Anda di halaman 1dari 14

Menyebarkan Kebaikan

Melalui Ihsan
Kelompok 4
Imam Syafaat (11)
Muhammad Danny (17)
Muhammad Sandi P (18)
Nurril Hawadi (22)
Widya Fildzah Izazi (30)

XII TEK 1

Pengertian Perilaku Ihsan


Ihsan berasal dari kata
yang artinya adalah


berbuat
baik,
sedangkan
bentuk
masdarnya
adalah

, yang artinya kebaikan.

Ihsan adalah lawan dari isa'ah (berbuat kejelekan),
yaitu seorang manusia mencurahkan kebaikan dan
menahan diri untuk tidak mengganggu orang lain.
Mencurahkan kebaikan kepada hamba-hamba Allah
dengan harta, ilmu, kedudukan dan badannya.

Allah SWT berfirman dalam Quran Surat AlBaqarah: 83 mengenai hal ini.

Artinya
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani
Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah,
dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum
kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin,
serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,
dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian
kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil
daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.( Surat Al
Baqarah Ayat 83)

Wujud atau Aspek Dalam Ihsan


Ihsan meliputi tiga aspek. Ketiga hal tersebut adalah
ibadah, muamalah, dan akhlak.
1. Ibadah
Yaitu dengan menunaikan semua jenis ibadah, seperti
shalat, puasa, haji, dan sebagainya dengan cara yang
benar, yaitu menyempurnakan syarat, rukun, sunnah,
dan adab-adabnya.

Ihsan kepada Allah SWT mengandung 2


tingkatan :
1. Beribadah kepada Allah seakan-akan melihatNya
2. Beribadah dengan penuh keyakinan bahwa
Allah melihat segala apa yang kita kerjakan

2. Muamalah
Dalam muamalah, ihsan dijelaskan Allah SWT. Pada surah An Nisaa ayat 36, yang berbunyi sebagai berikut,

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan -Nya


dengansesuatupundan berbuatbaiklah kepadadua orangibu
bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat maupun yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil
dan hamba sahayamu.

Berikut ini adalah mereka yang berhak mendapatkan ihsan tersebut


:
a. Ihsan kepada kedua orang tua
b. Ihsan kepada karib kerabat
c. Ihsan kepada anak yatim dan fakir miskin
d. Ihsan kepada tetangga dekat, tetangga jauh, serta teman
sejawat.
e. Ihsan kepada ibnu sabil dan hamba sahaya.
f. Ihsan dengan perlakuan dan ucapan yang baik kepada manusia.
g. Ihsan dalam hal muamalah
h. Ihsan dengan berlaku baik kepada binatang

3. Akhlak
Ihsan dalam akhlak sesungguhnya merupakan buah
dari ibadah dan muamalah. Seseorang akan mencapai
tingkat ihsan dalam akhlaknya apabila ia telah melakukan
ibadah seperti yang menjadi harapan Rasulullah dalam
hadits yang telah dikemukakan, yaitu menyembah Allah
seakan-akan melihat-Nya, dan jika kita tidak dapat
melihat-Nya, maka sesungguhnya Allah senantiasa
melihat kita.

Keutamaan Ihsan
Allah Subhanahu wa Taala berfirman,

Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang


bertakwa dan orang-orang yang berbuat ihsan. (QS.
An Nahl: 128).

Allah SWT berfirman dalam Quran Surat Yunus: 26

Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga)
dan tambahannya (yaitu dapat melihat Allah swt). Dan muka mereka
tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah
penghuni surga, mereka kekal di dalamnya. (QS Yunus: 26)
Allah akan bersamanya, memberinya petunjuk, membimbingnya,
serta menolongnya dalam setiap urusannya.

Kelebihan & Penghayatan Ihsan dalam Kehidupan


Adapun ciri-cirikelebihan Ihsan:
*Mentaati perintah dan larangan Allah SWT dengan ikhlas
*Senantiasa amanah ,jujur dan menepati janji
*Merasakan nikmat dan haus akan ibadah
*Mewujudkan keharmonisan masyarakat
*Mendapat ganjaran pahala dari Allah SWT.
Cara penghayatan dalam kehidupan sehari-hari :
*Menyembah dan beribadah kepada Allah
*Memelihara kesucian aqidah tidak terbatas
*Mengerjakan ibadah fardhu ain dan sunat
*Hubungan baik dengan keluarga, tetangga dan masyarakat
*Bersyukur atas nikmat Allah SWT.

Kesimpulan
Ihsan adalah puncak ibadah dan akhlak yang senantiasa
menjadi target seluruh hamba Allah Subhanahu Wa Taala.
Sebab, ihsan menjadikan kita sosok yang mendapatkan
kemuliaan dari- Nya. Dan juga sebagai puncak prestasi
dalamibadah,muamalah,danakhlak.
Olehkarenaitu,semua orang yang menyadari akan hal ini
tentu akan berusaha dengan seluruh potensi diri yang
dimilikinya agar sampai pada tingkat tersebut. Siapapun kita,
apapun profesi kita, di mata Allah tidak ada yang lebih mulia
dari yang lain, kecuali mereka yang telah naik ketingkat ihsan
dalam seluruh sisi dan nilai hidupnya.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai