Anda di halaman 1dari 3

MATERI SOSIOLOGI

Sejarah Perkembangan sosiologi di eropa

Menurut Auguste Comte, istilah sosiologi ber- asal dari gabungan bahasa
Romawi (socious) berarti kawan dan bahasa Yunani (logos) berarti bicara. Ber-
dasarkan dua kata tersebut, sosiologi dapat diartikan “berbicara mengenai
masyarakat”. Auguste Comte yang hidup di Perancis pada tahun 1798 hingga 1857
dan dibesarkan setelah Revolusi Perancis, dikenal se- bagai bapak sosiologi. Dia
dikenal sebagai filsuf yang menyelidiki berbagai gejala tentang tatanan masyarakat
dan dinamika masyarakat. Keresahannya dengan kondisi masyarakat pada waktu dia
hidup telah melahirkan beberapa karya. Salah satu bukunya Plan of Scientiic Works
Necessary for the Re-organization of Society (1822) menjelaskan tentang bagaimana cara
dan pendekatan dari perencanaan sosial.

Perkembangan pemikiran manusia menurut Auguste Comte yang dikenal


dengan hukum tiga tahap antara lain :

1. Tahap Teologis bahwa pemikiran manusia masih dipengaruhi oleh hal-hal yang
takhyul atau gaib
2. Tahap Metafisika bahwa yang mengendalikan pemikiran manusia tidak hanya
dipengaruhi oleh hal takhyul atau gaib tetapi manusia juga ercaya dengan kekuatan
nasib atau takdir
3. Tahap Positif bahwa manusia tidak lagi percaya dengan hal-hal yang tahyul atau
gaib tetapi lebih percaya dengan hasil penelitian ilmiah

Di tempat dan waktu yang lain, sebelum Auguste Comte lahir, pada abad ke 14
di Tunis, terdapat seorang Sejarawan yang bernama Ibnu Khaldun yang juga
mengkaji tentang masyarakat. Dalam bukunya Muqaddimah Ibnu Khaldun telah
menjelaskan tentang masyarakat yang menetap dan suku-suku yang nomaden (hidup
dengan berpindah- pindah tempat) di Afrika Utara.
Sosiologi lahir dari situasi dan kondisi masyarakat terutama di Eropa pada
abad 18 ketika terjadi Revolusi Industri dan Revolusi Perancis. Revolusi Industri
yaitu perubahan besar-besaran yang mengubah masyarakat agraris menjadi
masyarakat industri yang berdampak pada kondisi sosial, ekonomi dan budaya.
Revolusi Industri kemudian berkembang dari Eropa ke Amerika dan berbagai
wilayah lain di dunia.

• Sosiologi menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi adalah ilmu


kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial
termasuk perubahan sosial.

• Sosiologi menurut Roucek dan Warren adalah ilmu yang mempelajari hubungan
antara manusia dalam kelompok.
• Sosiologi menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt adalah ilmu yang
mempelajari masyarakat. Bagi Horton dan Hunt (1987), masyarakat adalah
sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam
jangka waktu yang cukup lama, mendiami suatu wilayah yang sama, memiliki
kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatannya dalam
kelompok tersebut.

Hakekat Sosiologi
a. Sosiologi merupakan Ilmu Sosial, Bukan Ilmu Pengetahuan Alam, juga bukan
Ilmu Kerohanian. Perbedaan Sosiologi dengan ilmu diatas adalah pada isinya,
Sosiologi berisi tentang kemasyarakatan, berbeda dengan biologi tentang
tumbuhan, astronomi tentang ruang angkasa, dan tentu berbeda dengan ilmu
lainnya.
b. Sosiologi Termasuk ilmu Pengetahuan yang Kategoris, bukan normatif.
Artinya sosiologi membatasi pembahasan pada apa yang sedang
terjadi, bukan pada apa yang akan terjadi, juga bukan pada sesuatu yang
seharusnya terjadi. Sosiologi merupakan ilmu bebas nilai, karena tidak
mempertimbangkan baik buruknya suatu fakta.
c. Sosiologi Adalah Ilmu Pengetahuan Murni (Pure Science), Bukan Ilmu
pengetahuan terapan (applied Science). Artinya Sosiologi merupakan suatu
ilmu yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan
mutunya tanpa dipergunakan dalam masyarakat. Dalam Penerapannya, Ilmu
Pengetahuan terbagi menjadi dua, yaitu Murni dan Terapan. Ilmu Pengetahuan
murni adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mengembangkan dan
membentuk ilmu pengetahuan secara abstrak dengan mempertinggi mutunya
tanpa digunakan secara langsung dalam kehidupan. Sedangkan Ilmu Pengetahuan
Terapan adalah Ilmu yang bertujuan untuk diterapkan dan dipergunakan dalam
kehidupan.
1) Sosiologi merupakan Ilmu Pengetahuan yang Abstrak. Artinya Sosiologi
melakukan pengamatan terhadap bentuk dan pola yang terjadi dalam
masyarakat, bukan merupakan wujud konkret.
2) Sosiologi adalah ilmu yang rasional, dan terkait dengan metode yang
digunakannya. Artinya Sosiologi tidak berlawanan dengan akal sehat dan
kenyataan yang ada, serta dalam penelitiannya menggunakan metode-metode
sosiologi.
3) Sosiologi Termasuk Ilmu Pengetahuan Umum, Bukan Ilmu Pengetahuan
Khusus. Artinya Sosiologi mempelajari gejala umum yang terjadi pada objek
studinya yaitu masyarakat. Gejala umum yang dipelajari lebih ditekankan pada
interaksi yang terjadi.

Objek kajian sosiologi adalah manusia. Ilmu pengetahuan yang objek kajiannya
adalah manusia bukan hanya sosiologi semata, namun letak perbedaan sosiologi
dengan ilmu lain yang mempelajari manusia juga adalah sosiologi mempelajari
aspek sosial dari manusia, atau lebih sering disebut dengan masyarakat.

Sifat-Sifat Sosiologi
Sosiologi sebagai sutu disiplin ilmu mempunyai ciri-ciri ilmiah. Berikut adalah ciri-ciri
sosiologi sebagai ilmu :
1. Empiris artinya sosiologi tidak spekulatif dan hanya menggunakan akal sehat.
Sosiologi melakukan kajian tentang masyarakat berdasarkan hasil observasi
2. Bersifat teoritis, dimana sosiologi berusaha menyusun abstraksi dari hasil-hasil
observasi. Abstraksi adalah kerangka dari unsur-unsur yang didapat dari hasil
observasi disusun secara logis. Tujuannya menjelaskan hubungan sebab akibat
3. Kumulatif artinya teori-teori sosiologi berdasarkan teori-teori yang sebelumnya dalam
arti memperbaiki, memperluas dan memperhalus tori-teori lama.
4. Non-Etis artinya sosiologi tidak mempersoalkan baik buruknya sebuah fakta tetapi
menjelaskan kenapa fakta itu terjadi.

Fungsi sosiologi antara lain :


1. Untuk pembangunan
Sosiologi bergungsi untuk memberikan data sosial yng diperlukan pada tahap
perencanaa, pelaksanaan maupun evaluasi dan penilaian pemabngunan
2. Untuk Penelitian, sosiologi digunakan untuk menyeleikan berbagai permasalahan
sosial yang terjadi
3. Sebagai advokasi kebijakan, sosiologi berfungsi sebagai basis data dn sumber
berlangsungnya advokasi kebijakan dalam isu-isu publik
Peran Sosiologi :
1. Sosiologi sebagai ahli riset, sosiologi berfokus pada pengumpulan dan penggunaan
data
2. Sosiolog sebagai kunsultan kebijakan, sosiolog dapat membantu memperkirakan
pengaruh kebijakan sosial yang meungkin terjadi
3. Sosiolog sebagai praktisi, sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan masyarakat dalam mebmerikan saran berkaitan dengan enyelesaian masalah
hubungan masyarakat
4. Sosiolog sebagai guru atau pendidik, berperan alam mengajarkan dan
mengembangkan sosiologi sebagai ilmu di berbagai bidang dengan memberikan
contoh-contoh yang terdapat di masyarakat

Anda mungkin juga menyukai