SOSIOLOGI HUKUM
ABDUL MAJID AL – ISLAMI (180102010271)
MOHAMMAD AKMAL HANIFA (180102010285)
MUHAMMAD RIDHA RIFQI (180102010268)
C. Teoritis III : Teori Sosio Yuridis
Rosce Pound
Lahir tahun 1887 dan meninggal tahun 1964. Karya Scope and Ppurpose of Sociological Jurisprudence, 1912.
1. Hukum yang dilihat atau dipandang sebagai suatu lembaga kemasyarakatan yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sosial agar
dapat terpenuhi.
2. Mempelajari hukum sebagai suatu proses, law in action yang dibedakan dengan hukum tertulis, law in books. Pembedaan ini dapat
diterapkan pada suatu bidang hukum, baik hokum substansif maupun hukum ajektif.
3. Kenyataan sosial dari hukum tergabung kegunaan sosial dan unsure yang diidamkan, kebutuhan-kebutuhan, kepentingan-
kepentingan dan penertiban-penertiban sosial, serta nilai kerohanian.
4. Kepentingan merupakan keinginan yang ingin dipenuhu manusia baik secara pribadi atau kelompok. Kepentingan-kepentingan
sosial tidak hanya didasarkan pada relavitas nilai-nilai, tetapi juga atas kebutuhan untuk terus mencocokannya seuai dengan
perkembangan sosial.
5. Keadilan dapat dilaksanakan dengan maupun tanpa hukum
6. Keadilan tanpa hukum diambil melalui keputusan dengan diskresi yang luas dan tidak terikat dengan aturan umum.
7. Sosiologi hukum baginya tidak mungkin, kecuali sebagian satu bagian dari yang dinamakan sosiologi jiwa atau akal budi intelektual
(sukma manusia) atau sociology of the noetic mind. Menurutnya dalam kenyataan sosial dari hukum ada tergabung kegunaan sosial
dan unsure idaman, kebutuhan, kepentingan sampai kepada suatu konsepsi hukum yang bersifat adeal realistis. Suatu sintesis antara
idealisme dan pragmatisme telah menolong dan membimbingnya melihat nilai hukum dalam pengkhususannya yang konkret dan
hubungan fungsionalnya dengan struktur dan situasi sosial.
8. Mengutamakan tujuan-tujuan praktis dalam ilmu siologis yurisprudensi.
C. Teoritis III : Teori Sosio Yuridis
Karl N. Llewellyn
Lahir tahun 1893 dan meninggal tahun 1962
1. Pengikut hukum realis, yang membicarakan hukum yang abstrak dan melibatkan hukum pada pekerjaan-pekerjaan praktis
untuk menyelesaikan problem-problem dalam masyarakat.
2. Hukum bagian kebudayaan yang mencakup kebiasaan, sikap, cita-cita yang ditransmisikan dari suatu generasi kegenerasi
lainnya.
3. Pokok-pokok pendekatan pada kaum realis adalah :
a. Hendaknya konsepsi hukum itu menyinggung hukum yang berubah-ubahdan kaum yang diciptakan oleh pengadilan.
b. Hukum adalah alat untuk mencapai tujuan-tujuan sosial.
c. Masyarakat berubah lebih cepat dari hukum dan oleh karenanya selalu ada kebutuhan untuk menyelidiki bagaimana hukum
itu menghadapi problem sosial yang ada
d. Guna keperluan studi untuk sementara ada pemisah antara is and ought.
e. Tidak mempercai anggapan bahwa peraturan-peraturan dan konsep-konsep hukum itu sudah mencukupi untuk menunjukan
apa yang harus dilakukan oleh pengadilan.
f. Sehubungan dengan diatas, mereka menolak teori tradisional.
C. Teoritis III : Teori Sosio Yuridis
Adamson Hoebel
1. Tidak ada garis lurus mengenai perkembangan dan pertumbuhan hukum
2. Terdapat fungsi-fungsi esensial dari hukum untuk mempertahankan masyarakat. Terdapat 4 fungsi yaitu :
a. Menempatkan hubungan antara para warga masyarakat dengan menempatkan prilaku mana yang diperbolehkan dan mana yang tidak
diperbolehkan.
b. Membuat alokasi wewenang dan menentukan dengan seksama pihak-pihak yang secara sah dapat melakukan paksaan dengan sekaligus
memilih sanksi-sanksi yang tepat dan efektif.
c. Disposisi masalah-masalah sengketa
d. Menyesuaikan pola-pola hubungan dengan perubahan kondisi kehidupan.
e. Hukum hendaknya diartikan lebih dari sekedar peraturan dan lembaga-lembaga pelaksanaannya yang formal seperti perumusan fungsi yang
dijalankan hukum.
f. Penelitian hukum bukanlah penelitian ilmiah, oleh karena hukum merupakan gejala normatif. Hukum merupakan kaidah-kaidah yang
mengatur tingkah laku manusia di dalam pergaulan hidup, sehingga sebelumnya telah ada hipotesa bahwa hukum itu telah benar. Sedangkan
tujuan dari penelitian itu untuk menggali kebenaran, sedangkan hukum sudah merupakan kaidah-kaidah tentang tingkah laku yang benar. Law
as a process is an aspect of total system of social control maintened by a society
C. Teoritis III : Teori Sosio Yuridis
Leon Duguit
Kelahiran perancis dan meningggal tahun 1938
1. Garis penerus pemikiran Comte dan Durkheim
2. Solidaritas sosial sebagai fakta dan kebutuhan dari kehidupan sosial.
3. Semua hukumberhubungan dengan kesetiakawanan de facto yaknki ikatan sosial
4. Tujuan ahli hukum adalah menetapkan suatu peraturan hukum yang mutlak dan tidak dapat ditentang sekaligus objektif, bebas dari
kesewenangan manusia dan nafsu akan kekuasaan seebagai pelindung Negara.
5. Kesimpulan Friedmann tentang teori hukum yuridis Duguit adalah :
a. Duguit setuju untuk mengawasi dengan ketat penyalahgunaan kekuasaan Negara dapat diawasi dengan mengedepankan prinsip-
prinsip yang tegas mengenai tanggung jawab Negara.
b. Duguit menolak secara radikal tiap pertimbangan hukum ke dalamhukum public dan hukum privat.
c. Memandang, semua individu apakah mereka melakukan fungsi public atau tidak, sebagai bagian dari organisme sosial.
6. Clean government pada desentralisasi.
7. Semua hukum positif berakar dalam suatu hukumfundamental masyarakat(apa yang menguasai seluruh hidup bersama).
8. Menentang campur tangan Negara sebagai faktor yang menentukan dalam merubah norma sosil menjadi norma hukum.
C. Teoritis III : Teori Sosio Yuridis
Maurice Hauriou
Ahli hukum kelahiran prancis dan meninggal pada tahun 1930.
1. Mengembangkan sosiologi institusi
2. Mencari sintesa antara Realisme dan Idealisme sebagai dasar sosiologi hukum.
3. Lembaga merupakan gagasan hukum tentang suatu pekerjaan atau usaha yang mewujudkan dari dan berlangsung dalam struktur
sosial.
4. Membedakan lembaga dalam dua jenis yaitu : lembaga kelompok badan-badan sosial dan lembaga perizinan/ Thing institutions,
yang digunakan untuk berhubungan dengan yang lainnya.
5. Mengutamakan analisis terhadap lapisan-lapisankeseimbangan yang merupakan lembaga, yakni kenyataan sosial hukum, pada
suatu pihak tertuju kepada masalah-masalah sistematis, pada pihak lain tertuju pada masalah-masalah yang berkenaan dengan
tipologi hukum.
6. Manusia hidup bersama dimulai dengan organisasi individu yang bebas : yang kuat yangmembuat kekuasaan, untuk damai
memelihara kepentingan bersama.
C. Teoritis III : Teori Sosio Yuridis
George Gurvitch
1. Apa artinya kehidupan sosial, kehidupan berkelompok ? menurutnya jumlah orang baru
menjadi kelompok yang riil bila mereka mengalami kelompok sebagai suatu kita, aku dan
engkau menjadi bersatu sebagai kita. Tetapi realita sosial itu dibangun menurut lapisan
masing-masing dalam menuruti hukum-hukumnya sendiri.
2. Kenyataan normatif yaitu hidup dalam masyarakat hanya dapat berjalan dalam keamanan
damai dan stabilitas sosial berkat hubungannya dengan keadilan. Keadilan merupakan
nilai hidup bersama yang utama juga membentuk hukum positif sebagai sumber hukum
dan berlakunya hukum.
C. Teoritis III : Teori Sosio Yuridis
Theodore Geiger
Bukunya berjudul Vorstudien zu einer sozioogie des reachts,1947.
1. Sosiologi merpakan ilmu empiris, dimana tujuan sosiologi adalah menerangkan hubungan
gejala-gejala masyarakat yang beraneka ragam, yang ditentukan secara eksak, secara
kuantitatif suatu penyelidikan induktif tidak akan ada hasilnya tanpa pengunaan
pengertian-pengertian tertentu. Maka suatu analisis kritis tentang pengertian-pengertian
yang digunakan perlu diselenggarakan supaya sosiologi sungguh-sungguh bersifat ilmiah.
Kemudian hasil penyelidikan empiris perlu dikonfrontasikan lagi dengan kenyataan-
kenyataan yang empiris. Seorang sosiolog harus memandang masyarakat bukan sebagai
benda, melainkan sebagai suatu proses, gesellschaft ist kein ding sondern in proses.
D. Teoritis IV : Teori Kontemporer Tentang
Hukum dan Masyarakat
Pendapat Roberto Mangabeira unger (tertulis dalam Law in Modern society (1976) dan The
Critical legal study Movement (1982)).
1. Perkembangan “rule of law” yang merupakan hukum terikat pada norma-norma hukum umum dan
otonom dapat terjadi jika masyarakat saling besaing untuk mengendalikan sistem hukum.
2. Analisisnya berdasarkan perspektif historis dengan memperbandingkan masyarakat berkenaan
dengan ciri-cirinya.
3. Tipe hukum dibagi atas : hukum adat (interaksional); hukum imperatif (birokratis); tertib hukum
(otonom, publik, positif).
4. Perkembangan tipe hukum tersebut dipengauhi oleh : stratifikasi, diferensiasi, agama, dan
kebudayaan.
5. GSHK (Gerakan Studi Hukum Kritis) : menggugat teori, doktrin, atau asas-asas seperti netralitas
hukum (neutrality of law); otonomi hukum (autonomy of law); pemisahan hukum denag politik
(law politics distinction).
D. Teoritis IV : Teori Kontemporer Tentang
Hukum dan Masyarakat
Pendapat Philippe Nonet dan Philip Selznick (Law and society in Transition Toward Responsive Law (1978)).
1. Mengusulkan agar ada perhatian khusus pada sosiologi hukum menjadi studi sebagai Fondasi sosial bagi cita-cita
legalitas.
2. Hukum itu bukan hanya fakta yang diamati, tetapi juga suatu institusi nilai. Hukum mengandung nilai-nilai dan
hukum sendiri bekerja mengekspresikan nilai tersebut dalam masyrakat. Sosiologi hukum hendaknya mempelajari
landasan sosial (social foundation) yang ada dalam ideal legalitas.
3. Mengajukan program Berkeley
4. Apabila sosiologi mengabaikan aspek normatif dari hukum, maka dapat disamakan filsafat hukum yang buta dari
analisis ide-ide normatif.Tiga keadaan pokok mengenai hukum dasar masyarakat, adalah :
a. Hukum represif.
b. Hukum otonom.
c. Hukum resfonsif.