbuka kepada publik. Padahal menurut dia, publik perlu mendapatkan

informasi yang jelas karena RUU KUHP yang akan disahkan berdampak luas pada

masyarakat. Isnur mengatakan sejumlah pasal dinilai masih kontroversial karena

berpotensi multitafsir. Hal ini justru berpotensi membuat terjadinya kriminalisasi

kepada masyarakat. Apalagi bila hukum diinterpretasikan oleh kepentingan pejabat

atau penguasa yang sedang memegang kursi kepemimpinan.1414

Penolakan pengesahan RKUHP dinilai masih memuat pasal-pasal warisan

kolonial yang bermasalah dan rentan digunakan sebagai alat kriminalisasi.

Penghinaan Terhadap Presiden Ketentuan pidana tersebut dituangkan dalam pasal

218. Pelaku diancam hukuman tiga tahun penjara. Pasal ini merupakan delik aduan.

Bagian penjelasan pasal itu menyebut menyerang kehormatan adalah perbuatan yang

merendahkan atau merusak nama baik atau harga diri. Pasal Makar : Pasal 192

menyatakan bahwa setiap orang yang melakukan makar dengan maksud supaya

sebagian atau seluruh wilayah NKRI jatuh kepada kekuasaan asing atau untuk

memisahkan diri dari NKRI dipidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur

hidup, atau pidana penjara maksimal 20 tahun. Pidana Demo Tanpa Pemberitahuan

Draf RKUHP turut memuat ancaman Pidana atau denda bagi penyelenggara

demonstrasi tanpa pemberitahuan. Hal itu tertuang dalam Pasal 256.15R15

ancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) versi teranyar yang

disetujui Pemerintah dan DPR masih mencantumkan pasal kontroversial, di

antaranya pasal penghinaan terhadap pemerintah. Contoh Pasal-pasal kontroversial

dalam RKUHP yang berpotensi memberangus kebebasan berpendapat: Pasal

188 tentang penyebaran ajaran komunisme/marxisme-leninisme di muka umum.

Pasal ini dinilai mengekang kebebasan berpikir, berpendapat, dan berekspresi secara

1414 DKatadata.co.id Ira Guslina Sufa 2 Desember 2022

15R15 CNN Indonesia, Pasal Kontroversial di RKUHP Terbaru, Selasa, 06 Des 2022
12

damai serta membatasi hak atas informasi dan hak atas Pendidikan. Pasal 190 tentang

peniadaan dan penggantian ideologi Pancasila.1616

Beberapa pasal yang menuai banyak penolakan misalnya terkait penghinaan

terhadap pemerintah atau penguasa. Pasal-pasal itu mengatur pidana pada perbuatan

penghinaan terhadap pemerintah, penghinaan terhadap kekuasaan umum dan

lembaga negara, penghasutan untuk melawan penguasa umum, hingga penyerangan

terhadap kehormatan presiden dan wakil presiden. Berikut sederet pasal yang

memuat pidana terhadap perbuatan menghina penguasa versi draf RKUHP 2019.

Penghinaan terhadap pemerintah Tindak penghinaan terhadap pemerintah diatur

dalam Pasal 240 dan 241 draf RKUHP versi 2019. Pasal itu menyebutkan bahwa

perbuatan menghina pemerintah dapat dikenai hukuman penjara maksimal 3 tahun,

bahkan 4 tahun jika perbuatan tersebut dilakukan melalui teknilogi informasi.1717

D. Kesimpulan

Politik hukum sebagai sarana penguasa dalam mengatur berbagai hal termasuk

menciptakan kondisi di mana posisi hukum menjadi dominan menguasai aspek-aspek

lain termasuk mengondisikan jalannya pemerintahan yang bersih mendorong

terjadinya pembangunan yang baik sesuai tujuan negara.

Politik hukum yang perannya sebagai kebijakan dasar bagi penyelenggara

negara untuk menentukan arah , bentuk maupun isi hukum yang akan dibentuk.

Pembentukan hokum berhubungan eksekutif dalam hal legislasi hukum erat dengan

prosedur pengambilan keputusan politik di tingkat legislative hendak mengacu pada

politik hokum yang dianut oleh badan kekuasaan Negara secara kolektif. Suatu

undang-undang dapat diitetapkan sebagai peraturan tertulis yang dikodifikasi apabila

telah melalui proses politik pada badan kekuasaan Negara yaitu legislative dan

1616 Tempo.co Bicara Fakta , Pasal Kontroversial RKUHP, 2 Desember 2022 


1717 Editor : Fitria Chusna Farisa, Kompascom, 2022
13

eksekutif serta memenuhi persyaratan dan rancangan perundang-undangan yang

berlaku.

Politik sangat penting dalam mempengaruhi terhadap fungsi DPR adalah

legislasi atau pembentukan undang-undang. Undang-undang merupakan norma yang

bersifat umum dan abstrak sehingga mengikat semua warga negara tanpa terkecuali.

Menjadi penting untuk memastikan undang-undang dibuat melalui prosedur yang

tepat dan menghasilkan substansi pengaturan yang benar. Berkaitan dengan hal

tersebut, kontrol dari masyarakat dalam proses pembentukan peraturan perundang-

undangan sangat dibutuhkan. Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

(RKUHP) tetap disahkan dalam rapat Paripurna DPR RI , padahal, naskah RKUHP

tersebut mendapat penolakan dari masyarakat sipil. Selain itu, naskah RKUHP baru

bisa diakses oleh publik pada 1 Desember atau kurang dari seminggu pengesahan.

Penolakan pengesahan RKUHP tidak terjadi belakangan ini saja. RKUHP telah

menjadi polemik selama kurang lebih empat tahun terakhir. Pada tahun 2019,

masyarakat sipil menggelar demo besar-besaran agar RKUHP tersebut tidak

disahkan. Sampai saat ini penolakan tersebut masih digaungkan. RKUHP dinilai

masih memuat pasal-pasal warisan kolonial yang bermasalah dan rentan digunakan

sebagai alat kriminalisasi, tetapi RKUHP tetap di sahkan di dalam rapat paripurna

DPR

DAFTAR PUSTAKA

Yulies Tiena Masriani, Pengantar Hukum Indonesia, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta,

2004

Imam syaukani dan A. Ahsin Thohari, Dasar-Dsara Politik Hukum, Jakarta,

Rajagrafindo Persada, 2004


14

Rimawati, Politik dan Sistem Hukum, Fakultas Hukum UGM, 2016

Ija Suntana, Politik Hukum Islam, Pustaka Setia, Bandung, 2014

Mia Kusuma Fitria, Peranan Politik Hukum Dalam Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan Di Indonesia Sebagai Sarana Mewujudkan Tujuan Negara,

Fungsional Perancang Peraturan Perundang Undangan Kanwil Kemenkumham Kaltim,2015

Isharyanto, Politik Hukum, CV. Kakata Group, 2016

Abdul Ghofur Anshori, Filsafat Hukum, sejarah, aliran dan pemaknaan, Yogyakarta,

UGM Press, 2006

Barda Nawawi Arief, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Perkembangan

Penyusunan Konsep KUHP Baru, Jakarta : Kencana, 2008

Widiada Gunakarya dan Petrus Irianto, Kebijakan Kriminal Penanggulangan Tindak

Pidana Pendidikan, bandung : Alfabeta, 2012

Akhmad Khalimy, Makna Aturan Peralihan Sebagai Politik Hukum RUU KUHP

(Transformasi Dari Hukum Kolonial ke Hukum Nasional), IAIN Syekh Nurjati, Cirebon,

Jurnal Hukum Progresif, Vol. 8, No. 2, Oktober 2020

Ali Dahwir, Pro Kontra Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Tahun

2017, Fakultas Hukum Universitas Palembang , Jurnal, Volume 18 Nomor 2, Bulan Mei

2020

Akhmad Khalimy, Makna Aturan Peralihan Sebagai Politik Hukum RUU KUHP

(Tranformasi Dari Hukum Kolonial ke Hukum Nasional) Jurnal Hukum Progresif, Vol. 8,

No. 2, Oktober 2020

Maroni, Pengantar Politik Hukum Pidana, CV Anugrah Utama Raharja, 2013

DKatadata.co.id Ira Guslina Sufa 2 Desember 2022

CNN Indonesia, Pasal Kontroversial di RKUHP Terbaru, Selasa, 06 Des 2022

Tempo.co Bicara Fakta , Pasal Kontroversial RKUHP, 2 Desember 2022 

Anda mungkin juga menyukai