FILSAFAT HUKUM
FILSAFAT HUKUM
DOSEN PEMBIMBING
Dr. IBNU SUBARKAH, S.H., M.H.
Oleh
DAN
SUPRIYADI
221742018154402
PENDAHULUAN
1
Kencana, Syafiie Inu, 2004, Pegantar Filsafat. Penerbit PT Refika Aditama, Bandung
BAB II
PEMBAHASAN
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu Philosophia. Philo yang
berarti cinta dan Sophia yang berarti kebijaksanaan. Dengan demikian dapat
dikatakan Philosophia adalah cinta akan kebijaksanaan. Jika seseorang cinta akan
kebijaksanaan maka segala pikiran, perkataan, dan tingkah lakunya akan selalu
berorientasi pada kebijaksanaan yaitu kebijaksanaan yang menuju kepada
kebenaran dan keadilan.
Permasalahan dalam penerapan filsafat hukum meliputi keadilan, HAM, dan
hukum sebagai sarana pembaharuan masayarakat. Keadilan merupakan salah satu
tujuan hukum yang paling banyak dibicarakan sepanjang perjalanan sejarah
filsafat hukum. Hakikat hukum adalah membawa aturan yang ada dalam
masyarakat. Hukum terkait dengan keadilan, oleh karena keadilan hanya bisa
dipahami jika diposisikan sebagai keadaan yang hendak diwujudkan oleh hukum.
Upaya untuk mewujudkan ini merupakan proses dinamis yang memakan waktu.
Upaya ini didominasi oleh kekuatan-kekuatan yang bertarung dalam
kerangka umum untuk mengaktualisasikannya, sehingga keadilan dapat diangap
sebagai sebuah gagasan, sebagaimana yang dilakukan oleh Plato dan Hegel yang
mengasumsikan bahwa pengetahuan dan pemahaman tentangnya hanya bisa
didapatkan secara parsial dan melalui upaya filosofis yang sulit.
Manusia sebagai subjek hukum memiliki hak dan kewajiban seperti yang
diamanat dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan diatur secara
spesifik dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia. Hak-hak yang ada pada manusia merupakan prinsip-prinsip yang
menyangkut hukum dalam arti subjektif. Hal ini secara umum diterima oleh
karenanya hak-hak itu berkaitan dengan manusia yang karena harkat dan
martabatnya menuntut untuk dihargai dan dihormati.
Pengakuan atas harkat dan martabat manusia ini telah menghasilkan suatu
dokumen yang bersejarah tentang hak-hak asasi manusia yakni Declaration of
Human Rights. Hak-hak manusia disebut sebagai hak asasi karena dianggap
sebagai fundamen yang diatasnya seluruh organisasi hidup bersama harus
dibangun. Hak-hak asasi manusia akan menjadi masalah jika pengakuan hak
tersebut dipandang tidak sebagai bagian humanisasi hidup yang telah mulai
digalang sejak manusia sadar tentang tempatnya dan tugasnya didunia ini.
Hak-hak asasi manusia dibagi menjadi dua jenis yaitu hak fundamental yang
melekat pada pribadi manusia sebagai individu adalah hak atas hidup dan
perkembangan hidup. Seperti hak atas kebebasan beragama, hak atas nama baik,
dan lain sebagainya. Kedua yaitu hak-hak yang melekat pada manusia sebagai
makhluk social dibagi menjadi hak ekonomis, sosial dan kultural. Diantara hak
asasi manusia yang sering dikaitkan dalam filsafat hukum adalah hak milik.
Masalah terakhir dalam cakupan filsafat hukum adalah tentang peranan hukum
sebagai sarana pembaharuan masyarakat.
Filsafat hukum diharapkan dapat menjadi sarana pembaharuan masyarakat
karena filsafat hukum mengajarkan orang untuk berpikir secara prediktif.
Maksudnya adalah memprediksi, mengkaji apa yang akan terjadi didepan dengan
dasar dari gejala-gejala yang terjadi pada saat ini. Selain itu filsafat hukum juga
digunakan sebagai pandangan hidup manusia untuk membantu dan mengarahkan
manusia dalam aktivitas-aktivitas kehidupan manusia, yang berperan sebagai
kompas dalam kehidupan manusia sebagai masyarakat. Hal ini dikarenakan
Filsafat merupakan induk semua cabang ilmu.
2
Lili Rasjidi, 1990, Dasar-Dasar Filsafat Hukum, Penerbit PT. Citra Aditya
Bakti, Bandung, hal. 13.
Descartes (1596-1650), Thomas Hobbes (1588-1679), John Locke (1632-
1704), George Berkeley (1685-1753), David Hume (1711-1776), Francis
Bacon (1561-1626), Samuel Pufendorf (1632-1694), Thomasius (1655-
1728), Wolf (1679-1754), Montesquieu (1689-1755), J.J. Rousseau
(1712-1778), dan Immanuel Kant (1724-1804).
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah Bagaimana Pengertian Filsafat Hukum
Menurut Para Ahli, Apa Saja Permasalahan Yang dikaji Dalam Filsafat Hukum
dan Bagaimana Cakupan dan Pendekatan dari Filsafat Hukum itu sendiri, maka
pada hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa Pengertian filsafat hukum
beragam adanya tetapi substansi dari filsafat itu sendiri dimaknai sama yaitu
mempelajari pertanyaan dasar dari hukum dan pernyataan tentang hakikat hukum.
Permasalahan dalam FIlsafat Hukum mencakup keadilan, HAM, dan hukum
sebagai sarana pembaharuan dalam masyarakat. Pendekatan tentang filsafat
hukum dilakukan dengan cara pendekatan historis dari zaman Yunani kuno
hingga zaman modern.
DAFTAR PUSTAKA
Lili Rasjidi dan Ira Rasjidi, 2001, Dasar-dasar Filsafat dan Teori Hukum, Citra
Aditya Bhakti, Bandung.
Lili Rasjidi, 1990, Dasar-Dasar Filsafat Hukum, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung.