NAMA: AKMAL
NIM: 90256123003
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusa Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya rumusan masalah
yang diangkat dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang termasuk dalam teori hukum keluarga Islam di Indonesia?
2. Apa yang termasuk metode penelitian pada teori hukum keluarga Islam di
Indonesia?
C. Tujuan Makalah
2
2. Memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang metode penelitian pada teori
hukum keluarga Islam di Indonesia.
D. Metodologi Penelitian
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI HUKUM
a. Pengertian Teori Hukum
Teori hukum dapat diartikan sebagai kumpulan gagasan, konsep, dan prinsip yang
digunakan untuk memahami, menjelaskan, dan mengembangkan hukum sebagai
suatu sistem. Teori hukum tidak hanya berkutat pada aspek-aspek formal dari hukum,
tetapi juga mencakup aspek-aspek filosofis, sosiologis, dan antropologisnya. Dengan
demikian, teori hukum membantu dalam memahami hubungan antara hukum dan
masyarakat, serta implikasinya terhadap keadilan dan ketertiban. Sehingga memiliki
konsep dasar teori hukum, sebagai berikut :
1. Keadilan
Keadilan merupakan salah satu konsep dasar dalam teori hukum. Hukum
diharapkan dapat menciptakan keadilan dalam masyarakat dengan
memberikan perlindungan dan penegakan hak-hak individu, serta
menyeimbangkan berbagai kepentingan yang ada.
2. Ketertiban
Ketertiban merupakan prinsip yang mendasari keberadaan hukum dalam
masyarakat. Hukum berperan dalam menjaga ketertiban dan stabilitas sosial
dengan memberikan aturan yang jelas dan sanksi bagi pelanggarannya.
3. Ketentuan dan Penegakan Hukum
Konsep ini menekankan pentingnya adanya aturan yang jelas dan ditaati oleh
seluruh anggota masyarakat. Penegakan hukum yang adil dan efektif juga
merupakan aspek penting dalam menjaga keberlangsungan sistem hukum.
4. Kewajiban dan Hak
4
Teori hukum membahas hubungan antara kewajiban dan hak dalam
masyarakat. Setiap individu memiliki hak-hak yang dilindungi oleh hukum,
namun juga memiliki kewajiban untuk mematuhi aturan yang berlaku.
5. Tujuan Hukum
Teori hukum juga membahas tujuan dari keberadaan hukum dalam
masyarakat. Tujuan tersebut antara lain adalah menciptakan keadilan, menjaga
ketertiban, melindungi hak asasi manusia, serta memfasilitasi interaksi sosial
yang harmonis.
6. Fungsi Hukum
Fungsi-fungsi hukum dalam masyarakat juga menjadi perhatian dalam teori
hukum. Hukum berperan sebagai alat untuk menyelesaikan konflik, mengatur
hubungan antarindividu dan antarlembaga, serta sebagai instrumen untuk
mencapai tujuan-tujuan sosial yang diinginkan.
Hukum keluarga Islam didasarkan pada sumber utama yaitu Al-Qur'an dan Hadis,
serta diperkuat oleh ijtihad (penalaran hukum) para ulama. Teori-teori hukum yang
relevan dalam konteks ini termasuk :
5
Teori Keadilan (Theory of Justice)
Memperhatikan aspek-aspek keadilan dalam hukum keluarga Islam, termasuk
perlakuan yang adil terhadap anggota keluarga, perlindungan terhadap hak-
hak perempuan dan anak-anak, serta prinsip keadilan distributif.
6
membantu peneliti untuk mengidentifikasi dan merespons tantangan-
tantangan ini dengan cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Islam.
Pendekatan positivisme melihat hukum sebagai suatu entitas yang terpisah dari
pertimbangan nilai dan etika. Dalam konteks hukum keluarga Islam, pendekatan ini
menganalisis perundang-undangan yang terkait, termasuk hukum pernikahan,
perceraian, warisan, dan hak-hak keluarga lainnya, serta menafsirkannya secara
objektif berdasarkan teks-teks hukum Islam yang terdapat dalam Al-Qur'an dan
Hadis. Penelitian dengan pendekatan positivisme ini cenderung berfokus pada
analisis tekstual dan perbandingan terhadap praktek hukum Islam di berbagai negara.
7
pendekatan ini melibatkan analisis terhadap proses interpretasi teks-teks hukum Islam
serta upaya untuk memahami relevansi dan aplikabilitasnya dalam konteks zaman
modern. Pendekatan hermeneutika memungkinkan untuk penafsiran yang lebih
dinamis dan kontekstual terhadap hukum keluarga Islam.
