NAMA: AKMAL
NIM: 90256123003
1
PENDAHULUAN
Hukum adalah fondasi utama dalam kehidupan sosial dan masyarakat. Fungsi
hukum dalam suatu masyarakat telah menjadi subjek perdebatan yang mendalam
selama beberapa abad terakhir. Berbagai teori telah muncul untuk menjelaskan peran
dan fungsi hukum dalam masyarakat. Salah satu teori yang paling signifikan adalah
konsep Social Engineering yang dikemukakan oleh Roscoe Pound.
Roscoe Pound1, seorang sarjana hukum terkenal pada awal abad ke-20,
memperkenalkan gagasan bahwa hukum memiliki peran penting dalam mengubah
dan membentuk perilaku masyarakat. Konsep ini, yang dikenal sebagai "Social
Engineering," menyatakan bahwa hukum bukan hanya alat untuk memberikan sanksi
atau hukuman terhadap individu yang melanggar hukum, tetapi juga alat untuk
mengarahkan masyarakat ke arah yang lebih baik. Pound berargumen bahwa hukum
harus digunakan sebagai instrumen untuk mencapai perubahan sosial yang positif,
mempromosikan keadilan sosial, dan menciptakan perubahan yang bermanfaat dalam
masyarakat.
Dalam konteks inilah makalah ini akan mengeksplorasi lebih lanjut teori-teori
fungsi hukum, termasuk konsep Social Engineering oleh Roscoe Pound. Makalah ini
akan membahas pandangan utama teori-teori tersebut, memberikan analisis terperinci,
1
Shapiro, Fred R. (2000). "Para Sarjana Hukum yang Paling Banyak Dikutip". Jurnal Ilmu
Hukum . 29 (1): 409–426. doi : 10.1086/468080 . S2CID 143676627. Dikutip 04 Oktober 2023 pada
laman https://en.wikipedia.org/wiki/Roscoe_Pound
2
dan menjelaskan bantahan-bantahan yang diberikan terhadap konsep Social
Engineering. Untuk menjaga akurasi dan integritas makalah, catatan kaki yang rinci
akan digunakan untuk mengacu pada sumber-sumber yang relevan dan mendukung
setiap argumen dan pernyataan yang dibuat dalam makalah ini. Dengan demikian,
makalah ini akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran dan
tantangan yang terkait dengan konsep Social Engineering dalam kerangka teori-teori
fungsi hukum yang lebih luas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja teori-teori yang telah diajukan untuk menjelaskan fungsi hukum dalam
masyarakat?
2. Bagaimana teori-teori ini menjelaskan peran hukum dalam mencapai tujuan
sosial dan keadilan?
3. Apa konsep Social Engineering yang diajukan oleh Roscoe Pound, dan
bagaimana konsep ini berperan dalam pembentukan hukum?
4. Apa bantahan dan kritik yang dilontarkan terhadap konsep Social Engineering,
dan bagaimana kritik tersebut mempengaruhi pemahaman tentang fungsi
hukum?
PEMBAHASAN
2
Sociological Jurisprudence merupakan salah satu aliran dalam filsafat hukum. Aliran ini
memandang bahwa hukum yang baik haruslah hukum yang sesuai dengan hukum yang hidup di
masyarakat. Aliran Sociological Jurisprudence dengan tegas memisahkan antara hukum positif (the
3
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial. Rescou Pound menjadikan tiga
penggolongan utama terhadap kepentingan-kepentingan yang dilindungi oleh hukum,
sebagai berikut:
1. Public interest law3 mengacu pada praktik hukum yang dilakukan untuk
membantu masyarakat miskin, terpinggirkan, atau kurang terwakili, atau
untuk melakukan perubahan dalam kebijakan sosial demi kepentingan publik,
dengan istilah bukan untuk mencari keuntungan (pro bono publico), seringkali
dalam bidang hukum. hak-hak sipil, kebebasan sipil, kebebasan beragama,
hak asasi manusia, hak perempuan, hak konsumen, perlindungan lingkungan,
dan sebagainya. Public interest law meliputi kepentingan negara sebagai
badan hukum dalam tugasnya untuk memelihara hakikat negara dan
kepentingan negara sebagai penjaga dari kepentingan sosial.
