Anda di halaman 1dari 15

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/361485385

MENGENAL GAYA KEPEMIMPINAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Article · June 2022

CITATIONS READS

0 2,368

1 author:

Nadia Khoirun Nisa


Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
1 PUBLICATION 0 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Nadia Khoirun Nisa on 23 June 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


MENGENAL GAYA KEPEMIMPINAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Nadia Khoirun Nisa’ (20210610247)

Fakultas Hukum, Universitas, Muhammadiyah Yogyakarta

E-mail: nadia.khoirun.law21@mail.umy.ac.id

ABSTRAK

Kepemimpinan merupakan kemampuan mendominasi baik individu maupun

kelompok agar memotivasi untuk mencapai keberhasilan dari sebuah tujuan bersama.

Seorang pemimpin mempunyai tanggungjawab lebih besar daripada yang tidak

memimpin. Oleh karena itu, pemimpin harus mempunyai karakteristik tertentu untuk

memimpin sebuah negara atau organisasi. Terdapat banyak gaya dan metode dalam

menjalankan kepemimpinan, sehingga setiap pemimpin mempunyai gaya nya masing-

masing. Pemimpin yang mempunyai etika, sifat kinerja baik, dan bertanggung jawab akan

membawa organisasi kepemimpinannya menuju sebuah keberhasilan. Hal tersebut juga

mampu menciptakan prestasi yang sangat berpengaruh terhadap kepemimpinannya.

Salah satu pemimpin yang dapat dilihat kesuksesannya adalah Susilo Bambang

Yudhoyono. SBY merupakan presiden ke-6 Republik Indonesia yang telah menjabat

selama dua periode yaitu lebih dari 9 tahun pada tahun 2004 – 2009, dilanjutkan tahun

2009 - 2014. Keberhasilannya dalam memimpin membawa SBY kembali terpilih pada

periode selanjutnya dengan masing-masing suara lebih dari 60% melalui pemilihan

langsung oleh rakyat. Gaya kepemimpinannya yang demokratis, kharismatik, dan moralis

dalam memimpin Indonesia mampu menciptakan ketertarikan masyarakat terhadapnya.

Peran SBY dalam kemajuan Indonesia terutama dalam bidang ekonomi tidak bisa

diragukan. Namun, dibalik kelebihannya dalam memimpin juga terdapat kekurangan

1
yaitu terlalu fokus terhadap program luar negeri yang direncanakan sehingga abai

terhadap kedaan dalam negeri.

Kata kunci: Gaya, Kepemimpinan, SBY.

I. PENDAHULUAN

Negara adalah subyek terpenting dan memiliki keistimewaan daripada subyek yang

lainnya (par excellence) hukum internasional. Hal ini tidak hanya disebabkan karena

negara mampu memenuhi unsurunsur kriteria sebagai “international legal personalities”,

namun juga karena disebabkan karena hak dan kewajiban yang diterima negara jauh lebih

besar daripada subyek hukum internasional setelah negara.1

Konvensi Montevideo tentang Hak dan Kewajiban Negara, 1933 adalah sebagai berikut:

1) Penduduk yang menetap 2) Wilayah definitif 3) Pemerintah Berdaulat; dan 4)

Kapasitas untuk memiliki hubungan dengan negara lain. Kriteria yang ada dalam

Konvensi Montevideo 1933 ini umumnya diterima sebagai persyaratan yang secara

umum mencerminkan persyaratan kenegaraan pada hukum kebiasaan internasional.2

Sistem adalah suatu susunan atau dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang

disusun menurut suatu rencana atau pola untuk mencapai tujuan secara keseluruhan.

Hukum adalah sebuah sistem. Dengan kata lain, hukum adalah aturan kehidupan sosial

yang merupakan suatu tatanan yang tersusun dari bagian-bagian yang saling berkaitan.

Sebagai suatu sistem, komponen-komponen yang saling berhubungan, bagian-bagian,

saling bergantung di seluruh organisasi yang terorganisir dan terintegrasi.3

Presidensil merupakan sistem pemerintahan yang dianut oleh negara Indonesia.

