Anda di halaman 1dari 6

REVIEW JURNAL

MUHAMMAD BASIUNI IMRAN: PERANANNYA DALAM MENEGAKKAN


SYIAR ISLAM DI SAMBAS, KALIMANTAN BARAT

Mata Kuliah

STUDI ISLAM BORNEO

Dosen Pengampu :

Dr. H. Hermansyah, M.Ag.

Oleh :

Munawir Hasan
NIM. 2224100700

MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (MPAI)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK (IAIN)


TAHUN 2023

Muhammad Basiuni Imran: Peranannya dalam Menegakkan Syiar Islam di


Sambas, Kalimantan Barat
Oleh : Norahida Mohamed
Jurnal Islam dan Masyarakat Kontemporari, Volume 22 No.1 Halaman 83

Artikel yang ditulis oleh Norahida Mohamed berjudul "Muhammad Basiuni


Imran: Peranannya dalam Menegakkan Syiar Islam di Sambas, Kalimantan Barat"
membahas tentang seorang tokoh Muslim yang berperan penting dalam
menyebarluaskan Islam di daerah Sambas, Kalimantan Barat.
Pada awal artikel, Norahida menyebutkan bahwa daerah Sambas adalah salah
satu daerah yang memiliki banyak sejarah dan budaya yang berbeda-beda. Namun,
pada artikel ini Norahida lebih fokus membahas tentang peran Muhammad Basiuni
Imran dalam menegakkan syiar Islam di daerah tersebut.
Norahida mengungkapkan bahwa Muhammad Basiuni Imran adalah seorang
guru agama Islam yang sangat aktif dalam berdakwah dan menyebarluaskan ajaran
Islam di Sambas. Selain itu, beliau juga sangat aktif dalam kegiatan sosial dan
kemanusiaan di daerah tersebut.
Norahida juga mengungkapkan bahwa Muhammad Basiuni Imran telah berhasil
membangun banyak masjid dan pesantren di daerah Sambas. Beliau juga mengajar
dan membimbing para santri untuk menjadi muslim yang baik dan mengajarkan
ajaran-ajaran Islam yang benar.
Selain itu, Norahida juga menyoroti peran Muhammad Basiuni Imran dalam
membantu masyarakat di daerah Sambas. Beliau sering kali memberikan bantuan
kepada masyarakat yang membutuhkan dan membantu memperbaiki infrastruktur
yang rusak.
Dalam artikel ini, Norahida juga menekankan bahwa Muhammad Basiuni Imran
merupakan sosok yang sangat dicintai oleh masyarakat Sambas. Beliau dikenal
sebagai sosok yang sangat baik hati, rendah hati, dan selalu siap membantu orang
lain. Secara keseluruhan, artikel Norahida Mohamed yang berjudul "Muhammad
Basiuni Imran: Peranannya dalam Menegakkan Syiar Islam di Sambas, Kalimantan
Barat" memberikan gambaran yang jelas tentang peran penting seorang tokoh Muslim
dalam menyebarluaskan ajaran Islam dan membantu masyarakat di daerah Sambas.
Artike ini juga menunjukkan betapa besar pengaruh dan kontribusi yang dapat
diberikan oleh individu dalam masyarakat untuk kebaikan bersama.
Latar belakang keluarga dan Pendidikan Muhammad Basiuni Imran
mengenai latar belakang Muhammad Basiuni Imran. dapat diketahui bahwa
beliau adalah seorang guru agama Islam yang sangat aktif dalam berdakwah dan
menyebarluaskan ajaran Islam di daerah Sambas, Kalimantan Barat.
Dalam menjalankan perannya tersebut, Muhammad Basiuni Imran telah
membangun banyak masjid dan pesantren di daerah Sambas, serta mengajar dan
membimbing para santri untuk menjadi muslim yang baik dan mengajarkan ajaran-
ajaran Islam yang benar. Beliau juga sangat aktif dalam kegiatan sosial dan
kemanusiaan di daerah tersebut, dan sering kali memberikan bantuan kepada
masyarakat yang membutuhkan serta membantu memperbaiki infrastruktur yang
rusak.
aktivitas dan peran yang dilakukan oleh beliau dalam masyarakat Sambas, dapat
dilihat bahwa beliau memiliki komitmen dan dedikasi yang tinggi dalam
memperjuangkan kepentingan masyarakat dan agama Islam.
Hubungan dengan Muhammad Rashid Rida
dalam artikel tersebut disebutkan bahwa Muhammad Basiuni Imran adalah
seorang pengikut ajaran Muhammad Rashid Rida, seorang tokoh pemikir Islam asal
Mesir yang sangat berpengaruh pada abad ke-20. Muhammad Rashid Rida adalah
seorang yang aktif dalam dakwah dan menulis banyak buku tentang Islam dan politik,
serta menyebarluaskan ajaran Islam yang moderat dan inklusif.
Dari keterangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Muhammad Basiuni Imran
memahami dan mengamalkan ajaran Islam yang moderat dan inklusif, seperti yang
dianut oleh Muhammad Rashid Rida. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas dan peran
yang dilakukan oleh Muhammad Basiuni Imran dalam masyarakat Sambas, di mana
beliau aktif dalam membangun masjid dan pesantren, mengajar dan membimbing
para santri, serta membantu masyarakat yang membutuhkan. Semua aktivitas tersebut
menunjukkan bahwa Muhammad Basiuni Imran menerapkan ajaran Islam yang
mengedepankan kebaikan, toleransi, dan kemanusiaan.
Peranan dalam penyelesaian isu sholat jum’at
sebagai seorang tokoh pemikir dan penulis Islam yang sangat berpengaruh
pada abad ke-20, Muhammad Rashid Rida memiliki banyak karya tulis tentang Islam
dan masalah-masalah yang dihadapi oleh umat Islam pada masa itu, termasuk dalam
hal praktik ibadah seperti sholat Jum'at.
Dalam pandangan Muhammad Rashid Rida, sholat Jum'at haruslah menjadi
ajang berkumpulnya umat Islam dari berbagai latar belakang dan golongan, yang
mampu memperkuat persatuan dan kebersamaan umat. Oleh karena itu, beliau
mendorong umat Islam untuk mengutamakan sholat Jum'at dan tidak mengambil
tindakan yang dapat menghambat pelaksanaannya.
Dapat disimpulkan bahwa pemikiran dan pandangan Muhammad Rashid Rida
tentang sholat Jum'at kemungkinan besar turut mempengaruhi cara pandang
Muhammad Basiuni Imran dalam menyelesaikan isu sholat Jum'at di daerah Sambas,
Kalimantan Barat. Hal ini didukung oleh fakta bahwa Muhammad Basiuni Imran
adalah seorang pengikut ajaran Muhammad Rashid Rida, sehingga kemungkinan
besar beliau memahami dan mengamalkan ajaran yang diwarisi dari sang tokoh
pemikir tersebut.
Pendirian terhadap isu Talkin
Talkin adalah sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Sambas,
Kalimantan Barat, yang melibatkan penguburan jenazah di dalam rumah. Praktik ini
dilarang oleh agama Islam karena bertentangan dengan ajaran Islam tentang
pemakaman yang dilakukan di kuburan atau tempat pemakaman yang sudah
ditetapkan. namun, sebagai seorang tokoh pemikir Islam yang sangat berpengaruh
pada abad ke-20, Muhammad Rashid Rida memiliki banyak karya tulis tentang Islam
dan masalah-masalah yang dihadapi oleh umat Islam pada masa itu, termasuk dalam
hal tradisi-tradisi lokal yang bertentangan dengan ajaran Islam. Dalam pandangan
Muhammad Rashid Rida, ajaran Islam haruslah diterapkan secara konsisten dan tidak
boleh diubah-ubah sesuai dengan kepentingan atau tradisi lokal yang bertentangan
dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, kemungkinan besar beliau menolak praktik
talkin yang dilakukan oleh masyarakat Sambas.
Dapat disimpulkan bahwa meskipun tidak disebutkan secara rinci mengenai
peranan Muhammad Rashid Rida dalam isu talkin, pemikiran dan pandangan beliau
tentang ajaran Islam yang konsisten dan tidak boleh diubah-ubah kemungkinan besar
turut mempengaruhi cara pandang Muhammad Basiuni Imran dalam menangani isu
talkin di daerah Sambas. Sebagai seorang yang mengamalkan ajaran Islam moderat
dan inklusif, Muhammad Basiuni Imran kemungkinan juga memandang talkin
sebagai praktik yang bertentangan dengan ajaran Islam dan berupaya untuk
mengubah praktik tersebut dengan mengedukasi masyarakat tentang ajaran Islam
yang sebenarnya.
Perkembangan dakwah Islamiah
Peranannya dalam Menegakkan Syiar Islam di Sambas, Kalimantan Barat",
dijelaskan bahwa Muhammad Rashid Rida merupakan seorang tokoh pemikir Islam
yang sangat berpengaruh pada abad ke-20. Beliau dikenal sebagai seorang yang kritis
terhadap praktik-praktik yang bertentangan dengan ajaran Islam dan berusaha untuk
menyebarkan ajaran Islam yang sebenarnya.
Muhammad Rashid Rida menulis banyak karya tulis tentang Islam dan
masalah-masalah yang dihadapi oleh umat Islam pada masa itu. Beliau juga
mendirikan majalah Al-Manar yang terkenal sebagai salah satu majalah Islam yang
paling berpengaruh pada masanya. Melalui majalah tersebut, beliau menyebarkan
pemikirannya tentang ajaran Islam yang konsisten dan tidak boleh diubah-ubah sesuai
dengan kepentingan atau tradisi lokal yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Pemikiran Muhammad Rashid Rida tentang Islam moderat dan inklusif juga
mempengaruhi perkembangan dakwah Islam di daerah Sambas, Kalimantan Barat.
Muhammad Basiuni Imran yang merupakan seorang ulama yang aktif dalam
mengembangkan dakwah Islam di daerah Sambas, terinspirasi oleh pemikiran
Muhammad Rashid Rida dalam mengembangkan dakwah Islam yang moderat dan
inklusif.
Dalam mengembangkan dakwah Islam di Sambas, Muhammad Basiuni Imran
berupaya untuk mengedukasi masyarakat tentang ajaran Islam yang sebenarnya dan
menghindari praktik-praktik yang bertentangan dengan ajaran Islam. Selain itu, beliau
juga berupaya untuk memperkuat hubungan antara umat Islam dan masyarakat non-
Muslim di Sambas dengan mengedepankan sikap toleransi dan menghargai
perbedaan.
Dapat disimpulkan bahwa pemikiran dan kontribusi Muhammad Rashid Rida
dalam menyebarkan ajaran Islam yang sebenarnya dan mengembangkan dakwah
Islam yang moderat dan inklusif mempengaruhi perkembangan dakwah Islam di
daerah Sambas, Kalimantan Barat yang dipelopori oleh Muhammad Basiuni Imran.

Anda mungkin juga menyukai