Anda di halaman 1dari 12

Dosen Pembimbing: Dr. Hertina.

, M,Pd

MAKALAH
PENGERTIAN, TUJUAN , RUANG LINGKUP DAN JENIS-JENIS
METODOLOGI PENELITIAN HUKUM ISLAM

Disusun oleh:
MARYANA( 12120323198 )
ZULFAHMI( 12120314929 )

UNIVERSITAS SULTAN SYARIF KASIM RIAU


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
PERBANDINGAN MADZHAB
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang mana masih memberikan kita semua nikmatnya.
Seandainya kita menghitung semua nikmat yang telah di berikan Allah niscaya kita tidak akan bisa
menghitung nya, dan Allah hanya meminta kita untuk tetap beribadah kepadanya sebagai ucapan
terima kasih kita kepadanya.

Tak lupa pula sholawat serta salam kita hadiahkan kepada ruh junjungan nabi kita nabi
Muhammad SAW, yang mana syafaat beliau yang kita tunngu di akhirat kelak nanti. Beliau sudah
bersusah payah memperjuangkan agama islam, jadi sepatutnya lah kita bersholawat kepadanya
sebagai hadiah.

Pada kesempatan ini kami kelompok 1 menulis sebuah makalah dengan judul “pengertian,
tujuan , ruang lingkup dan jenis-jenis metodologi penelitian hukum islam.” pada mata kuliah
Metodologi Penelitian. Kami sebagai penulis makalah hanyalah manusia biasa, jika ada kesalahan
dalam penulisan, teori, serta beberapa informasi yang kurang tepat, kami memohon maaf kepada
dosen pengampu serta teman-teman sekalian.

PEKANBARU, 4 Oktober 2023

PENULIS

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Belakang............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Pengertian dan Tujuan.......................................................................................3

2.2 Ruang Lingkup dan Jenis-jenis Metodologi Penelitian Hukum Islam..............5

BAB III PENUTUP...........................................................................................................7


3.1 Kesimpulan........................................................................................................7
3.2 Saran..................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Hukum Islam (Ushul fiqh) merupakan metodologi penggalian hukum Islam yang berperan cukup

penting dalam menampilkan dasar-dasar yang rasional bagi pengembangan pemikiran hukum Islam.

Sebagai komponen metodologi bagi penggalian dan pengembangan hukum islam, ia telah digunakan

oleh para ahli hukum Islam klasik, baik melalui pendekatan bayani, ta’lili dan istishlahi sehingga

dijuluki juga sebagai metodologi tradisional yang dianggap mapan, karena secara bayani dimulai dan

berakar dari Nash Al-Qur’an dan Al-Sunnah sebagai dalil yang munsyi’. Untuk itu ilmu pengetahuan

ini menjadi produk khas umat Islam dan tidak pernah dimiliki oleh peradaban manapun.

Obyek penelitian hukum Islam bisa berupa norma hukum dan bisa juga prilaku hukum. Terkait

dengan ini penelitian hukum Islam dapat dibedakan menjdi dua, yakni normatif dan sosiologis atau

empiris. Penelitian hukum normatif meletakkan law in books sebagai obyeknya, dan ini dapat

mencakup penelitian-penelitian terhadap asas-asas hukum, sistematika hukum, taraf sinkronisasi

hukum dan sejarah hukum. Untuk ini ada dua metode yang bisa digunakan, yaitu metode harfiyah

lafziyah atau literal dan metode maknawiyah atau ekstensifikasi. Sedangkan dalam penelitian hukum

sosiologis yang diletakkan sebagai obyek adalah law in action. Untuk ini ada beberapa metode yang

bisa digunakan, yakni metode historis, survey, eksperimen dan kasuistik. Penelitian hukum Islam

normatif telah banyak dilakukan oleh para fuqaha, tetapi mereka masih jarang melakukan penelitian

hukum Islam sosiologis, tetapi dengan penelitian hukum Islam.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu bagaimana sebuah pengertian, tujuan , ruang

lingkup dan jenis-jenis metodologi penelitian hukum islam?

1.3 Tujuan

1
Adapun tujuan di buatnya makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas yang di berikan kepada

pemakalah, serta untuk memberikan sedikit pengetahuan tentang pengertian, tujuan , ruang lingkup

dan jenis-jenis metodologi penelitian hukum islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Tujuan

Hukum Islam adalah sekumpulan aturan keagamaan, totalitas perintah Allah yang

mengatur perilaku kehidupan umat Islam dalam keseluruhan aspeknya 1, Metodologi penelitian

adalah ilmu mengenai jenjang-jenjang yang harus dilalui dalam suatu proses penelitian, atau

ilmu yang membahas metode ilmiah dalam mencari, mengembangkan, dan menguji kebenaran

suatu pengetahuan2. Metode penelitian hukum islam yaitu sebuah ilmu yang membahas tentang

proses pengembangan untuk menguji kebenaran suatu hukum islam yang mengatyr perilaku

kehidupan umat islam serta aspek-aspeknya.

Penelitian Hukum Islam didalam kajian ushul fikh, objek yang dikaji adalah: dalil-dalil atau

sumber-sumber huhkum syara’, hukum-hukum syara’ yang terkandung dalam dalil-dalil itu, dan

kaidah-kaidah tentang usaha dan cara mengeluarkan hukum syara’ dari dalil atau sumber yang

mengandungnya. Merujuk pada objek kajian ushul fikh tersebut, maka dapat dikatakan bahwa secara

garis besar ushul fikh merupakan salah satu metode dalam kegiatan penelitian hukum Islam, atau

dalam beberapa literatur dikatakan bahwa ushul fikh merupakan metodologi hukum Islam.

Ushul fikh mengenal dua model pendekatan: doktriner-normatif-deduktif dan empiris-

historis-induktif. Model pendekatan yang pertama adalah secara doktriner normatif, setiap individu

muslim harus mendasarkan segala aktifitas hidupnya pada al-Qur’an dan hadits yang dikenal sebagai

sumber ajaran yang disepakati. Biasanya pembahasan yang ada dimulai mengutip satu ayat atau

sunnah dan dikelaskan arti, makna, dan maksudnya dan ilustrasi lain yang terkait. Model pendekatan

ini meupkan pendekatan pertama dalam ushul fikh.

1
Munawir Haris Ulumuna 16 (1), 1-20, 2012
2
Kornelius Benuf, Muhamad Azhar Gema Keadilan 7 (1), 20-33, 2020

3
Model yang kedua yakni empiris-historis-induktif, model kedua ini memaksa si pemikir

untuk melihat realitas sosial yang berkembang di tengah-tengah masyarakat dilanjukan dengan

mengidentifkasi masalah sekaligus menawarkan alternatif solusi yang dibutuhkan. Model berfikir

induktif ini sebagaimana dikenal dalam penelitian-penelitian sosial.

Pada model pendekatan yang pertama, dilnilai oleh segenap pemikir kontemporer telah out of

date, karena banyaknya permasalahn baru yang muncul sedangkan model seperti itu sudah tidak

mampu untuk memberikan sosuli yang cukup. Maka disitu menuai berbagai kritik terhadap ushul

fikh. Menanggapi kritikan tersebut, Akh. Minhaji menawarkan perpaduan antara model pertama dan

kedua sebagai solusi untuk menjadikan ushul fikh tetap sebagai metode penemuan hukum Islam

yang tidak tenggelam oleh perkembangan jaman.

Terkait dengan penelitian hukum Islam, ushul fikh memiliki posisi khusus. Meskipun secara

umum ushul fikh merupakan metode pengkajian Islam pada umumnya dan dalam sejarah

kebudayaan Islam, inilah satu-satunya metode khas Islam yang berkembang, namun dalam

pengertian khusus, ushul fikh adalah suatu metode penemuan hukum syari’ah. Sebagai metode

penemuan hukum, ushul fikh merupakan bagian dari metode penelitian hukum secara umum.

Penggunaan ushul fikh dalam penelitian hukum Islam dapat dilihat dari penerapannya. Dalam

penelitian hukum Islam, sangat perlu adanya penggunaan logika berpikir. Penggunaan logika ini

merupakan konsep berpikir yang ada dalam kajian ushlu fikh, seperti analogi, istihsan, maslahah

mursalah, ‘urf dan istishhab. Semua itu diperlukan dalam penerapan metode penelitian hukum Islam

Tujuan metodologi penelitian hukum Islam adalah untuk memahami, menganalisis, dan

menjelaskan prinsip-prinsip hukum Islam serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Metodologi

ini digunakan untuk memahami hukum Islam secara mendalam dan sistematis. Penelitian tentang

hukum Islam, baik yang normatif maupun yang empiris belum sepenuhnya memanfaatkan ilmu-ilmu

sosial humaniora. Hukum Islam, dalam realitasnya memiliki dimensi historis dan antropologis sejak

4
diwahyukannya, sehingga penggunaan teori-teori sejarah maupun antropologi dapat menjadi pisau

analisis dalam penelitian hukum Islam. Kerangka teoritik dalam penelitian hukum Islam dengan

pendekatan antropologi hukum dapat dilakukan dengan mengintegrasikan teori-teori dalam ulum al-

Qur’an, ushul fiqh, dan teori-teori ilmu sosial, seperti sejarah, antropologi, maupun sosiologi.3

Dilakukannya penelitian hukum islam adalah untuk mengetahui kebenaran-kebenaran yang

ada di dunia islam agar menuju kepada kebenaran yang telah di tetapkan oleh Allah SWT. Dengan

cara meneliti ataupun menelaah secara dari sejarah dan penggunaan teori-teori yang dilakukan dalam

ilmu ushul fiq, Al-Quran, serta hadits. Dengan begitu penelitian hukum islam akan memberikan

manfaat yaitu menjadikan sebuah hukum islam masuk kedalam umat manusia menuju kepada

kebenaran kembali sesuai dengan tuntutan yang telah tertera di dalam ilmu-ilmu fiqih.

2.2 Ruang Lingkup dan Jenis-jenis Metodologi Penelitian Hukum Islam

Ruang lingkup

 Studi Teoritis: Melibatkan analisis konsep-konsep hukum Islam dan teori-teori yang

mendasarinya.

 Studi Kasus: Mengkaji kasus-kasus hukum Islam yang kontemporer atau historis

untuk mengidentifikasi penerapan prinsip-prinsip hukum Islam dalam konteks nyata.

 Analisis Perbandingan: Membandingkan hukum Islam dengan sistem hukum lainnya,

baik sistem hukum negara-negara Muslim maupun sistem hukum sekuler.

 Penelitian Empiris: Melakukan penelitian lapangan atau survei untuk mengumpulkan

data tentang praktik hukum Islam dan persepsi masyarakat terhadapnya.

Jenis-jenis metodologi penelitian hukum Islam dapat mencakup:

1.Metodologi Deskriptif: Fokus pada deskripsi dan penjelasan fenomena hukum Islam tanpa

mencoba mengembangkan teori baru.


3
Ali Sodiqin Al Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam 7 (1), 115-126, 2013

5
2.Metodologi Normatif: Berusaha untuk merumuskan prinsip-prinsip hukum Islam yang

berlaku secara normatif dan memberikan panduan untuk penegakan hukum.

3.Metodologi Komparatif: Membandingkan hukum Islam dengan sistem hukum lainnya

untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan.

4.Metodologi Historis: Melibatkan penelitian sejarah perkembangan hukum Islam dan

pengaruhnya terhadap perkembangan hukum modern.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Metode penelitian hukum islam yaitu sebuah ilmu yang membahas tentang proses

pengembangan untuk menguji kebenaran suatu hukum islam yang mengatyr perilaku kehidupan

umat islam serta aspek-aspeknya.

Tujuan metodologi penelitian hukum Islam adalah untuk memahami, menganalisis, dan

menjelaskan prinsip-prinsip hukum Islam serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Metodologi

ini digunakan untuk memahami hukum Islam secara mendalam dan sistematis. Penelitian tentang

hukum Islam, baik yang normatif maupun yang empiris belum sepenuhnya memanfaatkan ilmu-ilmu

sosial humaniora. Hukum Islam, dalam realitasnya memiliki dimensi historis dan antropologis sejak

diwahyukannya, sehingga penggunaan teori-teori sejarah maupun antropologi dapat menjadi pisau

analisis dalam penelitian hukum Islam. Kerangka teoritik dalam penelitian hukum Islam dengan

pendekatan antropologi hukum dapat dilakukan dengan mengintegrasikan teori-teori dalam ulum al-

Qur’an, ushul fiqh, dan teori-teori ilmu sosial, seperti sejarah, antropologi, maupun sosiologi.

Ruang lingkup

 Studi Teoritis: Melibatkan analisis konsep-konsep hukum Islam dan teori-teori yang

mendasarinya.

 Studi Kasus: Mengkaji kasus-kasus hukum Islam yang kontemporer atau historis

untuk mengidentifikasi penerapan prinsip-prinsip hukum Islam dalam konteks nyata.

 Analisis Perbandingan: Membandingkan hukum Islam dengan sistem hukum lainnya,

baik sistem hukum negara-negara Muslim maupun sistem hukum sekuler.

7
 Penelitian Empiris: Melakukan penelitian lapangan atau survei untuk mengumpulkan

data tentang praktik hukum Islam dan persepsi masyarakat terhadapnya.

Jenis-jenis metodologi penelitian hukum Islam dapat mencakup:

1.Metodologi Deskriptif: Fokus pada deskripsi dan penjelasan fenomena hukum Islam tanpa

mencoba mengembangkan teori baru.

2.Metodologi Normatif: Berusaha untuk merumuskan prinsip-prinsip hukum Islam yang

berlaku secara normatif dan memberikan panduan untuk penegakan hukum.

3.Metodologi Komparatif: Membandingkan hukum Islam dengan sistem hukum lainnya

untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan.

4.Metodologi Historis: Melibatkan penelitian sejarah perkembangan hukum Islam dan

pengaruhnya terhadap perkembangan hukum modern.

3.2 Saran

Dalam penelitian islam di haruskan serius dalam penelitiannya, sebab ini adalah sebuah

penelitian yang religius, ajarannya bersumber dari tuhan secara langsung. Maka perlu berhati-hati

serta keseriusan yang mendalam untuk meneliti hukum Islam.

8
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, Faizar Arfa, Hukum Penelitian Islam. Maret 2010

Benuf, kornelius, Muhamad Azhar, Gema Keadilan 7 (1), 20-33, 2020

Haris, Munawir Ulumuna 16 (1), 1-20, 2012

Sodiqin, Ali Al Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam 7 (1), 115-126, 2013

Anda mungkin juga menyukai