Anda di halaman 1dari 4

Nama: Gesti Lestari

NPM: 2001080012
Kelas: A

Tasawuf di Indonesia dari Segi Sejarah dan Tokoh-Tokoh nya

A. Sejarah Tasawuf di Indonesia

Indonesia ialah negara dengan penduduk yang beragama islam menjadi mayoritas
didalam nya. Dan indonesia juga mendapatkan predikat dengan penduduk muslim yang terbesar
di dunia. Islam di Indonesia memiliki beragam kekhasan yang tentunya akan menjadikan islam
yang unik,dan islam Indonesia memiliki nama lain yaitu Islam Nusantara.

Datangnya ajaran agama islam kedalam negara Indonesia dibawa oleh saudagar yang
berasal dari Arab dengan jalur perdagangan yang mana sebelum sampai ke Indonesia,para
saudagar ini melalui berbagai wilayah dan kemudian mereka melewati lautan India dan Cina
untuk sampai ke negara-negara rumpun Melayu.1

Diseminasi ajaran islam di rumpun Melayu,yang mana Nusantara juga termasuk di dalam
nya, para ahli sebagian besar nya mengakui pendekatannya ialah dengan menggunakan metode
sufistik. Para saudagar ini berjaya membuat banyak orang masuk islam.Keterampilan sufi adalah
faktor utama dalam keberhasilannya untuk menyajikan ajaran islam yang menarik mengenai
kemasannya,memfokuskan alterasi dalam keyakinan agama juga adat istiadat setempat.
Alangkah berartinya tugas yang di jalankan oleh sufi-sufi pada sistem islamasi.2

Islam nusantara adalah islam tasawuf, hal ini dibuktikan dengan adanya fakta-fakta
sejarah. Dan sampai sekarang pun tasawuf dalam ajaran islam masih terlihat. Tasawuf menjadi
bagian penting dalam islam indonesia . Hal ini dikarenakan ajaran dari tasawuf dianggap sebagai
ajaran yang paling mudah di terima dan diterapkan dalam lingkungan masyarakat. Isal indonesia
adalah islam tasawuf,fakta-fakta sejarah lah yang menjadi pembuktinya.

1
D R.H. Suteja Ibnu Pakar.Tasawuf Di Nusantara,(Cirebon,CV. AKSARASATU,2016).hlm 10
2
Azyumardi Azra. Melacak Akar-akar Pembaruan Pemikiran Islam di Indonesia,(Bandung.,Mizan,1995).hlm 35
Awal mula tasawuf yang menyebar di Indonesia merupakan tasawuf dengan corak
falsafi,yaitu ajaran tasawuf yang teramat filosofis lalu juga lebih reflektif.Hal ini merupakan
pendapat dari Azyumardi Azra.3

B. Tokoh Tasawuf di Nusantara(indonesia)


Proses berkembangnya islam di indonesia tentunya ada campur tangan tokoh tasawuf
di dalam nya. Berikut adalah beberapaa tokoh tasawuf yang mengambil peran dalam
diseminasi agama islam yang berada diindonesia.
1. Syaikh Hamzah al-fansuri
Hamzah fansuri adalah pria asal Pulau Andalas (Sumatera) bersama dengan
Syamsuddin Sumatrani. Lahir pada abad ke-16 akhir dan abad ke-17awal . Memiliki
ajaran yang sama yang dibawakan oleh Ibnu Arabi yaitu wahdah al-wujud. Kemampuan
laiinya yaitu memiliki keterampilan penyair, dan karyanya ini sudah tersebar ke berbagai
negara. Ajarannya mengenai tasawuf sangat terpengaruh oleh Ibnu Arabi pada
pemahamannya tentang Wahada dalam bentuk itu. Ia mengajarkan bahwasanya Tuhan
lebih dekat dari leher manusia.
Ibn Arabi ini sangat mempengaruhi ajaran tasawuf Hamzah yang masih pada
pemahamnnya tentang wahda al wujud. “Tuhan jauh lebih dekat dari leher insan itu
sendiri” itu adalah ajaran yang diberikan oleh beliau.
2. Syekh Nurudin ar-raniri
ArRaniri lahir pada salah satu kota pelabuhan yang berada di pantai bernama
Gujarat India,yaitu Ranir. Tidak tahu pasti kapan dia lahir,tapi mungkin sekitar abad ke-
16. Ibunya adalah keturunan Malaysia dan ayahnya adalah keluarga imigran Hadramut.
ArRaniri adalah goyangan tarekat yang pendiri nya ialah Syekh Ahmad ArRifa’i.
ArRaniri memilih dan lalu hijrah ke aceh di tahun 1637 masehi. Hal ini lantaran
daerah tadi tumbuh sebagai sentra perdagangan, budaya, politik & Islam Asia Tenggara &
mengambil alih Malaka selesainya era kekuasaan portugis. ArRaniri sebagai Mufti
Kerajaan Aceh dalam masa pemerintahan Sultan Iskandarzni. ArRaniri juga dikenal
sebagai ulama dengan wawasan akademis yang sangat luas,lalu ia juga adalah seorang
ulama penulis yang inventif,dan terhadap perkembangan ajaran islam yang ada
dinusantara memiliki pengaruh yang besar.
3
Ibid.hlm.242
3. Syaikh Abdush Shamad AlFalimbani
Ialah salah satu ulama sufi yang lahir di Palembang pada awal abad ke18, sekitar
3-4 thn setelah thn 1700 masehi, lalu wafat tidak jauh setelah tahun 1203 Hijriah/1788
masehi. Dia merupakan anak lelaki dari ulama sufi yang ada di san’a Yaman,yang
bernama Abd Jalil bin Syaikh Abd Wahab bin Syaikh Ahmad Almadani Dapat dikatakan
bahwa pola tasawuf itu diolah dan dihadirkan oleh sistem ajaran tasawuf lain, yang
memadukan unsur dari ajaran Al Ghazali dan ajaran Ibn Arabi. Alfa Limbani adalah
seorang yang berperan sebagai pembuka dalam memperkenalkan tarekat Samanid di
Indonesia dan konon telah mengambil alih tarekat Karwatiya melalui Syekh Muhammad
Abdul Karim Saman Armadani. beliau juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
diseminasi ajaran islam menggunakan pendekatan Sufinya. Dia mempunyai murid dalam
jumlah banyak yang tertebar di seluruh daerah. Pendekatannya terhadap tasauf lebih
konkrit daripada pengalaman Rative dalam masyarakat. Motif tersebut meliputi
pendekatan vertikal ritualistik kepada Tuhan dan pendekatan horizontal untuk melawan
ketidakpercayaan dan ketidakadilan yang kemudian dilakukan oleh penjajah.
4. Syekh Nawawi Al Bantani
Lahir pada tahun 1230 Hijriah (1814 masehi) pada suatu desa bernama Tanara
yang berkecamatan Tirta Yasa, Banten, Banten, Kabupaten Serang. Albantani adalah anak
kedua KH. Umar, seorang imam yang mengelola tempat ibadah(masjid) dan Pesantren
ditanara. CH umar merupakan keturunan Maurana Malik.H, yang merupaka sultan
pertama dari daerah Banten. AlBantani adalah keturunan kedua belas dari Maulana syarif
hidayatullah atau disebut juga dengan sunan Gunung jati. Seperti Syekh
AhmadKhatibSambas,nawawi adalah pengikut tasawuf ajaran dari ghazali. Dia berpesan
agar para rakyat meneladani salah seorang sufi, seperti Imam Saeed bin Muhammad Abu
Kasim Arjunaidi. Sangat besar pengaruh yang diberikan Albaterny pada ajaran tasawuf di
kalangan penduduk Indonesia. Bukti sewaktu dia sedang jadi murid pendiri Qadiriyya,
dan juga ketika ia menjadi guru Hijazz, ia adalah seorang Jawa melalui ajarannya yang
nyata di masyarakat dan karya-karyanya yang diterbitkan, konon berkontribusi pada
pertumbuhan tasawuf. diantara mereka.

Daftar Pustaka
Akhiyat, A. (2016). Tasawuf dan Akulturasi Budaya (Telaah Tasawuf dalam Perspektif
Culture and Education). Jurnal As-Salam, 1(1), 1-17.
Dr. H. Munawir, M. (2019). 20 Tokoh Tasawuf . Temanggung: CV Raditeens.
Farhan, F., & Amaliyah, E. I. (2016). Islam Dan Tasawuf Di Indonesia: Kaderisasi
Pemimpin Melalui Organisasi ‘Matan’. Esoterik, 2(1).
Pakar, S. I. (2013). Tokoh-tokoh Tasawuf. Yogyakarta: (Grup Penerbitan CVBUDI
UTAMA).
Suherman, M. A. (2019). PERKEMBANGAN TASAWUF DAN KONTRIBUSINYA DI
INDONESIA. Jurnal Ilmiah Research Sains Vol, 5(1).

Anda mungkin juga menyukai