2. Kepentingan perorangan yang dibedakan oleh Rescou Pound menjadi tiga
kepentingan, yakni:
a. Kepentingan pribadi (fisik, kebebasan, kemauan, kehormatan, privasi,
kepercayaan dan pendapat);
b. Kepentingan dalam hubugan di rumah tangga;
c. Kepentingan mengenai harta benda.
Fungsi hukum dapat diartikan lain bahwa hukum sebagai alat pengendalian sosial
yang bertugas untuk menjaga agar masyarakat tetap dapat berada di dalam pola
tingkah laku yang telah diterimanya. Di dalam peranannya, hukum yang hanya
mempertahankan sesuatu yang tetap dan diterima dalam masyarakat atau hukum
sebagai penjaga status quo4, tetapi di luar itu hukum masih dapat menjalankan
positive law) dengan hukum yang hidup (the living law). Di akses pada laman
https://jurnalhukum.com/sociological-jurisprudence/ tanggal 04 Oktober 2023.
3
Forster, Christine M. (University of New South Wales, Sydney); Jivan, Vedna (University of
Technology Sydney, Sydney) (2008). "Public Interest Litigation and Human Rights Implementation:
The Indian and Australian Experience". Di akses pada laman
https://en.wikipedia.org/wiki/Public_interest_law tanggal 04 Oktober 2023.
4
Status quo bermakna suatu kondisi yang ada saat ini dan sedang berjalan (Sekarang).
4
fungsinya yang lain yaitu dengan tujuan untuk mengadakan perubahan-perubahan di
dalam masyarakat.
1. Fungsi Retribusi: Teori ini fokus pada hukuman sebagai bentuk balasan
terhadap pelanggaran hukum. Fungsi retribusi bertujuan untuk menciptakan
keseimbangan dan mengembalikan ketertiban dalam masyarakat.
2. Fungsi Preventif: Teori ini menekankan peran hukum dalam mencegah
pelanggaran hukum dengan mengancam individu dengan sanksi hukum jika
mereka melanggar hukum. Ini menciptakan insentif untuk mematuhi hukum.
3. Fungsi Restoratif: Fungsi hukum ini lebih berfokus pada pemulihan dan
rekonsiliasi antara pelaku dan korban kejahatan. Tujuannya adalah
mengembalikan kedamaian dalam masyarakat dan memastikan bahwa korban
mendapatkan keadilan dan pemulihan.
Teori ini mengemukakan bahwa salah satu fungsi utama hukum adalah untuk
menjaga keteraturan dalam masyarakat. Hukum digunakan sebagai alat untuk
mengendalikan perilaku individu dan kelompok sehingga masyarakat dapat berfungsi
dalam memperhatikan dan melaksanakan (menaati) peraturan hukum, agar tercipta
kehidupan yang tertib dan tentram. Kalau terjadi pelanggaran hukum terhadap
peraturan hukum yang berlaku maka peraturan yang dilanggar harus ditegakkan 5.
5
Herman Bakri, Kastil Teori Hukum, Indonesia: PT Intan Sejati, 2005, Hal. 36.
5
Pemerintah bertugas menentukan bentuk dan corak hukum yang dipakai di
dalam mempertahankan cita-cita negara. Suatu kaedah mempunyai sifat hukum
karena kaedah tadi ditetapkan dan dipertahankan oleh negara. Hukum merupakan
salah satu alat bagi negara dalam mempertahankan cita-cita nasionalisnya. Negara
pada hakekatnya merupakan tatanan politik suatu masyarakat, maka cita-cita hukum
suatu negara secara ideal merupakan akibat lanjut cita-cita politiknya. Oleh karena
itu, hukum yang berlaku tentu mengandung cita-cita politik pada orang-orang atau
golongan yang berkuasa di negara Indonesia.
6
Dalam hal ini, memahami hukum ada konsep konstruksi hukum. Terdapat tiga
jenis konstruksi hukum, yaitu:
6
.J.H. Bruggink dan Arief Sidharta, Refleksi Tentang Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung,
1996, Hal. 84.
7
H. Salim dan Erlies Septiana Nurbani, Penerapan Teori Hukum pada Penelitian Tesis dan
Disertasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2016, Hal. 135.
7
Teori ini menekankan bahwa salah satu fungsi kunci hukum adalah melindungi
hak-hak individu. Hukum digunakan untuk memastikan bahwa hak-hak asasi manusia
seperti kebebasan, privasi, dan kesetaraan dihormati dan dilindungi oleh negara.
8
Satjipto Rahardjo, Sisi-sisi Lain dari Hukum di Indonesia, Jakarta, Kompas, 2003, Hal. 121.
8
Namun pada implementasinya banyak peraturan yang dijalankan secara tepat
oleh aparat penegak hukum dan selain itu, lembaga yang telah dibuat demi
melindungi Hak Asasi Manusia difungsikan secara benar. Agar lembaga tersebut
tidak dibuat percuma dan tidak hanya sebagai peengkap sistem ketatanegaraan
semata. Tetapi berfungsi demi kepentingan rakyat Indonesia.
Menurut Max Weber pada teori hukum dalam perubahan sosial menjelaskan
mengenai perkembangan hukum materii dan hukum acara mengikuti tahap-tahap
perkembangan tertentu, mulai dari bentuk sederhana yang didasarkan pada kharisma
sampai pada tahap termaju dimana hukum disusun secara sistematis serta dijalankan
oleh orang yang telah mendapatkan pendidikan dan latihan dibidang hukum, jadi
perubahan yang terjadi pada sistem sosial dari masyarakat yang mendukung sistem
hukum yang bersangkutan.
9
Perubahan sosial yang terjadi didalam suatu masyarakat dapat terjadi secara
faktor internal masyarakat dan eksternal masyarakat. Terdapat pula faktor lain pada
perubahan masyarakat apabila masyarakat yang satu melakukan adaptasi dengan
masyarakat lainnya yang memiliki pendidikan yang maju dan masyarakat tradisional.
Roscoe Pound, seorang tokoh penting dalam teori hukum abad ke-20,
mengemukakan konsep Social Engineering. Konsep ini berpendapat bahwa hukum
10
harus digunakan sebagai alat untuk mencapai perubahan sosial yang positif. Pound
berargumen bahwa hukum bukan hanya tentang memberikan sanksi atau
menghukum, tetapi juga tentang mengarahkan masyarakat ke arah yang lebih baik.
Pound berpendapat bahwa hukum harus berfungsi sebagai instrumen untuk
mengubah perilaku masyarakat, mempromosikan keadilan sosial, dan menciptakan
perubahan positif dalam masyarakat.
Roscoe Pound, seorang ahli hukum terkenal pada abad ke-20, mengembangkan
konsep Social Engineering dalam pemikirannya tentang hukum. Konsep ini
mencerminkan pandangan bahwa hukum harus berfungsi sebagai alat untuk
mengubah dan memperbaiki masyarakat. Namun, ada beberapa bantahan terhadap
konsep ini:
Kebebasan individu salah satu bantahan utama adalah bahwa konsep Social
Engineering dapat mengancam kebebasan individu. Ketika hukum digunakan sebagai
alat untuk mengubah perilaku masyarakat, ada potensi untuk penyalahgunaan
11
kekuasaan dan pelanggaran terhadap hak-hak individu. Penting untuk menjaga
keseimbangan antara tujuan sosial dan kebebasan individu dalam sistem hukum.
2. Keterbatasan Pengetahuan
Mengubah perilaku sosial melalui hukum adalah tugas yang sangat kompleks.
Implementasi konsep Social Engineering dapat sulit dan seringkali menghadapi
tantangan politik, budaya, dan ekonomi yang signifikan. Hasilnya mungkin tidak
selalu mencapai tujuan yang diinginkan.
Kesimpulan
12
Pound juga telah menjadi bahan kritik, terutama terkait dengan potensi
penyalahgunaan kekuasaan dan keterbatasan pengetahuan dalam merencanakan
perubahan sosial. Dalam perkembangan hukum dan masyarakat, penting untuk
mempertimbangkan berbagai aspek teori fungsi hukum dan bantahan yang ada untuk
memastikan bahwa hukum berfungsi dengan efektif dan adil dalam masyarakat.
13