Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“TEORI HUKUM DALAM PENELITIAN HUKUM KELUARGA ISLAM DI


INDONESIA”

NAMA: AKMAL

NIM: 90256123003

DOSEN: Prof. Suhufi

MATA KULIAH: METODE DAN PENDEKATAN PENELITIAN HUKUM


KELUARGA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI MAJENE TAHUN


2024/2025
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hukum keluarga Islam di Indonesia merupakan bagian integral dari sistem


hukum nasional yang mengatur berbagai aspek kehidupan keluarga berdasarkan
prinsip-prinsip hukum Islam. Dalam meneliti bidang ini, teori hukum memiliki
peranan penting dalam memberikan landasan konseptual dan metodologis bagi
peneliti untuk memahami serta menganalisis fenomena yang terjadi dalam
masyarakat. Penelitian hukum keluarga Islam memerlukan pendekatan yang berbasis
teori yang kuat untuk memperoleh pemahaman yang mendalam dan menyeluruh.
Makalah ini akan membahas beberapa teori hukum yang relevan dalam konteks
penelitian hukum keluarga Islam di Indonesia.

B. Rumusa Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya rumusan masalah
yang diangkat dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang termasuk dalam teori hukum keluarga Islam di Indonesia?
2. Apa yang termasuk metode penelitian pada teori hukum keluarga Islam di
Indonesia?

C. Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang teori hukum keluarga Islam


di Indonesia.

2
2. Memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang metode penelitian pada teori
hukum keluarga Islam di Indonesia.

D. Metodologi Penelitian

Penelitian kajian pustaka adalah hasil analisa berbagai informasi


konseptual serta data-data kualitatif maupun kuantitatif dari berbagai artikel
ilmiah yang terpublikasi sebelumnya. Metode yang digunakan dalam makalah ini
adalah studi pustaka yang berfungsi sebagai tuntunan dalam mengkaji suatu
masalah (review of research).

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. TEORI HUKUM
a. Pengertian Teori Hukum

Teori hukum dapat diartikan sebagai kumpulan gagasan, konsep, dan prinsip yang
digunakan untuk memahami, menjelaskan, dan mengembangkan hukum sebagai
suatu sistem. Teori hukum tidak hanya berkutat pada aspek-aspek formal dari hukum,
tetapi juga mencakup aspek-aspek filosofis, sosiologis, dan antropologisnya. Dengan
demikian, teori hukum membantu dalam memahami hubungan antara hukum dan
masyarakat, serta implikasinya terhadap keadilan dan ketertiban. Sehingga memiliki
konsep dasar teori hukum, sebagai berikut :

1. Keadilan
Keadilan merupakan salah satu konsep dasar dalam teori hukum. Hukum
diharapkan dapat menciptakan keadilan dalam masyarakat dengan
memberikan perlindungan dan penegakan hak-hak individu, serta
menyeimbangkan berbagai kepentingan yang ada.
2. Ketertiban
Ketertiban merupakan prinsip yang mendasari keberadaan hukum dalam
masyarakat. Hukum berperan dalam menjaga ketertiban dan stabilitas sosial
dengan memberikan aturan yang jelas dan sanksi bagi pelanggarannya.
3. Ketentuan dan Penegakan Hukum
Konsep ini menekankan pentingnya adanya aturan yang jelas dan ditaati oleh
seluruh anggota masyarakat. Penegakan hukum yang adil dan efektif juga
merupakan aspek penting dalam menjaga keberlangsungan sistem hukum.
4. Kewajiban dan Hak

4
Teori hukum membahas hubungan antara kewajiban dan hak dalam
masyarakat. Setiap individu memiliki hak-hak yang dilindungi oleh hukum,
namun juga memiliki kewajiban untuk mematuhi aturan yang berlaku.
5. Tujuan Hukum
Teori hukum juga membahas tujuan dari keberadaan hukum dalam
masyarakat. Tujuan tersebut antara lain adalah menciptakan keadilan, menjaga
ketertiban, melindungi hak asasi manusia, serta memfasilitasi interaksi sosial
yang harmonis.
6. Fungsi Hukum
Fungsi-fungsi hukum dalam masyarakat juga menjadi perhatian dalam teori
hukum. Hukum berperan sebagai alat untuk menyelesaikan konflik, mengatur
hubungan antarindividu dan antarlembaga, serta sebagai instrumen untuk
mencapai tujuan-tujuan sosial yang diinginkan.

b. Relevansi Teori Hukum


1. Landasan Teori Hukum dalam Hukum Keluarga Islam

Hukum keluarga Islam didasarkan pada sumber utama yaitu Al-Qur'an dan Hadis,
serta diperkuat oleh ijtihad (penalaran hukum) para ulama. Teori-teori hukum yang
relevan dalam konteks ini termasuk :

 Teori Legalitas (Legal Positivism)


Mengenali hukum keluarga Islam sebagai sistem hukum yang berdiri sendiri,
terpisah dari hukum sekuler. Hukum keluarga Islam dianggap sebagai hasil
dari sumber-sumber hukum yang diakui dalam tradisi Islam.
 Teori Fikih (Islamic Jurisprudence)
Menyelidiki prinsip-prinsip interpretasi hukum Islam, termasuk metode
ijtihad, qiyas (analogi), istihsan (preferensi), dan maslahah mursalah
(kepentingan umum).

5
 Teori Keadilan (Theory of Justice)
Memperhatikan aspek-aspek keadilan dalam hukum keluarga Islam, termasuk
perlakuan yang adil terhadap anggota keluarga, perlindungan terhadap hak-
hak perempuan dan anak-anak, serta prinsip keadilan distributif.

2. Relevansi Teori Hukum dalam Penelitian Hukum Keluarga Islam

Dalam melakukan penelitian hukum keluarga Islam, pemahaman yang mendalam


tentang teori-teori hukum tersebut sangatlah penting. Berikut adalah beberapa alasan
mengapa teori hukum memiliki relevansi yang besar:

 Memberikan Kerangka Analisis


Teori-teori hukum memberikan kerangka analisis yang diperlukan untuk
memahami dan menafsirkan peraturan-peraturan hukum keluarga Islam.
Mereka membantu peneliti untuk menyusun argumen secara logis dan
sistematis.
 Memahami Konteks Sejarah dan Budaya
Teori-teori hukum membantu peneliti untuk memahami konteks sejarah dan
budaya di mana hukum keluarga Islam berkembang. Ini penting untuk
menghindari kesalahpahaman dan penafsiran yang tidak tepat.
 Menyediakan Pendekatan Kritis
Dengan menggunakan teori-teori hukum, peneliti dapat mengembangkan
pendekatan kritis terhadap isu-isu kontemporer dalam hukum keluarga Islam.
Mereka dapat mengevaluasi kebijakan dan praktik hukum yang ada, serta
mengusulkan perbaikan atau inovasi yang relevan.
 Menghadapi Tantangan Kontemporer
Hukum keluarga Islam dihadapkan pada berbagai tantangan kontemporer,
termasuk globalisasi, modernisasi, dan perubahan sosial. Teori-teori hukum

6
membantu peneliti untuk mengidentifikasi dan merespons tantangan-
tantangan ini dengan cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Islam.

c. Berbagai Pendekatan Teori Hukum dalam Penelitian Hukum Keluarga


Islam
1. Pendekatan Teori Positivisme

Pendekatan positivisme melihat hukum sebagai suatu entitas yang terpisah dari
pertimbangan nilai dan etika. Dalam konteks hukum keluarga Islam, pendekatan ini
menganalisis perundang-undangan yang terkait, termasuk hukum pernikahan,
perceraian, warisan, dan hak-hak keluarga lainnya, serta menafsirkannya secara
objektif berdasarkan teks-teks hukum Islam yang terdapat dalam Al-Qur'an dan
Hadis. Penelitian dengan pendekatan positivisme ini cenderung berfokus pada
analisis tekstual dan perbandingan terhadap praktek hukum Islam di berbagai negara.

2. Pendekatan Teori Feminisme

Pendekatan feminisme dalam penelitian hukum keluarga Islam menyoroti peran


dan hak-hak perempuan dalam konteks hukum keluarga. Ini melibatkan analisis kritis
terhadap aspek-aspek seperti pernikahan, perceraian, nafkah, dan warisan dalam
hukum Islam, dengan menekankan pada kesetaraan gender, perlindungan terhadap
perempuan, dan pemberdayaan mereka dalam konteks keluarga. Penelitian dengan
pendekatan feminisme ini memperhatikan konstruksi sosial dari hukum keluarga
Islam serta dampaknya terhadap kehidupan perempuan Muslim dalam berbagai
konteks sosial dan budaya.

3. Pendekatan Teori Hermeneutika

Pendekatan hermeneutika dalam penelitian hukum keluarga Islam menekankan


pada pemahaman mendalam terhadap teks-teks hukum Islam dan konteks historis,
sosial, dan budaya di mana teks-teks tersebut diungkapkan. Penelitian dengan

7
pendekatan ini melibatkan analisis terhadap proses interpretasi teks-teks hukum Islam
serta upaya untuk memahami relevansi dan aplikabilitasnya dalam konteks zaman
modern. Pendekatan hermeneutika memungkinkan untuk penafsiran yang lebih
dinamis dan kontekstual terhadap hukum keluarga Islam.

4. Pendekatan Teori Sosiologi Hukum

Pendekatan sosiologi hukum dalam penelitian hukum keluarga Islam melihat


hukum sebagai produk dari faktor-faktor sosial, ekonomi, dan budaya. Penelitian
dengan pendekatan ini fokus pada analisis terhadap bagaimana hukum keluarga Islam
diimplementasikan dalam masyarakat Muslim, termasuk praktik-praktik sosial,
norma-norma budaya, dan faktor-faktor ekonomi yang memengaruhi implementasi
dan penegakan hukum. Selain itu, pendekatan ini juga mengkaji dampak hukum
keluarga Islam terhadap struktur keluarga dan masyarakat secara lebih luas.

5. Pendekatan Teori Hak Asasi Manusia

Pendekatan hak asasi manusia (HAM) dalam penelitian hukum keluarga Islam
menempatkan penekanan pada perlindungan dan pemajuan hak-hak individu dalam
konteks hukum keluarga. Ini melibatkan analisis terhadap sejauh mana hukum
keluarga Islam mengakomodasi prinsip-prinsip HAM, seperti kesetaraan, kebebasan,
dan perlindungan terhadap diskriminasi. Penelitian dengan pendekatan ini
mengevaluasi kesesuaian hukum keluarga Islam dengan standar HAM internasional
serta implikasinya terhadap kehidupan individu, terutama dalam hal kebebasan
beragama, kesetaraan gender, dan perlindungan terhadap kekerasan dalam rumah
tangga.

B. METODE PENELITIAN
a. Pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam penelitian hukum keluarga
Islam

8
Dalam penelitian hukum keluarga Islam, baik pendekatan kualitatif maupun
kuantitatif dapat digunakan tergantung pada tujuan penelitian, sifat data yang akan
dikumpulkan, dan pertanyaan penelitian yang diajukan. Berikut adalah penjelasan
tentang kedua pendekatan tersebut:

1. Pendekatan Kualitatif

Pendekatan kualitatif dalam penelitian hukum keluarga Islam menekankan pada


pemahaman mendalam tentang konteks, nilai, norma, dan praktik-praktik yang terkait
dengan hukum keluarga Islam. Beberapa karakteristik utama dari pendekatan
kualitatif meliputi :

 Fokus pada makna dan konteks


Penelitian kualitatif berusaha memahami makna di balik fenomena yang
diamati dalam konteks sosial dan budaya yang lebih luas.
 Pengumpulan data yang mendalam
Penelitian kualitatif sering melibatkan pengumpulan data yang mendalam
melalui wawancara, observasi partisipatif, atau analisis dokumen.
 Analisis interpretatif
Data yang dikumpulkan dianalisis secara interpretatif, dengan penekanan pada
pemahaman subjektif dan kompleksitas fenomena yang diteliti.
 Fleksibilitas metodologis
Pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk fleksibel dalam
merancang penelitian, mengadaptasi pendekatan yang sesuai dengan
perubahan situasi atau kebutuhan penelitian.

Dalam konteks penelitian hukum keluarga Islam, pendekatan kualitatif dapat


digunakan untuk mengeksplorasi pandangan, pengalaman, dan praktik-praktik yang
terkait dengan perkawinan, perceraian, warisan, hak-hak keluarga, dan aspek-aspek
lain dari hukum keluarga Islam.

9
2. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif dalam penelitian hukum keluarga Islam mengutamakan


pengukuran, analisis statistik, dan generalisasi dari hasil penelitian. Beberapa ciri
khas pendekatan kuantitatif meliputi :

 Penggunaan data berjumlah besar


Penelitian kuantitatif sering menggunakan data yang bersifat numerik dan
dikumpulkan dari sampel yang representatif untuk membuat generalisasi
tentang populasi yang lebih luas.
 Analisis statistik
Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan teknik-teknik statistik untuk
menguji hipotesis dan mengidentifikasi hubungan kausal antara variabel-
variabel yang diteliti.
 Penekanan pada objektivitas dan generalisasi
Pendekatan kuantitatif menekankan pada objektivitas dan generalisasi dari
hasil penelitian, dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang dapat
diandalkan dan dapat diterapkan secara luas.

Dalam konteks penelitian hukum keluarga Islam, pendekatan kuantitatif dapat


digunakan, misalnya, untuk mengukur tingkat pengetahuan masyarakat tentang
hukum keluarga Islam, mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi keputusan
dalam proses perceraian, atau menganalisis dampak perubahan regulasi terhadap
praktik-praktik hukum keluarga Islam.

b. Instrumen penelitian yang digunakan dalam studi hukum keluarga Islam

Dalam mengaplikasikan teori-teori hukum tersebut dalam penelitian hukum


keluarga Islam di Indonesia, beberapa metode penelitian yang relevan dapat
digunakan, antara lain :

10
1. Analisis Dokumen
Melibatkan analisis terhadap perundang-undangan, putusan pengadilan, fatwa
ulama, serta literatur hukum dan agama terkait untuk memahami kerangka
hukum yang mengatur hukum keluarga Islam.
2. Studi Kasus
Melibatkan penelitian mendalam terhadap kasus-kasus konkret yang berkaitan
dengan hukum keluarga Islam di Indonesia untuk memahami implementasi
hukum dalam konteks nyata serta dampaknya terhadap masyarakat.
3. Wawancara
Melibatkan interaksi langsung dengan berbagai pihak yang terlibat dalam
sistem hukum keluarga Islam, seperti hakim, ulama, pejabat pemerintah, dan
masyarakat untuk mendapatkan sudut pandang yang beragam dan mendalam.
4. Survei dan Pengamatan
Melibatkan pengumpulan data melalui survei terstruktur atau pengamatan
langsung terhadap perilaku dan praktik masyarakat terkait dengan hukum
keluarga Islam.

c. Proses pengumpulan data dan analisis data dalam penelitian hukum


keluarga Islam

Proses pengumpulan data dan analisis data dalam penelitian hukum keluarga
Islam merupakan tahapan penting dalam menghasilkan pengetahuan yang akurat dan
relevan mengenai isu-isu hukum yang berkaitan dengan keluarga dalam konteks
Islam di Indonesia. Berikut adalah penjelasan mengenai kedua tahapan tersebut :

1. Proses Pengumpulan Data


a. Studi Pustaka
Peneliti dapat melakukan studi pustaka untuk mengumpulkan informasi dari
literatur-literatur yang relevan, seperti buku, jurnal, artikel, fatwa, dan
dokumen-dokumen hukum terkait hukum keluarga Islam di Indonesia.