Yang mana kedudukan seorang presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala

1
Yordan Gunawan, 2021, Hukum Internasional: Sebuah Pendekatan Modern, LP3M UMY, hlm. 58
2
Yordan Gunawan, 2014, Transboundary Haze Pollution in the Perspective of International Law of State
Responsibility, Jurnal Media Hukum, Vol 21, No 2, Yogyakarta.
3
Yordan Gunawan, 2021, Introduction to Indonesian Legal System, Yogyakarta: UMY Press, hlm. 10

2
pemerintahan merupakan komponen terpenting setelah adanya negara. 4 Negara

dikendalikan seorang presiden. Oleh karena itu, diperlukan adanya sifat kepemimpin

yang baik dan bertanggungjawab. Tidak hanya itu, sebuah negara membutuhkan

pemimpin yang tegas, pandai dan mampu menyelesaikan masalah. Pada dasarnya, sifat

berkuasa melekat pada diri seorang pemimpin. Makna berkuasa adalah kekuatan, hak dan

wewenang dalam melakukan sesuatu sebagai dasar hukum yang memuat sistem

ketatanegaraan.5 Meskipun begitu, kekuasaan tidak bisa disalahgunakan untuk keperluan

pribadi. Kekuasaan yang dimiliki harus dilakukan sesuai dengan landasan ketatanegaraan

guna kemajuan bangsa. Oleh sebab itu, pentingnya peran baik pemimpin akan sangat

berpengaruh terhadap kemajuan bangsa.

Tujuan negara menurut teori yang berkaitan dengan tujuan akhir manusia adalah

untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan baik didunia maupun di akhirat.6 Yang

sebenarnya tujuan negara ini hanya untuk mencapai kesejahteraan. Kesejahteraan dapat

diwujudkan melalui banyak cara. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa perlu adanya

kerjasama antara seorang pemimpin dan rakyat dalam mewujudkan Indonesia yang

makmur dan sejahtera. Dalam mewujudkannya, keberhasilan berkomunikasi merupakan

aspek utama sebelum adanya berbagai usaha. Susilo Bambang Yudhoyono merupakan

seorang presiden yang sukses menjadi komunikator dalam menjalin komunikasi terhadap

rakyatnya. Dalam praktiknya, SBY mampu menampilkan karakter baik melalui

argumentasinya sehingga menimbulkan daya tarik dan simpati dari berbagai khalayak

4
Heru Riyadi, 2022, “Kedudukan Hukum dan Tanggungjawab Wakil Presiden Dalam Sistem
Presidensial di Indonesia”, Jurnal Surya Kencana Satu: Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan, Vol.
13, Issue 1, hlm. 1
5
Sri Hastuti Puspitasari, 2001, “Kontektualisasi Pemikiran Machiavelli tentang Kekuasaan-Tujuan”
Negara, Jurnal Hukum, No. 18, Vol. 8, hlm. 30
6
Maleha Soemarsono, 2007, “Negara Hukum Indonesia Ditinjau Dari Sudut Teori Tujuan Negara”,
Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-37, No. 2, hlm. 302

3
suku, ras, dan agama.7 Tulisan ini akan membahas lebih luas mengenai kepemimpinan

SBY.

II. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sejarah biografi Susilo Bambang Yudhoyono?

2. Bagaimana gaya kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono pada saat

memimpin?

3. Karya nyata apa yang telah dibuat selama memimpin?

4. Sebutkan kekurangan dan kelebihan gaya kepemimpinan Susilo Bambang

Yudhoyono?

III. PEMBAHASAN

A. Sejarah dan Biografi Susilo Bambang Yudhoyono

Susilo Bambang Yudhoyono presiden ke-6 Republik Indonesia yang sering disapa

Bapak SBY lahir di Tremas, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur pada 9 September 1949.

Sebuah kota kecil dengan latarbelakang penduduk minim ekonomi dan tingkat

pengetahuan yang rendah. Beliau terlahir sebagai putra tunggal keluarga yang

menerapkan jiwa kesederhanaan dan nilai kedisiplinan. Ayahnya bernama R. Soekotjo

adalah seorang Komandan Rayon Militer yang berpenghasilan cukup untuk menghidupi

keluarganya. Sedangkan ibunya, Siti Habibah merupakan putri dari seorang kyai pendiri

sebuah pondok pesantren di Tremas. Karena keterbatasan keluarga, beliau terpaksa

dititipkan dirumah pamannya, agar bisa bersekolah yang lebih terjamin yaitu di Sekolah

Rakyat Gajah Maja yang berada di Desa Purwosari, Kecamatan Kebonangun, Kabupaten

Pacitan, Jawa Timur. Hingga akhirnya SBY menjadi seorang lulusan Sekolah Rakyat

Gajah Mada dengan nilai terbaik. Dari kecil beliau bercita-cita ingin menjadi tentara.

7
Syahrir, 2015, “Analisis Ethos, Pathos, dan Logos Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)”,
Jurnal MP Manajemen Pemerintahan, Vol. 1, No. 1, hlm. 10-11

4
Ketertarikan terhadap dunia militer muncul ketika beliau duduk di kelas 3 SR. Kala itu

desa tempatnya tinggal dijadikan tempat untuk latihan perang militer. Pada saat kelas 5

SR ayahnya yang sedang menjalani liburan mengajak keluarga untuk mengunjungi

Akademi Militer Nasional di Magelang. Hal tersebut menciptakan sebuah kekaguman

yang membuat beliau semakin membulatkan tekad meraih cita-citanya. Disisi lain

ketertarikan itu dilatarbelakangi karena sang ayah berprofesi sebagai seorang tentara yang

disebut “Pahlawan dalam keluarga”.

Beliau melanjutkan jenjang Pendidikan di SMP Negeri Pacitan dan SMA Negeri

Pacitan. Sempat mengalami keterlambatan satu tahun dan digunakan untuk menempuh

Pendidikan Teknik Mesin di Institut Teknik Mesin Surabaya dan Pendidikan Guru

Sekolah Lanjutan Pertama di Malang, awal tahun 1970 beliau ditanyatakan lolos dan

dikirim ke Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah untuk menjalankan Pendidikan. Tiga

tahun masa Pendidikan dilalui dengan penuh prestasi. 11 Desember 1973 beliau

dinyatakan lulus dengan penghargaan Bintang Adhi Makayasa atau sebagai lulusan

terbaik. Presiden Soeharto sendiri yang menyerahkan penghargaan tersebut. 8 Tiga tahun

setelah cita-citanya berhasil digapai, tepatnya 30 Juli 1976 beliau menikahi Kristiani

Herawati, putri Mayjen Sarwo Edhi Wibowo yang saat itu mempunyai jabatan Gubernur

Akabri. Beliau dan sang istri dikaruniai dua orang anak laki-laki, Agus Harimurti

Yudhoyono yang melanjutkan darah militer ayah dan kakeknya. Dan Edhie Baskoro

Yudhoyono yang memilih menempuh S2 pendidikan bisnis di Australia.

Berbagai pendidikan telah ditempuh dan prestasi berhasil diraih. Setelah lulus

Akademi Militer, beliau menempuh beberapa study di Amerika Serikat yaitu di American

Languange, Airbone and Ranger Course, dan Course Infantry Officer Advanced Course.

8
Garda Maeswara, 2009, Biografi politik Susilo Bambang Yudhoyono, Penerbit Narasi, hlm. 16-23

5
Beliau pernah mengikuti Jungle Warfare School di Panama, Antitank Weapon Course di

Belgia dan jerman. Beliau juga sempat meraih gelar Managemt di Webster University

dan gelar Doktor Ekonomi Pertanian di Institut Pertanian Bandung. Beliau memperoleh

gelar doctor honoris causa sebagai peace of leadership dari University Utara Malaysia

dan gelar yang sama dari Universitas Syiah Kuala Aceh dalam bidang hukum serta dari

beberapa universitas di Thailand, Jepang, Tiongkok, Singapura, Amerika dan Indonesia.

International Association of Political Consultant memberikan penghargaan Democracy

Award sebagai pemimpin perdaamaian. World statesman oleh Apparel of Conscience

Foundation, The Gold Standard in Political Communications oleh Public Affairs Asia,

dan berbagai penghargaan dalam bidang ekonomi, pembangan dan lingkungan hidup.

Setelah mengabdi sebagai jajaran militer selama kurang lebih 27 tahun, SBY

mendapat 24 penghormatan dan bintang jasa karena jasa-jasa yang melebihi tugasnya.

Beberapa penghargaan tersebut adalah Lencana PBB UNPKF, Bintang Dharma, Bintang

Maha Putra dan Adipurna dan Bintang Jasa yang tertinggi di negara ini yaitu Bintang

Republik Indonesia Adipurna.9 Beliau melanjutkan karir pada dunia politik sebagai

mentri pertambangan dan energi hampir 5 tahun. Perbedaan nilai antara politik dan

ketentaraan seringkali membuat konflik yang mengharuskan beliau lebih beradaptasi.

Banyaknya pengalaman dan lamanya perjalanan membuat dirinya semakin berkontribusi

dalam dunia politik.10 Hingga pada akhirnya, beliau mencalonkan diri sebagai presiden

ke-enam Republik Indonesia didampingi oleh Jusuf Kalla sebagai seorang wakil dan

memenangkannya dengan perolehan suara lebih dari 60% suara langsung dari rakyat

melalui pemilihan umum pertama. Beliau menjabat dari tahun 2004 – 2009. Pada tahun

9
Dwi Ayu Suetha, Anny Wahyuni, Budi Purnomo, 2021, “Menganalisis Perjuangan Susilo Bambang
Yudhoyono Dalam Merawat Demokrasi Indonesia”, Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP
Universitas Jambi, Vol. 1, No. 1, hlm. 63
10
Susilo Bambang Yudhoyono, 2014, SBY Selalu Ada Pilihan, Kompas, hlm. 805

6
2009 – 2014 beliau kembali terpilih untuk melanjutkan jabatannya pada periode dua

didampingi oleh Boediono.

B. Gaya kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono

a. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Gaya kepemimpinan ini condong mengutamakan sifat demokrasi. Pemimpin yang

menerapkan gaya ini akan mudah dihormati namun tetap disegani karena mengutamakan

perkembangan kreativitas dan inovasi bawahan dengan turut melibatkannya baik dalam

memberi saran ataupun berpendapat. Gaya kepemimpinan ini pemimpin mengutamakan

perilaku sebagai penyelamat, pelindung dan mengembangkan organisasi. Pemimpin

memberikan hak kepada bawahan untuk turut serta mengambil keputusan dan turut

memberi tanggungjawab terhadap program yang sedang dilakukan.11 Seorang pemimpin

yang demokratis akan selalu menghargai pendapat bawahan dan menerima kritik saran

dari bawahan.

SBY merupakan pemimpin yang cenderung mengalah. Beliau tidak ingin

kepemimpinannya disebut otoriter. Walaupun berlatar belakang militer dengan

kepribadian tegas, namun dalam menentukan keputusan beliau cenderung lama karena

memilih melakukan kompromi dan membuat consensus untuk melibatkan bawahannya.

Disisi lain, hal tersebut dilakukan karena hasilnya akan berdampak pada masyarakat.

Gaya kepemimpinan ini diterapkan untuk meminta pendapat dan masukan bawahan

dalam membangun proses perumusan dan implementasi kebijakan.12 Kepemimpinan

demokratis dapat dilihat pula dari visi dan misi SBY saat menjabat baik pada periode satu

11
Besse Mattayang, 2019, “Tipe dan Gaya Kepemimpinan: Suatu Tinjauan Teoritis”, Jurnal of Economic
Management and Accounting, Vol. 2, No. 2, hlm. 48
12
Nova Nurmalia, Farida Nurani, 2019, “Strategi Kepemimpinan Dalam Perubahan Ekonomi G-20”,
Administrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, hlm. 7

7
maupun periode dua. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara yang demokratis

sehingga harus ada penyesuaian cara memimpin agar tercapai tujuan yang efektif.

b. Gaya Kepemimpinan Kharismatik

Gaya kepemimpinan ini mempunyai beberapa kelebihan. Salah satu kelebihannya

adalah mampu menarik perhatian bahkan menumbuhkan semangat orang lain. Pemimpin

ini mempunyai daya tarik tersendiri yang berasal dari dalam dirinya. Seorang pemimpin

yang kharismatik biasanya mempunyai banyak idola dan pengikut yang tidak dapat

mendefinisikan alasannya mengagumi.

SBY merupakan salah satu pemimpin yang mempunyai kharismatik. Dari cara

beliau menyampaikan pidato, terlihat adanya ketegasan memimpin, sopan santun, sikap

yang baik dan berwibawa, cara berbicara yang tertata, tidak tergesa-gesa. Karena beliau

menginginkan keputusan yang baik untuk semua rakyatnya. Gaya kepemimpinan ini

sesuai dengan kepribadian rakyat Indonesia yang tegas dan saling menghargai.

c. Gaya Kepemimpinan Moralis

Gaya kepemimpinan ini mengedepankan moralitas. Pemimpin yang bersifat

moralis mempunyai tingkat kesabaran yang tinggi, empati yang besar dan hangat terhadap

orang lain tanpa membedakan latarbelakang. Karena kehangatan sifatnya, pemimpin ini

penuh dengan hal kebaikan. Sehingga bisa dikatakan jauh dari sebutan pemimpin yang

kaku dan otoriter.

C. Karya Nyata Yang Dicapai SBY

a. Peran SBY dalam diplomasi ekonomi Indonesia

Perhatian khusus terhadap diplomasi ekonomi Indonesia kepada dunia internasional

tidak hanya dilakukan pada periode pertama kepemimpinan SBY. Pada periode kedua

kepemimpinannya ini presiden SBY turut serta dalam mempromosikan nama Indonesia

8
untuk menjalin kerjasama bisnis dan membuka investasi di Indonesia dengan perusahaan

multinasional ketika melakukan berbagai kunjungan keluar negeri melalui para CEO,

pebisnis bahkan pemimpin negara. SBY merupakan pemimpin yang dikenal mempunyai

gaya politik high profile di mata internasional serta menunjukkan citra positif untuk

menarik perhatian terhadap Indonesia.13 Menurut SBY, diplomasi ekonomi Indonesia

terhadap jajaran kementerian luar negeri merupakan hal yang penting untuk kemajuan

negara. Citra positif yang dimiliki oleh Indonesia merupakan bahan untuk

mempromosikan diri. Diantaranya adalah:

- Menempati urutan ketiga negara demokrasi terbesar didunia.

- Negara demokrasi dengan penduduk muslim terbesar didunia.

- Negara dengan anggota ASEAN terbesar.

- Negara dengan anggota G20 terbesar.

Indonesia merupakan negara dengan keadaan politik dan sosial yang stabil dan siap

berkontribusi kerjasama dengan siapapun.

b. Pengurangan hutang negara karena adanya disiplin fiscal yang tinggi atas

kebijakan pemerintah.

c. Semakin luas lapangan pekerjaan dan peningkatan saluran modal.

d. Pembentukan KPK guna memberantas korupsi.

e. SBY melakukan hasil nyata perbaikan terhadap dunia pendidikan. Guna

mendukung perbaikan murid sebagai generasi mendatang, SBY melakukan

perbaikan kualitas kurikulum dan memperbanyak ketersediaan buku-buku.

Dengan hal ini diharapkan dapat memperbaiki karakter murid yang berakhlak dan

berilmu. Tidak hanya itu, terhadap para pendidik SBY juga melakukan perbaikan

13
Qobul Imron Rosada, 2015, “Diplomasi Ekonomi Indonesia Terhadap World Economic Forum (WEF)
Pada Masa Pemerintahan Presiden SBY Periode 2009-2014”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, hlm. 72

9
kualitas mengajar. Dengan mengadakan pelatihan sesuai dengan bidangnya

masing-masing.

f. Menciptakan program peduli rakyat seperti Bantuan Operasional Sekolah,

Bantuan Langsung Tunai, Jamkesnas, dan Beasiswa untuk mendukung perbaikan

ekonomi masyarakat.

D. Kelebihan dan Kekurangan Kepemimpinan SBY

Kelebihan kepemimpinan SBY:

Terpilihnya SBY pada periode kedua, membawa banyak perubahan terhadap

perkembangan Indonesia. Jika pada kepemimpinannya yang pertama Indonesia

mengalami keterpurukan ekonomi, pada kepemimpinan kedua ini Indonesia menghadapi

keadaan ekonomi yang terus berkembang. Kebijakan luar negeri yang proaktif dan

mengedepankan prinsip thousand friends zero enemy yang berarti seribu kawan dan tidak

ada musuh, membuat citra positif Indonesia semakin berkembang dalam forum

internasional.14 SBY melakukan hal tersebut untuk menciptakan stabilitas kawasan

regional serta membangun relasi antar negara dengan membuktikan bahwa keberadaan

negara Indonesia itu penting dimata Internasional. Sebagai seorang pemimpin yang

mempunyai kharismatik, peran SBY dalam menerapkan kebijakan luar negeri sangat

berpengaruh. Dapat dilihat dari SBY yang mengambil alih peran menteri luar negeri guna

melakukan pendekatan dengan mitra dialog dalam rangka mendapatkan kepercayaan

terhadap komitmen.15 Usaha perbaikan dalam segala aspek terus dilakukan oleh

14
Aji Widiatmaja, Ulul Albab, 2019, “Indonesia di Era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko
Widodo: Kebijakan Luar Negeri di Tengah Dinamika Lingkungan Strategis Regional”, Program Studi
Diplomasi Pertanahan Fakultas Strategi Pertanahan Universitas Pertahanan Indonesia, Vol. 10, No. 1,
hlm. 79
15
Lisna Wati Salehun, Yohanes Sulaiman, 2019, “Kebijakan Luar Negeri Indonesia Dan Kepemimpinan
Susilo Bambang Yudhoyono: Studi Kasus Spionase Australia”, Jurnal Aksi Reformasi Government
Dalam Demokrasi, Vol. 7, No. 2, hlm. 149

10
pemerintahan SBY baik dalam hal pendidikan yang semakin memadai dengan

ketersediaan buku dan pembangunan sekolah yang semakin membaik hingga

pembangunan ekonomi yang terus berkembang.

SBY merupakan pemimpin yang mempunyai self presentation baik dimata

masyarakat. Walaupun tidak sedikit menerima penilaian negatif, SBY selalu

menunjukkan nilai-nilai positif. Beliau merupakan pemimpin cerdas dan berwibawa yang

disegani banyak orang. Selain menjadi seorang pemimpin yang bijaksana, beliau juga

sukses menjadi komunikator politik dengan public figure dan presentasi baik dihadapan

rakyatnya.16

Kekurangan dan Kelemahan Kepemimpinan SBY:

1. Banyaknya teroris yang masuk ke negara Indonesia seperti Imam Samudera dan

Amrozi.

2. Kemunduran dalam bidang budaya yaitu budaya Indonesia yang di klaim oleh

negara lain seperti klaim angklung oleh negara Malaysia dan klaim batik Jawa

oleh brand adidas.

3. Banyaknya kasus korupsi.

4. Melemahnya HAM di Indonesia.

5. Tingkat transparansi pemerintah yang rendah terhadap publik, tidak pastinya

sistem hukum, pemberantasan KKN dan belum adanya titik terang mengenai

reformasi birokrasi.17

6. Berkurangnya kepercayaan rakyat yang disebabkan oleh marak terjadinya

problematika dalam sistem politik seperti adanya politik balas budi dan revisi UU

16
Olivia Jap, 2014, “Taktik Self Presentation Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)”, Jurnal E-
Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra Surabaya, Vol. 2 No. 1, hlm. 1-2
17
Irmaline Pakazeni F, Cindy Nabilla, 2020, “Analisis Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pada
Demokrasi Di Era SBY Dan Jokowi”, The Journalish: Social and Goverment, Vol. 1, No. 3, hlm. 105

11
ITE yang berlanjut hingga masa pemerintahan setelahnya. Hal ini menyebabkan

penurunan politik pada masa SBY memburuk setiap tahunnya.

IV. KESIMPULAN

Setiap kepemimpinan pasti mempunyai tujuan dan setiap pemimpin pasti

menginginkan tujuan itu tercapai untuk membawa ke ranah yang lebih baik. Tidak semua

tujuan harus berhasil. Karena sebagai manusia kegagalan itu hal biasa. Pemimpin yang

baik merupakan pemimpin yang bertanggung jawab. Susilo Bambang Yudhoyono sukses

memimpin Indonesia hingga dua periode mulai tahun 2004 - 2014. Beliau merupakan

pemimpin yang banyak dikagumi oleh rakyat karena citra baiknya. Banyaknya prestasi

yang telah ia capai mampu membawa Indonesia ke ranah yang lebih baik. Hal tersebut

tidak luput dari usaha dan kerja keras seorang SBY. 10 tahun kepemimpinan SBY dapat

diapresiasi karena membawa negara menjadi luar biasa terutama kemajuan dimata

internasional. Berbagai keberhasilan tersebut tidak lepas dari sebuah kegagalan yang akan

diperbaiki oleh pemimpin selanjutnya.

V. SARAN

Dari tulisan diatas banyak kesimpulan yang dapat kita ketahui. Saran saya terhadap

kepemimpinan SBY adalah menindaklanjuti dari berbagai kelemahan yang telah

disebutkan dan memberi jalan keluar atas kekurangan tersebut. SBY terlalu fokus

memajukan Indonesia terhadap kerjasama internasional sehingga berbagai problematika

yang muncul didalam negeri kurang diperhatikan. Sebagai seorang pemimpin,

transparansi sangat dibutuhkan. Karna semua itu menyangkut kepercayaan rakyat.

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Gunawan Y, 2021, Hukum Internasional: Sebuah Pendekatan Modern, LP3M UMY

12
Gunawan Y, 2021, Introduction to Indonesian Legal System, Yogyakarta: UMY Press.

Maeswwara, G, 2009, Biografi politik Susilo Bambang Yudhoyono, Penerbit Narasi.

Yudhoyono, S. B, 2014, SBY Selalu Ada Pilihan, Kompas.

Jurnal:

F, Irmaline Pakazeni & Nabilla, C, 2020, “Analisis Sistem Pemerintahan Di Indonesia

Pada Demokrasi Di Era SBY Dan Jokowi”, The Journalish: Social and

Goverment, Vol. 1, No. 3.

Gunawan Y, 2014, Transboundary Haze Pollution in the Perspective of International

Law of State Responsibility, Jurnal Media Hukum, Vol 21, No 2, Yogyakarta.

Jap, O, 2014, “Taktik Self Presentation Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)”,

Jurnal E-Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra

Surabaya, Vol. 2 No. 1.

Mattayang, B, 2019, “Tipe dan Gaya Kepemimpinan: Suatu Tinjauan Teoritis”, Jurnal of

Economic Management and Accounting, Vol. 2, No. 2.

Nurmalia, N & Nurani, F, 2019, “Strategi Kepemimpinan Dalam Perubahan Ekonomi G-

20”, Administrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.

Puspitasari, S. H, 2001, “Kontektualisasi Pemikiran Machiavelli tentang Kekuasaan-

Tujuan” Negara, Jurnal Hukum, No. 18, Vol. 8.

Riyadi, H, 2022, “Kedudukan Hukum dan Tanggungjawab Wakil Presiden Dalam Sistem

Presidensial di Indonesia”, Jurnal Surya Kencana Satu: Dinamika Masalah

Hukum dan Keadilan, Vol. 13, Issue 1.

Rosada, Q. I, 2015, “Diplomasi Ekonomi Indonesia Terhadap World Economic Forum

(WEF) Pada Masa Pemerintahan Presiden SBY Periode 2009-2014”, Skripsi UIN

Syarif Hidayatullah.

13
Salehun, L. W & Sulaiman, Y, 2019, “Kebijakan Luar Negeri Indonesia Dan

Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono: Studi Kasus Spionase Australia”,

Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam Demokrasi, Vol. 7, No. 2.

Soemarsono, M, 2007, “Negara Hukum Indonesia Ditinjau Dari Sudut Teori Tujuan

Negara”, Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-37, No. 2.

Suetha, D. A, dkk, 2021, “Menganalisis Perjuangan Susilo Bambang Yudhoyono Dalam

Merawat Demokrasi Indonesia”, Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FKIP Universitas Jambi, Vol. 1, No. 1.

Syahrir, 2015, “Analisis Ethos, Pathos, dan Logos Kepemimpinan Susilo Bambang

Yudhoyono (SBY)”, Jurnal MP Manajemen Pemerintahan, Vol. 1, No. 1.

Widiatmaja, A & Albab, U, 2019, “Indonesia di Era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

dan Joko Widodo: Kebijakan Luar Negeri di Tengah Dinamika Lingkungan

Strategis Regional”, Program Studi Diplomasi Pertanahan Fakultas Strategi

Pertanahan Universitas Pertahanan Indonesia, Vol. 10, No. 1.

14

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai