Anda di halaman 1dari 10

Pendidikan Agama Islam

Kelompok 4 :

1. Twindi Sera Jaya


2. Wawan Warsito

Kajian Q.S. Al-Baqarah/2:83 dan Hadits tentang


Menyebarkan Kebaikan Melalui Ihsan
Q.S. Al-Baqarah/2:83 tentang Perilaku Ihsan

Artinya : “ Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah
kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum
kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik
kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak
memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.
Pengertian Ihsan

Ihsan berasal dari kata Ahsana yang secara bahasa


berarti: berbuat baik, memberikan yang terbaik, dan
melaksanakan sesuatu dengan seluruh potensi
kemampuan (tekun). Adapun pelaku ihsan disebut
dengan Muhsin, yang jama’ (pluralnya) adalah
Muhsinun atau Muhsinin
Arti Ihsan Menurut Istilah Syari’at Islam
Adapun makna dan arti Ihsan secara istilah syari’at islam dapat ditinjau dari dua segi, yaitu:
1. arti Ihsan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala ialah seseorang melaksanakan ibadah
kepada Allah Ta’ala seolah-olah ia melihat Nya, sekalipun ia tidak dapat melihat Nya (di
dunia) maka sungguh Ia melihatmu. Ihsan adalah bersungguh-sungguh dalam
melaksanakan hak-hak Allah atas dirinya dengan sempurna dan penuh ketulusan dan
merasakan pengawasan Allah atas dirinya setiap waktu.
2. Adapun arti Ihsan yang berkaitan dengan hak-hak sesama makhluk ialah mengerahkan
seluruh kemampuan untuk memberi manfaat apa saja kepada sesama makhluk ciptaan
Allah siapapun mereka. Tapi ihsan kepada makhluk bervariasi tergantung kedudukan dan
keagungan makhluk tersebut. Juga bervariasi tergantung ihsan itu sendiri, seberapa besar
keagungan dan manfaatnya. Juga tergantung kepada keikhlasan dan keimanan muhsin
(orang yang melakukan ihsan) dan sebab atau dorongannya dalam melakukan ihsan.
Maka arti ihsan secara umum adalah mengerahkan seluruh kemampuan, kesungguhan dan
ketekunan dalam melaksanakan sesuatu baik itu ibadah maupun muamalah dengan penuh
keikhlasan dan ketulusan di dalam hati.
Kedudukan Ihsan di dalam Islam

Ihsan menduduki posisi tertinggi didalam Islam diatas


derajat iman dan Islam, dapat dikatakan bahwa seorang
muhsin ia sudah pasti muslim dan mu’min, seorang mu’min
sudah pasti muslim tapi belum tentu muhsin, sedangkan
seorang muslim belum tentu mu’min apalagi muhsin.

Kedudukan Ihsan diatas iman dan Islam ini berdasarkan


dalil dari sebuah hadits yang sangat populer yang dikenal
dengan hadits Jibril
Dalil dan Perintah untuk Berbuat Ihsan

Sangat banyak dalil baik dari Al-quran maupun As-sunnah (hadits) yang memuji
perilaku ihsan dan mendorong untuk menjadi muhsin, diantaranya adalah
hadits Jibril yang telah kami sebutkan diatas. Diantara dalil dari Al-quran firman
Allah SWT

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat ihsan


(kebajikan), memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan
keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil pelajaran. (QS. An-Nahl: 90)
Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan Ihsan
(kebaikan), dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah
mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya. (QS. An-Nisa: 125)

Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh


Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia,
berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa… (QS. Al-An’am: 151)
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan)
orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.(QS. Ali- Imran: 134)

Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam dalam sebuah konteks hadits tentang ihsan


dalam menyembelih hewan untuk dimakan bersabda,

“Sesungguhnya Allah menulis (menetapkan) ihsan pada segala sesuatu, oleh


karena itu jika engkau hendak membunuh (dalam peperangan atau hukum hadd
maupun qisas) maka berlaku ihsanlah, dan apabila kalian hendak menyembelih
(hewan untuk dimakan) maka berlaku ihsanlah dalam penyembelihan, hendaklah
kalian mengasah pisaunya sampai tajam sehingga sembelihannya cepat mati dan
tidak tersiksa.” (HR. Muslim no. 1955)
Contoh Perbuatan Ihsan
Semua amal dan perbuatan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan sepenuh
hati merupakan perbuatan ihsan, baik dalam ibadah maupun dalam kehidupan interaksi
sehari-hari.
Contoh ihsan dalam melakukan ibadah sholat, yaitu melakukan sholat dengan
penuh khusyu’, tidak riya, melakukan semua prosesnya sesempurna mungkin,
berupaya mencontoh cara shola Nabi shallallahu’alaihi wasallam sebaik mungkin dan
melakukan sholat seolah-olah ia melihat dan diawasi oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Contoh ihsan dalam kehidupan sehari-hari seperti melakukan pekerjaan kantor
dengan tekun dan sebaik mungkin, melakukannya tulus dari hati, bukan karena ingin
mencari muka, melainkan karena rasa tanggung jawab dalam diri untuk melaksanakan
beban amanah yang ditanggungnya.
Pada dasarnya ihsan adalah kesadaran diri atas tugas dan tanggung jawab seorang
hamba kepada Allah Ta’ala yang telah mempercayakan hidup kepadanya untuk
menanggung amanah sebagai khalifah di muka bumi untuk menjadi hamba Allah yang
terbaik dalam segala aspek kehidupan. Dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab ini
maka muncullah sifat ihsan yang tercermin dalam ucapan, perilaku dan perbuatannya.
Cara Menjadi Seorang Muhsin (Pelaku Ihsan)
Menjadi seorang muhsin yang berlaku ihsan terus menerus bukanlah proses instan,
ia tidak semudah membalikkan telapak tangan. Menjadi seorang muhsin butuh waktu,
latihan dan kesabaran. Para sahabat Nabi harus melewati proses yang panjang dan
melelahkan sampai mereka menjadi generasi Muhsinin yang tangguh, mereka adalah
model dan panutan kita dalam menggapai derajat Ihsan, dan tentunya model yang
paling utama adalah guru yang telah membimbing mereka yaitu baginda Nabi
Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam.
Seseorang yang ingin menjadi muhsin harus melewati proses menjadi seorang
muslim yang baik terlebih dahulu, kemudian menjalani proses menjadi mukmin yang
baik kemudian baru memasuki proses ihsan.
Ihsan adalah suatu akhlak yang sangat mahal dan berharga. Menjadi muhsin dan
memiliki perilaku ihsan terus menerus adalah anugrah Allah yang sangat besar kepada
hamba Nya yang tidak semua orang bisa meraihnya.
Maka untuk menjadi seorang yang muhsin, seseorang harus konsisten dalam
beribadah kepada Allah, terus berdo’a dan bertawakkal kepada Allah setiap waktu,
sabar dan syukur dalam segala kondisi dan bertakwa kepada Allah dimana dan kapan
saja. Jika seseorang menjalani proses hidup ini dengan baik sesuai petunjuk Allah dan
Rasul Nya, maka Allah akan memberikannya kedudukan Ihsan atas izin Nya.

Anda mungkin juga menyukai