Pendekatan hak asasi manusia (HAM) dalam penelitian hukum keluarga Islam
menempatkan penekanan pada perlindungan dan pemajuan hak-hak individu dalam
konteks hukum keluarga. Ini melibatkan analisis terhadap sejauh mana hukum
keluarga Islam mengakomodasi prinsip-prinsip HAM, seperti kesetaraan, kebebasan,
dan perlindungan terhadap diskriminasi. Penelitian dengan pendekatan ini
mengevaluasi kesesuaian hukum keluarga Islam dengan standar HAM internasional
serta implikasinya terhadap kehidupan individu, terutama dalam hal kebebasan
beragama, kesetaraan gender, dan perlindungan terhadap kekerasan dalam rumah
tangga.
B. METODE PENELITIAN
a. Pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam penelitian hukum keluarga
Islam
8
Dalam penelitian hukum keluarga Islam, baik pendekatan kualitatif maupun
kuantitatif dapat digunakan tergantung pada tujuan penelitian, sifat data yang akan
dikumpulkan, dan pertanyaan penelitian yang diajukan. Berikut adalah penjelasan
tentang kedua pendekatan tersebut:
1. Pendekatan Kualitatif
9
2. Pendekatan Kuantitatif
10
1. Analisis Dokumen
Melibatkan analisis terhadap perundang-undangan, putusan pengadilan, fatwa
ulama, serta literatur hukum dan agama terkait untuk memahami kerangka
hukum yang mengatur hukum keluarga Islam.
2. Studi Kasus
Melibatkan penelitian mendalam terhadap kasus-kasus konkret yang berkaitan
dengan hukum keluarga Islam di Indonesia untuk memahami implementasi
hukum dalam konteks nyata serta dampaknya terhadap masyarakat.
3. Wawancara
Melibatkan interaksi langsung dengan berbagai pihak yang terlibat dalam
sistem hukum keluarga Islam, seperti hakim, ulama, pejabat pemerintah, dan
masyarakat untuk mendapatkan sudut pandang yang beragam dan mendalam.
4. Survei dan Pengamatan
Melibatkan pengumpulan data melalui survei terstruktur atau pengamatan
langsung terhadap perilaku dan praktik masyarakat terkait dengan hukum
keluarga Islam.
Proses pengumpulan data dan analisis data dalam penelitian hukum keluarga
Islam merupakan tahapan penting dalam menghasilkan pengetahuan yang akurat dan
relevan mengenai isu-isu hukum yang berkaitan dengan keluarga dalam konteks
Islam di Indonesia. Berikut adalah penjelasan mengenai kedua tahapan tersebut :
11
b. Wawancara
Peneliti dapat melakukan wawancara dengan berbagai pihak terkait, seperti
ulama, praktisi hukum keluarga Islam, pejabat pemerintah yang terkait dengan
implementasi hukum keluarga Islam, dan masyarakat yang menjadi subjek
penelitian.
c. Observasi
Peneliti dapat melakukan observasi langsung terhadap praktik hukum
keluarga Islam di masyarakat, baik melalui partisipasi langsung dalam
kegiatan masyarakat maupun melalui pengamatan secara objektif.
d. Studi Dokumen
Peneliti dapat mengumpulkan data dari berbagai dokumen resmi yang
berkaitan dengan hukum keluarga Islam, seperti putusan pengadilan, dokumen
kebijakan, dan rekaman resmi lainnya.
2. Analisis Data
a. Transkripsi dan Organisasi Data
Jika data yang dikumpulkan berupa wawancara atau observasi, peneliti perlu
mentranskripsikan data tersebut ke dalam bentuk yang mudah dianalisis.
Selanjutnya, data perlu diorganisasi sesuai dengan tema atau topik penelitian.
b. Klasifikasi dan Kategorisasi
Data perlu diklasifikasikan dan dikategorisasikan berdasarkan tema atau topik
tertentu yang relevan dengan penelitian. Hal ini membantu peneliti dalam
memahami pola-pola yang muncul dari data yang dikumpulkan.
c. Interpretasi
Peneliti perlu melakukan interpretasi terhadap data yang telah dikumpulkan,
baik secara kualitatif maupun kuantitatif, untuk mengidentifikasi temuan atau
pola-pola yang signifikan dalam konteks hukum keluarga Islam di Indonesia.
d. Penarikan Kesimpulan
12
Berdasarkan hasil analisis data, peneliti dapat menarik kesimpulan atau
generalisasi mengenai isu-isu tertentu dalam hukum keluarga Islam di
Indonesia. Kesimpulan ini harus didasarkan pada bukti-bukti yang kuat dan
relevan yang ditemukan selama proses penelitian.
e. Verifikasi dan Validasi
Hasil analisis perlu diverifikasi dan divalidasi untuk memastikan keabsahan
dan keandalan temuan penelitian. Proses ini dapat melibatkan peer review
oleh ahli lain dalam bidang hukum keluarga Islam atau pengujian ulang
terhadap data yang sama.
13
BAB III
KESIMPULAN
14