Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 10 :

1. Egi Dwi Kurniawan


2. Firas Setya Putra
3. M Indra Jaya
Mengemban Dakwah

Belajar dari Para Ulama Indonesia


A Islam Di Indonesia

 Pada abad ke-17 masehi atau tahun 1601 kerajaan Hindia Belanda datang ke Nusantara untuk
berdagang ,Ketika penjajahan datang, para ulama mengubah pesantren menjadi markas
perjuangan, para santri (peserta didik pesantren) menjadi jundullah (pasukan Allah) yang siap
melawan penjajah, sedangkan ulamanya menjadi panglima perang. Potensi-potensi tumbuh dan
berkembang pada abad ke-13 menjadi kekuatan perlawanan terhadap penjajah. Ini dapat
dibuktikan dengan adanya hikayat-hikayat pada masa kerajaan Islam yang syair-syairnya berisi
seruan perjuangan. Para ulama menggelorakan jihad melawan penjajah Belanda.
B Masuknya Islam di Indonesia
 1.Teori Gujarat  2.Teori Mekkah
Teori ini beranggapan bahwa agama dan kebudayaan Tokoh yang mendukung teori ini adalah Van Leur, Anthony H.
Islam dibawa oleh para pedagang dari daerah Gujarat, Johns, T.W Arnold, dan Buya Hamka. Terdapat beberapa bukti
India yang berlayar melewati selat Malaka. Teori ini yang mendukung teori ini diantaranya:
menjelaskan bahwa kedatangan Islam ke Nusantara  1.Pada abad ke 7 Masehi, di Pantai Timur Sumatera memang
sekitar abad ke 13, melalui kontak para pedagang dan telah terdapat perkampungan Islam khas dinasti Ummayyah,
Arab.
kerajaan Samudera Pasai yang menguasai selat Malaka
pada saat itu.  2.Madzhab yang populer kala itu khususnya di Samudera Passai
adalah madzhab Syafii yang juga populer di Arab dan Mesir.
 - Ada nya penemuan makam Sultan Samudera
 3.Adanya penggunaan gelar Al Malik pada raja-raja Samudera
Pasai, Malik As-Saleh pada tahun 1297 yang Pasai yang hanya lazim ditemui pada budaya Islam di Mesir.
bercorak Gujarat. Teori ini dikemukakan oleh S.
 Hingga saat ini, teori ini merupakan teori yang dianggap paling
Hurgronje dan J. Pijnapel. kuat. Kelemahannya hanya terletak pada kurangnya fakta dan
 -Keterangan MArco Polo yang pernah beberapa bukti yang menjelaskan peran Bangsa Arab dalam proses
lama tinggal di Sumatra pada Tahun 1292 M penyebaran Islam di Indonesia.
3. Teori Persia

Menurut teori ini Islam baru masuk ke Indonesia pada abad Ke-13 M, Teori Terdahulu
sebelum teori Gujarat. Pendapat Mereka tentang ini:

a. Penggunaan kosakata Persia dalam Bahasa Indonesia, contohnya Kanduri, astana, bandar,
narkoba dll

b. Sistem pengajaran membaca Al-Qur’an berbahasa Persia untuk menyebut harakat dalam
Bahasa Arab: Fathah= jabar, Kasrah= jer, dommah= pees
C Prinsip Strategi Dakwah Islam di
Indonesia
 Kata dakwah sendiri merupakan serapan yang berasal dari bahasa Arab. Ia derivasi dari kata da’a-yad’u yang berarti lapisan masyarakat.
“mengajak,” dan “menyerukan”. Menurut para ahli linguistik Arab, kata dakwah berarti sebagai tuntunan dan menjadi uswah bagi para
pengikutnya. Peran uswah ini diterapkan oleh Nabi Muhammad saw ketika berdialog dan bermusyawarah dengan para sahabatnya.

Allah Swt menurunkan ayat Al-Quran:


 ‫ش ُد ِمنَ ا ْل َغ ِّي‬ ُّ َ‫ِّين قَ ْد تَبَيَّن‬
ْ ‫الر‬ ِ ‫ال ِإ ْك َراهَ فِي الد‬

“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama. Sungguh telah tampak jelas kebenaran dan kebatilan.” (QS. Al-Baqarah: 256) , pemaksaan
merupakan cara yang terburuk untuk mengajak orang lain dalam Islam.
Salah satu dakwah kekinian di Indonesia adalah mengajak masyarakat untuk membenahi diri dan memperkuatkan ikatan solidaritas sesama anak
bangsa. Ini sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Khaldun, ulama dan sejarawan Muslim klasik, bahwa ikatan dan solidaritas sosial akan memperkuat
suatu bangsa dan agama.
Dakwah menjadi sarana yang tepat untuk memperkuat solidaritas. Ikatan solidaritas itu sendiri membutuhkan prinsip-prinsip utama. Setidaknya
ada tiga prinsip. Pertama yaitu saling memahami (al-tafahum). Prinsip ini dilandasi atas kepercayaan satu sama lain, memahami karakter-karakter
yang beragam. Kedua, saling membebani (al-tadhamun). Yaitu saling memberikan tanggung jawab antarkelompok sosial. Ketiga, (al-ta’awun) yaitu
bentuk sikap dan perilaku yang mau disusahi dan saling membantu. Keempat saling mentolerir (al-tasamuh). Dari sini akan terciptanya hubungan
simbiosis mutualisme antara
D Strategi Dakwah Islam di Indonesia
 1. Melalui Jalur Perdagangan  2. Melalui Jalur Pernikahan

 adanya kesibukan lalu lintas perdagangan pada  banyak penduduk pribumi, terutama para wanita,
abad ke-7 M hingga abad ke-16 M. para yang tertarik untuk menjadi isteri-isteri para
saudagar muslim. Hanya saja ada ketentuan
pedagang muslim banyak yang bermukim di hukum Islam, bahwa para wanita yang akan
pesisir pulau Jawa yang ketika itu penduduknya dinikahi harus diislamkan terlebih dahuluproses
masih kafir. Mereka berhasil mendirikan pengIslaman hanya dengan mengucapkan dua
masjid-masjid dan mendatangkan mullahmullah kalimah syahadat, tanpa upacara atau ritual rumit
dari luar, sehingga jumlah mereka semakin lainnya. Setelah itu, mereka menjadi komunitas
bertambah banyak. Dalam perkembangan muslim di lingkungannya sendiri. KeIslaman
selanjutnya, anak keturunan mereka menjadi mereka menempatkan diri dan keluarganya
berada dalam status sosial dan ekonomi cukup
penduduk muslim yang kaya raya. Jalur-jalur tinggi. Kemudian setelah mereka memiliki
strategis perdagangan internasional hampir keturunan, lingkungan mereka semakin luas.
sebagian besar dikuasai oleh para pedagang Akhirnya timbul kampung-kampung dan pusat-
muslim. pusat kekuasaan Islam. Dalam perkembangan
E Perkembangan Dakwah Islam di Indonesia
 1. Di Sumatra  2. Di Jawa
 Pantai barat Sumatra menjadi pintu gerbang awal  Islam masuk ke Pulau Jawa sejak abad ke-11 M dibawa
masuknya islam di nusantara. Perkembangan agama oleh para pedagang Arab dan para Mubalig dari Pasai.
islam dimulai dari Pasai, Aceh Utara. Da’i yg Hal ini juga menjadi bukti bahwa Islam sudah masuk di
pertama kali menyebarkan di daerah ini adalah Sumatra sebelum abad ke-11. Sementara di Jawa
Abdullah Arif. Setelah dari Pasai, menyebar ke Tengah, dakwah islam berpusat di Demak. Dakwah
daerah lain yaitu Pariaman, Sumbar. Ulama yg islam di Jawa tidak bias dilepaskan dari peran para
terkenal adalah Syekh Burhanuddin.Dakwah mubalig yg dikenal dengan sebutan Wali Songo (Wali
dilakukan secara bertahap, karena adat di Sumbar Sembilan). Para wali ini kemudian mengkader
begitu kuat. Namun dgn kesantunan sikap dan masyarakat setempat untuk melanjutkan estafaet
kepiawaian para ulama, akhirnya masyarakat dakwah islam di seluruh wilayah Nusantara, terutama
Sumbar dapat menerima agama islam dengan baik. di Jawa. Kemudian murid murid Wali Songo, menyebar
Selanjutnya, pada abad ke-15 agama islam masuk ke ke penjuru Nusantara untuk menyebarkan ajaran Islam.
Sumatra Selatan. Mubalig yg paling berjasa
membawa islam ke Sumatra Selatan adalah Raden
Rahmat (Sunan Ampel)
 3. Di Kalimantan  4. Di Sulawesi
 Mula mula Islam masuk di Kalimantan Selatan.  Islam masuk di Sulawesi pada abad ke-16, dibawa oleh
Dibawa oleh para pedagang bangsa Arab dan para Datuk Ri Bandang dari Sumbar. Da’I yang juga
mubalig dari Pulau Jawa. Perkembangannya menyebarkan Islam di Kalimantan Timur. Kerajaan Gowa
sangat cepat dan mencapai puncaknya setelah di Sulawesi Selatan merupakan daerah yang menjadi
Majapahit mengalami kemunduran pada prioritas dakwah Islam. Raja Goa yang bernama Karaeng
pertengahan abad ke-15. Setelah itu, Islam masuk Tonigallo masuk Islam setelah bertemu dengan Dato’ Ri
ke Kalimantan Barat, dimulai daerah Sambas dan Bandang. Kemudian atas usul Dato’ , Raja Goa berganti
Sukadana. Melalui dua daerah inilah, tersebar ke nama dengan Sultan Alauddin. Melalui wilayah Goa,
seluruh Kalbar. Sampai ke Johor (Malaysia). Islam terus berkembang ke daerah-daerah lainnya seperti
Sementara perkembangannya ke wilayah daerah Tallo dan Bone.
Kalimantan Timur terutama Kutai, dilakukan oleh
Dato’Ri Bandang.
F Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Kebudayaan Islam di Indonesia
Berikut pengaruh Dakwah Islam terhadap ilmu pengetahuan dan kebudayaan di Indonesia.
 1. Pondok Pesantren
Salah satunya melalui jalur pendidikan. Lembaga yg paling berjasa adalah pondok pesantren. Lembaga ini dipimpin
oleh Kyai (Jawa) atau Ajengan(Sunda), dan muridnya disebut Santri. Kala itu, pesantren yg terkenal adalah pesantren
Ampel Denta di Surabaya yg dipimpin oleh Sunan Ampel, dan pesantren Giri yg dipimpin oleh Sunan Giri.
 2. Tulisan atau Aksara
Setelah ajaran Islam masuk, berkembang huruf Arab sehingga banyak karya sastra yang ditulis memakai huruf Arab
Melayu. Menurut ajaran Islam, terdapat larangan membuat gambar atau lukisan berbentuk makhluk hidup sehingga
berkembang seni membuat tulisan Arab yg sangat indah disebut dengan Kaligrafi. Ini merupakan karya seni yang
sangat tinggi nilainya, dapat dijumpai dalam nisan Sultan Malik As-Saleh di Samudra Pasai dan bangunan – bangunan
Masjid serta galeri seni atau ditempat lainnya.
 3. Seni Ukir
Selain Kaligrafi, ada juga seni pahat dengan tulisan Arab indah yang dipahatkan di kayu yang disebut
dengan ukiran. Hal ini dapat dilihat pada masjid-masjid, contoh ukiran Jepara pada dinding Masjid
Matingan di daerah Jepara, keraton-keraton, nisan, makam, atau gapura.
 4. Sistem Kalender
Sebelum Islam masuk, dikenal penggunaan Kalender Saka. Setelah masuknya budaya Islam, dikenal
penanggalan Hijriyah yang berdasarkan peredaran bulan. Adapun tokoh yang berjasa merintisnya adalah
Sultan Agung dari Mataram hingga kini dikenal adanya system kalender yang merupakan penggabungan
dari penanggalan Masehi, Saka, dan Hijriyah.
G Perkembangan Organisasi Islam sebelum
Kemerdekaan
Organisai Islam yang memberi pengaruh terhadap perkembangan Islam di Indonesia, antara lain sebagai berikut.
 Sarekat Dagang Islam (SDI), didirikan oleh H. Samanhudi di Solo pada 16 Oktober 1905.
 Serikat Islam (SI), didirikan oleh HOS Cokroaminoto di Surabaya pada 10 September 1912. Organisasi ini
merupakan kelanjutan dari Sarekat Dagang Islam.
 Muhammadiyah, didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 18 November 1912. Organisasi ini
bergerak diberbagai kehidupan umat, dan juga banyak memberikan sumbangan tentang pembaruan pemikiran
Islam.
 Al-Irsyad, didirikan diantaranya oleh Syekh Ahmad Surkati di Jakarta, tahun 1914. Organisasi ini bergerak di
bidang pendidikan dan social keagamaan.
 Persatuan Tabiyah Islamiyah (Perti), didirikan di Bukit Tinggi tanggal 20 Mei 1930.
H Manfaat Mempelajari Sejarah Perkembangan
Islam di Indonesia
Berikut manfaat mempelajari sejarah perkembangan Islam di Indonesia :
 Pentingnya sejarah Islan dapat diperhatikan dari kenyataan bahwa sebagian dari isi kandungan Al-Qur’an adalah
tentang sejarah. Sejarah tersebut dikemukakan Al-Qur’an sebagai kisah yang indah tentang peristiwa yang dialami
umat manusia di masa lalu, debaliknya sejarah kelam sebaiknya tidak ditiru dan harus dihindari serta dijadikan
pelajaran agar kita jangan sampai terjerumus. Orang yang tidak mengenal dan mengerti sejarah akan mendapat
kesulitan dan cercaan karena mereka tidak melihat pelajaran apapun dari sejarah umat manusia terdahulu (Q.S. Ar-
Rum/30: 9-10)
 Pelajaran lain yang dapat diambil dari sejarah adalah mengungkapkan kebenaran hakiki sehingga manusia dapat
mengambil ibrah dalam kehidupannya.
 Melalui sejarah kita mampu mempelajari dan mencontoh para pendahulu yang memberi teladan baik sehingga
dapat mengambil peran sebagai mujahid dakwah atau cendekiawan muslim yang mampu menyinari zamannya.

Anda mungkin juga menyukai