Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Ruang Lingkup Iman, Islam dan Amal

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Tauhid

Dosen Pengampu : Ishlachuddin Almubarok, LC., M.H.

Disusun Oleh :

1. Anisa Nurhanifa (33010190163)


2. Julian Dwi Putra (33010190164)
3. Lulu’atul Hikmah (33010190168)

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2019

0
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya. Sholawat serta salam akan terus
tercurahkan kepada junjungan besar Nabi kita Nabi besar Muhammad SAW,
keluarga dan sahabat-sahabatnya, serta para pengikutnya hingga hari akhir.

Karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, alhamdulillah penyusun


dapat menyelesaikan makalah Mata Kuliah Ilmu Tauhid yang membahas Ruang
Lingkup Iman, Islam dan Amal. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
dan diterima bagi pembaca demi menambah pengetahuan dan wawasan dari
pembaca.

Kami selaku penyusun menyadari kekurangan dari makalah ini. Maka dari
itu, saran dan kritik yang membangun kami nantikan untuk kesempurnaan
makalah yang penyusun buat.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Salatiga, 12 September 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….1

DAFTAR ISI……………………………………………………………………2

BAB I……………………………………………………………………………3

PENDAHULUAN………………………………………………………………3

A. Latar Belakang…………………………………………………………..3
B. Rumusan Masalah……………………………………………………….3
C. Tujuan…………………………………………………………………...3
BAB II…………………………………………………………………………..4
PEMBAHASAN………………………………………………………………..4
A. Pengertian Iman, Islam dan Amal……………………………………….4
1. Pengertian Iman………………………………………………….4
2. Pengertian Islam…………………………………………………4
3. Pengertian Amal…………………………………………………5
B. Kedudukan Iman, Islam dan Amal dalam Kehidupan…………………..6
1. Iman dalam Kehidupan………………………………………….6
2. Islam dalam Kehidupan…………………………………………7
3. Amal dalam Kehidupan…………………………………………8
C. Hubungan antara Iman, Islam dan Amal………………………………..9

BAB III………………………………………………………………………...10

PENUTUP…………………………………………………………………..…10

A. Kesimpulan…………………………………………………………..…10
B. Saran……………………………………………………………………10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….…11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam sebagai agama tidak hanya memuat seperangkat konsep-


konsep ideal (ilmu). Tetapi juga memuat seperangkat amal praktek untuk
diaktualisasikan (diterapkan) dalam kehidupan social kemasyarakatan.
Oleh karena itu, iman yang merupakan bagian integral dari ajaran islam
pengertiannya harussecara menyeluruh (komprehensif) dan terpadu. Itulah
tiga hal yang harus senantiasa dijadikan prinsip dalam hidup kita. Hidup
manusia tidak akan sempurna apabila salah satu dari iman, islam dan amal
tidak dimiliki, diasah, dan diperbaiki. Keyakinan kalau tidak ada amal
perbuatan, tidak ada artinya begitu juga ilmu yang tidak melahirkan amal
umat shaleh dalam kehidupan tidak ada artinya.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian Iman, Islam dan Amal?


2. Bagaimana Kedudukan Iman, Islam dan Amal dalam kehidupan?
3. Bagaimana Hubungan Antara Iman, Islam dan Amal?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Iman, Islam dan Amal.


2. Untuk mengetahui kedudukan Iman, Islam dan Amal dalam
kehidupan.
3. Untuk mengetahui hubungan antara Iman, Islam dan Amal

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Iman, Islam dan Amal

1. Pengertian Iman
Pengertian Iman berasal dari baasa Arab yang artinya percaya.
Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan
dengan hati, diucapkan dengan lisan,dan diamalkan dengan tindakan
(perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah
membenarkan dengan hati bahwa Allahitu benar-benar ada dengan
segala sifat keagungan dan kesempurnaan-Nya, kemudian
pengakuanitu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikandengan amal
perbuatan secara nyata.
Jadi, seseorang dapat dikatakansebagai mukmin (orang yang
beriman) sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas.
Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah,
tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal
perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin
yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebutmerupakan satu
kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.1

2. Pengertian Islam

Nama Islam mempunyai perbedaan yang luar biasa dengan


nama agama lainnya. Kata Islam tidak mempunyai hubungan
dengan orang tertentu atau dari golongan manusia atau dari suatu
negeri.Hikmah tertinggi dari itu ialah karena Islam adalah wahyu
dari Allah SWT.

1
Said Abdullah, Gelora Iman dalam Islam (Bandung: PT. Al Ma’arif, 1979), hal 15

4
Kata Islam adalah nama yang diberikan Tuhan sendiri, banyak
ayat-ayat Quran yang menyebutkannya antara lain:

“Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam”2

“Barang siapa yang mencari agama lain selain Islam, tidak


akan diterima daripadanya dan dia di akhirat termasuk orang yang
merugi”3

Secara etimologi, Islam berasal dari bahasa Arab, terambil


dari asal kata salima yang berarti selamat sentosa. Dari asal kata itu
dibentuk kata aslama yang artinya memeliharakan dalam keadaan
selamat sentosa, dan berarti juga menyerahkan diri, tunduk, patuh
dan taat. Kata aslama itulah pokok kata Islam, mengandung segala
arti yang terkandung dalam arti pokoknya, sebab itu orang yang
melakukan aslama atau masuk Islamdinamakan muslim. Berarti
orang itu telah menyatakan dirinya telah taat, menyerahkan diri,
dan patuh kepada Allah SWT. Dengan melakukan aslama
selanjutnya orang ituterjamin keselamatan hidupnya di dunia dan
di akhirat.

Sesungguhnya Islam itu adalah agama sepanjang sejarah


manusia. Agama dari seluruh Nabi dan Rasul yang pernah diutus
oleh Allah SWT pada bangsa-bangsa dan kelompok manusia.4

3. Pengertian Amal

Amal merupakan semua perbuatan yang dikerjakan dengan


niat tertentu. Dalam Quran kata amal jika dilihat dari maknanya
sebagai perbuatan, maka berdekatan dengan beberapa kata atau

2
Ali Imran (3) : 19
3
Ibid : 85
4
Razak Nasrudddin, Dienul Islam, (Bandung: PT. Al Ma’arif, 1977), hlm.56-57

5
ungkapan lain. Seperti fi’il, sa’yu, shan’u,kasab, dan jarah. Letak
persamaan antara semua ungkapan tersebut adalah kesemuanya
meliputi perbuatan manusia. Namun walaupunn secara makna
mereka berdekatan tetapi masing-masing memiliki focus makna
yang berbeda. 5

Secara eksplisit contoh bentuk-bentuk amal saleh (sebab


perbuatan-perbuatan ini disebutkan dalam ayat yang bergandengan
langsung dengan ayat “amal saleh atau term yng sejenis amal
saleh”) yang disebutkan dalam al-Quran adalah sebagai berikut:

1. Menerima kebenaran dari Rasulullah (QS.7:43)


2. Berbuat adil karena Allah (QS. 5:8)
3. Mengabdi dan berjihad
4. Berbuat baik dan makan yang bersih (QS.23:51)
5. Membelanjakan harta kepada jalan Allah
(QS.2:256)
6. Berjihad dan berbuat baik kepada orang tua
(QS.2:256)
7. Dan macam-macam lainnya

B. Kedudukan Iman, Islam dan Amal dalam Kehidupan

1. Iman dalam Kehidupan

Perbedaan titik tolak antara angkatan muslimin


pertama dan angkatan sekarang adalah mengenai perbedaan
tanggapan tentang keimanan.
Angkatan Muslimin Pertama terdahulu telah
menanggapi rasa keimanan secara meresap dan
menghayatinya dengan jitu, sehingga menjadi suatu

5
Yusran, Amal Saleh, (Makassar: Jurnal AL-Adyaan, 2015), hlm.126

6
keyakinan yang positif hidup dalam jiwa mereka.Mereka
telah menanggapi nyala apinya dengan keimanan. Dan
sebaliknya kita sekarang ini, hanyalah menanggapi abunya
saja, atau mendapatkan kulitnya belaka, tidak lebih.
Nyala api keimanan yang ditanggapi Angkatan
Muslim Pertama terdahulu dengan jitu itu, ternyata lebih
menjadi pendorong yang maha dahsyat dalam perjuangan
Li I’ L a a - i Kalimat I’ L L A A H, hingga tercapai dalam
jangka waktu yang amat singkat.
Tetapi tanggapan sekarang terhadap keimanan,
hanyalah mengenai lahirnya atau kulitnya belaka, belumlah
mencapai isinya di dalam. Hanya bibir kita sajalahyang
bergerak komat kamit, sedang hati fikiran kita masih tetap
dingin bagai bangkai.
Banyak diantara manusia yang mengaku bahwa
dirinya benar-benar sudah mukmin, tetapi mereka tidak
menunjukkan ketenangan dan kehebatan. Hal ini
disebabkan karena mereka kosong dari makrifat, sehingga
mereka selalu dalam keadaan bimbang tanpa pendirian.
Maka alangkah bijaksananya bila mereka belajar betul-
betul tentang isi al-Quran.

2. Islam dalam Kehidupan

Dalam “Islam in Modern History”, Prof. W.C.


Smith menerangkan: “ Bagi kaum muslimin, sudah barang
tentu Islam adalah agama Allah.” Ini mempunyai banyak
arti, antara lain bahwa Islam bukan mulai di kurun ketujuh

7
masehi, akan tetapi sekurang-kurangnya pada hari
6
penciptaan, apabila tidak sebelumnya.
Manusia merupakan satu kesatuan ummatdan
aqidah, berasal dari nenek-moyang yang sama yaitu Adam
dan Hawa. Kemudian dari kedua manusiaitu berkembang
menimbulkan bangsa-bangsa dan kabilah-kabilah. Adanya
bangasa-bangsa dan suku-suku bangsa itu bukan untuk
saling bermusuh-musuhan, tetapi untuk saling kenal-
mengenal dengan baik. Pertentangan dan permusuhan
terjadi karena manusia telah tidak sadar aka nasal
kejadiannya, lupa akan kesatuan kemanusiaannya dan
menyeleweng dari petunjuk-petunjuk Tuhan. Mereka telah
menyimpang dari kesatuan aqidah, yaitu aqidah tauhid.
Islam mengajarkan bahwa pada dasarnya manusia
itu adalah makhluk yang baik. Untuk membangun
masyarakat, manusia itulah yang harus dibangun lebih
dahulu, membangun manusia pembangunan yang akan
membangun.

3. Amal dalam Kehidupan

Nilai akidah (iman) yang progresif menjadi


pendorong untuk lahir dan terbentuknya amal saleh. Harus
ada upaya metodologis untuk menggali kekuatan teologis
guna menciptakan amal saleh yang bisa menjadi solusi bagi
persoalan-persoalan pelik yang kongrit, yang terjadi dalam
social masyarakat saat ini. Sebab dalam masyarakat
terkadang agamahanya menjadi sangat simbolik dan
formalistik.

6
Razak Nasruddin, Dienul Islam, (Bandung, PT. Al Ma’arif,1977), hlm.68

8
Syariat yang selama inidianggap sebagai penentu
baikdan buruk, ternyatadireduksi ke dalam paradigm
berfikir yang sifatnya formalistic, dan bahkan
individualistic. Akhirnya patokan “agama” yang dilahirkan
hanya memberikan batas-batas yang kaku bagi keunikan
dan potensi kreatifitas manusia untuk memadukan agama
dan social politik kemasyarakatan dalam menjalani
kehidupannya.7

C. Hubungan antara Iman, Islam dan Amal

Antara Iman, Islam dan Amal terdaoat hubungan yang terintegrasi.


Dalam agama Islam terkandung tiga ruang lingkup, yaitu Aqidah, Syari’ah
dan Akhlak. Sedangkan Iman, Islam dan Amal berada didalamruang
lingkup tersebut. Iman berorientasiterhadap “Rukun Iman yang enam”,
sedangkan islam dan amal berorientasi pada “Rukun Islam yang lima”
yaitu tentang tata cara ibadah dan pengamalannya yang menghasilkan
“Ihsan”- kebaikan dan kemanfaatan Bagi manusia dan alam
lingkungannya.
Aqidah merupakan landasan pokok dari setiap amal seorang
muslim dan sangat menentukan sekali terhadap nilai amal, karena aqidah
itu berurusan dengan hati. Aqidah sebagai kepercayaan yang melahirkan
bentuk keimanan terhadap rukun iman, yaitu iman kepada Allah,
Malaikat-malaikat Allah, kitab-kitab Allah, Rasul-rasul Allah, Hari
KIamat dan Taqdir.
Meskipun hal yang paling menentukan adalah aqidah (iman), tetapi
tanpa integritas islam dan amal dalam perilaku kehidupan muslim, maka
keislaman seorang muslim menjadi kurang utuh, bahkan akan
mengakibatkan penurunan keimanan pada diri muslim, sebab eksistensi
perilaku lahiriyah seorang muslim melambangkan batinnya.

7
Yusran, Amal Saleh, (Makassar: Jurnal AL-Adyaan, 2015), hlm.133

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Iman berarti meyakini kebenaran eksistensi dan ajaran Allah SWT


dan Rasulullah SAW. Serta dengan penuh ketaatanmenjalankan ajaran
tersebut. Untuk dapat menjalankan perintah Allah SWT dan Rasulullah
SAW kita harus memahaminya terlebih dahulusehingga tidak
menyimpang dari yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya. Cara
memahaminya adalah dengan selalu mempelajari ajaran agama (Islam)
dan menampakkan keimanannyadalam bentuk amal shaleh.

B. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari sempurna dalam


penulisan makalah ini, maka penulis berharap para pembaca dapat
memberikanmasukan dan saran yang membangun kepada penulis. Agar
kedepannyapenulis mampu menulis makalah dengan lebih baik. Penulis
berharap, smoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Razak Nasruddin, Dienul Islam, (Bandung: PT. Al Ma’arif, 1977, Cet. Kedua)

10
Said Abdullah, Gelora Iman dalam Islam, (Bandung: PT. Al Ma’arif, 1979, Cet.
Kedua)

Yusran, Amal Saleh, (Makassar: Jurnal Al-Adyaan, 2015)

11

Anda mungkin juga menyukai