11
b. Wawancara
Peneliti dapat melakukan wawancara dengan berbagai pihak terkait, seperti
ulama, praktisi hukum keluarga Islam, pejabat pemerintah yang terkait dengan
implementasi hukum keluarga Islam, dan masyarakat yang menjadi subjek
penelitian.
c. Observasi
Peneliti dapat melakukan observasi langsung terhadap praktik hukum
keluarga Islam di masyarakat, baik melalui partisipasi langsung dalam
kegiatan masyarakat maupun melalui pengamatan secara objektif.
d. Studi Dokumen
Peneliti dapat mengumpulkan data dari berbagai dokumen resmi yang
berkaitan dengan hukum keluarga Islam, seperti putusan pengadilan, dokumen
kebijakan, dan rekaman resmi lainnya.

2. Analisis Data
a. Transkripsi dan Organisasi Data
Jika data yang dikumpulkan berupa wawancara atau observasi, peneliti perlu
mentranskripsikan data tersebut ke dalam bentuk yang mudah dianalisis.
Selanjutnya, data perlu diorganisasi sesuai dengan tema atau topik penelitian.
b. Klasifikasi dan Kategorisasi
Data perlu diklasifikasikan dan dikategorisasikan berdasarkan tema atau topik
tertentu yang relevan dengan penelitian. Hal ini membantu peneliti dalam
memahami pola-pola yang muncul dari data yang dikumpulkan.
c. Interpretasi
Peneliti perlu melakukan interpretasi terhadap data yang telah dikumpulkan,
baik secara kualitatif maupun kuantitatif, untuk mengidentifikasi temuan atau
pola-pola yang signifikan dalam konteks hukum keluarga Islam di Indonesia.
d. Penarikan Kesimpulan

12
Berdasarkan hasil analisis data, peneliti dapat menarik kesimpulan atau
generalisasi mengenai isu-isu tertentu dalam hukum keluarga Islam di
Indonesia. Kesimpulan ini harus didasarkan pada bukti-bukti yang kuat dan
relevan yang ditemukan selama proses penelitian.
e. Verifikasi dan Validasi
Hasil analisis perlu diverifikasi dan divalidasi untuk memastikan keabsahan
dan keandalan temuan penelitian. Proses ini dapat melibatkan peer review
oleh ahli lain dalam bidang hukum keluarga Islam atau pengujian ulang
terhadap data yang sama.

Dengan menjalani proses pengumpulan data yang komprehensif dan analisis


data yang teliti, penelitian hukum keluarga Islam di Indonesia dapat menghasilkan
temuan-temuan yang berharga untuk memahami dan memperbaiki implementasi
hukum keluarga Islam serta kebijakan terkait di masyarakat.

13
BAB III

KESIMPULAN

Penelitian hukum keluarga Islam di Indonesia memerlukan pendekatan yang


komprehensif dan berbasis teori untuk memahami dinamika hukum dan masyarakat
dalam konteks yang kompleks. Dengan mengaplikasikan teori-teori hukum yang
relevan dan metode penelitian yang sesuai, diharapkan peneliti dapat memberikan
kontribusi yang signifikan dalam pengembangan pemahaman dan perbaikan sistem
hukum keluarga Islam di Indonesia demi tercapainya keadilan dan kesejahteraan bagi
semua pihak yang terlibat.

14

Anda mungkin juga menyukai