, M,Pd
MAKALAH
PENGERTIAN, TUJUAN , RUANG LINGKUP DAN JENIS-JENIS
METODOLOGI PENELITIAN HUKUM ISLAM
Disusun oleh:
MARYANA( 12120323198 )
ZULFAHMI( 12120314929 )
Tak lupa pula sholawat serta salam kita hadiahkan kepada ruh junjungan nabi kita nabi
Muhammad SAW, yang mana syafaat beliau yang kita tunngu di akhirat kelak nanti. Beliau sudah
bersusah payah memperjuangkan agama islam, jadi sepatutnya lah kita bersholawat kepadanya
sebagai hadiah.
Pada kesempatan ini kami kelompok 1 menulis sebuah makalah dengan judul “pengertian,
tujuan , ruang lingkup dan jenis-jenis metodologi penelitian hukum islam.” pada mata kuliah
Metodologi Penelitian. Kami sebagai penulis makalah hanyalah manusia biasa, jika ada kesalahan
dalam penulisan, teori, serta beberapa informasi yang kurang tepat, kami memohon maaf kepada
dosen pengampu serta teman-teman sekalian.
PENULIS
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Belakang............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Pengertian dan Tujuan.......................................................................................3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hukum Islam (Ushul fiqh) merupakan metodologi penggalian hukum Islam yang berperan cukup
penting dalam menampilkan dasar-dasar yang rasional bagi pengembangan pemikiran hukum Islam.
Sebagai komponen metodologi bagi penggalian dan pengembangan hukum islam, ia telah digunakan
oleh para ahli hukum Islam klasik, baik melalui pendekatan bayani, ta’lili dan istishlahi sehingga
dijuluki juga sebagai metodologi tradisional yang dianggap mapan, karena secara bayani dimulai dan
berakar dari Nash Al-Qur’an dan Al-Sunnah sebagai dalil yang munsyi’. Untuk itu ilmu pengetahuan
ini menjadi produk khas umat Islam dan tidak pernah dimiliki oleh peradaban manapun.
Obyek penelitian hukum Islam bisa berupa norma hukum dan bisa juga prilaku hukum. Terkait
dengan ini penelitian hukum Islam dapat dibedakan menjdi dua, yakni normatif dan sosiologis atau
empiris. Penelitian hukum normatif meletakkan law in books sebagai obyeknya, dan ini dapat
hukum dan sejarah hukum. Untuk ini ada dua metode yang bisa digunakan, yaitu metode harfiyah
lafziyah atau literal dan metode maknawiyah atau ekstensifikasi. Sedangkan dalam penelitian hukum
sosiologis yang diletakkan sebagai obyek adalah law in action. Untuk ini ada beberapa metode yang
bisa digunakan, yakni metode historis, survey, eksperimen dan kasuistik. Penelitian hukum Islam
normatif telah banyak dilakukan oleh para fuqaha, tetapi mereka masih jarang melakukan penelitian
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu bagaimana sebuah pengertian, tujuan , ruang
1.3 Tujuan
1
Adapun tujuan di buatnya makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas yang di berikan kepada
pemakalah, serta untuk memberikan sedikit pengetahuan tentang pengertian, tujuan , ruang lingkup
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Tujuan
Hukum Islam adalah sekumpulan aturan keagamaan, totalitas perintah Allah yang
mengatur perilaku kehidupan umat Islam dalam keseluruhan aspeknya 1, Metodologi penelitian
adalah ilmu mengenai jenjang-jenjang yang harus dilalui dalam suatu proses penelitian, atau
ilmu yang membahas metode ilmiah dalam mencari, mengembangkan, dan menguji kebenaran
suatu pengetahuan2. Metode penelitian hukum islam yaitu sebuah ilmu yang membahas tentang
proses pengembangan untuk menguji kebenaran suatu hukum islam yang mengatyr perilaku
Penelitian Hukum Islam didalam kajian ushul fikh, objek yang dikaji adalah: dalil-dalil atau
sumber-sumber huhkum syara’, hukum-hukum syara’ yang terkandung dalam dalil-dalil itu, dan
kaidah-kaidah tentang usaha dan cara mengeluarkan hukum syara’ dari dalil atau sumber yang
mengandungnya. Merujuk pada objek kajian ushul fikh tersebut, maka dapat dikatakan bahwa secara
garis besar ushul fikh merupakan salah satu metode dalam kegiatan penelitian hukum Islam, atau
dalam beberapa literatur dikatakan bahwa ushul fikh merupakan metodologi hukum Islam.
historis-induktif. Model pendekatan yang pertama adalah secara doktriner normatif, setiap individu
muslim harus mendasarkan segala aktifitas hidupnya pada al-Qur’an dan hadits yang dikenal sebagai
sumber ajaran yang disepakati. Biasanya pembahasan yang ada dimulai mengutip satu ayat atau
sunnah dan dikelaskan arti, makna, dan maksudnya dan ilustrasi lain yang terkait. Model pendekatan
1
Munawir Haris Ulumuna 16 (1), 1-20, 2012
2
Kornelius Benuf, Muhamad Azhar Gema Keadilan 7 (1), 20-33, 2020
3
Model yang kedua yakni empiris-historis-induktif, model kedua ini memaksa si pemikir
untuk melihat realitas sosial yang berkembang di tengah-tengah masyarakat dilanjukan dengan
mengidentifkasi masalah sekaligus menawarkan alternatif solusi yang dibutuhkan. Model berfikir
Pada model pendekatan yang pertama, dilnilai oleh segenap pemikir kontemporer telah out of
date, karena banyaknya permasalahn baru yang muncul sedangkan model seperti itu sudah tidak
mampu untuk memberikan sosuli yang cukup. Maka disitu menuai berbagai kritik terhadap ushul
fikh. Menanggapi kritikan tersebut, Akh. Minhaji menawarkan perpaduan antara model pertama dan
kedua sebagai solusi untuk menjadikan ushul fikh tetap sebagai metode penemuan hukum Islam
Terkait dengan penelitian hukum Islam, ushul fikh memiliki posisi khusus. Meskipun secara
umum ushul fikh merupakan metode pengkajian Islam pada umumnya dan dalam sejarah
kebudayaan Islam, inilah satu-satunya metode khas Islam yang berkembang, namun dalam
pengertian khusus, ushul fikh adalah suatu metode penemuan hukum syari’ah. Sebagai metode
penemuan hukum, ushul fikh merupakan bagian dari metode penelitian hukum secara umum.
Penggunaan ushul fikh dalam penelitian hukum Islam dapat dilihat dari penerapannya. Dalam
penelitian hukum Islam, sangat perlu adanya penggunaan logika berpikir. Penggunaan logika ini
merupakan konsep berpikir yang ada dalam kajian ushlu fikh, seperti analogi, istihsan, maslahah
mursalah, ‘urf dan istishhab. Semua itu diperlukan dalam penerapan metode penelitian hukum Islam
Tujuan metodologi penelitian hukum Islam adalah untuk memahami, menganalisis, dan
menjelaskan prinsip-prinsip hukum Islam serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Metodologi
ini digunakan untuk memahami hukum Islam secara mendalam dan sistematis. Penelitian tentang
hukum Islam, baik yang normatif maupun yang empiris belum sepenuhnya memanfaatkan ilmu-ilmu
sosial humaniora. Hukum Islam, dalam realitasnya memiliki dimensi historis dan antropologis sejak
4
diwahyukannya, sehingga penggunaan teori-teori sejarah maupun antropologi dapat menjadi pisau
analisis dalam penelitian hukum Islam. Kerangka teoritik dalam penelitian hukum Islam dengan
pendekatan antropologi hukum dapat dilakukan dengan mengintegrasikan teori-teori dalam ulum al-
Qur’an, ushul fiqh, dan teori-teori ilmu sosial, seperti sejarah, antropologi, maupun sosiologi.3
ada di dunia islam agar menuju kepada kebenaran yang telah di tetapkan oleh Allah SWT. Dengan
cara meneliti ataupun menelaah secara dari sejarah dan penggunaan teori-teori yang dilakukan dalam
ilmu ushul fiq, Al-Quran, serta hadits. Dengan begitu penelitian hukum islam akan memberikan
manfaat yaitu menjadikan sebuah hukum islam masuk kedalam umat manusia menuju kepada
kebenaran kembali sesuai dengan tuntutan yang telah tertera di dalam ilmu-ilmu fiqih.
Ruang lingkup
Studi Teoritis: Melibatkan analisis konsep-konsep hukum Islam dan teori-teori yang
mendasarinya.
Studi Kasus: Mengkaji kasus-kasus hukum Islam yang kontemporer atau historis
1.Metodologi Deskriptif: Fokus pada deskripsi dan penjelasan fenomena hukum Islam tanpa
5
2.Metodologi Normatif: Berusaha untuk merumuskan prinsip-prinsip hukum Islam yang
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode penelitian hukum islam yaitu sebuah ilmu yang membahas tentang proses
pengembangan untuk menguji kebenaran suatu hukum islam yang mengatyr perilaku kehidupan
Tujuan metodologi penelitian hukum Islam adalah untuk memahami, menganalisis, dan
menjelaskan prinsip-prinsip hukum Islam serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Metodologi
ini digunakan untuk memahami hukum Islam secara mendalam dan sistematis. Penelitian tentang
hukum Islam, baik yang normatif maupun yang empiris belum sepenuhnya memanfaatkan ilmu-ilmu
sosial humaniora. Hukum Islam, dalam realitasnya memiliki dimensi historis dan antropologis sejak
diwahyukannya, sehingga penggunaan teori-teori sejarah maupun antropologi dapat menjadi pisau
analisis dalam penelitian hukum Islam. Kerangka teoritik dalam penelitian hukum Islam dengan
pendekatan antropologi hukum dapat dilakukan dengan mengintegrasikan teori-teori dalam ulum al-
Qur’an, ushul fiqh, dan teori-teori ilmu sosial, seperti sejarah, antropologi, maupun sosiologi.
Ruang lingkup
Studi Teoritis: Melibatkan analisis konsep-konsep hukum Islam dan teori-teori yang
mendasarinya.
Studi Kasus: Mengkaji kasus-kasus hukum Islam yang kontemporer atau historis
7
Penelitian Empiris: Melakukan penelitian lapangan atau survei untuk mengumpulkan
1.Metodologi Deskriptif: Fokus pada deskripsi dan penjelasan fenomena hukum Islam tanpa
3.2 Saran
Dalam penelitian islam di haruskan serius dalam penelitiannya, sebab ini adalah sebuah
penelitian yang religius, ajarannya bersumber dari tuhan secara langsung. Maka perlu berhati-hati
8
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, Faizar Arfa, Hukum Penelitian Islam. Maret 2010
Sodiqin, Ali Al Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam 7 (1), 115-126, 2013