Anda di halaman 1dari 14

REVIEW BUKU

PENGANTAR ILMU HUKUM


Nama : Abdus sukri nasution
Nim : 2010100021

1. Identitas Buku :
1) Judul : Pengantar Ilmu Hukum
2) Pengarang : Prof. Dr. Peter Mahmud Marzuki, S.H, M.S, LL.M.
3) Penerbit : Kecana
4) Tahun Terbit : 2008
5) Tempat Terbit : Jl. Tambra Raya No. 23 Rawamangun - Jakarta
6) Nomor ISBN : 978-979-1486-53-8
7) Halaman Buku : 306 hlm
2. Foto Buku :

1
3. Sinopsis Buku
A. Karakteristik Ilmu hukum
a. Pengertian Ilmu
Kata “ilmu” sering disalah artikan dengan “ilmu pengetahuan,”
yang bahasa Inggrisnya science., yang disebut ilmu pengetahuan hanya
bertalian dengan dunia yang kasat mata atau dapat diindra yang bahasa
akademisnya bersifat empiris.
b. Pengelompokan Ilmu
Ilmu dalam arti scientia ada yang bebas nilai dan ada yang
membawa atau sarat nilai. Ilmu yang bebas nilai bersifat deskriptif
sedang ilmu yang membawa atau sarat nilai bersifat preskriptif.
Ilmu yang bersifat Deskriftif mempunyai bidang kajian yang
bersifat kasatmata atau empiris. Hasil kajian diperoleh lewat observasi
atau eksperimen. Ilmu ini tidak memberikan anjuran atau
mengharuskan dilakukannya hal-hal yang sesuai dengan nilai-nilai atau
norma-norma tertentu. Kebenaran dalam kerangka ilmu yang bersifat
deskriptif adalah kebenaran korespondensi,
c. Sejarah Timbulnya Ilmu Hukum
Timbulnya ilmu hukum tidak dapat dipisahkan dari tradisi
peradaban Barat. Berbeda dengan peradaban Timur seperti Tiongkok,
India Jepang, dan Afrika yang tidak menempatkan hukum sebagai
faktor sentral, dalam peradaban Barat hukum dipandang sebagai
prinsip sentral kehidupan Jepang,
Peradaban Barat bersumber kepada peradaban Yunani. Pada tahap-
tahap yang menentukan dalam sejarah Yunani, negara teritorial
merupakan suatu organisasi politik yang sangat penting. Negara
dipandang lebih penting dari semua organisasi yang dibuat oleh
manusia. Oleh orang Yunani, dunia dapat diterangkan melalui hukum
alam.

2
B. Hukum Sebagai Norma Sosial
a. Hukum dan Kebiasaan
Malinowski menegaskan, bahwa pada suatu masyarakat primitif,
hukum timbul dari kebutuhan masyarakat. Gagasan itu terungkap
bahwa ketika masyarakat tertentu hidup bersama, masyarakat tersebut
menghasilkan pola tingkah laku tertentu. Anggota-anggota masyarakat
harus memenuhi kebutuhan fisik, biologis, dan sosial sehingga mereka
kerja sama dengan sesamanya dalam Seorang anggota masyarakat
tidak harus berusaha untuk bebas bertindak melainkan harus
mengingat apa yang dibolehkan oleh kelompoknya. Dari pengalaman
ke pengalaman, mereka lalu menetapkan hal-hal apa saja yang boleh
atau tidak boleh dilakukan oleh anggota masyarakat dalam rangka
menjaga kelangsungan hidup bermasyarakat. Dengan demikian,
hukum bereksistensi sebagai hasil kerja sama suatu masyarakat. Oleh
karena hidup bermasyarakat merupakan modus survival bagi manusia,
hukum merupakan suatu yang inheren dengan kehidupan masyarakat
manusia.
b. Hukum dan Kekuasaan
Bertrand Russell mengatakan, bahwa cinta kekuasaan merupakan
suatu motif utama yang menyebabkan terjadinya perubahan. Hal inilah
yang dipelajari oleh ilmu sosial dan menurut sudut pandang ilmu
sosial, hukum dinamika sosial hanya dapat dinyatakan dalam kerangka
berbagai bentuk kekuasaan. Para ilmuwan politik dan sosiologi hukum
tahun 1930-an hingga 1960-an sama-sama menekankan pentingnya
konsep kekuasaan dalam mendeskripsikan fenomena politik dan
hukum.
C. Tujuan Hukum
a. Tujuan Hukum dari Perspektif Ilmu Sosial
Sejak dilancarkannya revolusi industri, modal produksi berganti ke
industri. Dalam studi ilmu sosial, masyarakat industri disebut juga
masyarakat modern. Menurut Max Weber, masyarakat modern

3
merupakan suatu masyarakat yang rasional. Pada masyarakat
demikian, efisiensi dan produktivitas mempunyai nilai yang tinggi.
Pandangan yang tepat untuk masyarakat seperti itu adalah pandangan
utility yang dikemukakan oleh Jeremy Bentham. Utility yang ia
maksudkan dalam hal ini adalah utility yang bersifat umum. Ia
membangun prinsip utility tersebut untuk menjawab tuntutan sosial
yang timbul dari revolusi industri.
b. Kepastian Hukum
Aturan hukum baik berupa undang-undang maupun hukum tidak
tertulis, denngan demikian, brisi aturan aturan yang bersifat umum
yang menjadi pedoman bagi individu.
D. Hak
a. Pengertian Hak
Meijers mengemukakan bahwa dalam sejarah, tiada suatu
pengertian pun yang menduduki posisi sentral dalam hukum perdata
selain hak. Kiranya apa yang dikemukakan oleh Meijers tersebut
memang tepat, karena hak merupakan sesuatu yang melekat pada
manusia baik pada aspek fisik maupun aspek eksistensialnya. Bahkan
lebih dari yang dikemukakan Meijers, di sini dikemukakan bahwa
posisi hak bukan hanya pada hukum perdata saja, melainkan juga pada
semua hukum. Hukum memang dibuat karena adanya hak.
b. Macam-macam Hak
Hak yang melekat pada manusia yang diciptakan satu paket oleh
Allah dengan manusia itu sendiri dalam tulisan ini disebut hak orisinal.
Akan tetapi, tidak dapat dibantah selain hak yang melekat pada diri
manusia secara kodrati memang ada hak yang merupakan bentukan
hukum karena diciptakan oleh hukum. Hak-hak yang merupakan
bentukan hukum tersebut disebut hak derivatif. Hak orosonil berupa
hak hidup, hak atas kebebasan dan hak milik. Dalam hal ini hukum
bukan menciptakan hak itu, melainkan mengakui hak itu. Adapun hak
derivatif timbul karena diciptakan oleh undang-undang, dipraktikkan
dalam hukum kebiasaan dan di tuangkan dalam perjanjian.

4
E. Pengertian-pengertian Elementer dalam Hukum
a. Hukum Publik dan Hukum Privat
Dilihat dari kepentingan yang diaturnya, ada dua macam hukum
yaitu hukum publik dan hukum privat. Yang pertama kali melakukan
pembagian tersebut adalah Ulpianus. Menurut Ulpianus, hukum publik
berkaitan dengan fungsi negara sedangkan hukum privat berkaitan
dengan kepentingan individu.
b. Subjek Hukum
Istilah subjek hukum merupakan terjemahan dari bahasa Belanda
rechtssubject. Kata subject dalam bahasa Belanda dan Inggris berasal
dari bahasa Latin subjectus yang artinya di bawah kekuasaan orang
lain (subordinasi). Berdasarkan pengertian dalam bahasa Latin ini
Franken menyatakan, bahwa kata subject memberikan gambaran yang
pasif dalam arti lebih banyak menerima kewajiban daripada
mempunyai hak. Oleh karena itu, istilah subjek hukum sebenarnya
kurang tepat jika istilah itu diperuntukkan bagi mereka yang
mempunyai hak. Dalam bahasa Inggris, dikenal istilah person untuk
menyebut sesuatu yang mempunyai hak. Pertanggung jawaban dan
kesalahan
F. Sistem Civil Law dan Common Law
a. Sejarah terjadinya Sistem Civil Law dan Common Law
Sejak awal abad Pertengahan sampai pertengahan abad XII, hukum
Inggris dan hukum Eropa Kontinental masuk ke dalam bilangan sistem
hukum yang sama, yaitu hukum Jerman. Hukum tersebut bersifat
feodal baik substansinya maupun prosedurnya. Satu abad kemudian
terjadi perubahan situasi. Hukum Romawi yang merupakan hukum
materiel dan hukum kanonik yang merupakan hukum acara telah
mengubah kehidupan di Eropa Kontinental. Adapun di Inggris terluput
dari pengaruh tersebut. Di negeri itu masih berlaku hukum asli rakyat
Inggris. Saat dikotomi itu terjadi dapat ditentukan secara tepat, yaitu
pada masa pemerintahan Raja Henry II.

5
b. Karakteristik Sistem Civil Law
Sistem civil law mempunyai tiga karakteristik, yaitu adanya
kodifikasi, hakim tidak terikat kepada presiden sehingga undang-
undang menjadi sumber hukum yang terutama, dan sistem peradilan
bersifat inkuisitorial. Ketiga hal tersebut membedakan sistem civil law
dari sistem common law.
c. Karakteristik Common Law
Sebagaimana sistem civil law, sistem common law juga
mempunyai tiga karakteristik, yaitu yurisprudensi dipandang sebagai
sumber hukum yang terutama, dia-nutnya doktrin stare decisis, dan
adanya adversary system dalam proses peradilan. Ketiga hal itu
merupakan pembeda antara sistem common law dari sistem civil law.
G. Sumber-Sumber Hukum
Sumber-sumber hukum dapat diartikan sebagai bahan-bahan yang
digunakan sebagai dasar oleh pengadilan dalam memutus perkara.
Istilah sumber hukum mengandung banyak pengertian. Istilah itu dapat
dilihat dari segi historis, sosiologis, filsufis, dan ilmu hukum. Masing-
masing disiplin mengartikannya dari perspektifnya terhadap hukum.
Sejarawan, sosiolog, filsuf, dan yuris melihat hukum dari sing-masing
sudut pandangnya. tidak lebih dari sekadar gejala sosial sehingga harus
di dekati secara ilmiah. Filsuf dan Yuris, sebaliknya, memandang
hukum sebagai keseluruhan aturan tingkah laku dan sistem nilai.
4. Yang disukai dalam buku
Banyak yang saya sukai dalam buku ini teerutama pembahsan yang
di berikan begitu rinci, dan buku ini memaparkan penjelasan yang mudah
di mengerti, walaupun dengan halaman yang banyak tapi tidak membuat
bosan bagi yang membacanya karna banyak disuguhkann gambaran-
gambaran atau contoh-contoh. Begitu juga dengan referensi yang banyak
yang menjadikan buku ini cocok untuk memprlajari tentang hukum dan
yang berhubungan dengan hukum.

6
5. Teknik penulisan buku
Teknik penulisan yang dibuat penulis ini adalah teknik bahasa
indonesia yang mudah dipahami oleh pembaca dan juga menggunakan
Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) ide-ide dalam menulis yang membuat
menarik untuk dibaca oleh pembaca. Disini penulis menggunakan teknik
Narasi untuk menceritakan sejarah Peradilan Agama, teknik eksposisi
yaitu menjelaskan, mendidik, mengevaluasi sebuah persoalan, dan juga
menggunakan teknik argumentasi atau memasukkan pendapat-pendapat
para ahli dibuku ini.
6. Kelebihan dan Kelemahan Buku
Kelebihan
kelebihan yang di miliki buku ini antara lain adalah sampul yang
bagus yang menarik minat pembaca untuk membacanya, dan pemaparan
isi yang begitu rinci juga membuat buku ini semakin menarik.
kelemahan
pada dasarnya buku ini sudah sangat bagus, akan tetapi akan lebih
bagus lagi apabila kata-kata yang berbahasa asing seperti bahasa Inggris
atau bahasa Belanda di sertakan artinya, agar lebih mudah lagi di pahami,
terutama bagi mahasiswa pemula yang belum banyak mengenal istilah-
istilah dalam bahasa inggris dan Belanda.
7. Kesimpulan
Buku yang berjudul “ Pengantar Ilmu Hukum” ini yang di karang
oleh Prof. Dr. Peter Mahmud Marzuki, S.H, M.S, LL.M, memberikan
penjabaran yang begitu jelas dan rinci, mulai dari Karaakteristik Ilmu
Hukum, Hukum sebagai norma Sosial , Tujuan Hukum, Hak , Pengertian2
Elementer dalam Hukum, Sistem Cicil Law dan Cammon Law, sampai
menerangkan tentang Sumber-sumber Ilmu Hukum, dan juga dengan Sub
bab yang banyak, sehingga memudahakan bagi para pembaca untuk
mengetahui lebih dalam lagi Dasar-dasar ilmu hukum.

7
1. Identitas buku
1) Judul buku : Pengantar Hukum Indonesia
2) Pengarang : Prof. Dr. H. Manan Sailan , M.Hum
3) Penerbit : Badan Penerbit UNM
4) Tahun terbit : 2012
5) Tempat terbit : Makassar
6) Nomot ISBN : 978-602-9075-52-6
7) Halaman Buku : 134
2. Foto Buku :

8
3. Sinopsis Buku
A. Sistem Hukum
Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang artinya
adalah suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian
(whole coumpounded of several parts), atau dapat dikatakan sebagai
hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan atau komponen-
komponen yang secara teratur (an organized, functioning relationship
among units or components). Sistem merupakan bagian-bagian yang
terpisah satu dengan lainnya, tetapi pada dasarnya membentuk satu
kesatuan yang saling mengalami ketergantungan, atau dapat pula
ditangkap dari ciri-ciri yang dimiliki oleh sistem itu.
B. Tata Hukum Indonesia
Keterkaitan atau saling terhubungnya dan saling menentukannya
antara ketentuan-ketentuan atau peraturan-peraturan hukum yang
berlaku disebut sebagai tatanan atau susunan suatu tata hukum. Tata
hukum itu tertata, tersusun bagi tertib kehidupan masyarakat yang
ditetapkan sendiri oleh masyarakat melalui suatu kekuasaan yang
diakui oleh masyarakatnya. Tata hukum merupakan hukum positif
yang berlaku di suatu masyarakat tertentu, di wilayah tertentu, di saat
atau waktu tertentu, yang dijalankan oleh suatu otoritas yang dengan
sengaja ditunjuk untuk, bagi penataan kehidupan masyarakatnya
melalui suatu kaidah atau norma.
C. Sumber-smber Hukum
Sumber hukum dapat ditinjau dari segi materiel dan formal.
Pengertian formal adalah yang menentukan berlakunya hukum, terdiri
atas undang-undang, yurisprudensi, traktat, kebiasaan, dan pendapat
para ahli hukum (doktrin). Pengertian materiel adalah berkenaan
dengan perasaan hukum (keyakinan hukum), dari individu dan
pendapat umum (public opinion) yang menjadi determinan materiel
membentuk hukum atau yang menentukan isi dari hukum, misalnya
dari sisi sosiologis, sejarah, dan filosofis

9
D. Asas Hukum Tata Negara Indonesia
Proklamasi 17 Agustus 1945 telah merombak tatanan negara dari
negara yang terjajah menjadi negara yang bebas dan berdaulat.
Proklamasi ini juga merupakan sumber yuridis bagi keberadaan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan demikian, melalui
kemerdekaan inilah Negara Indonesia menjadi sarana untuk mencapai
cita-cita masyarakat yang adil dan makmur. Melalui proklamasi itulah,
cita-cita serta tujuan bernegara kemudian diletakkan dalam Pembukaan
UUD 1945, dan Undang-undang Dasar 1945, yang di dalamnya juga
termuat dasar negara yaitu Pancasila. Pembukaan UUD 1945, dan
UUD 1945 ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 yang memuat
garis-garis besar haluan dan tujuan Negara Indonesia merdeka.
E. Hukum Administrasi Negara
Peristilahan dalam hukum administrasi negara diberbagai
universitas di Indonesia berbeda-beda satu dengan lainnya. peristilahan
itu berbagai macam, misalnya hukum administrasi negara (HAN),
hukum tata pemerintahan (HTP), hukum tata usaha pemerintahan
(HTUP), hukum administrasi (HA), dan sebagainya.
Perbedaan istilah yang dipergunakan di berbagai universitas di
Indonesia ini, disebabkan oleh istilah ini diadaptasi dari bahasa asing
dan Para ahli hukumpun berbeda-beda dalam memberikan terjemahan
ke dalam bahasa Indonesia. Istilah ini berasal dari Bahasa Belanda,
yaitu administratief recht, yang kemudian diterjemahkan oleh para ahli
hukum Indonesia secara berbeda-beda. Berbagai istilah asing yang
dipergunakan, misalnya administrative law dalam Bahasa Inggris,
droit administratif dalam Bahasa Perancis, dan verwaltungsrecht
dalam Bahasa Jerman.
Hukum adminsitrasi negara perlu dibedakan dan dikaji
perbedaannya dengan istilah administrasi dalam disiplin ilmu lainnya.
pengertian ilmu administrasi khususnya ilmu administrasi negara dapat
dibedakan dengan hukum adminsitrasi negara. Arti dari istilah

10
administrasi dalam hukum administrasi negara berbeda dengan arti
dari administrasi dalam ilmu administrasi negara.
F. Asas Hukum Adat
Hukum adat merupakan suatu istilah yang baru muncul sekitar
abad 20, istilah ini berasal dari Bahasa Arab. Hukum adat berasal dari
kata “hukum” dan “adat”. Istilah hukum adat ini diadopsi oleh Snouck
Hurgronje sewaktu ia menyamar dengan nama Affan Gaffar untuk
memahami Hukum Islam atau hukum adat Aceh yang kemudian
dinamakan adhatrecht.
Hukum adat adalah aturan tingkah laku dalam masyarakat adat
yang merupakan hukum bagi masyarakat adat tersebut. Hukum adat
merupakan peraturan- peraturan yang asal asasinya berasal dari adat
istiadat yang hidup di dalam masyarakat Indonesia. Peraturan hukum
yang lahir dari dan dalam adat istiadat masyarakat Indonesia ini
merupakan ketentuan-ketentuan norma sosial yang telah ada dan
dipertahankan oleh masyarakat.
G. Asas Hukum Pidana
Hukum pidana dimaksudkan sebagai upaya dalam rangka
mencegah seorang melakukan perbuatan yang bertentangan dengan
kepentingan masyarakat, sekaligus dalam rangka mengembalikan
keseimbangan di dalam masyarakat. Hukum pidana merupakan
ketentuan-ketentuan yang mengatur dan membatasi tingkah laku
manusia dalam meniadakan pelanggaran kepentingan umum.
H. Aas Hukum Perdata dan Hukum Dagang
Hukum perdata dalam arti luas meliputi semua hukum privat
materiel, yaitu segala peraturan hukum yang mengatur kepentingan
perseorangan. Hukum perdata juga dipakai dalam pengertian sempit
sebagai lawan dari hukum dagang.
Pengertian dagang pada dasarnya merupakan suatu pengertian
ekonomi, yaitu segala perbuatan perantara antara produsen dan
konsumen. Perdagangan adalah suatu pekerjaan membeli barang dari

11
suatu tempat dalam suatu waktu dan menjualnya di tempat lain pada
waktu lainnya untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan tersebut.
I. Asas Hukum Acara
Hukum acara (formal) adalah hukum yang berkenaan dengan tata
cara yang dapat dilakukan untuk menegakkan hukum materiel, atau
dengan perkataan lain adalah upaya agar ketentuan-ketentuan dalam
hukum materiil dapat dipertahankan dan ditegakkan. Hukum acara
adalah tata cara menegakkan dan mempertahankan hukum materiel di
depan hakim.
J. Asas Hukum Agraria
Agararia dalam pengertian Undang-undang No. 5 Tahun 1960
tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (UUPA) meliputi bumi,
air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, termasuk ruang
angkasa. Agraria dalam pengertian luas meliputi bumi, air, dan ruang
angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dan
dalam pengertian sempit hanya meliputi tanah saja. Jadi, hukum agaria
merupakan seperangkat peraturan hukum yang mengatur hak-hak
penguasaan atas sumber-sumber daya alam sebagaimana pengertian
agraria dalam UUPA.
K. Asas Hukum Pajak
Pajak merupakan salah satu cara negara untuk mendapatkan
pembiayaan terhadap kelangsungan pelayanannya kepada rakyatnya.
Sarana dan prasarana, serta pelayanan yang disediakan oleh negara itu
tentu saja mendapatkan sumber pembiayaannya dari partisipasi rakyat
untuk turut membiayai kelangsungan hidup negara. Pemungutan pajak
oleh negara harus berdasarkan undang-undang, sebagaimana Pasal
23A Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia, yang berbunyi
segala pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan
negara diatur dengan undang-undang. Pajak yang dipungut oleh negara
mempunyai fungsi sebagai fungsi anggaran (budgeter), dan fungsi
mengatur (regulerend).

12
4. Yang disukai dalam Buku
Pembahasan yang di berikan oleh buku ini mengenai bagaimana
sistem Hukum yang ada di Indonesia ini begitu rinci dan mudah dipahami,
memberikan pengertian-pengertian tiap bab yang dibahas sampai
sejarahnya. Begitu juga bab dan sub bab yang yang sangat memudahkan
pembaca dalam memahami sistem hukum negara Indonsia.
Sampul buku yang menarik dan terlihat bersih dan bergambar
seorang perempuan ( Dewi Keadilan ) benar-benar menggambarkan
pembahasan hal-hal yang berkaitan dengan hukum, sehingga menarik
pihak pembaca untuk membaca buku ini.dan juga disertai daftar pustaka
yang tidak termasuk dalam kategori sedikit diantar Buku-buku lainnya.
5. Teknik Penulisan Buku
Teknik penulisan yang dibuat penulis ini adalah teknik bahasa
indonesia yang mudah dipahami oleh pembaca dan juga menggunakan
Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) ide-ide dalam menulis yang membuat
menarik untuk dibaca oleh pembaca. Disini penulis menggunakan teknik
argumentasi atau memasukkan pendapat-pendapat para ahli dibuku ini.
Kemudian menjabarkannya dan mengambil ponit-point penting dari
beberapa para ahli dan menyatkannya.
6. Kelebihan dan kelemahan buku
Kelebihan
Daftar pustaka yang menukupi tentunya menjadi daya tarik
teersendiri bagi pembaca sehingga menghasilkan kepastian-kepastian
dalam mengambi materi dalam buku ini, dan juga sampul yang menarik
menambah minat untuk mengetahui isi dari buku ini.
Kelemahan
Buku yang sudah tergolong baik rasanya sulit untuk mencari
kelemahan dalam buku karena sejauh ini buku ini sudah sangat baik, tapi
sedikit saran kepada penulis agar menggunakan footnoot dalam penulisan
buku ini, karena dengan enggunaan bodynoot terkadang menjadi
penghambat ketika sedang membaca dan mencoba memahami satu materi
karena diputus dengan bodynoot tersebut.

13
7. Kesimpulan
Buku yang berjudul “ Pengantar Hukum “ yang dikarang oleh
Prof. Dr. H. Manan Sailan , M.Hum. yang menjelaskan tentang pengertian
pengertian istilah-istilah dalam Hukum dan memberikan sedikit
banyaknya sejarah istilah-istilah itu teerbentuk, dan di dalam buku ini
yang berhalamankan 134 halaman sudah begitu rinci dan padat, karena di
dalam buku ini membahas bahasan seperti Sistem Hukum Indonesia, Tata
Hukum Indonesia, Sumber-sumber Hukum, dan Asas-asas Hukum. Dan di
dalam buku ini memberikan pendapat pendapat Ahli hukum dalam
mendefenisikan beberapa istilah hukum.

14

Anda mungkin juga menyukai