INDONESIA
Disusun oleh :
2. Kharisudin 33010190173
Abstrak
yang kami adalah kajian Pustaka dengan cara mengkaji naskah undang-undang
mengenai hukum keluarga yang berlaku, diantara pasal-pasal yang akan dibahas
poligami, dan waris. Kemudian hasil dari penulisan ini mengungkapkan bahwa latar
belakang lahirnya pembaruan hukum Islam yang terjadi pada era ini disebabkan
antara lain, untuk mengisi kekosongan hukum karena norma-norma yang terdapat
terus berkembang.
A. Latar Belakang
Islam sebagai agama pembaharuan yang diturunkan Allah Swt melalui perantara
karena itu Islam merupakan satu-satunya agama yang haq, yakni yang paling benar
Syafi'i (dari sisi fikihnya) dan ahl sunnah wal jama'ah (dari sisi akidahnya)2 Maka dari
sini dapat terlihat jelas bahwa fikih yang dianut oleh Brunei berdasarkan pada
pembaharuan karena dirasa ketentuan hukum klasik sudah tidak mampu menjawab
persoalan dalam konteks modern ini. Salah satu contoh produk pembaharuan Brunei
ialah Perintah Darurat (Undang-undang Hukum keluarga Islam) tahun 1999 yang
Tulisan ini akan mencoba mengulik lebih jauh perbandingan hukum keluarga
yang berlaku di Indonesia dan Brunei. Brunei yang notabene merupakan negara
B. Rumusan Masalah
1
Hadari Nawawi, Kepemimpinan Menurut Islam (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
1993).1
2
Abd. Ghofur, "Islam dan Politik di Brunei Darussalam: Suatu Tijauan Sosio-Historis," dalam
Jurnal Toleransi: Media Komunikasi Umat Beragama, Volume 7 Nomor 1 (2015), 63
hukum dan segala yang diatur akan berbeda. Berdasarkan latar belakang masalah
C. Kerangka Teori
penulisan penelitian ini, serta apa saja yang nanti akan dibahas, maka penulis
D. Metode Penelitian
penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder,
yang terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder dikaji kemudian
ditarik kesimpulan dalam hubungannya dengan masalah yang diteliti.3 Adapun teknik
pengumpulan data pada penelitian ini adalah library research atau studi pustaka
yaitu, sebuah studi dengan mengkaji buku-buku yang ada kaitannya dengan
E. Pembahasan
Brunei Darussalam merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang
3
Sri Mamuji, dkk, metode Penelitian dan Penulisan Hukum, (Jakarta: Badan Penerbit
Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005), h. 4.
yang merupakan anggota ke-6 ASEAN ini mendapatkan kemerdekaannya
ekonomi negara ialah orang Tionghoa (Han) yang menyusun lebih kurang
agama resmi Brunei, dan Sultan Brunei merupakan kepala agama negara
Brunei berada di bawah kekuasaan Inggris selama 100 tahun, pada tahun
4
Haji Awang Mohd. Jamil al-Sufri, Tarsilah Brunei: Sejarah Awal dan Perkembangan Islam
(Brunei Darussalam: Kementrian Kebudayaan, 2001), hlm. 3.
5
Ibid.
6
Ibid., hlm. 4.
7
Ibid., hlm. 6
berdasar pada aliran Ahlus Sunnah wal jam±'ah dan bermazhab Syafi'i.
hak untuk memilih (takhayyur) atas beberapa mazhab fikih lain selain
Darussalam.
Pada tahun 1425 penguasa Brunei Wang Alak Betatar pergi ke Malaka
Islam. Dari itu terlihat bahwa masuk dan menyebarnya Islam di Brunei
dimulai pada tahun ini setelah penguasa Brunei masuk Islam. Brunei
merupakan negara yang kuat dan memiliki otoritas yang luas pada abad
terkikis akibat adanya konsesi yang dibuat dengan belanda, Inggris, Raja
8
Atho Mudzhar, Hukum Keluarga di Dunia Islam Modern (Jakarta: Ciputat Press, 2003), 176.
Kemudian pada tahun 1847 sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya
Negara- negara jajahan Inggris dan kes rakyat Negara lain jika
penuntut atau pendakwa. Tetapi jika didalam kes itu, rakyat Brunei
adalah orang yang dituntut atau didakwa maka kes itu akan diadili oleh
Mahkamah Tempatan.10
9
Atho Mudzhar, Hukum Keluarga di Dunia Islam Modern, 178
10
Dato Haji Mahmud Sardong Awang Othman, Mahkamah Syari'ah di Negara Brunei
Darussalam dan Permasalahannya (Mimbar Hukum No.22 Tahun VI, September-Oktober
1995), h45
hukum Islam di Brunei. Tahap awal dari perubahan tersebut
ciri dari sebuah penjajahan. Kejadian ini juga yang pernah dialami
11
ibid
12
Haji Salim Bin Haji Besar, "Pelaksanaan Undang-Undang Keluarga Islam di Negara
Brunei Darussalam dan Permasalahannya", dalam Mimbar Hukum, h. 9-10.
Brunei mewajibkan pendaftaran yang dilakukan oleh pegawai
pasal 135 (1) dan (2) menetapkan bahwa yang boleh menjadi
pendaftar nikah cerai, selain Kadi Besar dan Kadi-kadi, adalah imam-
merupakan juru nikah yang diberi kuasa (tauliyah) oleh Sultan atau
b. Pembatalan pertunangan
yang dibuat baik secara lisan maupun secara tertulis yang dilakukan
13
Fajar devan Afrizon, "Sanksi Peraturan terhadap Aturan Poligami dan Pencatatan
Perkawinan di Indonesia, Malaysia, dan Brunei darussalam," dalam Skripsi Fakultas Syariah
dan Hukum (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2016), 49-50.
14
Intan Cahyani, "Hukum Keluarga Islam di Brunei Darussalam," 154.
maka hadiah pertunangan harus dikembalikan bersama dengan uang
c. Wali Nikah
tidak terdapat wali nasab atau wali nasab tidak menyetujui dengan
adanya wali dari sebuah pernikahan, akan tetapi bagi seorang janda
tidak boleh menikah dengan orang lain kecuali dengan suaminya yang
terdahulu dalam masa iddah kecuali telah dibenarkan oleh Kadi yang
artinya:
15
Tahir Mahmood, Family law Reform in The Muslim World (Bombay: N.M. Tripathi Pvt. Ltd.,
1972), h. 206-212.
16
Pasal 139.Pasal UU ini diambil dari Tahir Mahmood,
17
Fajar devan Afrizon, "Sanksi Peraturan terhadap Aturan Poligami dan Pencatatan Perkawinan
di Indonesia, Malaysia, dan Brunei darussalam," 59-60.
mereka sebelum kamu mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib
Maka berilah mereka mut'ah dan lepaskanlah mereka itu dengan cara
yang sebaik-baiknya.18
atau tiga menurut hukum muslim. Dalam hal tersebut, seorang suami
kedua belah pihak. Jika dalam jangka waktu yang telah ditentukan
yaitu tidak lebih dari 2 (dua) ribu dollar atau penjara tidak lebih dari
6 (enam) bulan atau keduanya. Hal ini termuat pada aturan Perintah
f. Poligami
hakim secara lisan dan tulisan.19 Selain itu pemohon juga harus
poligami, dengan
18
QS. al-Ahzab: 49
19
9 Fajar devan Afrizon, "Sanksi Peraturan terhadap Aturan Poligami dan Pencatatan
Perkawinan di Indonesia, Malaysia, dan Brunei darussalam," 59-60.
adanya kemampuan finansial, adil di antara para istri dan orang-
diterima atau tidak. Namun pada Pasal 123 dijelaskan bahwa apabila
g. Hakam (Mediator)
ini layak bercerai tetapi tapi sulit memberi alasan untuk bercerai,
maka Kadi akan mengangkat hakam yang lain dan akan memberi
20
ibid
21
Pasal 149 ayat 1.Pasal UU ini diambil dari Tahir Mahmood, op.cit.h. 206-212.
22
Lutfah Rohmanah, "Perbandingan Fikih Mazhab dengan Hukum Keluarga di Indonesia dan
Negara Brunei Darussalam Tentang Perceraian," 78.
Hal tersebut sesuai dengan nash yang terdapat dalam surat
Hanafi, Hanbali.
dan Indonesia.
1 Pencatatan
• Mengharuskan • Mengharuskan
Nikah
pendaftaran nikah pendaftaran nikah
membayar sejumlah
perbelanjaan persiapan
perkawinan yang
rela.
pihak perempuan,
akibat:
mengembalikan hadiah
Terdapat
perbedaan
pendapat:
Syafi'i dan
hanbali: rukun
nikah, tanpa
Malik dan
Hanbali:
keharusan
adanya wali
Hanafi: sah
tanpa wali
4
Perceraian • Adanya masa iddah bagi • Tidak ada masa iddah bagi
dilakukan
sebelum
digauli.
Jumhur
ulama
berpendapat
tanpa masa
idah
5
Syarat sah • • Dibuktikan dengan akta • Dibuktikan dengan akta
keduanya.
6 Poligami
• Boleh atas persetujuan • Memperbolehkan
untuk PNS
wanita, tidak
(4)
7 Hakam
• Terdapat mediasi, hanya • Terdapat mediasi
(mediator)
saat salah satu pihak terhadap semua
F. KESIMPULAN
madzhab fikih khususnya Syafi'i sebagai madzhab yang dianut oleh mayoritas
sejalan dari pemikiran fikih, yang disebabkan adanya tuntutan tujuan dan peran
DAFTAR PUSTAKA