0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan4 halaman
Artikel ini membahas kontribusi besar Shaykh Muhammad Arsyad Al-Banjari dari Kalimantan Selatan dalam menyebarkan agama Islam di wilayah Nusantara melalui penulisan karya-karya Islamik, pendidikan kitab kuning, dan pengajaran langsung di berbagai tempat. Ia dianggap sebagai tokoh penting dalam perkembangan Islam di kawasan ini.
Artikel ini membahas kontribusi besar Shaykh Muhammad Arsyad Al-Banjari dari Kalimantan Selatan dalam menyebarkan agama Islam di wilayah Nusantara melalui penulisan karya-karya Islamik, pendidikan kitab kuning, dan pengajaran langsung di berbagai tempat. Ia dianggap sebagai tokoh penting dalam perkembangan Islam di kawasan ini.
Artikel ini membahas kontribusi besar Shaykh Muhammad Arsyad Al-Banjari dari Kalimantan Selatan dalam menyebarkan agama Islam di wilayah Nusantara melalui penulisan karya-karya Islamik, pendidikan kitab kuning, dan pengajaran langsung di berbagai tempat. Ia dianggap sebagai tokoh penting dalam perkembangan Islam di kawasan ini.
THE CONTRIBUTION OF SHAYKH MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
IN SPREADING ISLAM IN NUSANTARA
Mata Kuliah STUDI ISLAM BORNEO
Dosen Pengampu : Dr. H. Hermansyah, M.Ag.
Oleh : Munawir Hasan NIM. 2224100700
MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (MPAI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK (IAIN) TAHUN 2023 The Contribution of Shaykh Muhammad Arsyad al-Banjari in Spreading Islam in Nusantara
Oleh : Dzulkifli Hadi Imawan
Santri : Journal of Pesantren and Fiqh Sosial Vol.2 No. 2 Halaman, 133
Artikel "The Contribution of Shaykh Muhammad Arsyad Al-Banjari in
Spreading Islam in Nusantara" oleh Dzulkifli Hadi Imawan membahas peran penting yang dimainkan oleh ulama besar dari Kalimantan Selatan, Shaykh Muhammad Arsyad Al-Banjari, dalam menyebarkan agama Islam di wilayah Nusantara, yang meliputi Indonesia, Malaysia, dan Brunei.
Shaykh Muhammad Arsyad Al-Banjari lahir pada tahun 1710 di
Martapura, Kalimantan Selatan, dan dikenal sebagai ulama yang sangat berpengaruh pada zamannya. Ia merupakan tokoh penting dalam gerakan keagamaan yang disebut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, dan memiliki banyak pengikut di seluruh wilayah Nusantara.
Selain itu, Shaykh Muhammad Arsyad Al-Banjari juga dikenal sebagai
seorang penulis yang produktif. Karyanya yang terkenal adalah "Salsabilah al- Muhtadi", yang merupakan sebuah kitab yang membahas tentang ajaran-ajaran Islam yang fundamental dan juga memberikan panduan tentang cara hidup yang sesuai dengan ajaran Islam.
Shaykh Muhammad Arsyad al-Banjari juga memiliki sumbangsih yang
besar dalam bidang keilmuan Islam. Ia menulis banyak buku tentang agama Islam dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan Islam di Nusantara. Buku-buku yang ditulisnya, seperti "Tuhfat al-Murid" dan "Syarh al-Hikam", menjadi referensi penting bagi umat Islam di Nusantara.
Artikel tersebut menjelaskan bahwa karya-karya Shaykh Muhammad
Arsyad Al-Banjari tidak hanya mempengaruhi masyarakat di wilayah Kalimantan Selatan, tetapi juga menjadi rujukan bagi para ulama dan pengikutnya di seluruh wilayah Nusantara. Ia juga aktif dalam mengajar dan memberikan ceramah di berbagai tempat di Nusantara, dan dengan demikian, memainkan peran penting dalam menyebarkan ajaran Islam.
Selain itu, Shaykh Muhammad Arsyad al-Banjari juga pergi ke berbagai
daerah untuk memberikan ceramah dan menyebarkan ajaran Islam secara langsung. Dia juga mendirikan banyak pesantren di seluruh wilayah Nusantara, tempat para muridnya belajar tentang agama Islam dan mendapatkan pendidikan formal. Pesantren-pesantren ini kemudian menjadi tempat tersebarnya ajaran Islam ke wilayah-wilayah lain di Nusantara.
Pembelajaran kitab kuning oleh Shaykh Muhammad Arsyad al-Banjari
sebagai salah satu kontribusinya dalam menyebarkan agama Islam di Nusantara. Kitab kuning adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada kitab-kitab klasik dalam ilmu agama Islam yang diajarkan di pondok pesantren. Kitab kuning sangat penting dalam pendidikan Islam tradisional di Indonesia, karena merupakan sumber utama pengetahuan agama yang diajarkan di pondok pesantren.
Shaykh Muhammad Arsyad al-Banjari memiliki peran penting dalam
mengembangkan pendidikan kitab kuning di Nusantara. Ia memperkenalkan pendekatan baru dalam pengajaran kitab kuning yang menggabungkan metode pengajaran yang lebih terstruktur dan sistematis, serta memperhatikan konteks lokal masyarakat Nusantara.
Pendekatan pengajaran Shaykh Muhammad Arsyad al-Banjari sangat
efektif dalam memperluas pengetahuan agama Islam di kalangan masyarakat Nusantara. Selain itu, ia juga mendorong para santri dan ulama untuk menulis karya-karya ilmiah dalam bahasa Melayu yang mudah dipahami oleh masyarakat setempat. Melalui pengajaran kitab kuning, Shaykh Muhammad Arsyad al-Banjari telah memberikan kontribusi besar dalam memperkuat identitas Islam di Nusantara dan memperluas pemahaman tentang agama Islam. Ia telah menciptakan generasi ulama-ulama muda yang terdidik dan mempunyai pemahaman yang luas tentang agama Islam, serta berperan aktif dalam menyebarkan ajaran Islam di wilayah Nusantara.