A. TUJUAN PEMBELAJARAN
setelah Mahasiswa menyelesaikan Pertemuan 1 ini diharapkan mampu:
B. Uraian Materi
1. Definisi Sosiologi
Pada abad ke -19, seorang ahli filsafat yang berasal dari prancis ternama
yaitu Aguste Conte menulis beberapa beberapa buku untuk mempelajari
masyarakat, yang mana dia mengemukakan bahwa ilmu sosial mempunyai
urutan tertentu berdasarkan logika metode logika metode ilmiah dan bahwa
setiap penelitian dilakukan melalui tahap – tahap tertentu untuk mencapai
tahap akhir , yaitu tahap ilmiah sejak itulah Comte memperkenalkan sosiologi
sebagai ilmu pengetahuan kemasyarakatan. Karya comte pertama kali muncul
dan diterbitkan antara tahun 1830- 1842 dengan judul “The Course of Postive
Philosophy1.
Secara etimologis kata sosiologi berasal dari bahasa latin yaitu socius yang
berarti kawan dan kata yunani logos yang berarti berbicara, jadi sosilogi
adalah berbicara mengenai masyarakat2. Bagi seorang comte sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan kemasyarakatan umum yang merupakan hasil
akhir dalam perkembangan ilmu pengetahuan berdasarkan penagamatan dan
tidak ada spekulasi keadaan masyarakat namun melalui hasil observasi yang
disusun secara sistematis dan metodelogi.
Adapun sosilogi juga sebagai ilmu pengetahun yang mana apabila kita cermati
manusia sebagai mahluk Tuhan Yang maha Esa yang merupakan mahluk yang
mempunyai kesadaran dari kemampuan berpikir berkehendak dan perasaanya
mendapatkan kesenangan, namun untuk mendapatkannya lewat ke intelektual
manusia itu sendirilah yang disebut Ilmu. Menurut Satjipto Raharjo “ilmu adalah
untuk kenyataan bukan sebaliknya kenyataan untuk ilmu , apabila kenyataan
untuk ilmu kenyataan i3tu dimanupulasi sehingga cocok dengan ilmu dan teori
yang ada”4
4
Ibid hal 6
5
Ibid, hal 21
2) Motif kurang hormat, artinya selalu mempertanyakan apa yang ada dan
tidak menerima sesuatu kenyataan yang sudah terjadi semestinya. Hal ini
tidak berarti berevosioner dan tidak konservatif
3) Motif tidak menisbikan kenyataan artinya nilai – nilai pemikiran manusia
karena memandang permasalahan dengan dikondisikan menurut tempat
dan waktu tertentu.
4) Motif kosmopolitan, artinya motif sosiologi yang bersifat terbuka terhadap
dunia luas, memerdekakan orang dalam rangkaian kejadian – kejadian
kehidupan manusia yakni memberikan kesempatan berpikir terhadap cara
– cara berpikir dan bertindak lain
Sosiologi Hukum merupakan cabang Ilmu yang termuda dari cabang ilmu
Hukum yang lain, hal itu tampak pada Hasil karya tentang sosiologi hukum Yang
hingga kini masih sangat sedikit. Hal itu di karenakan eksistensi sosiologi Hukum
sebagai ilmu yang baru yang Berdiri sendiri, banyak di tentang oleh para ahli,baik
ahli hukum ataupun ahli sosiologi. Sosiologi hukum merupakan suatu Cabang
ilmu pengetahuan yang antara Lain meneliti mengapa manusia patuh Pada hukum
dan mengapa dia gagal Untuk menaati hukum tersebut serta Faktor-faktor sosial
lain yang mempengaruhinya. Sosiologi hukum merupakan suatu cabang dari
sosiologi umum.
Menurut Marx, hukum dan kekuasaan politik itu merupakan sarana kapitalis
yang berkuasa dibidang ekonomi, yang dapat ditarik makna hukum bukanlah
sekali – kali model idealisasi moral masyarakat bukan saja berlaku sebagai fungsi
politik melainkan sebagain fungsi ekonomi yang pada pokonya pemikiran Marx
dalam sosiologi hukum sebagai berikut:
Dia adalah seorang ahli sosiologi yang sejak semula mempunyai perhatian
yang sangat tinggi terhadap hukum. Sebagai seorang sosiolog ia amat terikat
pada penggunaan metodelogi empiris. Pusat yang diperhatikan Durkeim adalah
pernyataan terbesar bagaimana tentang apa sebabnya masyarakat terbentuk,
bukaknkah masing – masing orang itu mempunyai kepentingan dan keinginan
sendiri – sendiri sekaligus demikian mengapa mereka hidup dalam ikatan
masyarakat dan apayang menyebabkan masyarakat itu terikat dalam kesatuan
kehidupan?
di dalam idenya tentang hukum Durkheim bertolak dari penemuan yang terjadi di
dalam masyarakat, dengan demikian cara metode empirisnya ia melihat
jenis – jenis hukum dengan tipe solidaritas dalam masyarakat. Ia membedakan
antara hukum yang bersifat menindak dan yang mengganti. ( repressive dengan
restitutive) dalam konsepnya hukum sebagai moral sosial pada hakikatnya
adalah suatu ekpresi solidaritas sosial yang berkembang di dalam suatu
masyarakat yang artinya hukum hanya cerminan sosial dimasyarakat
apabila kita cermati tentang idenya tersebut, maka hukum yang bersifat
menindak yang dikatakan Durkheim bisa disamakan dengan hukum pidana yang
berkembang diindonesia, dasar dari solidaritas sosial yang disebut solidatas
mekanik yang mana timbul dari kesamaan yang mengaitkan antar individu
dengan masyarakat yang demikian ini terdapat kesamaan antara para anggota di
dalam masyarakatnya baik dalam kebutuhan , perlakuan, serta sikapnya, yang
menarik para anggotanya menjadi satu, melainkan juga melandaskan
masyarakatnya menjadi berdiri.
Hukum adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang secara empiris dan
analitis mempelajari hubungan timbal-balik antara hukum sebagai gejala sosial,
dengan gejala gejala sosial lain. Studi yang demikian memiliki beberapa
karakteristik, yaitu :
1) Sosiologi hukum bertujuan untuk memberikan penjelasan terhadap praktek
prektek hukum. : Sosiologi hukum bertujuan untuk memberi penjelasan
terhadap praktek-praktek hukum baik oleh para penegak hukum atau
masyarakat, seperti dalam pembuatan undang-undang, praktek peradilan dan
sebagainya. Apabila praktek itu dibedakan kedalam pembuatan undang
undang, penerapanya, dan pengadilannya, maka ia juga mempelajari
bagaimana praktek yang terjadi dari kegiatan hukum tersebut. Dengan
demikian makin jelas sudah tugas dari sosiologi hukum yaitu mempelajari
tingkah laku manusia dalam bidang hukum. Menurut Weber, tingkah laku ini
memiliki dua segi, yaitu “luar” dan “dalam”. Dengan demikian sosiologi
hukum tidak hanya menerima tingkah laku yang tampak dari luar saja, tetapi
juga meperoleh penjelasan yang bersifat internal, yaitu meliputi motif-motif
tingkah laku seseorang.
Referensi :
1. Sajtipto Rahardjo, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti Bandung, 2000,
2. Lawrence M. Friedmaan, American Law In Introduction (Hukum Amerika
Sebuah Pengantar), Scond Edition, Penerjemah : Wisnu Basuki, PT. Tata Nusa,
Jakarta, 2001,