PERHIMPUNAN DANA
Disusun oleh :
Rifandi (11723040)
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Jual Beli
Menurut Kacamata Syar'i ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Nurma Sari S.Ag.,M.Ag. Selain itu, makalah ini juga memiliki tujuan untuk menambah
wawasan tentang Perhimpunan Perbankan Syariah. bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurma Sari S.Ag.,M.Ag. selaku mata
kuliah Akuntansi Perbankan Syaraiah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, Mohon Kiranya kritik dan saran yang membangun agar nanti nya makalah ini
diperbaiki kesalahan yang ada.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...........................................................................................................................5
A. Penghimpunan Dana Prinsip Wadiah.........................................................................................5
a. GIRO WADIAH........................................................................................................................5
b. Tabungan Wadiah..................................................................................................................6
c. Akutansi Penghimpun Dana Wadiah......................................................................................7
B. Penghimpunan Dana Prinsip Mudharabah................................................................................7
a. Mudharabah Mutlaqah ( investasi tidak terikat )..................................................................7
b. Mudharabah Muqayadah (Investasi Terikat).........................................................................7
a. Tabungan Mudharabah.........................................................................................................8
b. Deposito Mudharabah...........................................................................................................8
BAB III........................................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................................................10
B. Kritik Dan Saran.......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah penulisan makalah yang kami uraikan maka dapat kami
ambil beberapa rumusan masalah, diantaranya :
1. Bagaimana cara penghimpunan dana perbankan syariah ?
2. Prinsip apa saja yang diterapkan perbankan syariah dalam akutansi penghimpunan dana ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
a. GIRO WADIAH
5
Giro wadiah adalah titipan pihak ketiga pada bank syariah yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, kartu ATM, sarana perintah
pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan. Termasuk di dalamnya giro wadiah
yang diblokir untuk tujuan tertentu misalnya dalam rangka escrow account, giro yang
diblokir oleh yang berwajib karena suatu perkara.
Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional ditetapkan ketentuan tentang Giro Wadiah
(Himpunan Fatwa, Edisi kedua, hal 6-7) sebagai berikut:
a. Bersifat titipan
b. Titipan bisa diambil kapan saja (on call)
c. Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian (athaya) yang
bersifat sukarela dari pihak bank.
Karakteristik dari giro wadiah antara lain:
Harus dikembalikan utuh seperti semula sehingga tidak boleh overdarft
Dapat dikenakan biaya titipan
Dapat diberikan syarat tertentu untuk keselamatan barang titipan misalnya menetapkan
saldo minimum
Penarikan giro wadiah dilakukan dengan cek dan bilyet giro sesuai ketentuan yang
berlaku.
Jenis dan kelompok rekening sesuai dengan ketentuan yang berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan syariah
Dana wadiah hanya dapat digunakan seijin penitip
b. Tabungan Wadiah
Tabungan wadiah adalah titipan pihak ketiga pada bank syariah yang penarikannya
dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati dengan kuitansi, kartu ATM, sarana
perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.
Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan
itu.
Dalam fatwa Dewan Syariah Nasional ditetapkan ketentuan Tabungan Wadiah sebagai
berikut:
a. Bersifat simpanan
b. Simpanan bisa diambil kapan saja (on call) atau berdasarkan kesepakatan.
6
Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian yang bersifat sukarela
dari pihak bank.
c. Akutansi Penghimpun Dana Wadiah
Aplikasi prinsip wadiah dalam perbankan syariah adalah produk giro dan tabungan wadiah.
Mudharabah Mutlaqah merupakan salah satu produk dari Musyarakah, dimana dana
merupakan 100 % milik bank. dana ini dapat digunakan untuk kegiatan usaha nasabah sesuai
kehendak nasabah. Bank yang memiliki produk seperti ini harus betul-betul selektif dalam
memilik calon debitur/nasabah, karena resiko yang ditanggung bank adalah 100% dari dana
yang disalurkan. Oleh karena itu biasanya Produk Mudharabah terkait dengan Projek-projek
singkat yang berasalah dari pemerintah atau perusahaan yang kredible dan nasabah yang
kompeten dan terpercaya dalam mengerjakannya.
b. Mudharabah Muqayadah (Investasi Terikat)
7
Perbedaan Mudharabah Muqayadah dengan Mutlaqah adalah disisi penggunaan dana
yang diterima nasabah. penggunaannya terikat syarat-syarat dari pemilik dana. Waktu dan
jenis usaha sudah ditentukan sebelumnya. Bank mempertemukan pemilik dana dan calon
debitur/nasabah dan memfasilitasi pencairan dana dan penerimaan angsuran modal dan bagi
hasil dari nasabah. Bank akan mendapatkan jasa/fee dari kegiatan ini.
a. Tabungan Mudharabah
Tabungan adalah simpanan yang penrikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat
tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan
dengan itu.
Akuntansi untuk tabungan mudharabah dan penghimpunan dana bentuk lainnya
menggunakan akad mudharabah pada dasarnya mengacu pada PSAK 105 tentang Akuntansi
Mudharabah, khususnya yang terkait dengan akuntansi untuk pengelola dana. Berdasarkan
PSAK 105 paragraf 25, dinyatakan bahwa dana yang diterima dari pemilik dana (nasabah
penabung) dalam akad mudharabah diakui sebagai dana syirkah temporer sebesar jumlah kas
atau nilai wajar aset non-kas yang diterima. Pada akhir periode akuntansi, dana syirkah
temporer diukur sebesar nilai tercatatnya.
b. Deposito Mudharabah
depisito adalah investasi dana berdasarkan akad mudharabah yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan hanya pada waktu tertentu
berdasarkan akad antara nasabah (penyimpan) dengan bank syariah (Unit Usaha Syariah).
Perbedaannya dengan deposito konvensional adalah terlihat pada akad dan sistem bagi hasil
yang ditawarkan.
Dalam fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 3 Tahun 2000, tentang deposito mudharabah
yaitu :
Di sini nasabah disebut sebagai pemilik dana atau shahibul maal dan bank disebut
sebagai pengelola dana atau mudharib.
Modal deposito yang diberikan shahibul maal harus dalam bentuk tunai.
Bank sebagai mudharib berhak lakukan berbagai usaha asalkan tidak melenceng pada
prinsip syariah dan mnembangkannya, rmasuk didalamnya mudharabah dengan pihak
lain.
8
Bank menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya untuk menutupi biaya
operasional deposito.
Bank tidak boleh mengurangi nisbah keuntungan tanpa persetujuan nasabah.
Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam
akad pembukaan rekening.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perbankan syariah dalam mendapatkan modalnya, ia melakukan penghimpunan dana
dengan produk-produknya seperti tabungan, instrument giro, dan deposito. Meski hampir
sama dengan perbankan konvensional, tetapi dalam mekanismenya berbeda. Pada perbankan
syariah menggunakan prinsip wadiah dan mudharabah yang sesuai dengan prinsip Islam.
Produk tabungan terbagi menjadi dua, yaitu tabungan wadiah dan tabungan
mudharabah. Instrumen giro terbagi menjadi dua juga, yaitu giro wadiah dan mudharabah.
Sedangkan pada deposito, perbankan syariah hanya menggunakan prinsip mudharabah.
Dari sistem mudharabah itu, pihak bank akan mendapatkan keuntungan dari kegiatan
usaha yang dikelolanya berdasarkan presentasi bagi hasil yang telah ditetapkan dan disetujui
antara pemilik atau penyimpan dana dengan bank.
10
DAFTAR PUSTAKA
11