Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Munawir Hasan

NIM : 2224100700

SOAL UTS MATA KULIAH FILSAFAT ILMU ILMU ILMU KEISLAMAN


MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PASCASARJANA IAIN PONTIANAK

1. Kenapa dalam studi Islam perlu ditelaah dari sudut pendekatan filsafat ilmu dan apa
manfaatnya bagi studi islam itu sendiri dan bagi yang mempelajarinya?
2. Apa perbedaan antara pendekatan normatif dan historis pada studi Islam?
3. Berikan analisis terhadap aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi pada ilmu ilmi
Keislaman!
4. Apa dampak langsung dan tidak langsung bagi dari pendekatan filosofis terhadap
mereka yang mempelajari Islam sebagai objek studi?

JAWABAN
1. Mempelajari islam tentunya perlu dilakukan dengan cara berbagai macam pendekatan
sehingga dapat memberikan pandangan bahwa islam itu sangat luas. Kajian terhadap
studi islam sebagai suatu disiplin ilmu telah dilakukan sejak lama oleh cendekiawan
muslim. Upaya untuk menginterpretasikan islam oleh cendekiawan muslim tersebut
terus menerus dilakukan hingga sekarang. Salah satu pendekatan dalam menelaah
studi islam yaitu melalui pendekatan filosofis.
Mengkaji islam secara filosofis akan menjadikan segala sesuatu disandarkan pada
konteks serta bersandar pada rasio manusia yang akan bersifat relative. Karna filsafat
merupakan kegiatan berfikir yang dilakukan secara mendalam untuk mengetahui
hakikat kebenaran..
Adapun manfaat mengkaji islam melalui pendekatan filosofis yakni agar hikmah,
hakikat atau inti dari islam dapat dipahami dan dimengerti dengan baik.

2. Pendekatan normatif adalah kajian terhadap islam yang menggunakan kemurnian


pada teks Al-Qur’an sebagai sumber untuk menjawab permasalahan yang ada. Yang
bertujuan agar pemaknaan terhadap teks Al-Qur’an lebih sesuai dengan penafsiran
yang terlalu jauh dari makna asli teks Al-Qur’an. Pendekatan normatif menganggap
bahwa islam adalah agama wahyu yang akan selalu sesuai dengan zaman tanpa perlu
melakukan penyesuaian-penyesuaian lain.
Pendekatan historis adalah kajian terhadap islam melalui sumber-sumber informasi
mengenai peristiwa masa lampau untuk mengetahui dan memahami bahkan
membahas secara mendalam tentang peristiwa yang berhubungan dengan agama
islam baik ajaran, sejarah maupun pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan
sehari-hari sepanjang sejarahnya. Islam historis merupakan islam yang dikaji dari
sejarahnya, kemudian menganilis perkembangannya dari awal sampai sekarang.
3. Analisis ontologi pada ilmu keislaman adalah suatu studi yang mengkaji tentang
hakikat dan esensi dari realitas yang ada dalam Islam. Ini meliputi pemahaman
tentang Tuhan, manusia, dunia, dan kehidupan setelah mati. Analisis ini mencoba
untuk memahami bagaimana realitas-realitas tersebut terkait dan mempengaruhi satu
sama lain, serta bagaimana memahami hakikat dan esensi dari Islam sebagai agama.
Ini juga termasuk pemahaman tentang ajaran-ajaran dan prinsip-prinsip yang
mendasari Islam, seperti ajaran tentang tawhid, ibadah, dan moralitas.

Analisis epistemologi pada ilmu keislaman adalah analisis tentang bagaimana ilmu
keislaman mencapai pengetahuan dan bagaimana ilmu keislaman memvalidasi
pengetahuan tersebut. Dalam hal ini, epistemologi memfokuskan pada aspek filosofis
dari pengetahuan dan cara memperoleh pengetahuan.
Ilmu keislaman memiliki sumber pengetahuan yang unik yaitu Al-Qur'an dan Hadits.
Al-Qur'an diakui sebagai sumber utama ilmu keislaman dan memiliki status yang
sakral bagi umat Islam. Hadits juga merupakan sumber penting bagi ilmu keislaman,
karena mengandung ajaran dan tindakan Nabi Muhammad SAW. Epistemologi dalam
ilmu keislaman memiliki beberapa prinsip yaitu ijma', qiyas, dan ijtihad. Ijma' adalah
kesepakatan ulama tentang suatu masalah. Qiyas adalah metode berpikir analogi yang
membandingkan kasus-kasus hukum yang berbeda untuk memahami hukum yang
berlaku pada kasus tersebut. Ijtihad adalah usaha untuk memahami hukum Allah
dengan sebaik-baiknya.
Secara keseluruhan, analisis epistemologi pada ilmu keislaman memperlihatkan
bahwa ilmu keislaman memiliki prinsip-prinsip dan metodologi yang unik dalam
memperoleh pengetahuan. Ilmu keislaman memperhitungkan sumber-sumber utama
seperti Al-Qur'an dan Hadits, dan juga memperhitungkan faktor-faktor seperti emosi
dan lingkungan dalam memperoleh pengetahuan.

Aksiologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang nilai-nilai atau harkat baik
dan buruk dari suatu hal. Dalam hal ini, analisis aksiologi pada ilmu keislaman
membahas tentang nilai-nilai yang dianut dan diterima dalam agama Islam. Pada
dasarnya, Islam mengakui adanya nilai-nilai yang universal dan absolut, yaitu
kebenaran, keadilan, kebajikan, dan kebaikan. Nilai-nilai ini merupakan dasar dalam
penerapan etika dan moral dalam hidup sehari-hari.

Nilai-nilai yang diterima dalam Islam antara lain:


- Iman dan taqwa (keyakinan dan ketaatan pada Allah)
- Sabar dan tawakkal (kesabaran dan kepercayaan pada takdir Allah)
- Kedermawanan dan kebaikan terhadap sesame
- Kejujuran dan integritas
Dalam ilmu keislaman, nilai-nilai ini tidak hanya sebatas teori, melainkan juga harus
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini dilakukan untuk mencapai kebahagiaan
dunia dan akhirat serta memenuhi tujuan hidup menurut Islam.

4. Dampak pendekatan filosofis terhadap mereka yang mempelajari Islam sebagai objek
studi dapat dibedakan menjadi dampak langsung dan tidak langsung.
Dampak Langsung:
- Pemahaman yang lebih mendalam: Pendekatan filosofis membantu mereka yang
mempelajari Islam untuk memahami ajaran-ajaran dan prinsip-prinsip dalam
agama secara lebih dalam dan terperinci.
- Kemampuan berpikir kritis: Pendekatan filosofis membantu mereka yang
mempelajari Islam untuk membangun kemampuan berpikir kritis dan analitis
dalam memahami ajaran-ajaran agama.
- Pemahaman yang holistik: Pendekatan filosofis membantu mereka yang
mempelajari Islam untuk memahami ajaran-ajaran agama secara keseluruhan dan
tidak terpisahkan.

Dampak Tidak Langsung:


- Peningkatan spiritualitas: Mempelajari Islam dengan pendekatan filosofis dapat
membantu memperkuat spiritualitas seseorang dan membantu mereka untuk
menemukan makna hidup yang lebih dalam.
- Peningkatan toleransi dan keberagaman: Pendekatan filosofis dapat membantu
mereka yang mempelajari Islam untuk memahami dan menerima perbedaan dalam
ajaran-ajaran agama, meningkatkan toleransi dan keberagaman.
- Peningkatan kualitas hidup: Pendekatan filosofis dapat membantu mereka yang
mempelajari Islam untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik dan
meningkatkan kesejahteraan jiwa.
Secara keseluruhan, pendekatan filosofis dapat membantu mereka yang mempelajari
Islam untuk memahami ajaran-ajaran dan prinsip-prinsip agama dengan lebih baik,
memperkuat spiritualitas, meningkatkan toleransi dan keberagaman, dan membantu
mereka untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai