ASPEK NOMATIFITAS
Disusun Oleh:
NIM : 205221103
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat dan
karunia-Nya, penulis menyusun proposal penelitian yang berjudul "Aspek
Normativitas"dengan tepat waktu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Islam adalah agama wahyu yang menuntut otensitas dan tidak boleh
terdistorrsi. Namun dalam fungsinya sebagai pandangan hidup ia selalu
dihadapkan pada progresivitas problematika kehidupan manusia yang mampu
mengakomodasi perubahan yang terjadi. Dalam konteks inilah, dalam kajian
Islam dikenal ada dua pendekatan; pendekatan normatif dan pendekatan historis
yang masing- masing memiliki implikasi berbeda. Pendekatan normatif, yang
masih menjadi focus pada penghormatan terhadap nilai normatif dan
pensakralan terhadap teks. Implikasikasinya, pemahaman terhadap Islam
menjadi sangat legal-formal dan rigid (kaku). Keilmuan Islam menjadi
repetitive (penggulang – ulangan tanpa menciptakan gagasan) dan involutif
(pertumbuhan kembali menjadi bentuk yang sederhana), yang seringkali
paradox (berlawanan) dengan problematika kemanusiaan. Sedangkan
1
Affandi Mochtar, Membedah Diskursus Pendidikan Islam (Jakarta: Kalimah,
2001), 14-15
pendekatan historis lebih focus pada makna substansial yang berada dibalik
simbol dan teks keagamaan. Implikasinya, kajian Islam menjadi lebih
progresif dan kompatibel dengan progresivitas kehidupan. Namun demikian,
pendekatan ini sering dikritik akan membuat Islam kehilangan autensitasnya.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Normatifitas
2. Pendekatan Normatif
3. Penggelompokan islam Normatif
4. Nalar Normatifitas
5. Keterkaitan Normatifitas dan Historisitas dalam Studi Keislaman
C. Tujuan
1. Untuk menambah pemahaman tentang Pengertian Normatifitas
2. Untuk menambah pemahaman tentang Pendekatan Normatif
3. Untuk menambah pemahaman tentang Penggelompokan islam
Normatif
4. Untuk menambah pemahaman tentang Nalar Normatifitas
5. Untuk menambah pemahaman tentang Keterkaitan Normatifitas
dan Historisitas dalam Studi Keislaman
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Normatifitas
Normatifitas adalah suatu ajaran yang ditelaah lewat berbagai suatu
pendekatan dari sumber-sumber hukum tentang persoalan ketuhanan. Islam
Normatif adalah pengumpulan sumber-sumber hukum yang terdapat dalam
AlQur’an dan Hadits/Sunnah Nabi yang kebenarannya bersifat mutlak yang murni
dari firman Tuhan tanpa ada campur tangan manusia. Sebagai contoh yaitu suatu
ayat Alqur’an yang turun itu merupakan aspek normatif islam yang kedudukannya
adalah absolut, sehingga kebenaran yang ada di dalam al-Qur’an merupakan
kebenaran yang pasti.
2. Pendekatan Normatif
2
Abuddin Nata, Motodologi Studi Islam, PT Raja Gravindo Persada, Jakarta,
2012, hal. 35
3
Khoirudin Nasution, Pengantar Studi Islam, (Yogyakarta: Tazzafa, 2009), h. 13
4
Echols, Kamus Inggris, h. 396.
diartikan pula agama. karena agama tersebut berasal dari Allah, dan sesuatu yang
berasal dari Allah pasti benar adanya, maka norma tersebut juga diyakini pasti
benar adanya, tidak boleh dilanggar, dan wajib dilaksanakan.5
5
Abuddin Nata, Peta Keragaman Pemikiran Islam di Indonesia (Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2001), h. 28.
6
Objek penelitian normatif Islami di sini adalah asas-asas, doktrin, konsep, sistematika dan
substansi hukum Islam yang bersumber pada AlQur’an dan Sunah Rasul, baik menurut aliran
klasik maupun kontemporer. Lihat. M. Tahir Azhari, “Penelitian Agama Islam: Tinjauan Disiplin
Ilmu Hukum,” Tradisi Baru Penelitian Agama Islam Tinjauan Antar Disiplin Ilmu, (Bandung:
Pusjarlit, 1998), h. 138.
Nash prinsip atau normatif-universal adalah prinsip-prinsip yang dalam
aplikasinya sebagian telah diformatkan/dikeluarkan dalam nash praktis di masa
pewahyuan ketika Nabi masih hidup. Sebagai contoh yaitu masalah ketauhidan
yaitu tentang mengEsa-kan Allah Swt.
4. Nalar Normatifitas
Terjadinya justifikasi ketaatan dan tidak taat kepada the other (yang lain)
tidak bisa dihindari. Akibatnya upaya logika berpikir ekstremisme normatif
menghantarkan masyarakat kepada ketegangan-ketegangan berpikir. Logika
normatifitas ekstrim mengartikulasikan teks dan berusaha menghukumi realitas
dengan standarisasi teks. Namun, dalam perjalanannya tafsiran tekstual memiliki
dimensi yang beragam. Di antara sekian banyak kendala logika normatifitas ini
ialah sulitnya mengatur realitas yang complicated´ dengan teks yang diam (quite)
dan realitas yang senatiasa mengalami perkembangan. Pembacaan terhadap teks
bisa saja dilakukan. Namun, upaya mengcompare dengan realitas akan sulit
dilakukan. Nalar ekstremisme normatif ini akan mengantarkan Islam sebagai
sebuah kajian saja dan tidak mampu mengantarkan Islam sebagai problem solving
di tengah problematika kehidupan yang dimensional-progresif-fluktuatif.
PENUTUP
A. Kesimpulan
dari sudut legal formal dan atau normatifnya. Maksud legal formal adalah
hubungannya dengan halal dan haram, boleh atau tidak dan sejenisnya.
mana Allah-lah yang menciptakan seluruh alam beserta isinya. Islam juga
islam, tata cara beribadah/sholat. Ilmu tafsir juga diajarkan dalam islam
Pustaka Pelajar.
2012, hal. 35
2012), cet. 19
- Atang, Abd. Hakim. dan Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, Bandung:
- Abdul Hameed, Hakim. Aspek-aspek Pokok Agama Islam, Jakarta: Pustaka Jaya,
1983.
- Abdul Rozak, Cara Memahami Islam: Metodologi Studi Islam, Bandung: Gema
2014