Anda di halaman 1dari 14

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/361435486

KEPEMIMPINAN SULTAN BRUNEI DARUSSALAM SULTAN HASSANAL


BOLKIAH

Article · June 2022

CITATIONS READS

0 343

6 authors, including:

Lilin Tri Kusumaningtyas


Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Lilin Tri Kusumaningtyas on 21 June 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


KEPEMIMPINAN SULTAN BRUNEI DARUSSALAM

SULTAN HASSANAL BOLKIAH

Lilin Tri Kusumaningtyas


Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Jl. Brawijawa, Geblagan, Tamantirto, Kec. Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Tel./fax: +62813169485
E-mail: lilin.tri.law21@mail.umy.ac.id

ABSTRAK
Brunei Darussalam merupakan negara berdaulat yang berada di Asia Tenggara yang
letaknya di utara pantai pulau Kalimantan. Negara ini merdeka sebagai negara Islam yang
pada saat itu dipimpin oleh Sultan Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin pada 1 Januari 1984.
Islam dijadikan landasan bernegara dan politiknya oleh Brunei Darussalam setelah
merdeka. Negara ini dipimpin oleh Sultan yang cenderung otorier dan memiliki
kekuasaan penuh terhadap negara yang dipimpinnya. Sultan Hassanal Bolkiah merupakan
Sultan Brunei Darussalam yang ke-29. Sultan Hassanal Bolkiah pada masa
kepemimpinannya membuktikan bahwa saat dirinya menjadi seorang pemimpin, Brunei
Darussalam mencapai berbagai perbaikan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Hal
tersebut dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan indeks kesejahteraan masyarakat
yang dialami oleh Brunei Darussalam. Brunei Darussalam diklasifikasikan sebagai
negara maju karena negara ini mempunyai indeks pembangunan menusia tertinggi kedua
di Asia Tenggara setelah Singapura.
Kata Kunci: Brunei Darussalam, Kepemimpinan, Sultan Hassanal Bolkiah

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara adalah subyek terpenting dan memiliki keistimewaan daripada subyek

yang lainnya (par excellence) hukum internasional. Hal ini tidak hanya disebabkan karena

negara mampu memenuhi unsurunsur kriteria sebagai “international legal personalities”,

1
namun juga karena disebabkan karena hak dan kewajiban yang diterima negara jauh lebih

besar daripada subyek hukum internasional setelah negara.1

Sistem ialah suatu susunan atau dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang

disusun menurut suatu rencana atau pola untuk mencapai tujuan secara keseluruhan.

Hukum adalah sebuah sistem. Dengan kata lain, hukum adalah aturan kehidupan sosial

yang merupakan suatu tatanan yang tersusun dari bagian-bagian yang saling berkaitan.

Sebagai suatu sistem, komponen-komponen yang saling berhubungan, bagian-bagian,

saling bergantung di seluruh organisasi yang terorganisir dan terintegrasi.2

Kepemimpinan dipandang hal yang sangat penting karena dengan adanya

pemimpinan mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi atau bahkan suatu keberhasilan

suatu negara. Didalam manajemen kepemimpinan merupakan bagian yang penting di

dalam sebuah organisasi.

Tugas dari pemimpin sebagai perencana juga mengatur sumberdaya yang dimiliki

dengan cara mengarahkan dan mempengaruhi bawahan atau anggota bisa menggapai

sebuah tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Keberhasilan seorang pemimpin dapat

dilihat dari gaya atau cara kepemimpinannya serta dipengaruhi juga dengan sumber

kepemimpinan yang dimilikinya. Kemandirian suatu negara dan pengelolaan

perekonomian dengan baik sangat diperlukan dalam membangun sebuah negara. Brunei

Darussalam salah satu negara tertua yang masih menerapkan sistem pemerintahan

monarki absolut dengan pemerintahannya yang berdasarkan pada hukum Islam.3

1
Yordan Gunawan, 2021, Hukum Internasional: Sebuah Pendekatan Modern, LP3M UMY, hlm. 58
2
Yordan Gunawan, 2021, Introduction to Indonesian Legal System, Yogyakarta: UMY Press, hlm. 10
3
Novitasari, N., & Nurani, F. PEMIMPIN YANG BERSUMBER DARI KETURUNAN.

2
Brunei Darussalam memiliki bentuk negara kerajaan/kesultanan, Ibukotanya

Bandar Seri Begawan. Negara Brunei mempunyai motif pemerintahan monarki absolut

bedasarkan hukum Islam.4 Sultan Hassanal merupakan Sultan yang memimpin Brunei

ke-29, Brunei Darussalam mendapatkan kemerdekaan saat kepemimpinannya dan hal

tersebut membuat Brunei Darussalam untuk bisa mandiri di berbagai bidang seperti

ekonomi, sosial, maupun politik.

Kesultanan Brunei Darussalam berdirinya sejak abad ke-15 M dengan diturunkan

kepada keturunannya secara turun-temurun. Sultan yang bertugas menjadi Pemimpin

Negara dan Pemimpin Pemerintahan dinasehati oleh beberapa majelis dalam sebuah

kebinet Menteri, meskipun Sultan sesungguhnya ialah pengendali tertinggi di negara

tersebut. Media sangat berpihak kepada kerajaan dan keluarga kerajaan menjaga status

yang dipandang di dalam negeri.5 Brunei Darussalam merdeka pada 1 Januari 1984 dari

jajahan Inggris dibawah negara persemakmuran Inggris. Negara Brunei penduduknya

mayoritas dua pertiganya etnik Melayu muslim, satu perlimanya etnik Cina dan sisinya

etnik India.6

Jika dipandang dari status sosial ekonomi masyarakat Brunei, negara ini adalah

negara yang berada karena sumber daya alamnya seperti sumber daya alam gas alam dan

minyak bumi. Pembangunan berbagai fasilitas publik yang selalu dikembangan untuk

dapat bisa memanjakan rakyatnya. Macam-macam fasilitas umum yang ada di Brunei

Darussalam seperti air, telpon umum, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain yang semua

disediakan gratis oleh pemerintah. Masyarakat Brunei tidak mempunyai kewajiban untuk

4
Sultan of Brunei Declares Himself Infallible, Hello, 9 March 2006.
5
Ghofur, A. (2015). Islam dan Politik di Brunei Darussalam (Suatu Tinjauan Sosio-Historis).
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama, 7(1), 53-69.
6
Ghofur, A. Op. Cid.

3
memebayar pajak perorangan, namun masyarakat Brunei hanya diwajibkan untuk

membayar pajak bagi perusahaan saja. Makanan ataupun alat-alat elektronik untuk

memenuhi kebutuhan hidup didapatkan melalui impor dari negara jiran seperti Malaysia,

Singapura, Indonesia, Amerika, Inggris, dan Jepang. Brunei Darussalam juga sering

ekspor minyak bumi ke negara- negara lain yaitu Amerika, Korea, dan Singapura dengan

surplus devisa yang sangat besar. 7

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana masa pemerintahan Sultan Hassanal Bolkiah?

2. Apa saja kelebihan dan kekurangan gaya kepemimpinana Sultan Hassanal Bolkiah?

TUJUAN

1. Mengetahui bagaimana cara Sultan Hassanal Bolkiah memerintah Brunei Darussalam

2. Mengetahui kelebihan juga kekurangan gaya kepemimpinan Sultan Hassanal Bolkiah

PEMBAHASAN

1. Masa pemerintahan Sultan Hassanal Bolkiah

Sultan Hassanal Bolkiah adalah Sultan Brunei Darussalam ke-29. Beliau lahir

tanggal 15 Juli 1946 di Istana Darussalam. Pada waktu itu dibawah Protektorat Inggris,

karena hal ini menjadi tujuan Sultan Hassanal Bolkiah adalah negara ini mendapatkan

kemerdekaan. Kemajuan perekonomian bangsa dikarenakan alam yang sangat melimpah

dikelola secara efektif. Sultan Brunei adalah raja terlama kedua yang ada di dunia. Sultan

Hassanal Bolkiah sudah memimpin Brunei Darussalam selama 50 tahun. Negara ini

mempunyai arti dari namanya yaitu tempat tinggal yang damai, karena negara ini bisa

7
Ghofur, A. Op. Cid.

4
dibilang negara yang nyaman untuk ditinggali dengan kepemimpinan sultannya. Negara

ini bukan negara yang besar, tetapi walaupun merupakan negara yang kecil Brunei

mampu dan berhasil untuk melestarikan 70% hutan hujannya dan tekanan pembangunan

bukannlah hal untuk negara ini tidak bisa berhasil melestarikan hutan hujannya.

Masyarakat negara ini terbagi dari beberapa suku yang heterogeny, namun suku

Melayu ialah suku yang mendominan. Brunei Darussalam menjadikan bahasa melayu

yang bahasa wajib, disamping pengunaan bahasa Inggris yang masih banyak. Pengaruh

protektorat Inggris negara ini membuat pemakaian bahasa Inggris tidak dapat dilepaskan

dari masyarakat.8

Brunei merupakan sebuah negara yang sistem pemerintahannya menggunakan

monarki absolut. Ini dianggap sistem yang tepat untuk Brunei.9 Pada masa kepemimpinan

Sultan Omar Ali Saifuddin III pada tahun 1950-1967 M, menjadi awal waktu usaha

Brunei Darussalam untuk mendapatkan kemerdekaannya. Usaha ini dalam mendapatkan

kemerdekaan diteruskan oleh Sultan Hassanal Bolkiah, sampai pada 1984 M Inggris

memberikan kemerdekaan kepada Brunei Darussalam dan dianggap negara yang telah

merdeka.10

Aturan bermasyarakat di Brunei Darussalam banyak diambil dari hukum Islam.

Islam sangat berpengaruh di negara ini karena negara ini mayoritas menganut agama

muslim dan dijadikan agama resmi negara. Meskipun sebagian masyarakat menganut

8
Departement of Information, Brunei in Brief (Brunei Darussalam: Departement of Government Printing,
2013), hlm. 47
9
Ruliyadi, “Brunei Darussalam di Bawah Kepemimpinan Sultan Bolkiah V (1485-1524)”, Skripsi
Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011, Tidak
dipublikasikan, hlm 19
10
Sari, S. N., Op, Cid,

5
agama Islam, Brunei Darussalam tidak melarang adanya agama lain di negaranya.11

Bangsa Brunei dalam perekonomiannya disokong oleh banyaknya kekayaan alam yaitu

minyak dan gas alam.12

Negara Brunei mempunyai banyak hal yang menonjol yang membuat para

wisatawan tertarik untuk datang berlibur ke negara ini, seperti mampunyai beberapa

masjid paling sempurna di dunia. Masjid yang berada di negara ini terkenal dengan

keindahan dan keanggunannya, dengan unsur-unsur tradisional dan futuristic yang

berpadu membuat masjid-masjid di negara Brunei sempurna dalam arsitekturnya. Brunei

Darussalam juga mempunyai taman hiburan, contoh seperti Taman Jerudong taman

hiburan yang berdiri pada tahun 1994 yang saat pembangunannya menghabiskan dana

sebesar USD1 miliar yang didanai oleh negara itu sendiri. Brunei mempunyai rumah

panggung di atas sungai yang sering dikenal dengan Venesia dari Timur, Kampoeng Ayer

merupakan pemukiman yang sangat bersejarah di Sungai Brunei saat mengalir melewati

kota Bandar Seri Begawan.

2. Kelebihan dan Kekurangan gaya kepemimpinan Sultan Hassanal Bolkiah

Politik Negara Brunei Darussalam didalam sebuah monarki absolut, Sultan

menjadi kedua kepala negara dan kepala pemerintahan. Kekuasaan eksekutif dilakukan

oleh pemerintahan. Brunei Darussalam mempunyai Dewan Legislatif sebanyak 20

anggota yang dipilih dan yang hanya mempunyai tugas konsultif. Negara ini 1959 di

bawah konstitusi Yang Mulia Paduka Seri Baginda Sultan Haji Hassanal Bolkiah

11
Pew Research Center, “The Global Religious Lanscape: A on the Size and Distribution of the World’s
Major Religious Groups as of 2010”, Washington D.C., 2012, hlm.45.
12
Salman Munthe, “Strategi Implementasi Sistem Ekonomi Islam dalam Menghadapi Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA)”, Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam, Volume 1 No. 2, September 2015,
hlm.108.

6
Mu’izzaddin Waddaulah beliau memiliki kekuasaan penuh eksekutif sebagai kepala

negara termasuk dengan kekuasaan darurat.13

Menjadi pemasukan negara ini yaitu sumber daya alamnya, proses diversifikasi

ekonomi, dan masih banyak lagi. Baitul mal adalah institusi yang melakukan pengelolaan

pendapatan negara. Pemasukan negara yang pertama negara inididapatkan dari sumber

daya alamnya. Minyak merupakan komoditas ekspor menguntungkan. Pertumbuhan

ekonomi di awal kemerdekaan masih belum stabil. Tahun 1999 dan seterusnya kondisi

ini berbalik. Kenaikan dikarenakan ditemukannya tempat pengambilan minyak yang baru

yaitu di Merpati dan Bugan. Amerika Serikat, Singapura, dan Korea Selatan adalah

negara yang utama dalam mengimpor minyak dari negara Brunei Darussalam.14

Pemproduksian gas alam ini sejak 1972 dan mengalami peningkatan setelah satu

decade bahkan negara ini dianggap negara eksportir gas alam terbesar keempat di dunia.

Negara yang utama menjadi pengimpor gas alam yaitu Jepang. Kehadiran gas alam ini

salah satu yang menjadi pemasukan ekonomi untuk negara yang dianggap cukup

menjanjikan.

Brunei Darussalam tidak hanya bertumpu pada sumber daya alam, tetapi

mengembangkanjuga diversifikasi ekonomi. Diversifikasi merupakan

penganekaragaman atau pintasan produk bidang usaha yang diyakinidan hal ini bisa

menaikan perekonomian.15 Kebijakan Sultan Hassanal Bolkiah mengenai mata uang di

negara ini bisa diketahui dari Perjanjian Kesalingbolehtukaran Mata Wang bersama

13
Muriadi, H. , Gunawan, D., & Halkis, H. (2018). Melayu Islam Beraja (MIB) Sebagai Instrumen
Pencegahan Insurjensi di Brunei Darussalam. Peperangan Asimetris, 4(1).
14
Abdul Malik Kamis dan Thirunaukarasu Subramaniam, “Sejarah Ekonomi Negara Brunei
Darussalam”, JATI, Volume 21, Desember 2016, hlm.97-98.
15
Saiful Islam dan Zawawi Bahari, “Energi Commodities for Economic Growth of Brunei Darussalam”,
Makalah disampaikan dalam Third IAEE Asian Conference, International Association of Energy
Economics dengan tema “Growing Energy Demand, Energy Sccurity and the Environment in Asia”.
Jepang, 20-22 Februari 2012, hlm.8.

7
Malaysia dan Singapura tahun 1967. Kedua negara ini menganggap menganggap

memberikan keuntung bagi kedua belah pihak.16

Setelah kemerdekaan memciptakan mata uang. Seluruh jumlah mata uang kertas

di negara ini dibuat dengan wajah gambar Sultan Hassanal Bolkiah di depan dan belakang

dengan gambar pemandangan Kampoeng Ayer.17 Pencetakan uang sendiri yang

dilakukan oleh pemerintahan Brunei Darussalam adalah bentuk dari merdekanya negara

ini.

Brunei Darussalam mempunyai berbagai bank konvensional tetapi menggunakan

siste, bunga yang dimana sistem bunga berlawanan dengan falsafah negara ini dimana

dmenjadikan Islam sebagai pandangan hidup. Karena hal itu Sultan memutuskan

perintahnya pada tahun 1990 M mendirikan bank yang tidak menggunakan sistem ribawi.

Menurut Raja Hassanal Bolkiah, dengan adanya bank syariah, sebagai lembaga penting

yang menopang kehidupan bangsa, pengelolaan bank konvensional yang terdapat bunga

wajib diganti oleh perbankan syariah afar umat Islam bisa menggunakan kegiatan

ekonomi dengan berani tanpa adanya riba.18

Perekonomian Brunei Darussalam didasarkan pada Rencana Pembangunan

Nasional (RKN). Sejak merdeka, negara telah mencapai 6 RKN, meskipun tidak semua

rencana RKN tercapai, namun RKN merupakan pedoman bagi pembangunan

ekonominya. Dampak yang mungkin dikenyam negara sehubungan dengan pelaksanaan

kebijakan ekonomi ini bisa berupa pengaharagaan, reputasi negara, peningkatan

hubungan dengan negara lain, kepercayaan rakyat. Dampak ini juga dapat dirasakan oleh

16
Pelita Brunei, 5 Juli 2017
17
http://www.ambd.gov.bn/SiteAssets/Forms/AllItems.aspx? Diakses pada tanggal 13 Juni
18
Juned, Islam di Brunei, hlm. 185

8
negara Brunei Darussalam sebagai raja yang menegakkan aturan dan peraturan sejalan

dengan kebijakan negara MIB.

Kebijakan Sultan Hassanal Bolkiah memiliki pengaruh positif terhadap status

Brunei Darussalam. Pengaruh pertama adalah harga Brunei Darussalam di kencah

Internasional. Beberapa kategori penghargaan telah diraih, seperti Brunei Darussalam

menjadi negara terkaya ke-4 menurut Guinness Book of word.19

Di sisi lain, ada juga pengaruh negatif yang bersumber dari strategi ekonomi

Sultan Hassanal Bolkiah. Contoh satu pengaruh negatifnya ialah nama baik keluarga

Sultan yang terkenal hidup foya-foya, sedangkan pada sisi lain Sultan konsisten

mengajarkan hidup tidak boros pada masyarakat. Karna dia merupakan raja yang

mempunyai kekayaan yang cukup fantasis bahkan kekayaannya melebihi kekayaan raja

Arab Saudi. Sultan juga dikenal mempunyai koleksi mobil antik yang tidak sedikit,

hingga 7.000 unit. Mobil RollsRoyke juga dilapisi dengan emas. Sultan Hassanal Bolkiah

juga menempati Istana Nurul Iman yang dikenal sebagai istana terbesar di dunia. Gaya

hidup mewah ini juga dilakukan oleh keluarga Sultan, karena berpeluang membuat

tantangan bagi kelangsungan negara. Penerimaan yang seharusnya dipakai bagi

kesejahteraan masyarakat dapat dialihkan untuk keuntungan diri sendiri. Pangeran Jefri

Bolkiah, anggota keluarga kerajaan, seperti yang terjadi ketika dia menjadi Menteri

Keuangan Brunei Darussalam pada tagun 1990, dia mengkorupsi 8 miliar dari otoritas

investasi Brunei.20 Pangeran Jefri juga sering disorot oleh media, tetapi disorot ke hal

yang negative karena gaya hidupnya yang penuh dengan hura-hura dan kemewahan. Dia

19
Ranjit Singh, “Brunei Darussalam in 1987: Coming to Grips With Economic and Political Realities”.
Southeast Asian Affairs, 1988, hlm 63.
20
https://www.vanityfair.com/news/2011/07/prince-jefri-201107 diakses 13 Juni 2022

9
menggunakan uang korupsi sesuka hatinya karena kerajaan Brunei yang kebal akan

hukum negaranya.

KESIMPULAN

Brunei Darussalam negara maju yang berada di Asia tenggara yang dipimpin oleh

Sultan yang mempunyai kekuasaan mutlak kepada negaranya. Sultan Hassanal Bolkiah

berhasil mengoptimalkan kekayaan alam Brunei Darussalam untuk kesejahteraan

rakyatnya. Negara Brunei Darussalam mendapatkan sumber pendapatan yang utama yaitu

dari minyak bumi dan gas alam, tetapi Brunei Darussalam juga mempunyai sumber

pendapatan yang lain seperti perdagangan. Pendapatan nasional Brunei Darussalam salah

satu yang tertinggi di dunia.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi jangka panjang di

Brunei Darussalam menggunakan data yang tersedia dari arsip dan publikasi pemerintah.

Analisis regresi berganda berdasarkan teknik kointegrasi yang relatif baru digunakan

untuk membangun varian model pertumbuhan noeklasik. Model ini didasarkan pada

pertumbuhan tahunan produk domestic bruto (PDB) rill sebagai variabel terikat. Variabel

independent adalah pertumbuhan tahunan ekspor, ukuran pemerintah diukur sebagai rasio

total pengeluaran pemerintah terhadap PDB, rasio total investasi-PDB, pertumbuhan

tenaga kerja tahunan dan variabel dummy yang mewakili pengaruh keuangan Asia

1997/1998 krisis. Pertumbuhan ekspor berpengaruh signifikan terhadap tingkat

pertumbuhan ekonomi jangka panjang seperti yang diharapkan. Faktor utama lain yang

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi jangka panjang adalah ukuran relatif pemerintah.

Ukuran mempengaruhi tingkat pertumbuhan jangka panjang dalam bentuk fungsi kubik.

10
Ukuran pemerintah yang besar menghambat pertumbuhan ekonomi sementara ukuran

pemerintah yang moderat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Negara Brunei Darussalam juga menyediakan fasilitas umum secara gratis kepada

rakyatnya guna memanjakan masyarakat. Sultan Hassanal Bolkiah dinilai sangat berhasil

dalam mensejahterakan rakyat Brunei Darussalam. Sultan Hassanal Bolkiah dikabarkan

mempunyai kekayaan sebesar USD 20 milyiar, sebagai penguasa di Brunei Darussalam

beliau juga turut dalam menguasai berbagai perusahaan yang ada di negaranya.

Negara ini mempunyai arti dari namanya yaitu tempat tinggal yang damai, karena

negara ini bisa dibilang negara yang nyaman untuk ditinggali dengan kepemimpinan

sultannya. Negara ini bukan negara yang besar, tetapi walaupun merupakan negara yang

kecil Brunei mampu dan berhasil untuk melestarikan 70% hutan hujannya dan tekanan

pembangunan bukannlah hal untuk negara ini tidak bisa berhasil melestarikan hutan

hujannya. Didalam hutan ini menjadi rumah atau tempat tinggal untuk beberapa spesies

flora dan fauna yang sudah mulai langka dan sulit untuk ditemui. Satwa liar yang sangat

terkenal di negara Brunei Darussalam ialah seperti macan dahan sunda, bekantan,

rangkong, kadal terbang, dan buaya air asin.

11
DAFTAR PUSTAKA

Yordan Gunawan, 2021, Hukum Internasional: Sebuah Pendekatan Modern,

LP3M UMY, hlm. 58

Yordan Gunawan, 2021, Introduction to Indonesian Legal System, Yogyakarta:

UMY Press, hlm. 10

Novitasari, N., & Nurani, F. PEMIMPIN YANG BERSUMBER DARI

KETURUNAN. Sultan of Brunei Declares Himself Infallible, Hello, 9 March 2006.

Ghofur, A. (2015). Islam dan Politik di Brunei Darussalam (Suatu Tinjauan Sosio-

Historis). TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama, 7(1), 53-69.

Sari, S. N. (2018). PEMERINTAHAN SULTAN HASSANAL BOLKIAH DAN

PERBANKAN ISLAM DI BRUNEI DARUSSALAM (1984-2015M). THAQAFIYYAT:

Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam, 19(1), 72-94.

Departement of Information, Brunei in Brief (Brunei Darussalam: Departement of

Government Printing, 2013), hlm. 47.

Ruliyadi, “Brunei Darussalam di Bawah Kepemimpinan Sultan Bolkiah V (1485-

1524)”, Skripsi Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, Jakarta, 2011, Tidak dipublikasikan, hlm.19

Pew Research Center, “The Global Religious Lanscape: A Report on the Size and

Distribution of the World’s Major Religious Groups as of 2010”, Washington D.C., 2012,

hlm. 45.

12
Salman Munthe, “Strategi Implementasi Sistem Ekonomi Islam dalam

Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)”, Jurnal Perspektif Ekonomi

Darussalam, Volume 1 No. 2, September 2015, hlm. 108.

Muriadi, H., Gunawan, D., & Halkis, H. (2018). Melayu Islam Beraja (MIB)

Sebagai Instrumen Pencegahan Insurjensi di Brunei Darussalam. Peperangan

Asimetris, 4(1).

Abdul Malik Kamis dan Thirunaukarasu Subramaniam, “Sejarah Ekonomi

Negara Brunei Darussalam”, JATI, Volume 21, Desember 2016, hlm. 97-98.

Saiful Islam dan Zawawi Bahari, “Energi Commodities for Economic Growth of

Brunei Darussalam”, Makalah disampaikan dalam Third IAEE Asian Conference,

International Association of Energy Economics dengan tema “Growing Energy Demand,

Energy Security and the Environment in Asia”. Jepang, 20-22 Februari 2012, hlm. 8.

Pelita Brunei, 5 Juli 2017

Juned, Islam di Brunei, hlm. 185

Ranjit Singh, “Brunei Darussalam in 1987: Coming to Grips With Economic and

Political Realities”. Southeast Asian Affairs, 1988, hlm 63.

http://www.ambd.gov.bn/SiteAssets/Forms/AllItems.aspx? diakses pada tanggal

13 Juni

https://www.vanityfair.com/news/2011/07/prince-jefri-201107 diakses 13 Juni

2022

13

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai