Anda di halaman 1dari 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA


B. Kegiatan Belajar : KB 1

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


A. Teori Masuknya Islam di Nusantara
1. Teori Gujarat
Islam datang ke Nusantara bukan dari Arab akan tetapi dari India
abad ke-13. Disebutkan tempat asal Islam di India ada lima yakni
Gujarat,Cambay,Malabar,Coromandel,Bengal(Hasbullah,2001). Dari
sana akhirnya Islam menyebar ke Nusantara. Setelah itu barulah
orang-orang Arab melanjutkan Islamisasi di Nusantara. Pendapat ini
dikuatkan dengan adanya batu nisan di Pasai. Tapi menurut Fatimi
bila mengikuti teori batu nisan. Gaya dan bentuk batu nisan milik Siti
Fatimah binti Maemun yang ada di Leran, Jawa Timur mirip dengan
batu nisan yang berada di Bengal(Banglades).

2. Teori Mekkah/Arab
Teori Arab merupakan salah satu yang biasanya dijelaskan penulis
dalam sejarah. Teori ini disebut teori Timur Tengah. Dipelopori oleh
Carawfurd, Keijzer, Naimann, de Hollander, dan beberapa sejarawan
Indonesia Hasjmi, Al-attas, Buya Hamka, Mukti Ali. Islam di Indonesia
dibawa oelh pedagang Arab. Para pedagang terlibat Aktif dalam
Konsep (Beberapa penyebaran Islam.
1 istilah dan definisi) Berdasarkan Teori Arab dari Buya Hamka Islam masuk Abad ke-7
di KB Masehi berdasarkan teori berita china dari Zaman Tang. Dalam
catatan Tiongkok bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7M
tepatnya diwilayah Sumatra dengan dukungan Mubaligh dan
Pedagang Muslim.
Melalui peran para pedagang dan para Sufi, dapat diketahui pola
penyebaran Islam di Nusantara melalui : Perdagangan,
Perkawinan,Pendidikan,Tasawuf dan Kesenian.
Faktor penyebab Islam mudah diterima dan berkembang di
Nusantara adalah :
a) Syarat masuk Islam sangat mudah,hanya membaca dua kalimat
syahadat.
b) Ajaran Islam tidak mengenal kasta dan menganggap semua
manusia sama.
c) Upacara keagamaan dalam ajaran Islam sangat sederhana.
d) Agama Islam yang menyebar di Indonesia siseuaikan dengan
adat dan tradisi Nusantara.
e) Sifat bangsa Indaonesia yang ramah tamah memberi peluang
untuk bergaul dengan erat dengan bangsa lain.
f) Runtuhnya Kerajaan Majapahit.
g) Semangat para penganut Islam untuk menyebarkan Agama
Islam di Nusantara.

3. Teori Persia
Teori Persia menyatakan bahwa Islam yang datang ke Nusantara
berasal dari Persia. Pendukung teori ini adalah P.A.Hoesein
Djajadiningrat. Alasannya dari teori ini adalah : berdasarkan sosio
kultular(adanya kesamaan yang berlaku antara Indonesia dan Persia,
pengunaan istilah dalam pengejaan huruf Arab terutama dalam
pengajaran harakat Al-Qur’an.

4. Teori Cina
H.j De Graaf telah menyuting beberapa literature jawa klasik yang
memperlihatkan peranan orang cina dalam pengembangan Islam
kemudian tokoh-tokoh besar semacam Sunan Ampel(Raden
Rahmat/Bong Swi Hoo) dan Raja Demak (Raden Fatah/Jin Bun)
merupakan orang keturunan Cina.
Dalam teori ini menjelaskan bahwa Etnis Cina Muslim sangat
berperan dalam dalam penyebaran ajaran Islam di Nusantara.

5. Kontribusi Koin Umayyah dalam penyebaran Islam di


Nusantara
Pencetakan mata uang Umayyah pertama kali dibuat oleh Khalifah
Abdul Malik bin Marwan. Yaitu Khalifah kelima yang memerintah
685M-701M, dengan meninggalkan seluruh simbol gambar Khalifah
dan pada kedua sisi dinar dituliskan ayat-ayat Al-Quran untuk
mengungkapkan pesan Islam dalam dalam penyebaran Islam. Oleh
sebab itu koin-koin Bizantium yang tersisa harus di serahkan kepada
pembendaharaan Khalifah untuk dilebur dan dicetak
kembali.(Ali,2005).
Kekhalifahan Umayyah tidak hanya mencetak koin dinar emas
tetapi juga mata uang lain seperti dirham perak dan fulus yang terbuat
dari tembaga. Kemudian mata uang tersebut dicetak oleh kekhalifahan
Umayyah yang digunakan sebagai alat tukar diseluruh dunia.
Didalam laporan Balai Arkeologi Sumatra Utara bahwa warga
mendapat temuan yang berbahan emas,perak dan perunggu yang
berbentuk koin. Seperti koin Sasanian, koin Umayyah,koin
Abbasiyah,koin Cina, dan koin dari dinasti Pandya dari
India(Purnawibowo,Restiyadi,2019).
Temuan koin disitus Bongal Sumatera Utara ini menjadi kajian
sejarah masuknya Islam ke Nusantara yang menjadi bukti pendukung
mengenai masuknya Islam ke Nusantara Abad ke-7M.

B. Sejarah Walisongo
Situasi masyarakat sebelum Islam terpengaruh oleh system kasta
dalam agama hindu yang terbagi menjadi empat kasta yaitu kasta
Brahma,kasta Ksatria,kasta Waisya dan kastra Sudra.
Datangnya Islam mengikis keadaan masyarakat yang berkasta,
mengubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik tanpa ada
penindasan atas perbedaan kasta. Perubahan ini tidak terlepas dari
peran para wali dan mubaligh. Penyebaran agama Islam di Jawa pada
abad ke-17 dikenal dengan istilah Walisongo. Peran mereka sangat
besar dalam kerajaan Islam dan penyebaran ajaran Islam di Jawa.
Wali adalah orang yang sangat dekat dengan Allah memberikan
kuasa kepadanya dengan karomah dan penjagaan. Wali adalah orang
yang terpelihara dari perbuatan dosa, baik dosa dan kecil, juga
terjerumus hawa nafsu meskipun hanya sekejap dan apabila melakukan
dosa maka bertaubat kepada Allah.
Ada beberapa pendapat mengenai walisanga yaitu :
▪ Wali yang Sembilan,yang menandakan jumlah wali yang ada
Sembilan/sanga dalam bahasa jawa.
▪ Walisanga adalah sebuah dewan yang didirikan oleh Raden
Rahmat(Sunan Ampel) tahun 1474M.
Saat itu dewan Walisanga beranggotakan Raden Hasan(pangeran
Bintara), akhdum Ibrahim(sunan Bonang), Qasim(sunan Drajat), Usman
Haji,raden Ainul Yaqin (sunan Giri), Syekh Suta aharaja, Raden
Hamzah dan Raden Mahmud.
Era walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu Budha
dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan Kebudayaan Islam.
Selain itu istilah wali, dijawa dikenal dengan sebutan sunan. Sunan
adalah sebutan bagi orang yang diagungkan dan dihormati ,biasanya
karena kedudukan dan jasanya di masyarakat. Dan diberikan untuk
Mubaligh/penyebaran agama Islam,khusunya tanah jawa abad ke 15-
16M.
Pesantren Ampel Denta dan Giri adalah dua Institusi Pendidikan
yang paling penting masa itu. Sunan Giri dan sunan Gunung Jati bukan
hanya ulama,namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan Giri ,Sunan
Bonang, Sunan Kalijaga, dan Sunan Kudus adalah Kreator karya seni
yang berpengaruh sampai sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah
pendamping sejati kaum Jelata.
Sembilan nama yang dikenal dengan anggota Walisongo, antara lain :
a. Maulana Malik Ibrahim dikenal sebagai syekh Magribi/ kakek
Bantal. Dia bersaudara dengan Maulana Ishak, ulama di Samudra
Pasai. Sekaligus ayah dari Sunan Giri(Raden Paku). Ia mendirikan
pondokan tempat belajar di Leran, tahun1419M. Makamnya
dikampung Gapura Gresik Jawa Timur.
b. Sunan Giri lahir di Blambangan Jawa Timur, dikenal dengan Joko
Samudro, Raden Paku, dan Prabu Satmata. Dalam penyebaran
Islam dengan metode dakwahnya meliputi pendidikan, budaya dan
politik. Dalam bidang pendidikan dengan mendirikan pesantren
yang dikenal dengan Giri Kedaton yang menjadi pusat
kekuasaan/kerajaan. Dalam kesenian Sunan Giri memanfaatkan
seni pertunjukan yang didalamnya diselipkan pedoman hidup yang
digali dari ajaran Islam. Salah satunya merenovasi seni wayang
mengubahnya menjadi bernafaskan Islam.
c. Sunan Bonang dikenal dengan Ilmu Kebatinannya.
mengembangkan ilmu Dzikir yang berkombinasi dengan
keseimbangan pernafasan dengan rahasia alif lam Mim dan juga
menciptakan gerakan fisik yang berbentuk huruf hijaiyah berjumlah
28 huruf. Hingga sekarang masih dilestarikan di Indonesia dengan
nama Padepokan Ilmu Sujud Tenaga Dalam Silat Tauhid Indonesia.
d. Sunan Ampel menganut fikih Madzhab Hanafi. Yang mengajarkan
Moh limo (moh main,moh ngombe,moh maling,moh madat,moh
madon).
e. Sunan Drajat pertama kali berdakwah di pesisir Gresik, kemudian
terdampar di Lamongan kemudian pindah satu kilometer ke selatan
dan mendirikan padepokan santri Dalem Dawur/Desa Drajat
Paciran Lamongan. Dalam menyampaikan dakwah menggunakan
metode yang sama dengan Sunan Muria melalui kesenian suluk.
f. Sunan Muria dijadikan penengah dalam Kesultanan Demak bila
terdapat konflik internal. Dia pribadi yang mampu memecahkan
berbagai masalah. Dan solusi pemecahannya selalu diterima
semua pihak yang berseteru. Salah satu hasil dakwahnya lewat
seni adalah lagu Sinom dan Kinanti.
g. Sunan Gunung Jati yang dikenal dengan Syekh Syarif Hidayatullah.
Ayahnya adalah orang Mesir keturunan ke 17 Nabi Muhammad
Saw. Ibunya adalah Nyai Rara Santang putri raja Padjajaran. Ketika
ayah dan ibunya meninggal di Mesir, dia kemudian kembali ke jawa
dan disambut pamannya Pangeran Cakrabuwana , berkat
dukungan pamannya dia menjadi Raja Kedua Cirebon bergelar
Maulana Jati. Sunan Gunung jadi melakukan dakwah melalui
kesenian lokal berupa gamelan jawa yang dimainkan dengan baik
olehnya dan mengikuti budaya hidup masyarakat saat itu. Sehingga
menjadi daya tarik masyarakat. Masyarakat yang ingin menonton
pertunjukannya diminta membayar tiket dengan cara mengucapkan
dua kalimat Syahadat.
h. Sunan Kudus banyak berguru dengan Sunan Kalijaga. Sunan
Kudus mendekati masyarakat Kudus dengan memanfaatkan
symbol-simbol Hindu dan Budha. Hal ini terlihat dari arsitektur
bangunan masjid Kudus, bentuk menara, gerbang dan pancuran
wudhu melambangkan delapan jalan Budha sebagai wujud
kompromi dilakukan sunan Kudus.
i. Sunan Kalijaga terkenal sinkretis dalam mengenalkan Islam melalui
seni ukir, wayang, gamelan, seni suara suluk. Dialah pencipta baju
takwa, perayaan sekaten,grebek maulud,layang kalimasada,lakon
wayang petruk jadi raja.

C. Stategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Nusantara


Strategi dakwah yang digunakan Walisango adalah penerapan
strategi yang dikembangkan para sufi Sunni dalam menanaman ajaran
Islam melalui keteladanan yang baik. Jejak yang ditinggalkan Walisanga
berupa kumpulan nasihat agama yang termuat dalam tulisan baik
berupa buku sejarah, nasab,silsilah,suluk, babad, manaqib dll. Yang
menggambarkan hakikat aliran Tasawuf.
Dan strategi yang digunakan Walisanga mengacu pada tiga stategi
dakwah yaitu : Al-Hikmah/kebijaksanaan, Al Mauziah hasanah/nasihat
yang baik, dan Al Mujadalah/berdiskusi secara sinergi dengan
menghasilkan satu alternative pemikiran tanpa menyudutkan salah satu
kelompok.
Strategi Walisanga telah melahirkan karakteristik umat Islam
Nusantara yang Khas yakni masyarakat Islam yang Moderat, yang
bersifat inklusif, toleran, menghargai tradisi,cinta tanah air dan bangsa.

D. Perkembangan Islam di wilayah –wilayah Nusantara


Perkembangan Islam di wilayah–wilayah Nusantara sekitar abad-12
sampai abad ke-16 sebagai berikut :
➢ Pulau Sumatra
Bukti tentang islam masuk ke sumatra berasal dari makam sultan
malik Ibrahim as-saleh , raja pertama samudra pasai 1270-1297M.
Dan makam Muslimah Tuhar Amisuri.
➢ Pulau Jawa
Bukti tetua tentang agama Islam adalah batu nisan Fatimah binti
Maemun dileran,gresik sejak tahun 1082M. Penyebaran agama
Islam di pulau jawa berasal dari Malaka.
➢ Pulau Sulawesi
Orang yang pertama kali masuk Islam di pulau Sulawesi adalah I
Malingkang Daeng Manyori/Sultan Awaludin al Awwal yang
memiliki kekuasaan di kerajaan Gowa. Terdapat beberapa upaya
agar Islamisasi berjalan dengan lancar yaitu dengan mendirikan
Peradilan Agama Islam yang disebut lembaga Syara yang dipimpin
seorang kadi sebagai guru besar Islam.
➢ Kepulauan Maluku
Pengaruh Islam telah hadir sejak kurun pertama tahun Hijrah
namun kemungkinan besar pada masa itu hanya agama yang
dianut oleh para musafir Muslim yang singgah diperairan
Ternate,Banda,Hitu. Kemudian masuknya Islam ke Maluku dan
Maluku Utara berangsung dalam kurun waktu yang bersamaan
namun dalam proses pelembagaan Islamnya baru terwujud puluhan
tahun atau mungkin ratusan tahun.

E. Kontektualisasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama Pada Materi


Perkembangan Islam di Nusantara
Bahwa masuknya islam di nusantara masih menjadi perdebatan oleh
para sejarawan, akan tetapi Islam mulai menyebar melalui pedagang
Muslim dari Timur Tengah dan India yang membawa Islam dalam
perdagangannya.
Para pedagang muslim tidak hanya menjalankan aktivitas
perdagangan mereka akan tetapi juga membantu membangun
komunitas muslim Indonesia. Mereka juga membawa Nilai Moderasi
beragama yang diwarisi dari agama Islam. Salah satu contoh tokoh
yang mengajarkan moderasi beragama adalah Walisanga. Mereka
dikenal karena menjalankan dakwah secara modern dan toleran,
yang memungkinkan untuk merangkul masyarakat dengan mudah.
Walisanga juga dikenal sebagai orang yang mempromosikan dakwah
secara modern dan tolerani sehingga memungkin Islam merangkul
masyarakat dari segala golongan. Nilai-nilai moderasi beragama
yang dianut pedagang Muslim dan Ulama membawa ajaran Islam
sangat penting dalam membangun kerukunan antar umat beragama.

Daftar materi pada Daftar materi yang sulit difahami adalah menghafal nama asli para wali
2 KB yang sulit dan keturunannya karena peran dalam masyarakat.karena ada
dipahami beberapa wali yang berdakwah melalui jalur pemerintahan.

Daftar materi yang


sering mengalami Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi adalah tentang siapa
3
miskonsepsi dalam yang pertama kali menyebarkan ajaran Islam di nusantara.
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai