Anda di halaman 1dari 12

RESENSI BUKU

BAHASA INDONESIA HUKUM

PENGANTAR ILMU HUKUM

OLEH :

HARIANTO NANDI
04020190265
A4

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019

153
I. IDENTITAS BUKU.
1.Judul Buku:
PENGANTAR ILMU HUKUM
2. Pengarang:
Prof.Dr.Peter Mahmud Marzuki,SH.,M.SI.,LL.M.
3.Editor:
SUWITO
4.Penerbit:
KENCANA GROUP
5.Kota Penerbit:
JAKARTA
6.Tahun Terbit:
2008
7.Tebal Buku:
XII/306 HLM
8.Ukuran Buku:
15 x 23 CM
9.Harga Buku:
Rp.72.000.
10. ISBN:
978-979-1486-53-8 340

II . Judul Resensi
Pengantar Ilmu Hukum

III . Sinopsis Buku


Ditujukan bagi mahasiswa pemula yang pemula pertama mengenal dunia hukum.
Buku Pengantar Ilmu Hukum ini menyajikan berbagai tema secara komprehensif
dengan sistematika yang sederhana sehingga mudah dipahami. Rentang
pembahasannya berkisar pada karateristik ilmu hukum dan kaitan ilmu hukum
dengan norma sosial, tujuan hukum, dan masalah hak dalam hukum. kemudian
dilanjutkan dengan pembahasan berkaitan dengan berbagai pengertian elementer
dalam hukum, dan perbedaan civil law dan comman law serta ditutp dengan
paparan mengenai berbagai sumber disertakan pula berbagai contoh kasus sebagai
upaya menjembatani teori yang ada dengan pengaplikasian nyata di lapangan.

154
IV . Ikhtisar Isi Buku
Buku ini akan dibahas 7 Bab yaitu:
1. Karateristik Ilmu Hukum
2. Hukum Sebagai Norma Sosial
3. Tuhuan Hukum
4. Hak
5. Pengertian Pengertian Elementer
6. Sistem civil law dan common law
7. Sumber sumber hukum

BAB 1 : KARAKTERISTIK ILMU HUKUM

1. Tiga tahap besar evolusi pemikiran manusia menurut August Comte (1798-
1857)

a. Teologis : semua gejala dijelaskan dengann merujuk pada kausa yang bersifat
supranatural dan campur tangan sesuatu yang ilahi

b. Metafisika : segala sesuatu dilakukan dengann cara mengandalkan kekuatan


nalar

c. Positivisme : menolak semua pemikiran dalam filsafat dan membatasi diri pada
observasi empiris dan hubungan di antara fakta melalui metode yang digunakan
ilmu alamiah.

2. John Stuart Mill orang pertama yang menerapkan metode ilmu alamiah kepada
studi social.

Mills percaya bahwa ada hukum kausalitas yang mengatur manusia dalam hidup
bermasyarakat sama hanya dengan dunia fisika.

3. ilmu pengetahuan hanya bertalian dengan dengan dunia yang kasat mata atau
dapat diindra (empiris). Suatu pengetahuan yang diperoleh tanpa melalui prinsip-
prinsip dan prosedur formulasi masalah dan hipotesis dan tidak diverifikasi oleh
data hasil dan eksperimen bukanlah ilmu pengetahuan.

4. Pembagian Pengetahuan (Science = Scientia)

a. Deskriptif : mempunyai bidang kajian yang empiris. Hasilm kajian diperoleh


lewat observasi dan eksperimen. Kebenaran yang didapat adalah kebenarann

155
korespondensi yaitu suatu pernyataan benar bila dan hanya bila apa yang
dinyatakan sesuai dengan realita. Dia bersifat bebas nilai karena tidak
memberikan anjuran atau mengharuskan dilakukannya hal-hal yang sesuai dengan
nilai-nilai atau norma-norma tertentu.

b. Preskriptif : bersifat menganjurkan bukan mengemukakan apa adanya (ilmu


normative). Ilmu ini sarat nilai dan berkaitan dengan pengambilan keputusan
(hakim, dll) apakah keputusannya sudah sesuai norma atau tidak. Jika sudah
sesuai maka keputusan itu benar (kebenaran Koherensi)

5. Ilmu Hukum masuk dalam kelompok ilmu yang bersifat preskriptif. Ilmu
hukum bersifat menganjurkan, bukan hanya mengemukakan apa adanya. Ilmu
hukum mempelajari tindakan atau perbuatan yang berkaitan dengan norma dan
prinsip hukum. Sehingga tidak tepat jika dikelompokkan sebagai ilmu social.
Karena ilmu social masuk kategori ilmu deskriptif.

6. Dari sejarah perkembangan Ilmu Hukum dapat dijelaskan tiga hal, yaitu :

(1. Ilmu hukum lahir sebagai ilmu terapan. Timbulnya masalah yang
membutuhkan pemecahan di masyarakat Italia dan Prancis Selatan yang bercorak
agraris dan peedagang. Kemudian ditengoklah Kode Iustinianus

(2. Ilmu hukum mempelajari aturan aturan yang ditetapkan penguasa , putusan-
putusan yang diambil dari sengketa yang timbul, dan doktrin-doktrin yang
dikembnagnkan oleh ahli hukum. Hal ini terlihat dari kurikulum yang dibuat di
Universitas Bologna Italia tempat diajarkannya hukum secara sistematis untuk
pertama kalinya yang bersumber dari Corpus Iuris Civilis.

(3. Metode yang digunakan dalam ilmu hukum adalah penalaran. Dengan
penalaran dilakukan analisis dan sintesis (metode skolastik). Karena juga masih
terjadi kontradiksi, maka dilakukan dialectica untuk mencari titik temu dari dua
hal yang bertentangan. Sehingga dengan metode skolatik dan dialektika akan
dihasilkan prinsip-prinsip hukum yang bersifat umum.

7. Menurut Jan Gijssel dan Mark van Hoecke terdapat tingkatan ilmu hukum,
yaitu :
1.) Dogmatika hukum Budang kajiannya adalah hukum yang sedang berlaku
dalam suatu system hukum tertentu dan ini bukan hukum positif saja
karena ada juga hukum adat atau praktik praktik yang sudah diterima
masyarakat sebagai hukum, misalnya broker property.

156
2. )Teori hukum Dengan dikembangkannya legal positivism oleh John Austin,
timbul pemikiran untuk mencari pemikiran teoritis tentang hukum. Setiap
praktikus hukum selalu mencari jalan keluar dalam menangani kasus yang
dihadapinya. Jalan keluar tersebut harus bersifat lebih abstrak dari ketentuan-
ketentuan yang dihadapinya, tetapi lebih konkrit dari suatu yang bersifat filosofis.

Tugas teori hukum adalah memberikan landasan teoritis dalam pembuatan hukum
maupun dalam penerapan hukum; mengemukakan metode yang tepat dalam
penerapan hukum.

BAB 2 : HUKUM SEBAGAI NORMA SOSIAL


Norma adalah pranata yang berkaitan dengan hubungan antara individu dalam
hidup bermasyarakat. Norma berisi perintah dan larangan. Perintah dan larangan
yang masih bersifat luas itu perlu dituangkan dalam auran-aturan hukum yang
bersifat konkrit baik dalam bentuk tertulis atau melalui kebiasaan-kebiasaan yang
dilakukan dalam hidup bermasyarakat. Aturan-aturan tersebut membatasi individu
dalam berpola tingkah pekerti dalam hidup bermasyarakat. Aturan-aturan
semacam itu tentu saja telah disepakati oleh masyarakat yang bersangkutan.
Aturan-aturan itulah yang disebut hukum,
Tetapi muncul perdebatan. Penganut Posiitifis menganggap bahwa hukum baru
ada karena adanya masyarakat yang terorganisasi (Negara), sedangkan aturan
yang ada di masyarakat (bukan Negara) hanya menjadi aturan tingkah laku.
Padahal studi yang dilakukan oleh antropolog, misalnya Malinowski, menemukan
bahwa bahkan di masyarakat primitifpun sudah ada hukum (bukan hanya norma
kebiasaan), misalnya hukuman bagi mereka yang melanggar aturan soal
kepemilikan. Penegakannya dilakukan oleh kepala suku.

10. Sebagian besar teori hukum menyatakan bahwa yang membedakan norma
hukum dan norma lainnya adalah pada norma hukum dilekatkan suatu paksaan
atau sanksi. Menurut kaum positivis, unsur paksaan dikaitkan dengan pengertian
tentang hirarki perintah secara formal.

11. Tetapi van Apeldoorn berpendapat lain bahwa sanksi bukan elemen yang
esensial dalam hukum hanya elemen tambahan karena hukum di suatu Negara
merupakan penuangan dasi asas-asas dan norma-norma agama, moral, dan social
yang didukung kesadaran masyarakat.

12. Hukum dipercaya sebagai lembaga penyeimbang yang kuat terhadap ancaman
disintegrasi dalam hidup bermasyarakat akibat benturan kekuatan yang sama sama
ingin berkuasa dan sekaligus membatasi kesewenangan yang sedang berkuasa.

157
13. Betapapun homogennya suatu bentuk kehidupan social, di dalamnya selalu
terdapat kepentingan kepentingan yang potensial menimbulkan konflik di antara
anggota masyarakat. Disinilah dibutuhkan suatu sarana yang mencegah jangan
sampai konflik tersebut menyebabkan terjadinya disintgrasi social. Sarana itulah
yang disebut hukum.

BAB 3 : TUJUAN HUKUM

1. )Menurut Aristoteles, tujuan hukum adalah untuk mencapai kehidupan yang


baik. Ketertiban bukan menjadi masalah ddlam hidup bermasyarakat, tetapi adil
tidaknya alokasi kepentingan dalam hidup bermasyarakat. Masalah keadilan
merupakan masalah yang bersifat filosofis yang merupakan pokok perbincangan
filsafat hukum.

2.) Menurut Hobbes, tujuan hukum adalah untuk adalah untuk ketertiban social.
Pandangan ini lahir dari kehidupan dan situasi lingkungan kehidupan Thomas
Hobbes yang suram dimana terjadi perang saudara di Inggris dan sebelumnya
diserang oleh tentara Spanyol. Hobbes berpendapat bahwa saat situasi tanpa
Negara terjadi, maka manusia akan menjadi serigala bagi sesamanya sehingga
dibutuhkan perjanjian masyarakat sehingga terwujud ketertiban social.

3. )Menurut John Locke tujuan hukum adalah memelihara hak-hak perorangan


dari kekuasaan yang bersifat otokratis dan sewenang-wenang. Pandangan ini
dilatari karena situasi dimana pasca situasi tanpa Negara, masyarakat justru
dipimpin oleh penguasa yang absolute sehingga perlindungan terhadap kebebasan
pribadi dari kecongkakan pemerintah benar-benar dibutuhkan.

4. )Menurut Jeremy Bentham, tujuan hukum adalah untuk mencapai subsistensi,


kelimpahan, persamaan dan keamanan. Dari ke4 tujuan itu, Bentham
memprioritaskan tujuan hukum dalam menjamin keamanan dan persamaan
sebagai tujuan utama dikarenakan dari ke2 komponen itulah kebahagiaan individu
dan masyarakat akan tercapai. Hukum ditujukan untuk meningkatkan kebahagiaan
masyarakat secara keseluruhan dengan cara melarang perbuatan-perbuatan yang
mendatangkan sengsara.

5. ) Menurut Gustav Radburg, tujuan hukum adalah keadilan. Keadilan adalah


suatu keinginan terus menerus dan tetap untuk memberikan kepada orang apa
yang menjadi haknya. Esensi keadilan adalah mewujudkan rasa cinta kasih dan
sikap kebersamaan.

158
6. ) Jika menurut Hobbes tujuan hukum adalah mewujudkan ketertiban social,
maka yang dimaksud ketertiban social adalah damai sejahtera. Damai artinya
perbedaan ditata sedemikian rupa sehingga tidak timbul perselisihan. Jika terjadi
perselisihan diselesaikan dengan mempertimbangkan keadaan masing masing
pihak. Dalam situasi damai sejahtera, perbedaan pendapat diarahkan kepada
pencapaian kualitas kehidupan yang lebih baik bukan dipadamkan.

7.) Adanya aturan yang menjadi pedoman bertingkah laku dalam hidup
bermasyarakat dan pelaksanaannya menimbulkan kepastian hukum. Kepastian
hukum mengandung dua pengertian yaitu : adanya aturan membuat individu
mengetahui perbuatan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan; keamanan
hukum bagi individu dari kesewenangan pemerintah karena individu tahu apa
yang boleh dibebankan atau dilakukan Negara terhadap individu.

BAB 4 : HAK

1.) Hak berdasarkan hukum adalah hak yang diakui dan dilindungi oleh
hukum. Misalnya hak seorang pekerja mendapatkan bayaran dari
majikannya. Jika tidak dibayar bisa diajukan ke pengadilan. Berbeda
dengan hak dicintai, tidak ada lembaga yang bisa dimintai putusan jika
haknya tidak diberikan.

2.) Hak menjadi tema sentral perbincangan seiring dengan timbulnya Negara-
negara nasional yang mempersoalkan hubungan antara Negara dan warga
Negara dan yang mengenai masalah hak-hak apakah yang dimiliki
individu atau harus dimiliki individu terhadap Negara terutama terhadap
pemerintah yang memerintah warganya. Hal ini dilatari situasi dimana
banyak kekuasaan absolute raja baik karena untuk mewujudkan ketertiban
atau karena menurut mereka karena perintah alkitab.

3. Macam macam hak :

Berdasarkan segi eksistensi

1.) Hak orisinal Adalah hak yang melekat pada manusia yang diciptakan satu
paket oleh Allah dengan manusia itu sendiri. Misalnya hak hidup, hak atas
kebebasan, hak milik. Hukum tidak menciptakan hak itu, hukum hanya
mengakuinya saja.

159
Hak ini menjadi pedoman bagi tujuan hukum yaitu damai sejahtera.

2.) Hak derivative Adalah hak yang merupakan bentukan hukum. Hak ini timbul
karena diciptakan oleh UU, dipraktekkan dalam hukum kebiasaan, dan dituangkan
di dalam perjanjian.

Hak derivative adalah merupakan turunan dari hak orisinal, misalnya larangan
merokok di tempat umum merupakan derivasi dari hak hidup yang berkaitan
dengan hak menghirup udara segar Berdasarkan kehidupan bernegara

1.) Hak absolute Hak privat yang diberlakukan pada semua orang. Memungkinkan
pemegangnya melaksanakan apa yang menjadi substansi haknya, melalui
hubungan dengan orang lain. Obyeknya benda Misalnya hak pribadi, hak
kekeluargaan, hak kebendaan, hak atas barang2 tidak berwujud

2.) Hak relative

Hak privat yang diberlakukan hanya untuk seseorang tertentu. Menciptakan


tuntutan kepada orang lain untuk memberikan sesuatu, melakukan sesuatu, tidak
melakukan sesuatu. Obyeknya prestasi Hak privat baik yang absolute maupun
yang relative timbul karena adanya peristiwa hukum, hubungan hukum, dan
perbuatan hukum (menurut hukum atau melanggar hukum)

3.) Privacy adalah hak yang dimiliki oleh seseorang untuk bebas dari publisitas
yang tidak diinginkan. Melakukan publisitas yang mengandung identitas
seseorang tanpa ijin bisa melanggar hak atas privacy. Kesendirian seseorang
merupakan sesuatu yang harus dihargai dan tidak boleh diganggu karena bagian
dari kemanusiaannya sebagai mahluk berbudaya.

BAB 5 : PENGERTIAN PENGERTIAN ELEMENTER DALAM HUKUM

1.) Hukum pubik Hukum public berkaitan dengan fungsi Negara. Negara
membutuhkan aturan2 dalam melaksanakan fungsinya. kepentingan umum
berkaitan dengan kebersamaan dalam hidup bermasyarakat. Penguasa melalui
hukum public harus memelihara kepentingan umum. Jadi Negara mempunyai
beban untuk mempertahankan aturan aturan tersebut.

160
Kesimpulannya adalah hukum public adalah aturan aturan hukum yang obyek
utamanya adalah kepentingan umum dan yang mempertahankannya adalah
penguasa.

Yang termasuk hukum public adalah : hukum tata Negara, hukum administrasi,
hukum pidana, hukum acara pidana, hukum lingkungan, hukum ekonomi

2.) Hukum privat Hukum privat berkaitan dengan kepentingan individu. Dalam
suatu kehidupan bermasyarakat, warga masyarakat mempunyai kebebasan untuk
mengadakan hubungan diantara sesamanya. Kepentingan mereka yang
mengadakan hubungan yang dalam hal ini disebut kepentingan khusus.
Kepentingan demikian diatur oleh hukum privat. Jadi individu yang mempunyai
beban untuk mempertahankan/tidaknya kepentingan yang diatur oleh hukum
privat tersebur.

Kesimpulannya adalah hukum privat adalah aturan aturan hukum yang obyek
utamanya adalah kepentingan khusus yang dipertahankan atau tidaknya
kepentingan itu terserah kepada yang berkepentingan.

Yang termasuk hukum privat adalah : hukum perdata, hukum acara perdata,
hukum acara administrasi (masuk karena inisiatif untuk menyelenggarakan
peradilan dilakukan oleh indiovidu yang dirugikan oleh tindakan atau keputusan
organ administrasi), hukum bisnis

3.) Subyek hukum Subyek hukum adalah orang/badan hukum yang


keberadaannya karena diciptakan oleh hukum.

Manusia/orang merupakan subyek hukum selamaa ia masih hidup, yaitu saat


dilahirkan sampai meninggal dunia.
Badan hukum adalah didirikan oleh orang, mempunyai kekayaan sendiri yang
terpisah dari kekayaan pendiri dan pengurusnya, mempunyai hak dan kewajiban
terlepas dari hak dan kewajiban pendiri dan pengurusnya.

Badan hukum dibadi dua yaitu badan hukum public dan badan hukum privat.
Badan hukum public adalah Negara dan bagian bagian Negara seperti daerah, kota
dll. Badan hukum privat adalah suatu organisasi yang bergerak di luar bidang-
bidang politik dan kenegaraan. Badan hukum privat didirikan untuk mencari
keuntungan atau untuk tujuan social. Badan hukum yang didirikan untuk tujuan
mencari keuntungan adalah PT, koperasi. Badan hukum yang untuk tujuan social
adalah yayasan.

161
4.) Peristiwa hukum Di dalam kehidupan nyata terdapat banyak fakta, yaitu segala
sesuatu yang benar-benar ada. Di dalam hukum ada dua macam fakta, yaitu fakta
biasa dan fakta hukum. Fakta hukum adalah fakta yang diatur oleh hukum. Fakta
diatur oleh hukum karena fakta itu berkaitan dengan hak dan kewajiban subyek
hukum.

Misalnya fakta seseorang kehilangan sepeda motor. Kemungkinan fakta


hukumnya adalah pencurian, pemerasan, penggelapan, dan penipuan. Identifikasi
fakta hukum apa yang terjadi sangat esensial dalam praktek hukum karena
bersangkut paut dengan hak dan kewajiban seseorang.

Fakta dapat terjadi karena peristiwa dan karena tindakan manusia. Fakta yang
terjadi karena peristiwa adalah sesuatu yang terjadi di luar campur tangan
manusia. Sedangkan fakta karena tindakan manusia adalah fakta yang terjadi
karena dikendalikan oleh manusia.

Peristiwa hukum dapat terjadi karena keadaan tertentu (misalnya sakit gila),
kejadian tertentu (misalnya pohon disambar petir dan menimpa seseorang),
kejadian fisik yang menyangkut kehidupan manusia (misalnya kelahiran,
kematian, usia tertentu yang menyebabkan seseorang dianggap cakap untuk
melakukan tindakan hukum)

4. Tindakan hukum Tindakan hukum adalah tindakan yang diatur oleh hukum,
yaitu :

1. )Tindakan menurut hukum, misalnya jual beli, perkawinan.


2. )Tindakan yang dilarang dan diancam dengan pidana oleh UU, misalnya jual
beli narkoba, membunuh, dll.
3. )Tindakan yang melanggar hukum, misalnya perbuatan merugikan orang lain,
persaingan curang, dll.
4. )Tanggung gugat Tanggung gugat merujuk pada posisi seseorang atau badan
hukum yang dipandang harus membayar suatu bentuk kompensasi atau ganti rugi
setelah adanya peristiwa hukum atau tindakan hukum.
Istilah tanggung gugat berada dalam ruang lingkup hukum privat.

BAB 6 : SISTEM CIVIL LAW DAN COMMON LAW

1. Civil law adalah system hukum yang dianut oleh Negara-negara Eropa
continental yang didasarkan atas hukum romawi yang awalnya bersumber pada

162
karya agung Kaisar Iustinianus, Corpus Iuris Civilis (kompilasi kasus-kasus yang
diselesaikan di Romawi). Sering disebut dengan system Kontinental.
2. Common law adalah system hukum yang dikembangkan di Inggris dan
didasarkan pada hukum asli rakyat inggris. Sering disebut system anglo-saxon
karena dianut oleh suku-suku Anglika dan Saksa (suku yang mendiami sebagian
besar wilayah Inggris)

3. Karakteristik system civil law adalah:

1.) Adanya kodifikasi.


2.) Hakim tidak terikat kepada preseden sehingga UU menjadi sumber hukum
yang utama.
3. )System peradilan bersifat inkuisitorial (hakim mempunyai peranan besar
dalam mengarahkan dan memutuskan perkara. Hakim aktif dalam menemukan
fakta dan cermat dalam menilai alat bukti. Hakim dalam civil law berusaha
mendapatkan gambaran lengkap dari peristiwa yang dihadapinya sejak awal.

3 Karakteristik system common law:


1.) Yurisprudensi dipandang sebagai sumber hukum yang terutama.
2.) Dianutnya doktrin stare decicis (putusan pengadilan saat ini untuk kasus yang
sama, harus memutuskan sama seperti yang pernah diputus di masa lalu. Apabila
hakim akan menyimpang dari putusan hakim sebelumnya terhadap kasus yang
sama tersebut, maka hal itu dapat dilakukan dengan menyebutkan alasan yang
jelas dan logis).
3.) Adanya adversary system (Sistem ini menempatkan hakim sebagai wasit yang
tidak berpihak dan menjaga supaya para pihak dan pengacaranya bertindak sesuai
prosedur pengadilan. Kemudian hakim memutuskan perkara berdasarkan bukti-
bukti yang dikemukakan oleh para pihak dan hukum yang berlaku. Seorang hakim
boleh, tetapi jarang, mengajukan pertanyaan kepada saksi-saksi) dalam proses
peradilan

BAB 7 : SUMBER SUMBER HUKUM.


1. Sumber hukum adalah bahan-bahan yang digunakan sebagai dasar oleh
pengadilan dalam memutus perkara.
2. Sumber sumber hukum menurut system common law

V . Kelebihan Buku Pengantar ilmu hukum ini adalah :


Kelebihan buku ini yaitu buku ini sudah mencakup aspek semuanya dari
karakteristik ilmu hukum sampai sumber-sumber hukum. Buku ini juga
menampilkan contoh- contoh yang relefan. buku Pengantar Ilmu Hukum sangat

163
bagus untuk menambah pengetahuan hukum dari sejarahnya sampai pada
perkembangan hukum itu sendiri saat ini.buku pengantar ilmu hukum ini selain
sebagai pengantar ilmu hukum dan tata hukum
Di Indonesia juga menjadi buku silabus untuk mata kuliah Pengantar Ilmu
Hukum. Jadi buku ini sangat baik untuk dibaca oleh kalangan manapun khususnya
mahasiswa agar pengetahuan tentang seluk beluk mengenai hukum semakin baik
dan dapat lebih berkembang.

VI. Kekurangan Buku Pengantar Ilmu Hukum Ini adalah :


Kekurangannya yaitu bahasanya sulit dimengrti karena susunannya kurang tepat
seharusnya memacu pada kamus besar bahasa Indonesia dan EYD yang benar
misalnya kurang lebihnya tapi disini ditulis lebih kurang. Semoga buku ini bisa
memberikan inspirasi kepada kita semua agar bisa hidup bahagia dunia akhirat,
dan menjalani hidup sesuai dengan tuntunan nabi besar Muhammad.

VII . Kesimpulan
Kesimpulan dari resensi Buku Pengantar Ilmu Hukum adalah:
Buku Pengantar Ilmu Hukum yang ditulis Oleh Prof.Dr.Peter Mahmud
Marzuki,SH.,M.SI.,LL.M. Ini terdiri dari 7 Bab dan dilengkapi lampiran silabus
Perkuliahan prodi Hukum, Ejaan yang di sempurnakan. Buku ini Ditujukan bagi
mahasiswa pemula yang pemula pertama mengenal dunia hukum. Di dalamnya
juga menyajikan berbagai tema secara komprehensif dengan sistematika yang
sederhana sehingga mudah dipahami. Buku ini memiliki Kelebihan yaitu buku ini
sudah mencakup aspek semuanya dari karakteristik ilmu hukum sampai sumber-
sumber hukum.

VII . Biografi Penulis


Peter Mahmud Marzuki lahir pada 28 April 1949. Ia memperoleh gelar Sarjana
Hukum Tata Negara dari Fakultas Hukum Airlangga pada 1977. Pada tahun 1982
Ia memperoleh Magister Sains(M.S) di bidang hukum administrasi dari
Universitas Airlangga selanjutnya ia Berangkat ke Amerika Serikat untuk
mengikuti Summer Program di University Of Texas, Austin, Texas, Amerika
Serikat. Akhir tahun 1986 ia berhasil menggondol gelar Master of Laws (LL.M.)
dari Washington College Of Law, American University,Washington DC, Amerika
Serikat.

164

Anda mungkin juga menyukai